Syaiful Syaiful
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengetahuan Siswa Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) Dengan Motivasi Menolong Korban Henti Jantung Pada Pelajar SMA Syaiful Syaiful; Dahlan Dahlan; Rachel Larasati; Martiningsih Martiningsih
Bima Nursing Journal Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.63 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i1.361

Abstract

Basic life support is emergency action for free your breath, help breathing and maintaining blood circulation without using aids. Basic life support knowledge (BLS) is knowledge and skills. Knowing the theory itself without practice makes motivation to be helpful and mentally untrained when actually dealing with real events. The aims of this study was to know the relation student knowledge of basic life support (BLS) with the motivation of helping victims of cardiac arrest at senior high school 02 in bima city on 2019. Design was used in this research was corelational. with cross sectional design. Sampling techniques using cluster sampling with 38 sample respondents. The research instrument used was a questionnaire. data analyzed using spearman rank test with significant level (α = 0.05). The results showed that students’ knowledge of BLS was mostly good with a percentage of 63,8 % and motivation to help victims of cardiac arrest was mostly high a percentage of 60,5 %. The results of data were analyzed by correlation test using spearman rank obtained a value of p = value α = 0,05. Because the value of p = 0.000 <value  α =  0.05, then means that H0is rejected and  Ha is accepted. There is a relationship between students' knowledge about basic life assistance (BLS) and the motivation to help victims of cardiac arrest at SMAN 02 Kota Bima.
Pelatihan Training Of Trainer Kader Penyuluh Kesehatan Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Kesehatan Di Kelurahan Kolo Kota Bima Syaiful Syaiful; Martiningsih Martiningsih; Rosalina Edy Swandayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5651

Abstract

ABSTRAK Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja secara sukarela sebagai promotor kesehatan desa. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan kader dalam penyuluhan kesehatan melalui kegiatan “Pelatihan Training Of Trainer /TOT kader kesehatan”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mitra pihak Puskesmas dan kelurahan Kolo. Bahan yang digunakan berupa Modul pelatihan, SOP penyuluhan, SAP materi edukasi, spanduk dan brosur kegiatan. Pelatihan TOT kader dengan metode ceramah dan demonstrasi tentang bagaimana melakukan penyuluhan kesehatan yang baik dan tahap II praktek penyuluhan kesehatan langsung pada masyarakat. Pelaksanaan pelatihan TOT diikuti oleh 22 kader, tahap I kegiatan selama 2 hari yang diawali dengan pre test hari pertama dan diakhiri dengan post test pada hari kedua dan dilanjutkan dengan tahap praktek dimana kader mendemonstrasikan penyuluhan kesehatan penyakit Non infeksi dimasing-masing posyandu sesuai jadwal posyandu. Terdapat peningkatan pengetahuan kader dari rerata hasil  pre test 60,91 meningkat dengan rerata nilai post test 97,73. Peningkatkan ketrampilan kader dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan menunjukan nilai rata-rata 77. Disarankan mitra dapat menjadwalkan pertemuan rutin dengan para kader kesehatan,minimal 3 bulan sekali. Kata kunci:    Pelatihan, Training of Trainer, Kader kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, pengetahuan ABSTRACT Health cadres are workers who come from the community, elected by the community and work voluntarily as promoters of village health. The purpose of the service activity is to increase the knowledge of cadres in health counseling through the "Training of Trainers / TOT of health cadres" activities. This activity was carried out with partners from the Puskesmas and Kolo village. The materials used are in the form of training modules, counseling SOPs, SAP educational materials, banners and activity brochures. TOT training for cadres using lecture and demonstration methods on how to do good health education and phase II of direct health counseling practices to the community. The TOT training was attended by 22 cadres, phase I activities for 2 days starting with a pre test on the first day and ending with a post test on the second day and continued with the practice phase where the cadres demonstrated health education on tuberculosis and leprosy at each posyandu according to the posyandu schedule. There is an increase in the knowledge of cadres from the average pre-test result of 60.91, increasing to the average post-test value of 97.73. It is suggested that partners can schedule regular meetings with health cadres, at least once every 3 months. Keywords: Training, Training of Trainers, Health cadres, Health Counseling, knowledge
Perubahan Frekuensi Nafas dan Suhu Tubuh Pasien Ketika Terjadi Serangan Asma Hammad Hammad; Muhtar Muhtar; Syaiful Syaiful; Kurniadi Kurniadi
Bima Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i1.926

Abstract

Assessment and risk reduction of asthma attacks is the main goal of nursing care for asthma attacks because it will be an important element in the management of therapy in patients. Clinical signs are often overlooked even though clinical signs must be monitored in detail to minimize the risk of increasing severity when an asthma attack occurs. Descriptive analysis is used to see the condition of the patient's breathing frequency and body temperature during an asthma attack. The population in this study used patients when they had an asthma attack in the emergency room by taking 70 respondents by simple random sampling. It was found that the respiratory frequency from the time of the asthma attack showed that the patient's mean respiratory rate was 31, the median was 30 and the mode was 28 with an SD of 5.8. The patient's body temperature was a mean of 37 C, median value 36.7, mode value 36.5 with SD 0.49. Serious monitoring of clinical signs of respiratory rate and body temperature is absolutely necessary for nurses to prevent an increase in severity during an asthma attack
Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dahlan D.Ahmad; Rini Hendari; Kurniadi Kurniadi; Syaiful Syaiful; Julhana Julhana
Bima Nursing Journal Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i2.1147

Abstract

Latar belakang : Diabetes mellitus tipe 2 adalah kurangnya respon terhadap insulin (resistensi insulin) sehingga glukosa tidak dapat masuk kedalam sel, untuk mengetahui resistensi insulin pada penderita dapat dilakukan dengan cara pemberian aktifitas fisik berupa olahraga. Tujuan : Mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pasien DM tipe 2. Metode : Menilitian ini menggunakan metode one group pretest posttest design, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penderita diabetets mellitus tipe 2 di Desa Karampi sejumlah 37 responden dengan metode accidental sampling. Variabel independen yaitu senam diabetes dan variabel dependen yaitu kadar gula darah, yang diukur dengan glukosa test. Pengolahan data yang digunakan editing, coding, dan tabulation. Tehnik analisa data menggunakan uji Paired sample t-test. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa kagar dula darah sebelum melakukan senam diabetes, sejumlah 30 responden (81,0%) nilai mean 203.03 dengan standar deviasi 42.094 dan kadar gula darah setelah senam diabetes sejumlah 15 responden (40,5%),  nilai mean 178.92 dengan standar deviasi 33.446. Hasil uji Paired sample t-test didapat nilai p value = 0,00 H1diterima. Penelitian menyimpulkan bahwa senam diabetes sangat berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah pasien DM tipe 2. Kesimpulan : Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan antara pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pasien DM tipe 2 
Efektifitas Metode KSDS Dalam Upaya Deteksi Dini Risiko Preeclampsia Pada Ibu Hamil Syaiful Syaiful; Lalu Sulaiman; Sastrawan Sastrawan; Rini Hendari
Bima Nursing Journal Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v5i2.1580

Abstract

Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Jika tidak dilakukan pencegahan dini, akan membahayakan baik nyawa ibu maupun bayi. Hampir 75% penyebab kematian ibu adalah karena perdarahan hebat Post Partum), infeksi post partum, tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan, tindakan aborsi yang tidak prosedur dari hasil pencatatan dan pelaporan diwilayah kerja Puskesmas Jatibaru terdapat 557 Bumil, jumlah kunjungan ke Puskesmas hanya 216 ibu hamil dan teridentifikasi resiko preeklamsi sebanyak 12 bumil. Saat ini pelayanan yang tersedia di tingkat puskesmas dalam mendeteksi dini resiko preeklampsia masih menggunakan buku KIA yang hasil pendeteksiannya masih dirasakan belum memasyarakat penggunaan buku KIA tersebut hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan itu sendiri, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini dan banyaknya penelitian yang mengembangkan berbagai alat maupun metode untuk mempermudah berbagai layanan yang ada dimasyarakat maka salah satu Peneliti sebelumnya menemukan metode untuk  mendeteksi dini terjadinya preeklamsi yaitu metode“Kartu Skor Dhiana Setyorini(KSDS), Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode Kartu Skor Dhiana Setyorini(KSDS) dalam mendeteksi dini  terjadinya pre-eklampsia pada bumil melalui tahapan kegiatan:1)Mengidentifikasi peningkatan kemampuan Kader Kesehatan dalam mengimplementasikan metode Kartu Skor Dhiana Setyorini(KSDS) 2)Menganalisis efektifitas penggunaan metode KSDS dalam mendeteksi dini terjadinya pre-eklamsia Metode penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental dengan pendekatan Two Group,teknik pengambilan sampel menggunakan Porposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang kader kesehatan yang dibagi 50 orang  kelompok kontrol dan 50 orang kelompok perlakuan, Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi  dengan pengamatan pre dan post perlakuan,  menggunakan uji statistic “Chi Square, Wilcoxon dan Mann-Whiney.Hasil penelitian1}Memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan antara karakteri umur, pekerjaan dan tingkat  pendidikan pre-post test antara kelompok control dan kelompok intervensi.2}Berdasarkan uji wilkoxon test diperoleh nilai signifikan 0,000 pada kelompok intervensi dan   0,808 pada kelompok control menunjukan lebih kecil dari taraf signifikan 95 %.(p-value<0,05.Kesimpulan;1)Tidak ada pengaruh yang signifikan antara karakter responder dengan peningkatan kemampuan Kader Kesehatan dalam mengimplementasikan metode Kartu Skor Dhiana Setyorini (KSDS).2) ada pengaruh yang signifikan kemampuan responden/Bumil dalam mendeteksi dini terjadinya preeklamsia melalui penggunaan metode KSDS
The application of the Dhiana Setyorini Score Card in early detection of the risk of preeclampsia Syaiful, Syaiful; Nurwahidah, Nurwahidah; Lalu, Sulaiman
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 3: September 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i3.25375

Abstract

Preeclampsia pregnancy complications can negatively impact the fetal in the womb, potentially leading to delayed or non-developmental growth. This study aimed to determine the effect of the application of the Dhiana Setyorini Score Card on the early detection of preeclampsia risk. The study employed a quasi-experimental design, with an intervention group receiving the Dhiana Setyorini Score Card and a control group receiving counselling on preeclampsia. The study utilized purposive sampling with 100 cadres divided into two groups, focusing on four health centers in Bima, Indonesia, and analyzed using the Mann-Whitney test. Knowledge in the intervention group increased significantly in both knowledge and ability categories. However, in the control group, knowledge and ability did not differ significantly. The application of the Dhiana Setyorini Score Card in the intervention group was better than counselling conducted by the health center for the early detection of preeclampsia. There was a significant difference between the levels of knowledge and ability in the intervention group (p<0.005). In conclusion, the application of the Dhiana Setyorini Score Card is more effective in increasing knowledge and the ability to detect preeclampsia early than the counselling method conducted by a health center.