Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FAKTOR PRILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA TANJUNG LENGGANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2017 Siregar, Laura; Rajaguguk, Tiara; Sitorus, Mido Ester J.
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.133 KB)

Abstract

Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur, penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dengan Incidence Rate dan Case Fatality Rate pada tahun 2015 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 129.650  kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka kesakitan= 50,75per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian = 0,83%). Berdasarkan catatan Profil dari Puskesmas Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2016 DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar di Desa, menurut Kepala Puskesmas Bahorok di Desa Tanjung Lenggang Kabupaten Langkat tahun 2016 ada sebanyak 822 KK yang mengalami Kasus DBD dengan jumlah kasus sebanyak 10 kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain “cross sectional study” yaitu untuk melihat adanya hubungan perilaku dan lingkungan dengan  kejadian DBD. Populasi dalam penelitian ini adalah 6.039 KK, sedangkan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan hasil survei sementara sebanyak 98 orang yang menderita DBD. Penelitian dilakasanakan di Desa Tanjung Lenggang, pada bulan Mei s/d Agustus 2018. Hasil Penelitian Ada hubungan signifikan antara kebiasaan melakukan 3M dengan kejadian DBD (0,000<0,05), Ada hubungan signifikan antara kebiasaan menggunakan anti nyamuk dengan kejadian DBD (0,021<0,05), Ada hubungan signifikan antara keberadaan jentik nyamuk dengan kejadian DBD (0,000<0,05), tidak ada hubungan signifikan antara tempat penampungan air dengan kejadian DBD (0,922<0,05). Disarankan kepada masyarakat agar merubah perilakunya terutama dalam hal melaksanakan 3  M, serta membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak bersarang lagi, serta memakai anti nyamuk seperti kelambu dan memasang kawatkasa di jendela, Disarankan kepada Puskesmas dalam upaya mengendalikan kepadatan jentik dan kebisaan melakukan 3 M yang sangat berpotensi dengan kejadian DBD dapat dilakukan dengan cara mengintervensikan program intervensi DBD dan memberdayakan masyarakat salah satunya adalah dengan membinasakan antara juru pemantau jentik dan pemeliharaan ikan pemakan jentik pada TPA serta melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait DBD.
EFEKTIVITAS BEHAVIOUR THERAPY TERHADAP RISIKO PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. MUHAMMAD ILDREM PROVSU MEDAN Jek Amidos Pardede; Laura Mariati Siregar; Efendi Putra Hulu
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 1 (2020): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The risk of violent behavior is a symptom of schizophrenic patients that can be controlled through Behavior Therapy. Behavior Therapy is one approach to understanding the behavior of individuals who perceive individuals in terms of physical phenomena, and tend to ignore mental aspects. The purpose of this study was to determine the effect of Behavior Therapy on changes in symptoms of the risk of violent behavior in schizophrenic patients. This study used the quasi experimental pre-post test method. The population in this study amounted to 155 people with a total sample of 13 people. The sampling technique is purposive sampling. The research instruments used were questionnaires, SOP standart operation prosedurt and observation sheets. The results of this study were analyzed by univariate analysis and bivariate analysis with Paired T-Test. The results showed that there was an effect of Behavior Therapy on Changing Symptoms of Violent Behavior Risk before and after doing Behavior Therapy Researchers concluded that Behavior Therapy had a significant effect on changes in symptoms of the risk of violent behavior in Prof.Dr.Muhammad Ildrem Provsu Medan Hospital marked with Pvalue = 0,000 <p = 0.05. It is recommended for the hospital to provide a special place / place to conduct Behavior Therapy so that the respondent stays concentrated in following Behavior Therapy
PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI COVID-19 PADA SAAT POSYANDU DI DESA KWALA BINGEI Juneris Aritonang; Laura M Siregar; Frida Liharris Saragih; Niken Bayu Argaheni
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 1 (2021): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu services were stopped during the Covid-19 pandemic, posyandu services were carried out independently with the implementation model being handed over to each region according to the conditions or covid zone of each region. The implementation of the posyandu must strictly comply with established health protocols to minimize the risk of Covid-19 transmission. The initial survey conducted found that mothers were still worried about bringing their children to the posyandu. In addition, it was also found that at the time of implementing the posyandu there were still mothers who had not complied with the health protocols. This research is a descriptive study which aims to see the knowledge of mothers about the prevention of Covid-19 infection at the posyandu in Desa Kwala Bingei in 2020. The population of this study is all mothers who have toddlers and carry out posyandu with a total sample of 37 people. The results of the study found that the majority of respondents had less knowledge (65%) about the prevention of Covid-19 infection at the time of implementing the posyandu. From the results of this study, an activity in the form of health education to groups of mothers who have toddlers is needed which is related to increasing knowledge in preventing Covid-19 infection during the posyandu period, thereby reducing maternal anxiety of carrying posyandu children and posyandu activities to continue running smoothly according to health protocols.
METODE PENCEGAHAN LUKA DECUBITUS PADA PASIEN BEDREST TOTAL MELALUI PERAWATAN KULIT Henny Syapitri; Laura Marianti Siregar; Daniel Ginting
Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.76 KB) | DOI: 10.52199/idea.v8i2.8827

Abstract

ABSTRAKDekubitus merupakan masalah yang dihadapi oleh pasien-pasien dengan penyakit kronis, pasien yang sangat lemah, dan lumpuh dalam waktu lama, bahkan saat ini banyak dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit. Upaya pencegahan terjadinya luka tekan sebaiknya dilakukan sedini mungkin sejak pasien teridentifikasi berisiko mengalami luka tekan. Nigela sativa oil mengandung berbagai karbohidrat rendah gula, protein, berbagai asam amino, asam lemak, vitamin, mineral dan serat. Saponin yang terkandung dalam nigella sativa berperan dalam membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode pencegahan luka decubitus pada pasien bedrest total melalui perawatan kulit. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan rancangan pre-test and post test control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien yang berisiko mengalami luka tekan di dengan tirah baring lama (bedrest total) melalui pengkajian risiko dekubitus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pengukuran derajat resiko decubitus dan pengukuran Index Massa Tubuh (IMT). Data dianalisa dengan menggunakan dependent T-test yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata derajat resiko decubitus sebelum dan sesudah perlakukan pada masing-masing kelompok, sedangkan untuk menganalisis perbandingan rata-rata derajat resiko decubitus pada ke 2 kelompok dengan menggunakan independent T-test.Hasil penelitian didapatkan rata-rata derajat resiko dekubitus pada kelompok intervensi adalah 7,73 sedangkan rata-rata derajat dekubitus pada kelompok kontrol adalah10,41.Hasil uji statistik didapatkan p-value 0,000 (p0,05), artinyaterdapat perbedaan rata-rata derajat resiko dekubitus secara siginifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagi data evidance based practise pada pasien bedrest total dan dapat dijadikan sebagai manajemen non farmakologi/terapi komplementer bagi perawat, tim medis dan tenaga kesehatan lainnya.Kata kunci: nigela sativa oil, bedrest total, decubitus. ABSTRACTDecubitus is a problem faced by patients with chronic diseases, weak patients, and paralysis for a long time, even today experienced by many hospitalized patients. In efforts to prevent the occurrence of injuries should be done as soon as possible since the patient is identified at risk of injury press. Nigela sativa oil contains various low-sugar carbohydrates, proteins, various amino acids, fatty acids, vitamins, minerals and fiber. Saponins contained in nigella sativa play a role in helping the wound healing process. This study aims to apply the method of preventing decubitus injury in bedrest patients through total skin care. The research design used was Quasi Experiment with pre-test design and post test control group design. Subjects in this study were patients who met the inclusion criteria of patients at risk of injury pressed with bed rest of the total (bedrest total) through the assessment of risk dekubitus. Data collection was done by interview, observation, measurement of risk degree decubitus and measurement of Body Mass Index (IMT). Data were analyzed by using dependent T-test which was aimed to compare mean of decubitus risk level before and after treatment in each group, whereas to analyze the comparison of mean of degree of decubitus risk in the 2 groups using independent T-test. The result showed that the average of decubitus risk level in the intervention group was 7.73 while the mean of decubitus level in the control group was 10,41. The statistical test results obtained p-value 0,000 (p 0.05), meaning that there is a significant difference in the degree of decubitus risk between the intervention group and the control group. The results of this study can be used as evidance based practice data in total bedrest patients and can be used as non-pharmacology/complementary therapeutic management for nurses, medical teams and other health workers.Keywords: nigela sativa oil, bedrest total, decubitus.
Penurunan Rasa Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Aktif Melalui Masase Punggung Pada Ibu Inpartu Di Klinik Hj. Hamidah Kota Medan Juneris Aritonang; Laura M Siregar; Frida Liharris Saragih
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masase dilakukan pada ibu inpartu bertujuan melepaskan senyawa endorphin sehingga mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh metode masase terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif. Desain penelitian ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group pretest-postest menggunakan uji uji t-dependen dan t-independen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang. Hasil penelitian didapati ada perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi (p=0.000) dan pada kelompok kontrol (p=0,007). Dari hasi penelitian ini diketahui bahwa adanya pengaruh metode masase terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Sehingga disarankan supaya bidan menerapkan metode masase dalam mengurangi nyeri persalinan.
The APPLICATION OF COGNITIVE THERAPY THROUGH PLAY TO CHILDREN AGED 3-5 YEARS AT ORPHANAGE TERIMAKASIH ABADI: Terapi, Kognitif, Bermain Usia 3-5 Tahun Rani Damanik; Henny Syapitri; Laura Mariati Siregar
JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.208 KB) | DOI: 10.51771/jukeshum.v1i2.69

Abstract

Masalah perkembangan kognitif anak merupakan hal yang harus diperhatikan sehingga anak memiliki kemampuan yang lebih kompleks baik kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Dimana perkembangan kognitif merupakan kemampuan berfikir untuk menghubungkan, menilai maupun mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Penerapan terapi kognitif melalui terapi bermain pada anak usia 3-5 tahun merupakan solusi dalam meningkatkan kognitif anak. Dengan dilakukannya terapi bermain bertujuan untuk meningkatkan kognitif dan perkembangan anak. Setelah pelaksanaan terapi bermain menghasilkan kemampuan anak dalam berfikir secara kognitif melalui mencuci tangan, tebak gambar dan mewarnai gambar.   Kata Kunci : Terapi, Kognitif, Bermain Usia 3-5 Tahun   ABSTRACT The problem of children's cognitive development is something that must be considered so that children have more complex abilities, both the ability of gross motion, fine motion, speech and language as well as socialization and independence. Where cognitive development is the ability to think to connect, assess or consider an event or events. The application of cognitive therapy through play therapy for children aged 3-5 years is a solution in improving children's cognitive. By doing play therapy aims to improve the cognitive and development of children. After the implementation of play therapy results in children's ability to think cognitively through washing hands, guessing pictures and coloring pictures.   Keywords: Therapy, Cognitive, Play 3-5 Years Old
Sosialisasi Perawatan Luka pada Masa New Normal di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan Rani Kawati Damanik; Laura Mariati Siregar; Agnes Silvina Marbun
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 03 (2021): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.11 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i01.97

Abstract

Implementation of socialization can increase the knowledge of respondents. A person who initially does not know becomes an expert at doing something. The effectiveness of the implementation of a socialization can be measured from three things, namely input, conversion, and output. This community service activity can increase knowledge about wound care. We often encounter wounds in the community, thus demanding our knowledge in order to be able to treat wounds independently. Implementation of community service activities by conducting pre-test,socialization and post-test. The results showed that the level of knowledge of respondents about wound care carried out at the Class I Medan Special Children's Development Institute found that the increase in respondents' knowledge was very significant, namely before being given socialization, 11 people (73%), less knowledge were obtained, while after being given socialization increased so that the level of knowledge the majority is sufficient as much as 10 people (67%).
Beban dengan Koping Keluarga Saat Merawat Pasien Skizofrenia yang Mengalami Perilaku Kekerasan Jek Amidos Pardede; Laura Mariati Siregar; Merius Halawa
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v11i2.1980

Abstract

Schizophrenia is a severe mental disorder that is chronic, reality disorders, cognitive dysfunction, and difficulty in doing activities. Violent behavior is a form of aggressive behavior that causes suffering or hurts others, has an angry response, is expressed by threatening, injuring oneself and others, and can damage the environment. The study aims to determine the relationship of burden with a family coping when treating schizophrenic patients who experience violent behavior in the  Prof.Dr.M.Ildrem mental hospital Medan. Descriptive correlation research design with a cross-sectional approach. The entire population of schizophrenic patients who treat family members with violent behavior who undergo outpatient as many as 384 people. Samples totaling 79 people with a sampling technique is a consecutive sampling. The results obtained that the objective burden of the majority family is 74,7% and the subjective burden of the majority family is 60,8%, coping of the adaptive majority family is 97,5%. It is known that there is a strong relationship between burden and family coping when treating patients with schizophrenia who experience violent behavior (p-value=0,000; p-value<0,01) with an objective load value of the correlation coefficient (r)=0,522. And the subjective load coefficient correlation coefficient (r)=0,525. Families are expected to reduce objective and subjective burdens when treating schizophrenic patients who experience violent behavior by increasing adaptive family coping so that the burden in the family is lighter and able to care for family members better.
Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Sosialisasi Dan Pembagian Masker Di Pasar Pringgan Medan Henny Syapitri; Laura Mariati Siregar; Frida Liharis Saragih
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.2902

Abstract

Pemerintah Indonesia telah menetapkan langkah-langkah dan upaya pencegahan pandemi covid-19, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan Social Distancing. Himbauan untuk mengenakan masker dan memperhatikan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah masih diabaikan. Berdasarkan hasil studi awal yang dilakukan di Pasar Pringgan Medan, masih ditemukan pedagang pasar yang tidak paham tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah Covid-19, tidak disiplin mengenakan masker dengan benar, tidak sedikit pula yang bandel untuk tidak mengenakan masker.Di situasi dan kondisi saat ini, kesadaran seluruh masyarakat untuk patuh dan taat dalam menjalankan protokol kesehatan memiliki peranan yang signifikan, sehingga perlu ditekankan kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol Covid-19 agar mengurangi penyebaran virus di pasar. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19 di Pasar Pringgan Medan. Pengabdian pada Masyarakat yang diselenggarakan pada tanggal 3 s/d 4 Mei 2020 ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi penggunaan masker sekaligus membagikan masker secara gratis kepada pedagang pasar di Pasar Pringgan Medan. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melalui edukasi kepada pedagang pasar dengan menghimbau pentingnya menggunakan masker. Setelah diberikan edukasi dan pembagian masker, pedagang sudah mulai sadar pentingnya penggunaan masker. Penggunaan masker kain di kalangan pedagang ini sangat penting karena termasuk kelompok yang rentan terpapar covid-19. Dengan mengenakan masker, para pedagang di pasar dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan selalu waspada. Keyword : sosialisasi, pembagian masker, pencegahan Covid-19,   ABSTRACT The Government of Indonesia has set measures and efforts to prevent the Covid-19 pandemic, one of which is to socialize the Social Distancing movement. The call to wear a mask and pay attention to health protocols when doing activities outside the home is still ignored. Based on the results of preliminary studies conducted at Medan Pringgan Market, there are still market traders who do not understand the importance of using masks to prevent Covid-19, are undisciplined in wearing masks properly, not a few who are stubborn not to wear masks. In the current circumstances this, the awareness of the whole community to obey and obey in carrying out health protocols has a significant role, so it needs to be emphasized to all people to comply with the Covid-19 protocol in order to reduce the spread of viruses in the market. The purpose of this service is to prevent and break the chain of transmission of Covid-19 in the Pringgan Market, Medan. Community Service that was held on 3 to 4 May 2020 was carried out in the form of socializing the use of masks as well as distributing masks for free to market traders in the Pringgan Market, Medan. The method used in the implementation of this service is through education to market traders by appealing to the importance of using masks. after being given education and distribution of masks, traders have begun to realize the importance of using masks. The use of cloth masks among traders is very important because it is a vulnerable group exposed to covid-19. By wearing masks, traders in the market can move more comfortably and are always alert Keyword : sosialization, mask ditribution, Covid-19 prevention
STRES KERJA PADA DOKTER UMUM IGD Imelda Saragih; Donal Nababan; Lia Rosa Veronika Sinaga; Kesaktian Manurung; Laura Mariati Siregar
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.18195

Abstract

Stres di tempat kerja merupakan sebuah masalah yang sangat sering dirasakan oleh karyawan, dimana para karyawan menemui kondisi-kondisi kelebihan kerja, ketidaknyamanan kerja, tingkat kepuasan kerja yang rendah. Stres ditempat kerja juga dapat mengakibatkan pengaruh yang merusak kesehatan, dan kesejahteraan karyawan, seperti halnya dapat berpengaruh negatif terhadap produktivitas dan keuntungan ditempat kerja. Tujuan penelitian ini adalah menggali lebih dalam tentang semua hal yang terkait dengan terjadinya stres pada Dokter Umum IGD di RS dr. Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang bersifat subyektif, maka data yang diperoleh diperiksa keabsahannya dengan teknik triangulasi, yaitu, triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Informan adalah dokter umum yang bekerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat, perawat IGD dan pihak manejemen rumah sakit. Analisis data dilakukan dengan metode Miles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang benar telah terjadi stres pada dokter umum IGD di RS dr. Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir. Penyebabnya adalah beban kerja dan waktu kerja, keterbatasan fasilitas di ruangan terutama obat, pekerjaan emergency, pengembangan karir belum maksimal dan dibebani urusan keluarga, kejenuhan kerja terkait masa kerja di atas 10 tahun sehingga menyebabkan kelelahan yang berlebihan. Stres yang terjadi menunjukkan gejala yang ringan. Stres yang terjadi pada Dokter Umum IGD berdampak pada menurunnya prestasi kerja, Kinerja dan kepuasan kerja. Untuk mengurangi stress yang timbul, dokter melakukan meditasi , menonton tv, tidur, bercerita kepada teman atau keluarga, berlibur, merawat tanaman dan hewan peliharaan. Adapun upaya yang dilakukan manejemen rumah sakit untuk mengurangi stress pada Dokter Umum IGD adalah dengan penambahan tenaga dokter sebayak 3 orang dan melakukan pertukaran jadwal dengan dokter lain bilamana mereka membutuhkan istirahat..