Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MEMBANGUN IMUNITAS MELALUI KETERCAPAIAN TARGET SASARAN VAKSINASI COVID-19 DI KOTA SEMARANG Durrotun Munafiah; Eni Kusyati; Sa’adah Mujahidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.809

Abstract

Bangsa Indonesia melalui keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2020 menetapkan bencana nasional non alam pada kasus  Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) . Bencana nonalam ditetapkan karena  meningkatnya jumlah korban, meluasnya cakupan wilayah yang terkena bencana, kerugian harta benda, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Suatu kebijakan normal baru agar dampak yang terjadi tidak menimbulkan krisis yang terus memanjang, pemerintah menetapkan kebijakan pemberian vaksinasi. Mengingat pentingnya  membentuk kekebalan kelompok di masyarakat, maka diperkirakan setidaknya 70% dari populasi masyarakat indonesia atau setara dengan 182 Juta jiwa harus mendapatkan Vaksin COVID-19 dengan dosis dua kali penyuntikan. Sumber Daya Manusia/Pelaksana Vaksinasi COVID-19 Meliputi jumlah tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam proses vaksinasi dan kelompok prioritas yang akan menerima Vaksinasi COVID-19. Pengabdian ini membantu pemerintah kota semarang dalam mencapai target sasaran vaksinasi yang telah ditetapkan. Pelaksaan kegiatan ini dengan melibatkan diri menjadi tim vaksinator dari persiapan, pelaksanaan vaksin sampai pencatatan pelaporan data. Hasil kegiatan   target sasaran vaksinasi dosis 1 adalah 1.305.077 warga sudah menembus 1.319.451, sedangkan untuk dosis 2  telah mencapai 909.208 suntikan .  Jenis vaksin yang diberikan Sebagian besar adalah Sinovac dan sebagian kecil terdiri dari Moderna, Astra Zeneca dan Sinopharm 
Manfaat Kompres Dingin Pada Nyeri Perineum Kala IV Durrotun Munafiah; Hermeksi Rahayu; Saadah Mujahidah; Mariza Mustika Dewi; Dian Nuringtyas Rahayu
Indonesian Health Issue Vol. 1 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : PublisihingId

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.898 KB) | DOI: 10.47134/inhis.v1i1.7

Abstract

Latar Belakang: Rasa sakit yang dialami ibu saat persalinan kala IV disebabkan karena laserasi pada perinium. Laserasi tersebut terjadi karena adanya tindakan medis atas indikasi tertentu yaitu episiotomi atau terjadi ruptur perinium secara alami yang diakibatkan oleh desakan kepala bayi yang terlalu cepat. Laserasi perineum dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan selama beberapa minggu. Tujuan: Menganalisa pengaruh kompres dingin perinium terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala IV di ruang bersalin RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa) Metode: Penelitian ini merupakan quasi experiment. Desain penelitian post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin pervaginam kala IV sejumlah 20 responden yang dibagi menajdi kelompok perlakuan dan kontrol dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling. Penelitian ini menggunakan uji statistic Mann Whitney. Hasil: Intensitas nyeri Kala IV pada kelompok kontrol sesudah tindakan kompres dingin (air dingin) perinium rata-rata 5,80. Intensitas nyeri kala IV pada kelompok intervensi sesudah tindakan kompres dingin (es) perinium rata-rata 4,70 dengan nilai signifikansi p<α (0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh kompres dingin perinium terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala IV. Tenaga kesehatan terutama bidan sebaiknya dapat melakukan intervensi nonfarmakologi dengan memberikan kompres dingin perinium dan pijat perinium dalam upaya mengatasi masalah nyeri yang terdapat pada ibu bersalin kala IV. Background: Pain experienced by the mother during the fourth stage of labor is caused by laceration of the perineum. The laceration occurs because of medical action for certain indications, namely an episiotomy or natural perineal rupture caused by the pressure of the baby's head too fast. Perineal lacerations can cause pain and discomfort for several weeks. Purpose: To analyze the effect of perineal cold compresses on pain intensity in the fourth stage of labor in the delivery room of RSUD Dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. Methods: This study is a quasi-experimental study. Post-test research design with control group design. The sample in this study were women who gave birth vaginally during the fourth stage of the study with a total of 20 respondents who were divided into treatment and control groups using non-probability sampling. This study uses the Mann-Whitney statistical test. Results: The fourth stage of pain intensity in the control group after cold compresses (cold water) on the perineum was on average 5.80. The fourth stage of pain intensity in the intervention group after the perineal cold compress (ice) was an average of 4.70 with a significance value of p<α (0.05). Conclusion: There is an effect of perineal cold compresses on the intensity of pain in the fourth stage of labor. Health workers especially midwives, should be able to carry out non-pharmacological interventions by providing perineal cold compresses and perineal massage in an effort to overcome the pain problems found in women giving birth in the fourth stage.
PELATIHAN MANAJEMEN PERALATAN DAN ASISTENSI TINDAKAN BEDAH OBSTETRI GINELOKOGI DI LABORATORIUM UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG Tri Ismu Pujiyanto; Durrotun Munafiah; M. Jamaluddin; Rizqitha Rizqitha; Sa’adah Mujahidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 1 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i1.1055

Abstract

Manajemen yang kompeten sangat penting untuk memberikan kualitas layanan laboratorium namun, hanya sedikit manajer laboratorium yang menerima pelatihan khusus pekerjaan di manajemen organisasi dan kepemimpinan. Laboratorium memerlukan pengelolaan yang terstandarisasi baik dalam hal pengelola maupun ketersediaan peralatan. Kegiatan ini untuk memberi pembekalan dan pemahaman tentang tata pengelolaan peralatan di laboratorium dan sistem pemantauan kinerja alat ukurnya, guna mendukung implementasi sistem mutunya. Pelatihan ini menggunakan pembelajaran campuran yaitu penyampaian materi secara daring dan ketrampilan simulasi secara luring. Dampak program dievaluasi melalui serangkaian penilaian sebelum dan sesudah laboratorium menggunakan ceklis proses perbaikan laboratorium bertahap menuju akreditasi, serta asesmen kompetensi peserta didik dengan kuis dan diskusi. Umpan balik dari peserta menunjukkan baik secara luring maupun daring, menunjukkan respon positif peserta terhadap kualitas kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan memberikan manfaat bagi peserta, khususnya dalam bidang pengelolaan laboratorium. Peserta sangat setuju bahwa pembelajaran ini mampu meningkatkan operasi laboratorium yang nantinya dapat berkontribusi pada sistem manajemen laboratorium. Program ini mengajarkan teori kepemimpinan kepada pengelola laboratorium dan dosen Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Karya Husada Semarang, diperbolehkan mereka untuk menerapkan praktik manajemen di lingkungan laboratorium. Program seperti ini melengkapi program pelatihan manajemen mutu laboratorium yang sudah ada tersebut sebagai penguatan manajemen laboratorium menuju akreditasi.
ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA IBU HAMIL DI ERA PANDEMI COVID-19 Indah Puspitasari; Durrotun Munafiah
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam situasi pandemik COVID-19, banyak pembatasan aktivitas ibu hamil terutama dalam layanan kesehatan. Agar ibu dan bayi tetap dapat selalu mendapatkan asuhan yang berkesinambungan selama masa pandemik, maka dilakukan asuhan kebidanan yang berkelanjutan pada ibu dan keluarga dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan. Bidan berupaya lebih inovatif dalam memberikan asuhan kebidanan seperti konseling via daring atau aplikasi m-health. Bidan memberikan asuhan kebidanan dimulai dengan pengambilan data ibu hamil, didapatkan ibu hamil primigravida umur 24 tahun usia kehamilan 12 minggu dengan hyperemesis gravidarum. Pada tiap trimesternya dilakukan pendampingan hingga persalinan dan masa nifas. Pada saat hamil, ibu mendapatkan konseling tentang ketidaknyaman selama kehamilan, tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan. Pada masa persalinan, dilakukan pendampingan IMD dan keberhasilan menyusui dini. Pada masa nifas, dilakukan kegiatan kunjungan ke rumah untuk memberikan edukasi mengenai ASI Ekslusif. Hasil akhir kegiatan, respon positif dirasakan ibu dan keluarga. Ibu maupun keluarga merasa senang karena mendapatkan pengetahuan yang baru seputar kehamilan maupun persalinannya serta pendampingan ASI Eksklusif guna mendukung keberhasilan ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DAN STUNTING MASSAGE Indah Risnawati; Durrotun Munafiah
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hingga mencapai 40% pada tahun 2025 (WHO, 2016). Kejadian balita stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015, 2016 dan 2017, stunting memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019). Penyebab dari Stunting diantaranya adalah faktor dari lingkungan seperti sanitasi yang buruk, faktorekonomi, factor dari ibu yaitu praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan, serta faktor dari bayi dan balita yaitu Berat Bayi Lahir Rendah (Ramayulis et al., 2018). Pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan tentang Stunting dan Mempraktekkan Stunting Massage yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengertian dalam upaya pencegahan angka penurunan Stunting bayi dan balita.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN IBU DAN BAYI MELALUI PENDEKATAN DAN EDUKASI GIZI Fania Nurul Khoirunnisa; Durrotun Munafiah; Nor Asiyah
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masa postpartum merupakan masa yang dimulai sejak plasenta lahir sampai semua organ reproduksi kembali seperti semula dimana selama masa tersebut diperlukan pemantauan terhadap ibu. Penanganan yang kurang baik selama masa postpartum dapat menimbulkan berbagai masalah. Status gizi yang baik dan seimbang sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan kesehatan ibu post partum dimana membantu proses metabolisme, pemeliharaan dan berperan dalam pembentukan jaringan baru serta memengaruhi kualitas ASI (Air Susu Ibu). Menilai pentingnya nutrisi pada masa postpartum bagi ibu dan bayi maka edukasi tentang gizi perlu disampaikan kepada ibu nifas sebagai salah satu bagian dari asuhan komprehensif. Dalam memberikan asuhan, Bidan hendaknya mampu memberikan asuhan secara komprehensif, antara lain melalui layanan kebidanan dengan pendekatan continuity of care. Konsep ini sangat penting diterapkan untuk mengatasi masalah kesehatan pada masa reproduksi, masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (pascapersalinan). Edukasi gizi sebagai bagian dari asuhan komprehensif masa nifas dan menyusui merupakan upaya promotif sekaligus preventif sehingga ibu dapat menerapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhannya Kata Kunci: Kesehatan Ibu dan Bayi, Edukasi, Gizi Abstract Postpartum period is the period that starts from the birth of the placenta until all reproductive organs return to normal, during which time monitoring of the mother is required. Poor handling during the postpartum period can cause various problems. A good and balanced nutritional status is needed to accelerate the recovery of post partum maternal health which helps the metabolic process, maintenance and plays a role in the formation of new tissues and affects the quality of breast milk (Mother's Milk). Assessing the importance of nutrition in the postpartum period for mothers and babies, education about nutrition needs to be conveyed to postpartum mothers as part of comprehensive care. In providing care, midwives should be able to provide comprehensive care, including through midwifery services with a continuity of care approach. This concept is very important to be applied to overcome health problems during the reproductive period, during pregnancy, childbirth and the puerperium (post-partum). Nutrition education as part of comprehensive care during the puerperium and breastfeeding is a promotive as well as preventive effort so that mothers can implement the fulfillment of nutritional needs according to their needs. Keywords: Maternal and Infant Health, Education, Nutrition
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN IBU DAN BAYI MELALUI PENDEKATAN DAN EDUKASI GIZI Fania Nurul Khoirunnisa; Durrotun Munafiah
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa postpartum merupakan masa yang dimulai sejak plasenta lahir sampai semua organ reproduksi kembali seperti semula dimana selama masa tersebut diperlukan pemantauan terhadap ibu. Penanganan yang kurang baik selama masa postpartum dapat menimbulkan berbagai masalah. Status gizi yang baik dan seimbang sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan kesehatan ibu post partum dimana membantu proses metabolisme, pemeliharaan dan berperan dalam pembentukan jaringan baru serta memengaruhi kualitas ASI (Air Susu Ibu). Menilai pentingnya nutrisi pada masa postpartum bagi ibu dan bayi maka edukasi tentang gizi perlu disampaikan kepada ibu nifas sebagai salah satu bagian dari asuhan komprehensif. Dalam memberikan asuhan, Bidan hendaknya mampu memberikan asuhan secara komprehensif, antara lain melalui layanan kebidanan dengan pendekatan continuity of care. Konsep ini sangat penting diterapkan untuk mengatasi masalah kesehatan pada masa reproduksi, masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (pascapersalinan). Edukasi gizi sebagai bagian dari asuhan komprehensif masa nifas dan menyusui merupakan upaya promotif sekaligus preventif sehingga ibu dapat menerapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhannya