Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang Menjadi Korban Aksi Perundungan Astuti Nur Fadillah
JURNAL BELO Vol 5 No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1, Agustus 2019 - Januari 2020
Publisher : Criminal of Law Department, Faculty of Law, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.731 KB) | DOI: 10.30598/belovol5issue1page86-100

Abstract

Perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti secara fisik, verbal, psikologis oleh seseorang terhadap seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang merasa tidak berdaya. Anak yang menjadi korban perundungan harus mendapat perlindungan hukum. Perlindungan anak sebagai segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pemerintah, orang tua, wali, masyarakat dan pihak sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan karakter dan menanamkan budi perkerti terhadap anak untuk mencegah terjadinya perundungan.
Perlindungan Anak Yang Menjadi Pemakai Narkotika Dengan Rehabilitasi Kesehatan Jacob Hattu; Astuti Nur Fadillah
JURNAL BELO Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2, Februari 2021-Juli 2021
Publisher : Criminal of Law Department, Faculty of Law, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/belovol6issue2page195-207

Abstract

Penggunaan Narkotika oleh anak berdampak pada perkembangan dirinya, apalagi sampai mengalami ketergantungan, untuk itu anak yang menggunakan Narkotika. Tujuan penulisan ini untuk menemukan bentuk perlindungan hukum dengan pemberiaan rehabilitasi kesahatan terhadap anak sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Sistem Peradilan Anak dan Undang-Undang Narkotika. Metode yang digunakan adalah Yuridis Normatif. Anak adalah aset bangsa, karena aset bangsa maka anak harus dilindungi hak-haknya baik dalam perlindungan sosial maupun perlindungan hukum, anak yang sudah menjadi pemakai atau pecandu harus harus diberikan rehabilitasi, wajib diberikan rehabilitasi, namun dalam Putusan Nomor 25/Pid.Sus-Anak/2020/PN Amb, anak ditempatkan bukan pada lembaga rehabilitasi, untuk itu harus dilakukan upaya hukum atas putusan tersebut agar hakim Pengadilan Tinggi dapat menetapkan dalam amar putusan agar kedua anak pelaku tindak pidana narkotika ditempatkan pada lembaga rehabilitasi yang ditunjuk sesuai dengan Pasal 103 Undang-Undang Narkotika.
Catcalling Sebagai Perilaku Pelecehan Seksual Secara Verbal Ditinjau Dari Perspektif Hukum Pidana Astuti Nur Fadillah
JURNAL BELO Vol 7 No 2 (2021): Volume 7 Nomor 2, Desember 2021
Publisher : Criminal of Law Department, Faculty of Law, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/belovol7issue2page145-155

Abstract

Fenomena catcalling sebagai perilaku pelecehan seksual secara verbal telah lama terjadi dimasyarakat. Perilaku catcalling merupakan sesuatu aksi kejahatan yang tercantum dalam pelecehan seksual. Tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun nonfisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisaaturan hukum terkait dengan catcalling. Metode penelitian yang digunakan ialah metode yuridis normatif. Hasil penelitin ini yaitu Catcalling di Indonesia belum memiliki dasar hukum yang jelas dan hanya mmenggunakan Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP Pasal 281 dan Pasal 315 dan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi pada Pasal 9, dan Pasal 35. Dalam pasal tersebut dapat dijadikan dasar hukum untuk menjerat pelaku catcalling tetapi masih dirasa belum maksimal dalam menjamin kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan bagi para korban yang mengalami perlakuan catcalling.
Penegakan Hukum Tindak Pidana Illegal Logging di Desa Huku Kecil Kabupaten Seram Bagian Barat Astuti Nur Fadillah; Steven Makaruku; Sherly Adam
JURNAL BELO Vol 7 No 2 (2021): Volume 7 Nomor 2, Desember 2021
Publisher : Criminal of Law Department, Faculty of Law, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/belovol7issue2page224-235

Abstract

Lemahnya penegakan hukum memunculkan keprihatinan masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah harus memperbaiki kinerja penegakan hukum oleh aparat penegak hukum, termasuk dalam menangani kasus illegal logging. Kasus tindak pidana illegal logging yang terjadi di Desa Huku Kecil Kabupaten Seram Bagian Barat dan keberhasilan penegakan hukum bergantung dari oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum tindak pidana illegal logging di Desa Huku Kecil Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu faktor undang-undang atau hukumnya, faktor aparat penegak hukum dan faktor masyarakat. Sehingga penegakan hukum tindak pidana Illegal Logging di Desa Huku Kecil Kabupaten Seram Bagian Barat belum dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan dan yang diharapkan masyarakat khususnya didesa Huku Kecil Kabupaten Seram Bagian Barat.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA KLIS Hadibah Zacrah Wadjo; Astuti Nur Fadillah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1679

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu bentuk kekerasan yang berdasarkan pada asumsi yang biasa atas gender tentang relasi antara laki-laki dan perempuan. Kekerasan dalam rumah tangga bersumber pada cara pandang yang keliru, yakni martabat kemanusiaan dan pembakuan peran gender pada seseorang itu diremehkan. Kekerasan perempuan tidak hanya dijumpai pada kekerasan fisik semata tetapi kekerasan secara psikis Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Desa Klis Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk yang cukup memprihatinkan, karena banyak dari mereka yang menjadi korban.Tujuan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa perempuan dan anak telah diberi perlindungan terhadap negara melalui peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi hukum tentang Undang-undang tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan anak dibawah umur. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai KDRT. Tujuan dari pengabdian ini agar masyarakat dapat mencegah terjadinya KDRT dimasa yang akan datang.
MEWUJUDKAN KESADARAN HUKUM TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA BAGI PEREMPUAN DAN ANAK DI PULAU SERAM Patrick Corputty; Astuti Nur Fadillah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1788

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga saat ini semakin menunjukkan kompleksitasnya, bahkan setiap tahunnya menunjukkan angka peningkatan kasus, seperti layaknya fenomena gunung es. Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada perempuan dan anak seringkali menjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah. Perempuan dan anak sebagai suatu kelompok dalam masyarakat harus terjamin hak-hak yang dimilikinya secara asasi dalam hukum yang kuat dan konsisten. segala bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak dapat memberikan dampak pada kehidupan mereka oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat sehingga dapat membantu mereka untuk hidup tenang dan bebas dari segala perlakukan kekerasan. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu penyuluhan serta konseling hukum bagi perempuan dan anak dipulau seram. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif dengan berkurangnya tindak kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak dalam keluarga
MEMBANGUN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT TENTANG KEKERASAN VERBAL DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA H. Z. Wadjo; Astuti Nur Fadillah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2978

Abstract

Salah satu komponen tridharma perguruan tinggi adalah pegabdian masyarakat. Membangun kesadaran hukum masyarakat tentang kekerasan verbal dalam lingkup rumah tangga diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat. Isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga merupakan hal yang dianggap tabu dibicarakan secara terbuka karena anggapan masyarakat yang masih menganggap ranah KDRT adalah ranah pribadi, Salah satu bentuk kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasa psikologis atau dengan nama lain yakni kekersan verbal. Dari hasil pengabdian ini kami menemukan bahwa masih banyak yang beranggapan bahwa kekerasan hanya sebatas kekerasan terhadap fisik semata. Selain itu, masih terdapat masyarakat yang masih menyepelekan dampak dari kekerasan verbal tersebut.
Penyuluhan Hukum Perlindungan Anak Pada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Ittaqollah Kota Ambon Astuti Nur Fadillah; Anna Maria Salamor; Patrick Corputty; Weldy M Risakotta
AIWADTHU: Jurnal Pengabdian Hukum Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2, September 2021
Publisher : Faculty of Law Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.98 KB) | DOI: 10.47268/aiwadthu.v1i2.655

Abstract

Introduction: In the frequently modern era, many phenomena happen in civilization. Children as the nation's successors need to be protected from the negative impacts of rapid development, the flow of globalization in the field of communication and information, the advancement of science and technology. The negative impact of the development of this era creates problems involving children, both children as victims, perpetrators, and witnesses who are dealing with the law itself.Purposes of Devotion: The purpose of this article is to provide a brief overview of the law on child protection. The Unitary State of the Republic of Indonesia guarantees the welfare of every citizen, including the protection of children's rights which are human rights. Method of Devotion: This Community Service activity was carried out at the Ittaqollah Child Welfare Institution (LKSA) Ambon City. In this activity, several stages were carried out including observing the average age and needs of the Ittaqollah Children's Social Welfare Institution (LKSA) of Ambon City, and providing legal counseling on child protection. This service activity is carried out using the lecture and question and answer method which is packaged more attractively.Results of the Devotion: After carrying out this service activity, it was found that students at the Ittaqollah Child Welfare Institution (LKSA) had minimal knowledge of child protection laws. LKSA Ittaqolah students only know about the age limit of children, but they do not understand their rights as children who have been protected by the state. Moreover, they do not understand that children are very vulnerable to become victims of violations of their rights by adults. In addition, they also still do not understand that nowadays children are not only victims, but children can also commit crimes so that children can face the law.
Women in the Midst of Violence From a Human Rights Perspective Astuti Nur Fadillah; Patrick Corputty
Balobe Law Journal Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1, April 2022
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47268/balobe.v2i1.838

Abstract

Introduction: Many people think that women are weak and do not have the power to fight and defend their rights. In accordance with the constitutional mandate, every citizen has the right to feel safe and free from all forms of violence.Purposes of the Research: This study aims to find out about women in the midst of a vortex of violence from a human rights perspective.Methods of the Research: The research method used is normative juridical research that uses legal sources of material obtained through literature studies and statutory regulations.Results of the Research: Violence against women is seen as part of the violation of human rights. The law on human rights in Indonesia is very strict about women's rights. Women have many contributions to the welfare of society so women must be treated by protecting their rights as a woman.
Pemanfaatan Fenomena The Bandwagon Effect Pada Generasi Muda Indonesia Kartika Djuna; Astuti Nur Fadillah
SANISA: Jurnal Kreativitas Mahasiswa Hukum Vol 2, No 1 (2022): Volume 2, Nomor 1, April 2022
Publisher : Faculty of Law Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Social media is one example of the development of the flow of information and technology today. Social media invites anyone to communicate. Teenagers as active social media users tend to have the habit of posting about their daily life activities. From the perspective of teenagers, they assume that the more active they are on social media, the more they will exist and not be out of date. But social media on the other hand also has a negative side. If social media users can't filter information well, sharing private activities will boomerang. The bandwagon effect is a phenomenon that arises from the rapid development of social media, this phenomenon describes a person who tends to follow a trend, ranging from lifestyle, behavior, how to dress, how to talk, or content on social media.Purposes of the Research: The purpose of this research is to analyze and discuss the use of the bandwagon effect phenomenon in Indonesia's young generation.Methods of the Research: The research method used is a secondary research type. The type of secondary research is the method in which information has been collected by the researcher. Newspapers, online communities, reports, audio-visual evidence, etc. included in the category of secondary data.Results of the Research: The younger generation as social media users are accustomed to expressing the desire to feel existent. Currently there are many types of social media that are always used by today's society, such as Facebook, Instagram, TikTok, and so on. Social media has a very big influence on social change in today's young Indonesian generation. One phenomenon that arises from the effects of using social media among the public is the bandwagon effect. Factors that can make someone behave Bandwagon Effect are group thinking, desire to be accepted in a group, and fear of being ostracized. The Bandwagon effect does have a negative effect, but keep in mind that a phenomenon that occurs in society always has positive and negative sides as well as the Bandwagon effect. This phenomenon can also be exploited from an economic point of view. The bandwagon effect can be used by the younger generation to grow the economy independently