Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERAN PEREMPUAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT DALAM MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA Haeruddin Haeruddin; Nurhaya Kusmiah; Nur Fahmi
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 6, No 2: Desember 2022
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v6i2.922

Abstract

ABSTRAK Budidaya rumput laut penting dalam pemberdayaan wilayah pesisir khususnya di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. yaitu prosedur analisis data, reduksi data (data reduction), penyajian data (data presentation) yang digunakan untuk menghasilkan data yang akurat dengan memaparkan fakta dan kejadian serta menganalisis data sesuai dengan hasil yang sebenarnya. Di Kelurahan Takatidung peran perempuan yaitu dalam pengikatan dan pengeringan rumput laut, dan pekerjaan bernilai ekonomis. Mereka menerima upah yang diikat antara Rp5.000 hingga Rp6.000/sekali jalan rumput laut, namun sebagian masih dilakukan oleh laki-laki karena sebagian besar kegiatan budidaya rumput laut membutuhkan kekuatan fisik seperti mengangkat rumput laut dan membawa rumput laut. Laki-laki menggunakan kano saat menanam dan memanen rumput. Kata kunci: Peran Perempuan, Perempuan Pembudidaya; Rumput Laut (Euecheuma Cottonii) ABSTRACT Seaweed cultivation is important in empowering coastal areas, especially in Takatidung Village, Polewali District, Polewali Mandar Regency The method used in this study is qualitative and the type of research used in this study is descriptive.namely data analysis procedures, data reduction, data presentation which is used to produce accurate data by exposing facts and events and analyzing data in accordance with actual results.. In Takatidung Village, the role of women is in the binding and drying of seaweed, and work of economic value. They receive wages that are tied between Rp5,000 to Rp6,000/one way seaweed, but some are still done by men because most seaweed cultivation activities require physical strength such as lifting seaweed and carrying seaweed. Males use canoes when planting and harvesting grass. Keywords:The Role of Women, Women Cultivators; Seaweed (Euecheuma Cottoni)
ANALISIS PERBANDINGAN HASIL PRODUKSI KAKAO ORGANIK DAN KAKAO ANORGANIK DI DESA TENGGELANG KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR Abd Gafar; Hasanuddin Kandatong; Nurhaya Kusmiah; Andi Nurul Amsari
Jurnal Agroterpadu Vol 1, No 2 (2022): : Jurnal Agroterpadu Volume 1, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/ja.v1i2.3272

Abstract

Keberhasilan produksi petani kakao di pengaruhi beberapa faktor yaitu seperti pemberian pupuk, pemangkasan, pengendalian hama dan tenaga kerja pemelihara. Selain itu beberapa hal yang di alami petani pada umumnya cenderung hanya melihat hasil yang di peroleh tampa menghitung besarnya biaya yang di keluarkan sehingga keseimbangan antara penerimaan dan biaya yang di keluarkan tidak terperinci dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa perbandingan hasil produsi kakao dan berapa besar perbandingan pendapatan antara petani kakao organik dan petani kakao anorganik di Desa Tenggelang dan untuk dapat mengetahui kelayakan usaha pada pada tanaman kakao organik dan kakao anorganik di Desa Tenggelang. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dari hasil olah data yang dilakukan di Desa Tenggelang Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar total biaya yang di keluarkan oleh petani kakao organik adalah 3,778,000  sedangkan total biaya yang di keluarkan petani kakao anorganik sebesar 16,125,000 dan total penerimaan petani kakao organik sebesar 150,040,000 sedangkan penerimaan petani kakao anorganik sebesar 155,310,000. Analisis R/C ratio petani kakao organik dan petani kakao anorganik di Desa Tenggelang Kecamatan luyo Kabupaten Polewali Mandar layak di kembangkan dengan melihat besaran pendapatan yang di dapatkan petani kakao organik dan petani kakao anorganik.
Persepsi Masyarakat Terhadap Usaha Sarang Burung Walet Di Desa Tarailu Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju Arie Darmawan; Nurhaya Kusmiah; Zulkifli Basri
Jurnal Agroterpadu Vol 1, No 2 (2022): : Jurnal Agroterpadu Volume 1, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/ja.v1i2.3165

Abstract

Walet (collocalia sp) adalah jenis burung yang menghasilkan rumah dengan nilai finansial yang tinggi. Saat ini burung walet dapat dikembangkan dengan struktur yang dirancang secara unik seperti lingkungan gua, perbaikan rumah walet tidak dapat disangkal dilakukan di rawa-rawa dan jauh dari lingkungan, namun di kota Tarailu, lokal Sampaga, wilayah Mamuju tidak layak untuk perbaikan yang ideal. untuk walet karena dekat penghuninya. Pemeriksaan ini dilakukan selama 2 (dua) bulan, tepatnya pada bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 di Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesan masyarakat setempat terhadap pemeliharaan burung walet di Desa Tarailu. Teknik pemeriksaan menggunakan strategi purposive testing dengan jumlah responden 98 orang. Teknik pemeriksaan yang digunakan adalah kuantitatif yang mencerahkan dengan menggunakan skala Likers. Berdasarkan penelusuran yang telah selesai, didapatkan kesan masyarakat terhadap keberadaan rumah burung walet di Desa Tarailu umumnya kecewa dengan perkembangbiakan burung walet di suatu lokasi setempat, hal ini dikarenakan adanya hiruk-pikuk rekaman video tersebut. tamu dan burung layang-layang yang sebenarnya. Selain itu, luas kandang yang terlalu dekat dengan pemukiman tidak sesuai dengan aturan pemeliharaan yang ideal untuk perkembangbiakan burung walet.
Kajian Kearifan Lokal Petani Padi Ladang Di Desa Ratte Kecamatan Tubbi Taramanu Kabupaten Polewali Mandar Sukmawati Sukmawati; Nurhaya Kusmiah; Hasanuddin Kandatong
Jurnal Agroterpadu Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Agroterpadu Volume 2, Nomor 1, April 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/ja.v2i1.3575

Abstract

Kearifan lokal adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan pengetahuan, budaya dan kelembagaan serta praktik mengelola sumberdaya alam (Muh Aris Marfai, 2013). Salah satu kearifan lokal yang masih ada sampai saat ini adalah kearifan lokal dalam pengelolaan padi ladang yang terdapat di Desa Ratte Kecamatan Tubbi Taramanu kabupaten polewali Mandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Apa makna yang terkandung dalam kearifan lokal petani padi ladang yang berlaku di Desa Ratte Kecamatan Tubbi Taramanu Kabupaten Polewali Mandar, 2) Apakah kepercayaan masyarakat petani ladang terhadap So'bo dapat meningkatkan produktivitas padi ladang di Desa Ratte Kecamatan Tubbi Taramanu Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif.Adapun sumber data penelitian ini dipilih secara purposive dan snowball sampling dengan cara memilih informan kunci. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data (reduksi data), penyajian data (penyajian data), penarikan kesimpulan/verifikasi. Yang diperoleh dari penelitian ini adalah menunjukkan harapan 15 tahapan tradisi dalam kearifan lokal petani padi ladang di Desa Ratte yang pada umumnya memiliki makna sebagai bentuk tindakan dari masyarakat petani padi sebagai akan keselamatan, kesehatan, keberhasilan dan syukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT selama proses pengelolaan ladang yang berawal dari tradisi Mambatta Kalane hingga tradisi Mappatiende' yang kemudian harapan(do'a) tersebut teraplikasikan di dalam tradisi.Kata kunci: Kearifan Lokal; Padi Ladang; Petani Padi Ladang; So'bo; Tradisi