Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

The Role of Health Workers in Preventing Stunting in Children Victor E D Palapessy; Rini Susanti; Nur Febrianti; Faridah Hariyani; Bambang Sucipto
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13139

Abstract

The goal of this study was to find out what health workers can do to stop children from being too short for their age in villages. The method in this study is a qualitative research method with a type of literature study. The library research steps to be carried out in this study include: a) preparing equipment; b) compiling a work bibliography; c) managing time; d) reading and making research notes. In this study, data sources were obtained from relevant literature, such as books, journals, or scientific articles related to the selected topic. The data collection technique used in this library research is to find data about things or variables in the form of notes, books, papers or articles, journals, and so on. The research instrument used by researchers is a check-list list of research material classifications based on the focus of the study, writing schemes and maps, and research note formats. The data analysis technique used in content analysis research The results of this study show that the role of health workers in preventing stunting in the village has a very strategic role, in which these roles include: a. increasing awareness and education about the importance of balanced nutrition in children and families; b. identifying children who are at risk of experiencing stunting; c. providing a growth and nutrition monitoring program; d. providing appropriate nutritional supplements; and e. providing support and counseling for pregnant and lactating women. In addition, the role of health workers is to provide counseling on health and nutrition in the community, assist UKS in schools, and optimize community health centers (PUSKESMAS) by improving administration and providing medical equipment.
Pengaruh Health Education Terhadap Perilaku Pencegahan Stunting Pada Ibu Baduta Di UPTD Puskesmas Sangurara Kota Palu Delvina Putri Bahrudin; Nur Febrianti; Yulta Kadang; Surianto
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v6i1.98

Abstract

Stunting masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Banyak ibu tidak menyadari stunting, suatu kondisi di mana tinggi dan berat badan tidak sesuai dengan usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku pencegahan stunting ibu di UPTD Puskesmas Sangurara Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Puskesmas Sangurara Kota Palu dari tanggal 6 April sampai dengan 20 April 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi Baduta dan jumlah sampel adalah 15 untuk kelompok eksperimen yang diberikan terapi, dengan menggunakan sampling insidental. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan desain one-group pre-test - post-test dan desain penelitian pra-eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan perilaku pencegahan stunting lemah sebelum mendapatkan health education, dengan nilai rata-rata 95,93 ± 13,951, dan perilaku pencegahan stunting baik setelah mendapatkan health education, dengan nilai rata-rata 129,53 ± 10,802. Uji t berpasangan menghasilkan p-value 0,000 (p-value <0,05), menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan perilaku pencegahan stunting pada ibu sebelum dan sesudah menerima health education. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa health education berpengaruh terhadap perilaku pencegahan stunting pada ibu balita di UPTD Puskesmas Sangurara Kota Palu. Sehingga, lebih meningkatkan pelayan dan penyuluhan terkait penyakit stunting agar pengetahuan ibu dalam pencegahan stunting bertambah.
Hubungan Motivasi Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Rsud Undata Provinsi Sulawesi Tengah: The Relationship between Family Motivation and the Quality of Life of Chronic Kidney Failure Patients at Undata Hospital, Province Central Sulawesi Pauzia; Nur Febrianti; Ardin; Hayati Kalla
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 10: OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i10.4178

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian. Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini di ambil menggunakan menggunakan simple Random sampling dari 70 populasi pasien hd. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa motivasi keluarga terhadap pasien gagal ginjal kronik adalah sedang sebesar 35 responden dengan presentase 61,5%. Kualitas hidup terhadap pasien gagal ginjal kronik adalah baik sebesar 38 responden dengan presentase 67,9%. Ada hubungan motivasi keluarga terhadap kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik dengan nilai P = 0,001. Asumsi peneliti bahwa motivasi keluarga terhadap kualiats hidup pasien gagal ginjal kronik di RSUD Undata Provinsi Sulawesi tengah bahwa adanya korelasi positif antar motivasi keluarga terhadap kualitas hidup yang artinya semakin tinggi motivasi keluarga semakin baik pula kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.
Implementasi Manajemen Nutrisi pada Ny.N Kasus Diabetes Melitus dengan Masalah Defisit Nutrisi Di Ruangan Seroja Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah: Nutrition Management Implementation In Mrs N Case Of Diabetes Mellitus With Nutrition Deficit Problems In Seroja Room Undata General Hospital Central Sulawesi Province Kasmawati S; Nur Febrianti; Rabiah Rabiah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 2: FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i2.4336

Abstract

Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit yang memiliki 2 tipe yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Pada diabetes tipe 1 berasal dari faktor genetik, lingkungan, usia, faktor lain pada diabetes tipe 2 antara lain gaya hidup dan obesitas. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi kasus deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah, sampel adalah pasien dengan masalah defisit nutrisi pada kasus diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian dari pengkajian yang dilakukan pada Ny.N ditemukan data subjektif, Ny.N mengatakan sesak nafas ± 10 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri dada, batuk berdahak, rasa lelah, mual dan muntah. Saat dilakukan pengkajian pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil TD : 160/90 mmHg, N : 88 x/menit, S : 37oC, RR : 22 x/menit, Ny.N tampak pucat, mukosa bibir kering, IMT dari Ny.N yaitu 18 kategori kurus. Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen nutrisi pada implementasi H-1 didapatkan hasil Ny.N tidak memiliki alergi pada makanan maupun minuman, BB 57 kg, Ny.N tidak menghabiskan makanan karena tidak nafsu makan, pada implementasi H-2 didapatkan hasil Ny,N menghabiskan makanan hanya setengah piring saja, pada implementasi H-3 didapatkan hasil Ny.N sudah mampu menghabiskan makanannya. Evaluasi yang didapatkan yaitu S: Ny.N mengatakan makan 3x sehari dan sudah mulai menghabiskan makanannya, O: Ny.N tampak sudah tidak pucat, A: masalah defisit nutrisi teratasi, P: Hentikan intervensi(pasien rencana pulang). Dari penelitian ini bahwa adanya perubahan status nutrisi membaik, dari implementasi H-1 makanan tidak dihabiskan, nafsu makan menurun, implementasi H-2 makanan dihabiskan hanya setengah piring saja kemudian di implementasi H-3 Ny.N makanan telah dihabiskan.
Implementasi Senam Kaki pada Tn. B Terhadap Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Ruangan Seroja Rsud Undata Provinsi Sulawesi Tengah: Implementation of Foot Exercises in Tn. B on the Problem of Unstable Blood Glucose Levels in Diabetes Mellitus Patients in the Seroja Room At Undata Hospital, Central Sulawesi Province Nurazizah; Syaiful Tahir; Nur Febrianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 2: FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i2.4351

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolic kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah) yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantng, pembuluh darah, mata ,ginjal, dan saraf , Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiaan deskriptif dengan pendekatan studi kasus dimana penelitian untuk mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus tipe II di RSUD Undata provinsi Sulawesi tengah, Hasil dari pengkajian yang dilakukan pada Pasien bernama Tn.B ditemukan data subjektif Tn. B mengatakan kaki seperti ditusuk-tusuk dan klien mengeluh kakinya terasa kebas atau kesemutan objektif Tn B tampak pucat, mukosa bibir lembab. Diagnosa keperawatan pada Tn.B yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah. setelah dilakukan terapi senam kaki di H-1 didapatkan hasil kadar gula darah 432 mg/dl. Pada H-2 ditemukan hasil kadar gula darah turun menjadi 143 mg/dl. Pada H-3 menunjukan hasil kadar gula darah normal 124 mg/dl, Analisis data dilakukan penerapan menunjukan bahwa setelah dilakukan terapi senam kaki, terjadi penurunan kadar gula darah menjadi angka normal yaitu 124 mg/dl, Dari penelitian yang didapatkan bahwa pemberian terapi senam kaki dapat menurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus.
Implementasi Terapi Kompres Air Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Anak dengan Masalah Hipertermi pada Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di RS Bhayangkara Palu: Implementation of Warm Water Compress Therapy to Reduce Body Temperature in Children with Hypothermic Problems in Cases of Acute Respiratory Tract Infection (ARI) at Bhayangkara Hospital, Palu Marsya Trputri Mangulu; Nur Febrianti; Rosita
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 2: FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i2.4352

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan bagian atas atau bawah. Biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit mulai dari tanpa gejala hingga berat dan fatal, tergantung dari patogen penyebab, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi kasus deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah pasien anak dengan diagnosa ISPA yang berada di RS Bhayangkara Palu, sampel adalah pasien anak dengan masalah hipertermi pada kasus ISPA di RS Bhayangkara Palu. Hasil penelitian dari pengkajian yang dilakukan kepada An.R ditemukan data subyektif keluarga pasien mengatakan An.R demam ± 4 hari, batuk, flu dan sakit ketika menelan. Data objektif suhu tubuh 38,5?, SpO2 99%, Nadi 157 x permenit, RR 26 x permenit, nampak kulit kemerahan, RBC 5.57/uL, HCT 45.3 g/dl, WBC 12.70/uL, NEU 10.30%, LYM 0.63%, MON 1.61%. Diagnosa yang di temukan pada An.R yaitu Hipertermia. Setelah dilakukan terapi kompres air hangat terjadi penurunan suhu tubuh yaitu pada implementasi H-1 didapatkan hasil suhu tubuh dari 38,5? menjadi 36,9?. pada implementasi hari ke 2 ditemukan hasil suhu tubuh dari 37,7? menjadi 36,8? dan pada implemntasi hari ke 3 menunjukkan hasil suhu tubuh normal 36,6?. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa adanya penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat. Pada hari petama pengkajian didapatkan hasil suhu tubuh 38,5°C. Setelah dilakukan tindakan kompres hangat sampai hari ke-3, suhu tubuh menurun menjadi 36,6°C.
Implementasi Pencegahan Infeksi dengan Masalah Risiko Infeksi pada Pasien Post Operasi Apendisitis di RSUD Undata Sulawesi Tengah: Implementation of Infection Prevention with the Problem of Infection Risk in Post-Operating Appendicitis Patients at Undata Hospital, Central Sulawesi Agustian; Rosita; Nur Febrianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 3: MARET 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i3.4359

Abstract

Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangngya kira kira 10 cm 94 inci, melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Appendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Karena pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil, appendiks cenderung menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi.Desain studi kasus yang di gunakan merupakan studi kasus deskriptif, studi kasus deskritif adalah jenis studi yang memberikan deskritif suatu kasus tertentu, dan membutuhkan peneliti untuk memulai penelitian untuk menggunakan teori deskritif untuk menjelaskan desain penelitian secara terperinci.Hasil pengkajian yang didapatkan pada pasien bernama Tn. A mengatakan luka post op terasa panas dan terasa nyeri berskala 3, data obyektif didapatkan luka post op tampak kemerahan, bengkak, dan Tn. A tampak sulit bergerak, TTV, TD 110/70 mmhg, SpO2 98%, Nadi 84 x permenit, RR 22 x permenit, Suhu 36 ,5 ?, Tn. A mengatakan tidak ada keluarga yeng mengidap penyakit yang sama dengan Tn. A. Diagnosa keperawatan yang didapatkan pada pasien Tn.A yaitu risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive. Setelah diterapkannya tindakan keperawatan pencegahan infeksi pada implementasi H-1 di dapatkan luka tampak kemerahan dan bengkak dan pada implementasi H-2 di dapatkan luka tampak kemerahan dan bengkak dan pada implementasi H-3 menunjukkan hasil luka membaik dan bengkak menurun. Kesimpulan dari pengkajian yang dilakukan kepada Tn. A didapatkan implementasi selama 3 hari menunjukkan hasil luka membaik dan bengkak menurun.
Implementasi Terapi Murottal pada Pasien Lansia Diagnosa Nyeri Akut di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah: Implementation of Murottal Therapy in Elderly Patients Diagnosed with Acute Pain at Undata Hospital, Central Sulawesi Province Azalia Nadia; Nur Febrianti; Rahma Edi Pakaya
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 4: APRIL 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i4.4362

Abstract

Lanjut usia adalah sekelompok manusia yang berusia 60 tahun keatas. Terapi murottal Al-Qur’an merupakan terapi religi dimana seseorang dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit atau beberapa jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Desain studi kasus yang diterapkan yaitu study kasus deskriptif, studi kasus deskriptif merupakan jenis studi yang memberikan deskripsi kasus tertentu, dan membutuhkan penelitian untuk memulai peneliatan dengan menggunakan teori deskriptif untuk menjelaskan hasil penelitian secara penelitian.Penelitian ditemukan dari pengkajian yang dilakukan kepada Ny. R ditemukan data subjektif, keluhan + 3 hari demam naik turun, sakit pada seluruh badan, nyeri pada bagian kepala pasien mengatakan sakitnya hilang timbul dan berskala nyeri 7. pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil TD 100/60 mmHg, SpO2 90%, Nadi 96 x permenit, RR 20 x permenit, Suhu 36,4 oC. Diagnosa yang ditemukan pada Ny.R yaitu Nyeri akut. Setelah dilakukan tindakan keperawatan terapi murottal pada implementasi H-1 Keluarga pasien mengatakan merasa nyaman ketika diberikan terapi murottal, pada implementasi H-2 Keluarga pasien mengatakan merasa nyaman ketika diberikan terapi murottal, pada implementasi H-3 Keluarga pasien mengatakan pasien sudah merasa nyaman. Kesimpulan: Evaluasi hari pertama Keluarga pasien mengatakan merasa nyaman ketika diberikan terapi murottal. Hari kedua, Keluarga pasien mengatakan merasa nyaman ketika diberikan terapi murottal. Hari ketiga, Keluarga pasien mengatakan pasien sudah merasa nyaman.
Implementasi Pemberian Terapi Musik Murotal terhadap Nyeri Akut pada Ibu Post Sectio Caesarea di Rs Bhayangkara Kota Palu Sulawesi Tengah: Implementation of Murotal Music Therapy for Acute Pain in Post Sectio Caesarea Mothers at Bhayangkara Hospital, Palu City, Central Sulawesi Yunansi Ariananda Marada; Nur Febrianti; Rosita; Buyandaya
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 5: MEI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i5.4406

Abstract

Standar rata-rata operasi sectio caesarea (SC) sekitar 5-15%, data WHO global and pariental health 2011 menunjukkan 46,1% dari seluruh kelahiran melalui SC. Menurut statistik tentang 3.509 kasus SCyang di susun oleh peek dan Chamberlain. Indikasi untuk SC adalah di sponsori janin panggul 21% gawat janin 14% letak janin 10% preklamsia dan hipertensi 7% di china salah satu negara dengan SC meningkat drastis 3,4% pada tahun 1998 menjadi 39,9% pada tahun 2010 (World Health Organisation, 2019) Desain penelitian menggunakan deskriptif, desain ini adalah jenis studi kasus yang memberikan deskripsi suatu kasus tertentu, dan membutuhkan peneliti untuk menggunakan teori deskripsi yang menjelaskan tentang desain terperinci.Hasil penelitian studi kasus dari pengkajian yang di lakukan pada pasien di temukan Ny.U mengatakan nyeri pada bagian perut setelah operasi . data obyektif yang di dapatkan adalah skala nyeri 10, tampak meringis, hasil pemeriksaan fisik di dapatkan TD :110/80 mmHg, nadi :60x/menit, suhu : 36. Dengan agen pencidera fisik. Setelah di lakukan implementasi terapi musik selama 3 hari di dapatkan skala nyeri pada hari pertama 10 dan pada hari ke tiga implementasi di dapatkan hasil nyeri skala 2.Kesimpulan yang di dapatkan dari penelitian ini adalah nyeri akut pada ibu dengan kasus sectio caesarea dapat menurun dengan di berikannya terapi musik murotal selama 3 hari.
EVALUASI EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DALAM MASYARAKAT Dyah Vierdiana; Desty Endrawati Subroto; Nur Febrianti; Lily Nabillah; Irman Irman; Wahidin Wahidin
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.26103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pemberantasan penyakit menular dalam masyarakat melalui metode studi literatur. Dengan fokus pada upaya-upaya pencegahan dan intervensi, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memengaruhi keberhasilan program, seperti vaksinasi, promosi perilaku hidup bersih, dan aksesibilitas layanan kesehatan. Hasil analisis literatur juga menggambarkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya partisipasi masyarakat, dan perubahan perilaku sebagai tantangan utama. Evaluasi program perlu mempertimbangkan dinamika sosial dan lingkungan, sementara pemberdayaan masyarakat dan kampanye penyuluhan menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa upaya pemberantasan penyakit menular memerlukan pendekatan holistik dan inklusif yang melibatkan berbagai pihak.