Mustiah Yulistiani
Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN GEJALA KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI Yulistiani, Mustiah; Santosa, Agus
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan operasi atau pembedahan walaupun minor/mayor merupakan pengalaman yang sulit dan bisa menimbulkan kecemasan bagi hampir semua pasien dan keluarganya teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengintervensi kecemasan pre operasi. Keadaan relaksasi akan meningkatkan sekresi hormon endorfin dari dalam tubuh pasien. Pasien akan merasa nyaman dan tidak berfokus pada kecemasan akan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan gejala kecemasan pada pasien sesudah penggunaan teknik relaksasi dan menganalisis keefektifan penggunaan teknik relaksasi terhadapat penurunan tiap-tiap gejala kecemasan.  Penelitian ini merupakan penelitian merupakan penelitian pre eksperimental dengan desain One Gruop Pretest-Postes Design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang akan dilakukan operasi di ruang bedah RSUD Banyumas yang berjumlah 30 responden. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pair t-test dan chi square test. Pasien pre operasi rata-rata mengalami 11 gejala kecemasan dari 20 gejala kecemasan, setelah dilakukan tehnik relaksasi turun menjadi 4 gejala kecemasan. Penggunaan teknik relaksasi secara signifikan menurunkan gejala kecemasan pada pasien pre operasi (p<0,05). Penggunaan teknik relaksasi secara signifikan berpengaruh menghilangkan gejala kecemasan  berupa perasaan khawatir, merasa tegang, gemetar, lesu, tidak bisa beristirahat dengan tenang, sering terbangun dimalam hari, sedih atau terlihat murung, nyeri pada otot, lemas, denyut nadi meningkat, berdebar-debar, rasa tertekan atau sempit di dada, nafas pendek atau sesak dan  kepala terasa berat (p<0,05). Penggunaan teknik relaksasi tidak dapat menghilangkan gejala kecemasan secara signifikan berupa gejala pucat, rasa mual atau muntah, sering buang air kecil, mudah berkeringat dan kepala pusing, tidak tenang serta gelisah (p>0,05).  Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Teknik relaksasi efektif menurunkan gejala kecemasan pada pasien pre operasiKata Kunci: Teknik relaksasi, Kecemasan
Gambaran Perawatan Diri, Kepatuhan Pengobatan Dan Tingkat Kecacatan Pada Klien Kusta Di Kabupaten Banyumas Wardani, Galuh Retno; Yulistiani, Mustiah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2020: JKM EDISI KHUSUS SEPTEMBER 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.5369

Abstract

Objective: This study aims to find out the description of self-care, medication adherence, and the level of disability in leprosy clients in Banyumas Regency Method: This is qualitative research with a case study research design. Participants in this study were leprosy clients registered in the medical book of the Banyumas Health Office in 2019, aged from 26 to 79 years with a total of 6 people. Data collection was done through in-depth interviews. Results: This study has found 8 themes, namely hygiene, treatment of signs and symptoms, treatment management, leprosy description, routine activities, physical signs, and factors that aggravate leprosy. All of these themes affect how the leprosy clients perform their self-care daily, medication adherence they are undergoing, and to what extent the disability suffered by the clients. Conclusion: The leprosy client's self-care has been classified as good, only a few participants could not perform the five-moment handwashing aspects optimally. Treatment compliance of leprosy clients is at a medium level. There found 4 people in the category of disability level 1, and 2 people in the category of disability level 2
Persepsi Dan Kemampuan Perawat Menggunakan Buku Saku Perawat Pada Penatalaksanaan Penyakit Paru Dan Gangguan Sistem Pernafasan Di Puskesmas Rawat Jalan Meta Margaretna; Mustiah Yulistiani
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2020: JKM EDISI KHUSUS SEPTEMBER 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.5554

Abstract

Objective: To identify the characteristich of respondents, nurses’ perception and ability in using nurses’ pocketbooks on the management of pulmonary disease and respiratory system disorder.Method: This research uses analytic descriptive method. The sample consist of 30 respondents taken through total sampling. The research instrument are questionnaires and observation sheets.Results: Most of the respondents are female (70%). The respondents' age is mostly the early adulthood and late adulthood (30%). The respondents' education level is associate (80%), having long work years of service (36.7).Moreover, it is also obtained that the respondents have an excellent perception (60%) and good ability (100%).Conclusion: In carrying out documentation using nurses' pocketbooks on the management of pulmonary disease and respiratory system disorder, this research indicates that the nurses' perception is excellent and their ability is good in using the pocketbook. This is supported by the nurses' education level, in which most of them are associate, and by their long years of service, more than 5 years.
Karakteristik Pasien Dengan Ektrapiramidal Sindrom Di Bangsal Jiwa RSUD Banyumas Sugiarto Sugiarto; Mustiah Yulistiani
Adi Husada Nursing Journal Vol 6 No 2 (2020): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v6i2.172

Abstract

Pemberian antipsikotik dapat menyebabkan respon yang buruk dan efek samping seperti gejala ekstrapiramidal sindrom (EPS) metabolik. Efek samping ekstrapiramidal menjadi salah satu penyebab ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan skizofrenia. Akibatnya pasien menjadi sering kambuh dan pengobatan akan menjadi lebih lama bahkan bisa seumur hidup. Tujuan mengetahui gambaran karakteristik pada pasien ektrapiramidal sindrom. Penelitian ini menggunakan peneltan non eksperimen dan jenis penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 30 pasien dengan total sampling. Instrumen menggunakan lembar kuesioner. Analisis data hanya menggunakan analisis univariat dengan deskriptif frekuensi. Hasil Karakterisitik terapi yang diperoleh pasien paling banyak mendapatkan chlorpromazine sebanyak 11 responden (36.7%), memiliki riwayat terapi tidak teratur sebanyak 17 responden (56,7%), diagnosa awal masuk skizofektif sebanyak 13 responden (43,3%), tidak memiliki riwayat penyakit penyerta sebanyak 26 responden (86,7%) dan memiliki riwayat gangguan jiwa awal 1x sebanyak 12 responden (40,0%). Pasien EPS sebagian besar mendapatkan terapi yang diperoleh pasien paling banyak mendapatkan chlorpromazine, memiliki riwayat terapi tidak teratur, tidak memiliki riwayat penyakit penyerta dan memiliki riwayat gangguan jiwa awal 1x Kata Kunci: Ekstrapiramidal Sindrom
Pemberian ROM Pasif Terhadap Hemodinamika Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Banyumas Siti Usfatun Khasanah; Mustiah Yulistiani
Adi Husada Nursing Journal Vol 6 No 2 (2020): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v6i2.171

Abstract

Operasi mengakibatkan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh. Pasien post operasi diperlukan monitoring hemodinamik guna menunjang kesehatannya. Tujuan mengetahui pengaruh pemberian ROM pasif terhadap hemodinamika pada pasien post operasi. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian quasi experimental. Teknik sampel dengan sample random sampling sebanyak 44 responden. Jenis operasi yang paling banyak dilakukan adalah URS sebanyak 12 (27,3%). Jenis anestesi yang paling banyak digunakan adalah region anestesi sebanyak 41 (93,2%). Hasil uji Wilcoxon sign rank didapatkan terdapat perbedaan pre dan post sistolik p <0,001, diastolik p <0,001, nadi p <0,001, saturasi oksigen p <0,001. MAP p <0,001 serta peritaltik usus p <0,001 setelah intervensi ROM pasif. Terdapat pengaruh pemberian ROM pasif terhadap nilai hemodinamika pasien post operasi. Pemberian ROM pasif sangat penting dalam menentukan nilai hemodinamika pasien post operasi. Kata kunci: Hemodinamika, ROM Pasif, Peristaltik Usus
Deteksi Dini Sebagai Upaya Preventif Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Melalui Program Pojok Sate Gurah Muzaenah, Tina; Riyaningrum, Wahyu; Yulistiani, Mustiah; Sulaeman, A
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i1.226

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dapat meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisme, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Diabetes melitus juga menjadi masalah kesehatan di dunia karena penyakit ini merupakan salah satu dari keempat PTM di dunia. Penyakit hipertensi dan diabetes melitus juga masih menjadi priotitas utama pengendalian PTM di Jawa Tengah. Upaya preventif PTM hendaknya dilakukan secara efektif serta efisien sehingga dapat meningkat derajat kesehatan masyarakat. Tujuan: untuk melakukan deteksi dini dan upaya preventif penyakit hipertensi dan diabetes melitus melalui program pojok sadar tensi dan gula darah (pojok sate gurah). Metode: Pada kegiatan ini, tim membuka pojok sate gurah untuk memberikan layanan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah pada ibu-ibu anggota PRA Kebanggan sebagai upaya deteksi dini dan preventif terhadap penyakit hipertensi dan diabetes melitus. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan edukasi tentang upaya pencegahan penyakit hipertensi dan diabetes melitus yang diawali dengan pretest dan diakhiri dengan posttest. Hasil: Mayoritas ibu-ibu anggota PRA Kebanggan berusia 46-55 tahun dan 56-65 tahun dengan tingkat pendidikan sekolah dasar. Mayoritas tekanan darah ibu-ibu anggota PRA Kebanggan termasuk dalam kategori normal dan pre hipertensi sedangkan kadar gula darah sewaktunya mayoritas termasuk dalam kategori belum pasti DM dan rata-rata nilai pengetahuannya sebelum dan sesudah diberikan edukasi mengalami peningkatan dari 48,39 menjadi 63,55. Kesimpulan: Pojok Sate Gurah dapat dijadikan sebagai salah satu tempat untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan tekanan darah dan gula darah sebagai upaya preventif penyakit hipertensi dan diabetes melitus. Kata kunci: diabetes mellitus, hipertensi, penyakit tidak menular, pojok sate gurah ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension is a non-communicable disease (NCD) that can increase the risk of stroke, aneurysm, heart attack, and kidney damage. Diabetes mellitus is also a health problem in the world because this disease is one of the four NCDs in the world. Hypertension and diabetes mellitus are also still a top priority for controlling NCD in Central Java. Preventive efforts for NCD should be carried out effectively and efficiently so that the degree of public health can be increased. Objective: to carry out early detection and preventive efforts for hypertension and diabetes mellitus through a blood pressure and blood sugar awareness corner program (pojok sate gurah). Method: In this activity, the team opened the ‘pojok sate gurah’ to provide services for checking blood pressure and blood sugar levels for women who are members of PRA Pride as an effort to detect early and prevent hypertension and diabetes mellitus. By providing education about efforts to prevent hypertension and diabetes mellitus beginning with the pretest and ending with the posttest. Result: The majority of female members of PRA Kebanggan are aged 46-55 years and 56-65 years with an elementary school education level. The majority of the blood pressure of the women who were members of the PRA Kebanggan were included in the normal and pre-hypertensive categories, while the majority of intermittent blood sugar levels were included in the uncertain category of DM and the average value of knowledge before and after being given education increased from 48.39 to 63.55. Conclusion: Pojok Sate Gurah can be used as a place for early detection and monitoring of blood pressure and blood sugar as a preventive measure for hypertension and diabetes mellitus. Keywords: diabetes mellitus, hypertension, non-communicable diseases, pojok sate gurah
Efektifitas minyak jinten hitam (nigella sativa) dan jelly gamat emas (golden stichopus variegatus) pada perawatan luka kanker di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Jawa Tengah Yulistiani, Mustiah; Purwito, Dedy
MEDISAINS Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i3.1990

Abstract

Latar Belakang: Inovasi dan kreatifitas dinamika keterampilan perawat dalam mencari solusi dalam perawatan luka terus berkembang sesuai dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar. Kandungan jinten hitam (Nigella Sativa) mengandung zat thymoquinon sebagai anti inflamasi dan jelly gammat emas (Golden Stichopus Variegatus) yang mengandung antiseptik. Tujuan: untuk memberikan kenyamanan pasien penderita kanker dengan menganalisa efektifitas penggunaan minyak jinten hitam (Nigella Sativa) dan jelly gammat emas (Golden Stichopus Variegatus) pada perawatan luka kanker. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian pre eksperiment dengan pendekatan pretes dan posttest without control design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien kanker yang mempunyai luka dan sedang dirawat inap di ruangan bugenvil RSUD Prof.Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling, dengan sampel sebanyak 20 responden yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan untuk setiap kelompok intervensi, sehingga jumlah sampel pada penelitian ini dengan 3 kelompok intervensi yaitu sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan uji anova. Hasil: Hasil uji anova menunjukkan penurunan malodor (p=0,000), jumlah eksudat(p=0,002), skala nyeri (0,000), dan perdarahan (p=0,002) pada perawatan luka kanker dengan Pemberian Minyak Jinten Hitam (Nigella Sativa) dan Jelly Gamat Emas (Golden Stichopus Variegatus) Kesimpulan: Pemberian Minyak Jinten Hitam (Nigella Sativa) dan Jelly Gamat Emas (Golden Stichopus Variegatus) efektif menurunkan malodor, jumlah eksudat, skala nyeri dan perdarahan pada perawatan luka kanker.
Efektifitas teknik relaksasi guided imagery terhadap perubahan skala nyeri pasien hepatoma Yulianti, Lina; Isnaini, Nur; Yulistiani, Mustiah; Linggardini, Kris
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i02.1404

Abstract

Latar Belakang: Gejala yang paling sering dilaporkan pasien dengan hepatoma adalah rasa nyeri di bagian kanan atas perut. Selam ini penanganan kasus ini hanya mengandalkan terapi farmakologi, sehingga menimbulkan ketidakpuasan pasien. Oleh sebab itu, penting dilakukan upaya penangan dengan menggunakan teknik relaksasi guided imagery. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan teknik relaksasi guided imagery terhadap perubahan skala nyeri pada pasien hepatoma.Metode: Kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan one group pre-test dan post-test. Pengukuran awal dilakukan pada subjek sebelum diberikan perlakuan, diikuti pengukuran akhir pada responden. Intervensi dilakukan 6 kali selama 3 hari. Uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data berdistribusi normal (P>0,05), sehingga analisis bivariat dilakukan dengan uji paired T-test.Hasil: Rata-rata skala nyeri sebelum intervensi adalah 4,28 dengan standar deviasi 0,546. Setelah intervensi, rata-rata skala nyeri menurun menjadi 3,34 dengan standar deviasi 0,621, menunjukkan penurunan sebesar 0,984. Selisih ini signifikan secara statistik dengan nilai p = 0,000 (P < 0,05).Kesimpulan: Teknik relaksasi guided imagery terbukti efektif menurunkan skala nyeri pada pasien dengan hepatoma
The Effectiveness of Deep Breathing Exercise on Lung Expansion Rate in Patients with Respiratory Disorders using Chest Drains Bahri, Muhammad Saiful; Yulistiani, Mustiah; Widyaningsih, Susana
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 6 (2025): Proceedings of the 5th International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v6i.1406

Abstract

A chest drain is a medical procedure performed to remove air, fluid, or blood that has accumulated in the pleural cavity, the space between the lungs and the chest wall, to maintain normal lung function. The insertion of a chest drain can cause partial lung collapse or atelectasis. One of the post-surgical care strategies for patients with chest drains is deep breathing exercise therapy. To evaluate the effectiveness of deep breathing exercises on the rate of lung expansion in patients with respiratory disorders using chest drains. This study employed a quasi-experimental design with a pre-test and post-test control group design. The sample consisted of 17 patients with chest drains, selected using total sampling. The measurement tool used was a Peak Flow Meter. Based on the Paired t-test and independent t-test results, the p-value was less than 0.05, indicating significance. The effectiveness test using Cohen's d effect size showed pre-test (1.0) and post-test (3.1) values greater than 0.8, indicating a large effect size. Deep breathing exercise therapy significantly and substantially affects lung expansion rate in patients with respiratory disorders using chest drains.
Hubungan Implementasi Patient Safety Di Unit Pelayanan Bedah Terhadap Kepuasan Pasien di RST Wijayakusuma Purwokerto Farahdila, Ananda; Yulistiani, Mustiah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 10 No 1 (2025): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v10i1.25793

Abstract

Background: The quality of safety and security in the operating room, integrated with the surgical ward, is a key indicator of the improvement of healthcare services worldwide. Patient satisfaction is one of the indicators used to assess the quality of care in hospitals. The quality of healthcare services refers to the extent to which these services meet the expectations of patients. Higher levels of patient satisfaction reflect better healthcare quality. Objective: To determine whether there is a relationship between the implementation of Patient Safety in the surgical service unit and patient satisfaction at RST (Military Hospital) Wijayakusuma Purwokerto. Methods: This quantitative research utilized a descriptive-analytical approach with a cross-sectional design. Sampling was conducted using Non-Probability Sampling with Purposive Sampling based on inclusion and exclusion criteria, resulting in a sample size of 51 respondents. The analysis employed Chi-Square testing. Results: Bivariate analysis using Chi-Square testing yielded a p-value of 0.002, which is less than 0.05. This indicates a significant correlation between the implementation of patient safety in the surgical service unit and patient satisfaction at RST Wijayakusuma Purwokerto. Conclusion: There is a significant correlation between the implementation of patient safety in the surgical service unit and patient satisfaction at RST Wijayakusuma Purwokerto.