Articles
Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia
Ade Visi Prihatin;
Arni Nur Rahmawati;
Ita Apriliyani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (183.353 KB)
|
DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1099
Pasien dengan masalah skizofrenia akan mengalami gangguan persepsi sensorik, dimana persepsi adalah proses menerima rangsangan sampai rangsangan tersebut disadari dan dipahami oleh indera atau sensasi. Dapat dikatakan bahwa ada dua jenis utama masalah persepsi, yaitu halusinasi. Perawat memiliki peran penting dalam pengobatan dan penyembuhan pasien halusinasi karena banyaknya komplikasi yang muncul. Pasien yang mengalami halusinasi pendengaran yang tidak terkontrol akan beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat memberikan asuhan keperawatan gangguan persepsi sensorik: pendengaran pada Ny. T penderita skizofrenia di ruang Arjuna RSUD Banyumas. Metode penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif. Pada studi kasus ini subjeknya adalah Ny. T dengan masalah gangguan persepsi sensorik, halusinasi pendengaran di ruang Arjuna RSUD Banyumas. Pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan metode anamnesa, dokumentasi, observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis membuat rencana asuhan keperawatan pada Ny T yang meliputi dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari asuhan keperawatan jiwa gangguan persepsi diri : halusinasi pendengaran pada Ny T belum teratasi.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kembaran II
Dewi Antika Larasati;
Ita Apriliyani;
Arni Nur Rahmawati
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 4 No 2 (2023): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54832/phj.v4i2.379
Compliance with taking medication in schizophrenic patients is not only the responsibility of health workers, but requires cooperation and support from the family. The family has an important role as a health service in the smallest business unit for the implementation of treatment for people with mental disorders. This research was conducted with the aim of knowing the relationship between family support and the level of adherence to taking medication in schizophrenic patients in the working area of the Twins Health Center II. This type of quantitative research with correlational and cross sectional descriptive methods as the approach. The research sample was family members of schizophrenic patients in the working area of the Kembaran II Public Health Center as many as 43 respondents using the consecutive sampling technique. The tool used to obtain data is a questionnaire sheet. Data analysis using spearman rank. This study shows that family support in schizophrenic patients is more dominant in less family support (54.5%). The level of adherence to taking medication in schizophrenic patients mostly had a low level of adherence to taking medication (61.4%). There is a relationship between family support and the level of adherence to taking medication in schizophrenic patients in the working area of the Kembaran II Public Health Center with a p value of 0.003. Families are expected to be able to provide other information and knowledge regarding the level of adherence to taking medication. Abstrak Kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan saja, namun perlu kerja sama dan dukungan dari keluarga. Keluarga mempunyai peran yang penting sebagai pelayanan kesehatan di dalam unit terkecil usaha untuk pelaksanaan pengobatan pada orang dengan gangguan jiwa.. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan cross sectional sebagai pendekatannya. Sampel penelitian adalah anggota keluarga pasien skizofrenia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II sebanyak 43 responden menggunakan teknik consecutive sampling. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu lembar kuesioner. Analisis data menggunakan spearman rank. Penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga pada pasien skizofrenia lebih dominan pada dukungan keluarga kurang (54,5%). Tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia sebagian besar dengan tingkat kepatuhan minum obat rendah (61,4%). Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II dengan p value 0,003.. keluarga diharapkan mampu memberikan informasi dan pengetahuan lainnya mengenai tingkat kepatuhan minum obat.
STRESS AND PSYCHOLOGICAL WELL-BEING IN FAMILIES TREATING SCHIZOPHRENIA PATIENTS
Arni Nur Rahmawati;
Ita Apriliyani;
Tri Sumarni
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 8 No. 1 (2023): FEBRUARY 2023
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20473/ijchn.v8i1.42393
Introduction: Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by decreased cognitive function and skills in social relations, inability to carry out self-care, and fulfilling the need for daily activities. The problems that occur in schizophrenic patients do not only affect the patients themselves, but also the families who care for the patients. Families have a burden in caring for schizophrenic patients. Families who are caregivers are vulnerable to stress which can affect their role as family companions. Various adjustments that must be faced in their role as caregivers are often a separate stressor, especially for families who lack adaptive coping skills. So that adaptive coping is needed to deal with stress and improve the psychological well-being of families in caring for schizophrenic patients. This study aims to determine the description of stress and psychological well-being in families who care for schizophrenic patients. Method: This type of research is quantitative descriptive with a cross-sectional approach, carried out at the Kembaran I Purwokerto Health Center. The number of samples of families caring for schizophrenic patients was 30 using the total sampling technique. The research instrument was the Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire consisting of 10 items and the Psychological Well-Being Scale (PWBS) consisting of 42 items. The analysis used is descriptive quantitative. Result: The results of this study showed that most of the families who cared for schizophrenia patients had moderate stress levels are 28 families (93.3%) and moderate levels of psychological well-being in 25 families (83.3%). Conclusion: Stressful conditions can affect the level of psychological well-being in families who care for schizophrenic patients. Psychoeducation is needed to help families choose appropriate coping strategies in dealing with stressors and improve their psychological well-being. Keywords: families treating schizophrenia, psychological well-being, stress
THE RELATIONSHIP OF MINDFULNESS WITH THE LEVEL OF DEPRESSION IN ADOLESCENTS WITH SINGLE PARENTS
Ita Apriliyani;
Arni Nur Rahmawati
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 8 No. 1 (2023): FEBRUARY 2023
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20473/ijchn.v8i1.42416
Introduction: Single-parent adolescents are often prone to depression. Depression itself is a natural disorder of feelings, emotions that a child or teenager can experience during the ransition from children to adults which is theresult of separation or loss of parents either due to divorce or death. Mindfulness can serve to increase one's sensitivity to understand current events. Method: This is a descriptive research analysis with a cross sectional approach. The independent variable of this study is the level of depression of students with single parents and the dependent variable is mindfulness. The population in this study was students with single parents at SMK Muhammadiyah Bumiayu. Sampling was carried out using a total sampling technique of 60 respondents by filling out the Mindful Attention Awareness Scale and Depression Anxiety Stress Scale (DASS) questionnaires. The analysis used was univariate and bivariate with bivariate assays of the characteristics of sex respondents using Spearman Rank. Results: The results showed that there was a relationship between mindfulness and depression levels of adolescents with single parents with a p value of 0.01. The results of student depression rates under normal conditions were 39 (65%), moderate depression 13 (21.7%), and mild depression 8 (13.3%). Conclusion: Adolescents with single parents who are depressed should strive to be able to achieve a state of mindfulness, so that adolescents are able to live and adapt their lives well. Keywords: mindfuleness, depression, adolescence.
Depresi Remaja dengan Orang Tua Tunggal
Dita Cahayatiningsih;
Ita Apriliyani;
Arni Nur Rahmawati
Journal of Language and Health Vol 3 No 1 (2022): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jlh.v3i1.1185
Depresi remaja yang memiliki orang tua tunggal merupakan gangguan alam perasaan, emosi yang dialami saat masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa akibat memiliki orang tua tunggal baik karena perceraian ataupun kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran depresi remaja yang memiliki orang tua tunggal di SMK Muhammadiyah Bumiayu. Metode penelitian ini adalah menggunakan jenis rancangan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling dengan total sampling sebanyak 60 responden yang memiliki orang tua tunggal. Data diambil dengan melakukan pengisian kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) yang diadopsi oleh Damanik dan diambil 14 item skala depresi. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang memiliki orang tua tunggal dalam kondisi normal sebanyak 32 (61,5%), depresi ringan 8 (15,4%), dan depresi sedang 12 (23,1%). Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan intervensi keperawatan pada remaja yang memiliki orang tua tunggal.
Hubungan Asupan Nutrisi dengan Tingginya Angka Stunting di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas
Sutrisno Sutrisno;
Dwi Novitasari;
Ita Apriliyani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1022
Kondisi stunting dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya factor dalam rumah tangga, tidak tercukupinya pemenuhan makanan pendamping, pemberian ASI tidak esklusif, adanya infeksi dan faktor komunitas sosial. Asupan gizi yang kurang pada masa anak-anak dalam waktu lama dapat menimbulkan adanya faktor resiko terjadinya kondisi stunting yang disebabkan karena defisit pemenuhan asupan mikronutrien maupun makronutrien tertentu yang merupakan berafiliasi karena kekurangan mineral vitamin yang khusus. Mengetahui hubungan asupan nutrisi dengan tingginya angka stunting di desa Gununglurah merupakan tujuan dari penelitian. Analitik korelasional adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengimplementasikan cross sectional. Orang tua dari anak usia 2-5 tahun di wilayah desa Gununglurah sebanyak 102 responden sebagai sample penelitian (sesuai kriteria inklusi dan eklusi). Peneliti mangambil data dengan menggunakan formulir food recall 24 jam yang ditanyakan langsung kepada responden sebagai instrument dalam penelitian. Analisa peneliti ini memperoleh data nilai p-value = 0.000 (sig α > 0.05) hal ini menjadi penjelasan bahwa terdapat korelasi antara tingginya angka stunting dengan asupan nutrisi. Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan ada hubungan antara asupan nutrisi dengan tingginya angka stunting di desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas
Penerapan Latihan Strategi Koping pada Keluarga yang Merawat Pasien Skizofrenia
Arni Nur Rahmawati;
Ita Apriliyani;
Tri Sumarni;
Nurkhasanah Nurkhasanah;
Dwi Agus Yulianto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2022
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Skizofrenia merupakan kondisi gangguan mental yang akan mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku. Masalah yang terjadi pada pasien ini akan berdampak pada keluarga yang merawat pasien. Dampak yang dialami keluarga antara lain dampak psikologis terutama stres karena beban perawatan. Beban perawatan menjadi salah satu stressor yang harus dihadapi keluarga dalam merawat pasien skizofrenia. Keluarga harus memiliki pengetahuan, kemauan, kesabaran, dan koping yang positif. Koping diperlukan keluarga untuk beradaptasi dengan perannya dan mengatasi stress dalam merawat pasien skizofrenia. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan strategi koping yang adaptif dalam mengenal masalah. Mitra kegiatan ini adalah keluarga yang merawat pasien skizofrenia di Puskesmas Kembaran I Purwokerto berjumlah 20 orang. Metode pelatihan pada kegiatan pengabdian ini yaitu psikoedukasi dan praktikum. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan terhadap kemampuan memilih strategi koping yang adaptif. Penerapan latihan strategi koping adaptif dengan berfokus pada emosi merupakan cara yang efektif dan mudah dilakukan dalam mengatasi stress oleh keluarga yang merawat pasien skizofrenia.
Asuhan Keperawatan Pasien Skizofrenia Dengan Masalah Waham Kebesaran: Studi Kasus
Fani Try Oktaviani;
Ita Apriliyani
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (347.889 KB)
|
DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1257
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang bersifat kronis yang ditandai dengan gangguan komunikasi, gangguan realitas (Waham). Gangguan proses pikir waham ini adalah gejala positif dari skizofrenia dan biasanya orang yang memiliki gejala tersebut akan melakukan hal-hal yang sesuai dengan jenis wahamnya. Tujuan penelitian untuk melakukan asuhan keperawatan SP 1 dan 2. Metode: Proses penulisan artikel ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif yang diambil dari kehidupan serta pengalaman pribadi penulis. Untuk mengumpulkan data yang berupa artikel, menggunakan beberapa database yaitu Science Direct dan Google Search, penulis juga menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi mulai dari artikel terbitan 5 tahun terakhir dan buku 10 tahun terakhir serta artikel fulltext dengan sumber yang terpercaya. Penulis menganalisa dan mengangkat judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Waham Kebesaran Di Wisma Abiyasa Rsj. Prof. Dr. Soerojo Magelang”. Hasil: Klien pada kasus menunjukkan skizofrenia kronik dengan gejala menonjol adalah waham yang menetap. Klien dengan waham dapat dilakukan pelatihan atau terapi SP untuk proses persiapan pulang dan pengembalian kepada masyarakat. Kesimpulan: Proses keperawatan pada pasien psikiatrik terutama skizofrenia kronik harus berkesinambungan dan terus menerus. Gangguan jiwa berat ini menahun dan akan terjadi kekambuhan sehingga perlu adanya kerjasama antara perawat dengan keluarga klien untuk pelaksanaan terapi. Terapi seperti terapi music, aromaterapi, massage, reflexology, terapi hewan, terapi sinema, yoga dan Social Skill Trainning. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait dengan efek terapi SP terkait dengan kasus skizofrenia.
Strategi Pelaksanaan Mengenal dan Menghardik Halusinasi Pasien Skizofrenia Dengan Halusinasi Pendengaran
Farach Aliffatunisa;
Ita Apriliyani
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (326.764 KB)
|
DOI: 10.36086/jkm.v2i2.1258
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan problem gangguan jiwa yang ditandai dengan munculkan gejala waham dan halusinasi. Standar intervensi keperawatan jiwa menghardik halusinasi dapat menghilangkan gejala halusinasi. Penelitian bertujuan mendeskripsikan implementasi menghardik untuk mengatasi masalah halusinasi pada pasien skizofrenia. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, pengukuran, dokumentasi elektronik rekam medis (e-rm), dan proses asuhan keperawatan selama 3x24 jam. Instrumen yang digunakan adalah format pengkajian dan alat pemeriksaan fisik serta dokumen rekam medik, analisis dilakukan secara deskriptif Hasil : Hasil penelitian menunjukkan implementasi standar pelaksanaan menghardik halusinasi dilakukan dalam 3x24 jam menunjukkan pasien dapat mengenal halusinasi dan menerapkan cara menghardik. Kesimpulan: Strategi pelaksanaan menghardik halusinasi efektif digunakan untuk pasien skizofrenia dengan masalah halusinasi.
Gambaran Kesejahteraan Psikologis Dengan Derajat Hipertensi Lansia
Alfiyah Nur Azijah;
Noor Rochmah I.A.T.P;
Arni Nur Rahmawati;
Ita Apriliyani
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 9 No. 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (106.177 KB)
Proses menua merupakan proses yang akan terjadi pada setiap individu. Semakin bertambah usia maka akan muncul berbagai masalah akibat adanya penurunan fisiologis. Kondisi ini berdampak pada aspek kesehatan seperti hipertensi. Hipertensi yang dialami lansia membuat lansia merasa stress, memiliki emosi negatif, hingga penurunan kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran kesejahteraan psikologis dengan derajat hipertensi lansia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan crosssectional dengan 64 lansia sebagai responden. Pemilihan responden menggunakan teknik consecutive sampling. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner Psychological Well-Being Scale (PWBS). Analisis data dilakukan secara univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi variabel. Hasil analisis ditemukan bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori lanjut usia,yaitu pada kisaran usia 60 hingga 74 tahun, memiliki tingkat pendidikan dasar dan mengalami kesejahteraan psikologi sedang. The aging process is a process that will occur in every individual. As we age, various problems arise due to physiological decline. This condition has an impact on health aspects such as hypertension. Hypertension experienced by the older adults makes the older adult feel stressed, have negative emotions, to a decrease in psychological well-being. The purpose of the study was to provide an overview of psychological well-being with the degree of hypertension in the older adult. This study is a descriptive study using a cross-sectional approach with 64 older adult as respondents. The selection of respondents used consecutive sampling technique. The data collection process used a Psychological Well-Being Scale (PWBS) questionnaire. Data analysis was carried out univariately to describe the distribution of variable frequencies. The results of the analysis found that most of the respondents were in the elderly category, namely in the age range of 60 to 74 years, had a basic education level and experienced moderate psychological well-being.