Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGENALAN BAHASA ASING BAGI KELOMPOK SADAR WISATA DESA CISAAT KABUPATEN SUBANG Ihwan Rahman Bahtiar; Dwi Linda Kusuma; Yunilis Andika
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.785 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3792

Abstract

Desa Cisaat Kabupaten Subang adalah desa wisata yang sedang berkembang tetapi menghadapi kendala promosi ke luar negeri. Keterbatasan kompetensi bahasa asing pada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu kendala yang dihadapi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa asing pokdarwis Desa Cisaat dengan memberikan pelatihan Bahasa Inggris, Arab, dan Perancis. Pelatihan dilakukan selama tiga hari dengan menggunakan metode audio-lingual dan dilakukan secara luring. Hasil hasil wawancara diketahui bahwa peserta menyambut antusias kegiatan pelatihan yang diberikan. Selain itu dari hasil penyebaran kuesioner bahwa secara umum peserta dapat memahami materi topik perkenalan diri dan kepariwisataan baik dalam Bahasa Inggris, Arab, maupun Perancis yang diberikan. Meskipun demikian latar belakang pengalaman belajar sebelumnya menyebabkan Bahasa Perancis lebih sulit dipelajari daripada Bahasa Inggris dan Arab.
BAHASA INGGRIS UNTUK KOMUNIKASI BUDAYA DAN WISATA DI DESA CISAAT KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT Dwi Linda Kusuma; Wiratri Anindhita; Ati Sumiati; Sigit Widiatmoko
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Human resource’s ability is one of the problems that relates to livelihood potential in terms of the field of tourism. It has relation with A group of tourist awareness (kelompok sadar wisata), homestay Owner, Interpretation media, and culture and local wisdom packaging and branding. Those problems require some solutions in order to give some impacts towards tourist village assistance may run well and support the villagers in increasing their quality and competitive standard of living. One of the ways to overcome the problem about human resource is giving English Training to support human resource management in managing tourism sector as both national and international destination. The English Training give positive and good impact towards Tourist Awareness Group and homestay Owner, namely participants showed significant improvement in English for the purpose of Tour Guide. Abstrak Kemampuan sumber daya manusia merupakan salah satu masalah yang berkaitan dengan potensi mata pencaharian di bidang pariwisata. Masalah- tersebut berkaitan dengan kelompok sadar wisata, pengelola home stay, media interperetasi, serta pengemasan budaya dan kearifan lokal. Masalah sumber daya manusia tersebut membutuhkan adanya solusi agar pendampingan desa wisata menjadi maksimal, sehingga mampu mendukung masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup yang berkualitas dan berdaya saing. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan terkait sumber daya manusia adalah dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris dasar yang dapat mendukung dalam manajemen sumber daya manusia dalam mengelola sektor wisata menjadi destinasi nasional maupun internasional. Pelatihan bahasa Inggris ini dilakukan secara tatap muka untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Pengelola Homestay telah memberikan dampak positif dan baik, yaitu peserta menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dalam bidang Bahasa Inggris untuk keperluan pemandu wisata.
Pendampingan Pembuatan Media Promosi Pariwisata International Berbasis Digital Bagi Warga Desa Cisaat Ihwan Rahman Bahtiar; Dwi Linda Kusuma; Yunilis Andika
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 2 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i2.193

Abstract

Village tourism is a tourism model that is currently developing in Indonesia. However, village tourism is constrained by the low awareness of residents to be involved in promoting it. Cisaat Village in Subang Regency, West Java, is one such village. The lack of skills to create digital-based promotional media is the cause of low public awareness of being actively involved in promoting Cisaat Village. This community service activity aims to train Cisaat villagers on making digital-based international promotional media. This activity was carried out considering that Cisaat Village has now begun to be visited by foreign tourists. This community service activity took place for two days offline. Based on the evaluation results of this service activity, it went well and smoothly. The indication is that activity participants gain new knowledge and skills in creating digital-based international promotional media and increase awareness of the ease of actively participating in promoting Cisaat Tourism Village even abroad.
Refleksi nilai kultural dalam toponimi sebagai peluang pengembangan wisata di Desa Medalsari Kabupaten Karawang Sigit Widiatmoko; Dwi Linda Kusuma; Fauzan Adhima; Suntoko Suntoko; Theresia Nia Susanti
CARAKA Vol 9 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v9i2.14011

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan aspek yang melatarbelakangi toponimi, serta refleksi nilai kultural dalam toponimi di wilayah Desa Medalsari sebagai peluang pengembangan wisata. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi langsung ke Desa Medalsari dan melakukan wawancara kepada para sesepuh dan aparat desa untuk mendapatkan data. Berdasarkan analisis data, toponimi di wilayah Desa Medalsari memiliki bentuk berupa monomorfemis dan polimorfemis yang dibangun dari gabungan morfem, baik morfem terikat atau morfem bebas. Berdasarkan dari aspek yang melatarbelakangi penamaan tempat tersebut, toponimi juga merefleksikan pengetahuan alam, kehidupan sosial, sejarah, dan kepercayaan masyarakatnya. Aspek fisikal muncul pada ci-, parung, tonjong, tegal, dan pasir, serta nama-nama flora seperti kupa, kadu, manggah, wareng, jati, jambe, omas, hanjere, peundeuy, ranji, dan nama-nama fauna seperti simeut dan kuda. Aspek sosial muncul pada tipar, bakan/babakan, purnajaya, deeng, dodol, gardu, dan astana. Aspek kultural muncul pada porong yang berasal dari nama Nyi Rorong/Lorong. Refleksi nilai kultural yang terkandung toponimi di Desa Medalsari adalah nilai keselarasan dengan alam, nilai kekeluargaan, dan nilai pemertahanan budaya. Nilai-nilai kultural dalam toponimi tersebut menjadi peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan wisata di Desa Medalsari. Agar dapat terwujud, kolaborasi sangat dibutuhkan antara masyarakat, pelaku budaya, para pelaku usaha (swasta), pemerintah, dan akademisi.   Reflection of cultural values in toponymy as an opportunity for tourism development in Medalsari Village, Karawang Regency   Abstract: This study describes the forms and aspects underlying toponymy, as well as the reflection of cultural values in toponymy in the Medalsari Village area as tourism development opportunities. To achieve this goal, research was carried out using a qualitative approach by conducting direct observations at Medalsari Village and conducting interviews with elders and village officials to obtain data. Based on data analysis, the toponymy in the Medalsari Village area has monomorphemic and polymorphemic forms built from a combination of morphemes, both bounded morphemes and free morphemes. Based on the aspect behind the naming of the place, toponymy also reflects natural knowledge, social life, history, and the beliefs of the people. Physical aspects appear in ci-, parung, tonjong, tegal, and pasir, as well as the names of flora such as kupa, kadu, manggah, wareng, jati, jambe, omas, hanjere, peundeuy, ranji, and the names of fauna such as simeut and horse. The social aspect appears in tipar, bakan/babakan, purnajaya, deeng, dodol, gardu, and astana. The cultural aspect appears in porong which comes from the name Nyi Rorong/Lorong. Reflections on the cultural values contained in toponymy in Medalsari Village are the value of harmony with nature, the value of kinship, and the value of cultural preservation. The cultural values in the toponymy are an opportunity for the community to develop tourism in Medalsari Village. In order for this to materialize, collaboration is urgently needed between the community, cultural actors, (private) business actors, the government, and academia.
Pemanfaatan Media Digital sebagai Pendidikan Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan Kreativitas Promosi Produk UMKM Wiratri Anindhita; Kinkin Yuliaty Subarsa Putri; Dwi Linda Kusuma; Khoirul Muttaqin
Journal of Management and Bussines (JOMB) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Management and Bussines (JOMB)
Publisher : IPM2KPE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jomb.v6i2.7322

Abstract

This research aims to identify and analyze the mastery of marketing communications through digital media in increasing the creativity of MSME product promotions. This research involved five MSME actors in Jatinegara Kaum, East Jakarta, and used a qualitative approach with data collection techniques in the form of in-depth interviews and observations. The research results show that MSMEs mainly use social media Instagram and WhatsApp to market their products. In conclusion, the presence of digital media helps them introduce and market their products, as well as simplify the ordering process. However, there are supporting and inhibiting factors in the use of digital media. It is hoped that further research will be able to identify needs and design development programs that can overcome obstacles in digital-based marketing. Keywords: Instagram, Digital Media, Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), Marketing, WhatsApp
PENGENALAN BAHASA ASING BAGI KELOMPOK SADAR WISATA DESA CISAAT KABUPATEN SUBANG Ihwan Rahman Bahtiar; Dwi Linda Kusuma; Yunilis Andika
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3792

Abstract

Desa Cisaat Kabupaten Subang adalah desa wisata yang sedang berkembang tetapi menghadapi kendala promosi ke luar negeri. Keterbatasan kompetensi bahasa asing pada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu kendala yang dihadapi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa asing pokdarwis Desa Cisaat dengan memberikan pelatihan Bahasa Inggris, Arab, dan Perancis. Pelatihan dilakukan selama tiga hari dengan menggunakan metode audio-lingual dan dilakukan secara luring. Hasil hasil wawancara diketahui bahwa peserta menyambut antusias kegiatan pelatihan yang diberikan. Selain itu dari hasil penyebaran kuesioner bahwa secara umum peserta dapat memahami materi topik perkenalan diri dan kepariwisataan baik dalam Bahasa Inggris, Arab, maupun Perancis yang diberikan. Meskipun demikian latar belakang pengalaman belajar sebelumnya menyebabkan Bahasa Perancis lebih sulit dipelajari daripada Bahasa Inggris dan Arab.
Diffusion of Linguistic Functions in the Synonymy of "Demikian" and "Begitu" in 160-Year Literary Work Nurina Azyyati; Dwi Linda Kusuma; Nurrahma Restia Fatkhiyati
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 8 No. 1 (2024): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.080102

Abstract

This study explores the language change that occurred in two Indonesian demonstrative words, “demikian” and “begitu”, which are synonyms. As synonyms, both have similar linguistic functions. This study examines the possibility of language change influenced by synonymy through the diffusion of their linguistic functions. The literature works used in this study are Hikayat Abdullah (1842), Azab dan Sengsara (1920), and Cantik Itu Luka (2002), covering a period of 160 years. The words ‘demikian’ and ‘begitu’ were collected by using AntConc and were classified based on the level of change that occurred. The diffusion of their linguistic functions is then supported by quantitative data in the form of frequency. The analysis found that the changes in the word ‘demikian’ are influenced by its synonym: the word ‘begitu’. Consequently, in the 21st century, the word ‘demikian’ has become similar to its synonym. This study may be useful to portray how language change occurs in synonyms as a specific linguistic category. It can also point out the direction of language change which can be useful for further discussion on language policy.
Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Produksi Podcast Kesehatan pada Radio di Kepulauan Seribu Wiratri Anindhita; Eliana Sari; Dwi Linda Kusuma
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i2.2446

Abstract

Radio Kepulauan Seribu (RKS) menghadapi tantangan dalam hal kurangnya pengetahuan tentang teknologi terbaru, khususnya Artificial Intelligence (AI). Inovasi penyiaran pun belum diterapkan, sehingga sistem siaran masih konvensional. Padahal, teknologi seperti NotebookLM dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses penyiaran, mulai dari pembuatan konten, materi siaran, hingga menggantikan peran penyiar. NotebookLM juga mampu meningkatkan kejernihan audio, yang akan memudahkan masyarakat Kepulauan Seribu sebagai pendengar untuk mengakses dan menikmati siaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan AI dalam komunikasi kesehatan melalui penyiaran radio. Metode pelaksanaan terdiri dari lima tahapan, yaitu sosialisasi program pelatihan, pelatihan AI dan NotebookLM, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan NotebookLM mempermudah penyiar dalam membuat materi siaran kesehatan. Selain itu, kegiatan ini menjadi langkah inovatif untuk menjaga eksistensi RKS dalam industri penyiaran.
War, technology, and environmental destruction: An ecocritical reading of Ghost Fleet Dwi Linda Kusuma; Azyyati, Nurina
Alphabet Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.alphabet.2025.08.01.03

Abstract

Environmental issues are currently a global focus, affecting various aspects of life, including literature. Some contemporary literary works, such as Ghost Fleet, a novel by P.W. Singer and August Cole, also engage with environmental issues. Ghost Fleet is a contemporary techno-thriller that explores the possibility of a third World War, emphasizing the use of sophisticated and cyber technologies in warfare. Although ecological issues are not the novel’s main topic, its depiction of nature as a background highlights the significant role of war and technology on environmental destruction. With that background, this study examines these issues by using the lens of ecocriticism, a theoretical approach that explores the relationship between literature and the environment. This study is a qualitative study which analyzes data from the novel as its main source. The findings reveal some cases of environmental destruction, both biological and physical, caused by the use of modern technology, specifically in the context of warfare. This study underscores the importance of further research on environmental and war-related themes in literature, contributing to a broader understanding of global environmental issues.
LITERASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA UNTUK MENUMBUHKAN LITERASI EKOLOGI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Dwi Linda Kusuma; Wiratri Anindhita; Nurina Azyyati; Ati Sumiati; Hasnini Hasra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi ekologi menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan, terutama dalam membentuk kesadaran anak-anak untuk peduli terhadap lingkungan. Dalam era modern ini, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi isu global yang membutuhkan perhatian khusus. Isu tentang lingkungan ini juga tidak sedikit dibahas melalui berbagai media sosial sebagai perantara dalam mengedukasi masyarakat. Salah satu peran media sosial  dalam ikut serta mengedukasi masyarakat ini juga dapat kita temui melalui beragam karya digital tentang cerita-cerita yang juga dinikmati anak-anak. Beragama cerita yang difungsikan untuk mengedukasi anak-anak dapat berupa cerita dongeng maupun cerita-cerita fabel yang dikemas menggunakan teknologi modern melalui platform media sosial seperti youtube ataupun tiktok. Media sosial tersebut juga berperan sebagai media yang efektif dalam meningkatkan pemahaman anak mengenai lingkungan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dalam konteks ini, optimalisasi cerita-cerita anak pada social media seperti tiktok dan youtube juga sebagai sarana literasi ekologi perlu dilakukan melalui dukungan yang melibatkan guru, orang tua, dan masyarakat. Optimalisasi cerita-cerita dalam platform media sosial seperti tiktok dan youtube dalam meningkatkan literasi ekologi merupakan langkah strategis untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Dengan pendekatan yang kreatif dan edukatif, diharapkan anak-anak dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai ekologis dalam kehidupan sehari-hari. AbstractEcological literacy is a crucial aspect of education, particularly in fostering environmental awareness in children. In this modern era, climate change and environmental degradation are global issues requiring special attention. These environmental issues are also frequently discussed through various social media platforms, which serve as a means of educating the public. One of the roles of social media in this educational process can also be seen in the various digital works featuring stories that children enjoy. The diverse stories used to educate children include fairy tales and fables, packaged using modern technology through social media platforms like YouTube and TikTok. These social media platforms also serve as effective tools for enhancing children's understanding of the environment in an engaging and easy-to-understand manner. In this context, optimizing children's stories on social media platforms like TikTok and YouTube as a means of ecological literacy requires support from teachers, parents, and the community. Optimizing stories on social media platforms like TikTok and YouTube to increase ecological literacy is a strategic step towards instilling environmental awareness from an early age. With a creative and educational approach, it is hoped that children can understand and apply ecological values ​​in their daily lives.