Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

UJI KINERJA METODE ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA ALUMUNIUM (Al) UNTUK PENYISIHAN LOGAM Fe DAN Mn PADA AIR BERSIH BERDASARKAN EFISIENSI PENYISIHAN DAN KONSUMSI ENERGI Ibrahim, Ibrahim; Setiawan, Yunianto; Rahayu, Dwi Ermawati; Surya, Ridwan Adi
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i1.11320

Abstract

Air tanah sebagai sumber air bersih masih menjadi pilihan utama oleh Sebagian besar masyarakat karena alasan murah dan bisa langsung dimanfaatkan. Namun, kondisi air tanah saat ini semakin banyak yang tidak memenuhi kualitas air bersih seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, Salah satu masalah air bersih yang sering dijumpai adalah kontaminasi logam terutama Fe dan Mn. Elektrokoagulasi adalah salah satu metode pengolahan air yang ekonomis, praktis, dan mudah dioperasikan sebagai solusi permasalahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menguji kinerja metode elektrokoagulasi untuk mendapatkan efisiensi penyisihan optimum serta konsumsi energi optimum untuk penyisihan logam Fe dan Mn dalam air bersih. Data efisiensi penyisihan optimum dan konsumsi energi optimum diperoleh dari elektrokoagulasi dengan memberikan variasi waktu 5, 10, 15, 20, 25, 30 menit. Dari hasil penelitian ini efesiensi penyisihan optimum dihasilkan sebesar 66,28 % pada t = 30 menit untuk Fe dan Mn sebesar 61,88 % pada t = 30 menit. Konsumsi energi Optimum penyisihan logam Fe diperoleh 2,42 kWh/m3 pada t = 30 menit dan logam Mn sebesar 2,14 kWh/m3 pada t = 30 menit.
ANALISIS LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG Sarwono, Edhi; Rahayu, Dwi Ermawati; Huda, Hairul; Ibrahim, Ibrahim; Buraka, Muhammad Iqbal
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v8i1.14152

Abstract

Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, termasuk limbah cair, berasal dari pasien dan pengunjung, seperti feses, urine dan darah. Limbah ini dapat berdampak negatif pada kualitas lingkungan dan menimbulkan risiko kesehatan bagi penduduk di sekitar rumah sakit. Untuk mengatasi masalah ini, air limbah dari rumah sakit diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar layak dibuang ke badan air. Salah satu cara untuk mengendalikan dampak lingkungan adalah dengan melakukan analisis dampak lingkungan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting dan mengevaluasi dampak lingkungan dari pengolahan air limbah di rumah sakit pupuk Kaltim, serta memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk perbaikan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode LCA dengan menggunakan software Simapro. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber dampak lingkungan dari pengolahan air limbah di Rumah Sakit Pupuk Kaltim di IPAL berasal dari enam unit kolam. Kolam-kolam ini menyebabkan 18 jenis dampak lingkungan, termasuk pemanasan global, penipisan ozon, pembentukan ozon (vegetasi dan manusia), pengasaman, eutrofikasi daratan, eutrofikasi perairan EP(N) dan EP(P), toksisitas terhadap manusia di udara, air, dan tanah, ekotoksisitas air kronis dan akut, ekotoksisitas tanah kronis, limbah berbahaya, lumpur, limbah massal dan limbah radioaktif. Berdasarkan identifikasi titik hotspot, Tangki Septik III adalah unit proses yang memiliki kontribusi terbesar terhadap dampak perubahan iklim dengan skor 1,32 Pt.
PENGGUNAAN MEDIA SARANG TAWON DAN BIOBALL PADA BIOFILTER AEROB PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LAUNDRY Apema, Fherlita Deviana; Rahayu, Dwi Ermawati; Adnan, Fahrizal; Waryati, Waryati
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v7i1.11809

Abstract

Pesatnya perkembangan usaha jasa laundry dapat memberikan andil terhadap pencemaran air yang berasal dari pembuangan limbah hasil pencucian yang tidak diolah terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kandungan TSS, COD, BOD, ammonia, MBAS, dan phosphor dari limbah laundry yang cukup tinggi. Teknologi biofilter aerob dapat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah laundry. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan biofilter antara jenis media sarang tawon terhadap bioball dengan menggunakan variasi waktu. Metode yang digunakan adalah sistem batch yang dimulai dengan proses seeding dan aklimatisasi selama 14 hari. Parameter yang dianalisis adalah parameter BOD, COD, TSS, total fosfat dan pH, Variasi waktu tinggal yang digunakan adalah 4, 6, 8, 10, dan 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media bioball lebih efektif dalam menurunkan parameter BOD sebesar 88,72%, COD 86%, TS 78,95%S, total fosfat 69,43% dan pH dari 8,7 menjadi 7,7 pada limbah cair laundry. Adapun waktu tinggal yang paling efektif yaitu selama 12 jam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu tinggal, maka semakin besar zat organik yang didegradasi oleh mikroba semakin besar. Efektifitas bioball ini dimungkinkan karena luas permukaan media yang lebih besar dan bentuk bioball yeng memungkinkan bergerak di reaktor.
SOSIALISASI ALTERNATIF BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PASAR DAN RUMAH TANGGA DENGAN BUDIDAYA MAGOT BSF DAN ECOENZYM DI AREA SEKITAR TPS3R PASAR SEGIRI Rahayu, Dwi Ermawati; Setiawan, Yunianto; Ibrahim, Ibrahim
MINDA BAHARU Vol 8, No 1 (2024): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v8i1.5875

Abstract

Pasar merupakan salah satu sumber penghasil sampah terbesar kedua setelah sektor rumah tangga. Sampah pasar memiliki karakteristik tersendiri yaitu komposisi sampah organik yang sangat mendominasi. Sebagaimana yang terjadi di Pasar Segiri sebagai pasar induk terbesar di Samarinda menghasilkan volume sampah organik yang cukup besar lebih dari 18ton/hari. Metode pada pengabdian ini adalah berupa Pasar merupakan salah satu sumber penghasil sampah terbesar kedua setelah sektor rumah tangga. Sampah pasar memiliki karakteristik tersendiri yaitu komposisi sampah organik yang sangat mendominasi. Sebagaimana yang terjadi di Pasar Segiri sebagai pasar induk terbesar di Samarinda menghasilkan volume sampah organik yang cukup besar lebih dari 18ton/hari. Metode pada pengabdian ini adalah berupa sosialisasi tentang beberapa alternatif pengolahan sampah organik dengan budidaya maggot BSF dan ecoenzym. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan informasi teknologi yang pemanfaatan sampah organik oleh kelompok masyarakat maupun individu. Sasaran penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola TPS3R Pasar Segiri serta mahasiswa teknik lingkungan yang tergabung dalam BSF Mulawarman Community. Hasil kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat, pengelola TPS3R Segiri dan bagi mahasiswa. Keberadaan mahasiswa diharapkan sebagai agen yang akan menyebarluaskan pengetahuan tentang pengelolaan sampah organik secara lebih luas di daerah masing masing, maupun lewat media sosial. Namun kegiatan ini masih memerlukan pendampingan dan pelatihan lanjutan dalam menerapkan teknologi yang dipilih dan pengelolaan produk yang optimal
ANALISIS POTENSI TIMBULAN SAMPAH ELEKTRONIK SEKTOR RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SAMARINDA ULU widarti, budi nining; rahayu, dwi ermawati; negara, muzalia augustina
INFO-TEKNIK Vol 25, No 2 (2024): INFOTEKNIK VOL. 25 NO. 2 DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v25i2.19152

Abstract

Chung, S., Lau, K., dan Zhang, C. 2011,”Generation of and Control Measure forE-Waste in Hongkong.Waste Management” 31, 544-554. Damanhuri, Enri, dan Tri Padmi., 2010, “Buku Ajar Teknologi Pengelolaan Sampah”, Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Departemen Kesehatan R.I., 1987, “Pedoman Pembuangan Sampah”, Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi. Hanafi, J., Helena, K., 2011, “The Prospects of Managing WEEE in Indonesian”, Proceeding of the 18th CIRP International Conference on Life Cycle Engineering, Braunschweig. Herdayuli dan Ellina S. Pandebessie., 2012, “Penentuan Jumlah dan Jenis Potensi Timbulan Sampah Elektronik dari Rumah Tangga di Wilayah Surabaya Utara”, Surabaya : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November. Rahmadani, Arsy Anastasya., 2018, “Studi Pengelolaan Sampah Elektronik (E-Waste) Rumah Tangga Di Kota Yogyakarta Bagian Selatan”, Yogyakarta : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia. Shad, K. M., Ling, S., & Karim, M., 2020, “Comparative Study on E-Waste Management and the Role of the Basel Convention in Malaysia, Singapore, and Indonesia: a Way Forward”, Indonesia Law Review. SNI 19-3964-1994, Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan komposisi Sampah Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum : Bandung. Wahyono, Sri., 2012, “Kebijakan Pengelolaan Limbah Elektronik dalam Lingkup Global dan Lokal”, Jurnal Teknologi Lingkungan, Banten. Widyarsana, IMW., Winarsih, D.R., Damanhuri, E., Padmi, T., 2010, “Identifikasi Material E-Waste Komputer dan Komponen Daur Ulangnya di Lokasi Pengepulan E-Waste (Studi Kasus : Kota Bandung”, Bandung.
Assistance for Pokdarwis Zwageri Borneo in providing clean water needs for rural tourism areas Dwi Ermawati Rahayu; Ika Meicahayanti; Agus Winarno; Yudi Sukmono; Desthia Pinasthika; Indah Septiliani; Intan Baiduri
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol. 9 No. 2 (2024): May 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v9i2.12210

Abstract

Pokdarwis "Zwageri Borneo" in Manunggal Jaya Village, Kutai Kartanegara Regency, prioritizes agricultural tourism. However, this tourism activity has been hindered by the lack of basic infrastructure. There is an adequate quantity of raw water from ex-mining ponds, but quality parameters such as turbidity, Fe, and Mn do not meet the required standards. To address this, a water treatment technology that is easy to operate and maintain—a combination of roughing filter and aeration—has been implemented. In this activity, a Water Treatment Plant (WTP) with a processing capacity of 46.3 l/minute has been constructed. Technology transfer and management assistance have been provided to Pokdarwis. Additionally, maps have been created to support tourism promotion. This initiative is expected to be sustainable with Pokdarwis independently managing the WTP facilities. Conservation of catchment areas is necessary to maintain the quantity and quality of raw water. Cross-sectoral collaboration with district and provincial tourism offices, village governments, and the private sector is essential to support Pokdarwis.
Water Demand Estimation Until 2045 in the New Capital City of Indonesia", Kutai Kartanegara Regency Ika Meicahayanti; Juli Nurdiana; Dwi Ermawati Rahayu; Alvi Rahmawati
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 23 No. 1 (2025): Gema Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v23i1.156

Abstract

ABSTRACTThe National Capital (IKN) in East Kalimantan is a planned governmental center to achieve the "Golden Indonesia" vision by 2045. Kutai Kartanegara Regency serves as a partner to IKN, with parts of its territory designated as IKN development areas, including the sub-districts of Loa Janan, Loa Kulu, Sanga Sanga, Muara Jawa, West Samboja, and Samboja. This partnership impacts various needs in the area, including the demand for clean water. This study aims to estimate the clean water demand in these six sub-districts up to 2045. The analysis of clean water needs was conducted based on population projections using arithmetic, geometric, and least square methods. Water demand calculations were performed for average daily flow (Qrh), maximum daily flow (Qhm), and peak hourly flow (Qjp), with Qjp serving as the reference for meeting clean water needs. The findings indicate that water demand increases in line with population projections and is influenced by territorial changes and the area's development as part of IKN. In Loa Janan, Loa Kulu, and Sanga Sanga, where parts of the territory will become part of IKN, the water demand managed by the Kutai Kartanegara Regency Government is projected to decrease by 2045, from 400.7 L/s, 330.6 L/s, and 98.9 L/s to 106 L/s, 288.4 L/s, and 98.5 L/s, respectively. In contrast, the 2045 water demand for Muara Jawa, West Samboja, and Samboja is projected at 266.2 L/s, 175 L/s, and 222.9 L/s, respectively. The water demand in these three sub-districts must be met by the IKN authority as their entire areas fall within the IKN development region. A comprehensive analysis of water resources and the development of water supply infrastructure is needed to support clean water demands in the study area.
ADSORPTION OF LAUNDRY WASTEWATER POLLUTANS WITH A MIXTURE OF PDAM SLUDGE AND DURIAN PEEL ADSORBENT (Durio Zibethinus) Ibrahim, ibrahim; waryati, waryati; rahayu, dwi ermawati; Tamrin, Tamrin; Aditya, Rizki Andri Ahmad
Jurnal Chemurgy Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Chemurgy-Juni 2025
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/cmg.v9i1.20312

Abstract

High levels of phosphates and surfactants will cause rapid organism growth, which can lead to dissolved oxygen depletion, reduce water environment quality, and be harmful to biota. One of the treatments that can be performed to process laundry wastewater is the adsorption process. The wastewater treatment conducted in this study uses adsorbents from durian peels and PDAM sludge. Research about the adsorbents is related to the carbonization temperature, chemical activator, stirring speed, and contact time of the adsorbents with the laundry wastewater. This study aims to determine the effectiveness of durian peel adsorbent, PDAM sludge, and a mixture both of adsorbents . The adsorbents that have been made were tested for characteristics such as moisture content, ash content, volatile matter, pure carbon, iodine absorption, surface area, and specific pores. The variations used were contact times of 15, 30, 45, and 60 minutes and types of adsorbents: durian peel, PDAM sludge, and a mixture both of adsorbents. The results showed that durian skin and PDAM sludge adsorbents meet the SNI 06-3730-1995 adsorbent characteristics, except that iodine absorption did not meet. The most effective contact time of durian peel adsorbent in reducing phosphate and surfactant levels was 15 minutes. The most effective contact time of PDAM sludge adsorbent and a mixture of the two adsorbent in reducing phosphate levels is 15 minutes, and for surfactant, it is 45 minutes. Further research that can be done is to make adsorbents at different temperatures from this study.
ANALISIS SEBARAN DAN CAKUPAN PELAYANAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) DI KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Ramadhan, Muhammad Aqsha; Ermawati Rahayu, Dwi; Nining Widarti, Budi
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v9i1.18810

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat di Kota Samarinda berdampak pada peningkatan volume timbulan sampah. Peningkatan volume sampah tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS), yang mengakibatkan daya tampung TPS melebihi kapasitas. emanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) diterapkan untuk memantau sebaran TPS dan meningkatkan pengelolaan sampah secara terintegrasi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis sebaran TPS, persentase pelayanan, dan kebutuhan TPS di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah analisis buffer dengan radius 1 km untuk menghitung cakupan pelayanan TPS, serta evaluasi kapasitas TPS dengan membandingkan volume sampah yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Samarinda memiliki 82 TPS legal dan 9 TPS ilegal, dengan area cakupan pelayanan TPS mencapai 80,31% dari total penduduk. Tingkat penanganan sampah di Kota Samarinda mencapai 79,92%, selaras dengan data SIPSN yaitu sebesar 79,78%. Kebutuhan TPS diproyeksikan meningkat menjadi 137 unit pada tahun 2033 dengan skenario pengurangan sampah 30%, atau 156 unit tanpa pengurangan sampah dari sumbernya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM REDUKSI SAMPAH ORGANIK MELALUI BUDIDAYA MAGOT DI KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA Ibrahim, Ibrahim; Setiawan, Yunianto; Ermawati Rahayu, Dwi; Sarwono, Edhi; Mellita Yessika, Al
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 5 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i5.1923-1931

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas reduksi sampah organik melalui pembenahan sarana budidaya maggot serta pelatihan untuk mendorong partisipasi masyarakat di Kelurahan Samarinda Ulu. Sebagai data awal, sarana budidaya yang tersedia di salah satu TPS3R terdiri dari biopon sebanyak 12 unit berukuran 50 x 200 cm dan 20 unit berukuran 33 x 60 cm dengan kapasitas total reduksi 2,015 ton/bulan  yang menggunakan desain rak bersusun non-permanen. Melalui kegiatan pembenahan ini, kapasitas reduksi berhasil ditingkatkan menjadi 4,725 ton/bulan melalui penggunaan 15 unit biopon berukuran 1 x 1 meter dan desain bak permanen yang lebih efisien. Pada aspek pemberdayaan masyarakat, pelatihan budidaya maggot diikuti oleh 29 peserta yang mendapatkan pemahaman teknis tentang budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) untuk mengolah sampah organik secara mandiri. Pelatihan ini berhasil meningkatkan animo masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen partisipasi kolektif dari dua komunitas, yaitu Bank Sampah SIHAT RT.02 Kelurahan Jawa dan Bank Sampah BERSINAR RT.22 Kelurahan Jawa. Kedua komunitas tersebut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan tim fasilitator kegiatan PKM untuk kolaborasi jangka panjang dalam reduksi sampah organik menggunakan budidaya maggot. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan kapasitas reduksi sampah di TPS3R kecamatan Samarinda Ulu serta antusiasme masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah organik. Dengan adanya pendampingan dari fasilitator, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi model keberlanjutan bagi pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat lokal.