Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gaya Humor dan Perilaku Cyberbullying pada Remaja Aulia Triatmi Astharini Abdullah; Rohmah Rifani; Andi Nasrawati Hamid
Indonesian Journal of Educational Science (IJES) Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Educational Science (IJES)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/ijes.v4i2.1519

Abstract

This study aims to determine the relationship between humor style and cyberbullying behavior among adolescents in Makassar City. The research population is the age range of 15-19 years. Respondents 420 SMP, SMA, and SMK students were obtained through the distribution of online questionnaires using google-form with the help of their school counselors. The humor style questionnaire was arranged based on the humor style dimensions of Martin (2003), namely self-enhancing, aggressive, affiliative, and self-defeating, while the cyberbullying behavior questionnaire was arranged based on three aspects of cyberbullying behavior by Lee, Abell, and, Holmes (2015), namely verbal/written bullying, visual/sexual bullying, and social exclusion. The results showed that there are two styles of humor that have a significant relationship with cyberbullying behavior in adolescents around Makassar City, namely the affialitive humor style and the aggressive humor style. Affiliative humor style has a significant negative relationship with cyberbullying behavior, aggressive humor style has a significant positive relationship with cyberbullying behavior. While the other two styles of humor, namely self-enhancing humor and self-defeating humor, did not show a significant relationship with cyberbullying behavior.
Efektivitas Media Flashcard Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Israwati Israwati; Lukman Lukman; Andi Nasrawati Hamid
Sultra Educational Journal Vol 2 No 1: April (2022)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v2i1.214

Abstract

Kemampuan kognitif anak usia dini akan mengalami penghambatan perkembangan jika tidak diberikan intervensi yang tepat diawal masa pertumbuhan. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas media flashcard pada menaikkan kemampuan kognitif anak usia dini. Penelitian ini memakai metode eksperimen kuasi dengan menggunakan untreated control group design with dependent pretest and posttest samples. Jumlah sampel sebanyak 14 responden. Alat ukur yang dipakai merupakan alat ukur kemampuan kognitif yang disusun oleh peneliti sendiri. Alat ukur kemampuan kognitif yang digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 2014 yang memiliki aspek belajar dan dengan pemecahan masalah, berpikir logis, dan berpikir simbolik pada anak usia dini. Analisis data penelitian dianalisis dengan menggunakan Uji Independent Sample T Test menggunakan nilai signifikansi 0,019 (p<0,05). Hal ini berarti media flashcard efektif pada menaikkan kemampuan kognitif anak usia dini. Pemberian media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak usia dini sangat memberikan pengaruh yang baik pada kemampuan tahap selanjutnya dalam proses perkembangannya dengan anak.
Hubungan Antara Konsep Diri Akademik dengan Prestasi Akademik Siswa MAN 4 Bone Dedi Jursal; Ahmad Razak; Andi Nasrawati Hamid
Sultra Educational Journal Vol 1 No 3: Desember (2021)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.277 KB) | DOI: 10.54297/seduj.v1i3.207

Abstract

Siswa dengan prestasi akademik yang tidak maksimal akan kesulitan dalam melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan bersaing pada dunia kerja. Salah satu faktor yang memengaruhi prestasi akademik adalah konsep diri akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri akademik dengan prestasi akademik siswa MAN 4 Bone. Subjek yang berpastisipasi dalam penelitian ini berjumlah 29 siswa kelas XI IPS MAN 4 Bone. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri akademik untuk mengukur konsep diri akademik sedangkan pengumpulan data prestasi akademik menggunakan dokumentasi nillai rapor. Penelitian ini mengunakan teknik korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan nilai r=0,490 dan nilai p=0,007 artinya terdapat hubungan antara konsep diri akademik dengan prestasi akademik siswa MAN 4 Bone. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya konsep diri akademik siswa untuk mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi.
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA KEPOLISIAN SATUAN LALU LINTAS POLRESTABES MAKASSAR Muhammad Ikhsan Baharuddin; Muhammad Jufri; Andi Nasrawati Hamid
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 5, No 1 (2019): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.101 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v5i1.10633

Abstract

Anggota kepolisian yang bertugas dilapangan rentang terkena stres kerja yang diakibatkan rendahnya kecerdasan emosi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan stres kerja pada anggota kepolisian Satuan Lantas Polrestabes Makassar. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecerdasan emosi dan skala stres kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota satuan lantas polrestabes makassar sebanyak 36 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh dalam pengambilan sampelnya, dengan kriteria pengambilan sampel yaitu seluruh anggota kepolisian satuan lantas polrestabes makassar. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment, dengan bantuan SPSS 21.0 for windows.Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa besarnya kekuatan hubungan antara kecerdasan emosi dengan stres kerja yaitu r = -0,877 dan nilai signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa probabilitas dibawah 0,01, yang berarti H1diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dengan stres kerja. Semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin rendah stres kerja. Begitupun sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin tinggi stres kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja pada anggota kepolisian masih sering terjadi, sehingga dibutuhkan tindakan pemberian pelatihan tentang pengelolaan stres dalam bekerja, preventif, dan edukatif bagi instansi kepolisian sehingga membantu meningkatkan kualitas anggota kepolisian.Kata Kunci: Kecerdasan Emosi, Stres Kerja, Polisi.
MAKNA KOMITMEN BAGI GURU HONORER SEKOLAH DASAR Rahma Anugrah; Muhammad Daud; Andi Nasrawati Hamid
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.2.95-111

Abstract

Guru honorer yang berkomitmen meskipun dengan pendapatan yang rendah, ketidakpastian status pengangkatan dan kondisi kerja yang belum memadai, memiliki keberagaman arti dalam memaknai komitmen, yang berpengaruh terhadap perilaku kerja guru. Tujuan penelitian ini yaitu memahami makna komitmen yang dimiliki guru honorer. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretative phenomenological analysis. Pengambilan data menggunakan wawancara semi terstruktur kepada lima guru honorer dengan masa kerja tujuh hingga 14 tahun. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komitmen dimaknai sebagai bentuk adanya harapan menjadi aparatur sipil negara, upaya mempertahankan pekerjaan, bentuk pengabdian, dan  sebagai wujud rasa cinta terhadap sekolah. Faktor positif memengaruhi keputusan guru untuk bertahan, namun faktor negatif tidak sampai memengaruhi keputusan bertahan, namun memengaruhi perilaku kerja guru. Berbagai makna komitmen menghasilkan beragam komponen komitmen, yang berpengaruh terhadap perilaku kerja guru. Guru yang memaknai komitmen sebagai wujud rasa cinta dan bentuk pengabdian umumnya melakukan usaha lebih dalam bekerja. Penelitian ini memberikan gambaran makna komitmen dan dampaknya terhadap perilaku kerja guru, sehingga dapat menjadi acuan bagi guru honorer dalam mempertahankan komitmen yang dimiliki, dan menjadi acuan bagi pihak sekolah serta dinas pendidikan dalam memerhatikan faktor yang meningkatkan komitmen guru. Kata kunci : Guru honorer, Komitmen organisasi, Sekolah
High Wages, Psychosocial Safety Climate, and Employee Engagement on Millenials Andi Nasrawati Hamid; Resekiani Mas Bakar; Yani Purnama Yana; St Hadjar Nurul Istiqamah
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 8, No 2 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/talenta.v8i2.45731

Abstract

The demographic bonus gives birth to productive millennials who now occupy the industrial world. However, the characteristics of millennials who are less loyal and less interested in long-term employment encourage companies to think of the right strategies for fostering employee engagement. This study aims to examine the effect of the psychosocial safety climate (PSC) on employee engagement among millennials compared to high salaries. In general, previous PSC research used survey methods with self-reports. PSC studies are still very limited with experimental methods, as well as in the context of Millennial generation research. The research was experimental study. The manipulation is given in the form of a vignette: high PSC-low salary versus low PSC-high salary. Vignettes were given to 65 participants, all millennial job seekers who are not self-employed. The results of the t-test show that Millennials prefer to apply and be involved in companies that prioritize a psychological health climate rather than financial goals (salaries). This study supports the self-determinant theory, especially in millennials, in regards to choosing companies. This research has implications for companies concerning policies, practices, and organizational procedures to protect psychological health and safety, especially for millennials.