Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kusa Lawa

NISCALA: PENCIPTAAN SENI PATUNG BERBAHAN LIMBAH ANORGANIK Mahendra, Achmad Yusril Ismal Maulana; Rohman, A. Syarifuddin
Kusa Lawa Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Kusa Lawa
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Niscala: Penciptaan Seni Patung Berbahan Limbah Anorganik. Desa semut merupakan desa yang berada di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Berasal dari gundukan berukuran dua meter dan merupakan sarang semut sehingga menamakan tempat tersebut menjadi Desa Semut. Semakin berkembangnya zaman memicu juga perkembangan teknologi. Kebutuhan demi kebutuhan manusia juga semakin meningkat, tak terkecuali warga di desa semut yang memiliki ladang usaha konstruksi. Setelah melalui pengamatan pribadi dan mengetahui bahwa banyak barang yang tidak terpakai bersifat anorganik dapat menyebabkan pemanasan global karena sifat bahan tersebut yang sulit untuk melebur penulis memiliki tujuan untuk memanfaatkan limbah menjadi karya. Tujuan peciptaan karya ini yaitu membuat patung yang terbuat dari limbah besi menjadi karya monumental sebagai ikon Desa Semut. Metode yang dipakai oleh penulis dalam proses pembuatan menggunakan metode dari graham wallas. Beberapa tahapan dalam pembuatan karya tersebut yaitu preparation, incubation, illumination, dan verivication. Proses pembuatan karya tersebut memakai bahan anorganik besi dengan memakai alat las serta memakai resin. Menghasilkan 1 karya patung monumental yang memiliki tinggi 2,31 meter di tambah kaki penyanggah berukuran satu meter dengan total ketinggian 3,31 meter serta memiliki lebar 1,6 meter. Karya patung tersebut memvisualisasikan hewan semut dengan judul Niscala. Karya patung yang di ciptakan menggunakan teknik assembling. Proses finishing di kerjakan dalam lima tahap lapisan yaitu, lapisan pertama dengan cat epoxy tinner, pembuatan tekstur dengan cat epoxy, tinner serta talek, pembuatan warna dasar kulit menggunakan cat epoxy, pembuatan efek karat dengan menggunakan warna tembaga dari cat epoxy dan tinner, kelima menggunakan warna transparan dari cat epoxy dan tinner.
DAMPAK NEGATIF PERUNDUNGAN DENGAN KARAKTER “ANJING” SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI PATUNG Putra, Mochamad Rangga Gustiawan; Rohman, A. Syarifuddin
Kusa Lawa Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Kusa Lawa
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.kusalawa.2022.05.01.08

Abstract

Perundungan adalah penyalahgunaan kekuasaan yang melukai korban secara verbal, fisik, maupun psikologis, sehingga menyebabkan trauma, tekanan emosional, dan hilangnya rasa percaya diri. Fenomena ini divisualisasikan melalui karya seni patung bertema Dampak Negatif Perundungan, dengan figur anjing sebagai simbol korban yang menghadapi stigma negatif, sementara tubuh yang terbalut kain menggambarkan isolasi akibat trauma. Karya ini terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis terkait ketidaksesuaian karakter feminin dengan norma maskulinitas. Menggunakan metode L.H. Chapman, penciptaan karya menghasilkan tujuh patung, yaitu Behind the Lace, Rancap, Entangled, Nestapa, Growing Inside the Body, Melt, dan Devil Dog. Elemen metafora dan gaya surealistik pada karya-karya ini menggambarkan luka emosional, upaya perlindungan diri, dan motivasi untuk bangkit. Karya ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya empati terhadap korban perundungan, memberikan wawasan baru, dan menginspirasi perkembangan seni rupa. Visualisasi figur anjing yang dipadukan dengan tekstur benda dan alam mencerminkan tantangan serta eksplorasi baru dalam seni patung, sekaligus mengajak masyarakat untuk menghindari stigma negatif dan peduli terhadap korban.