Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KEJAHATAN LINGKUNGAN: SUATU TINJAUAN KRIMINOLOGIS Dermawan, Mohammad Kemal
Jurnal Masyarakat dan Budaya Vol 8, No 2 (2006)
Publisher : P2KK LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.452 KB) | DOI: 10.14203/jmb.v8i2.190

Abstract

At their best, corporations can be a force for good in society, developing new technologies, promoting education and training and providing quality jobs. However, too often businesses have made their profits at the expense of the poorest people around the world, and at a huge cost to the environment. There must be some increasing attention on corporate social responsibility – the integration of social, environmental and governance concerns into business operations. Kata Kunci: Korporasi, Kejahatan Lingkungan, White Collar Crime, Reaksi Sosial dan Kontrol Sosial
The Integrated Prevention Model for Marijuana Smuggling in Land Border Region of Indonesia-Papua Nugini (Case: Muara Tami District, Jayapura City, Papua Province) Heni Batara Maya; Mohammad Kemal Dermawan; Vinitia Susanti
Jurnal Cita Hukum Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v8i3.18421

Abstract

AbstractThis paper describes the need for an effective preventive model in preventing the smuggling of marijuana in the Indonesia-Papua New Guinea land border area in Muara Tami District, Jayapura Papua. The model applied so far is an outward-looking model where this model implements an integrated cross-border inspection, supervision, and security. The unstructured interview approach and the Delphi method were used in this study so that accurate data was obtained that in practice, the current model used still did not look professional and integrated, namely between cross-border service officers, Police and defense, Ondoaffi. Traditional leaders, religious leaders, and border communities in the Indonesia-Papua New Guinea region. Besides, the integration between Ministries/Institutions related to programs and budgets to prevent marijuana smuggling in the Indonesia-Papua New Guinea border area in Muara Tami District, Jayapura City, Papua Province is also still weak. The reason people who choose to smuggle marijuana is because they do not feel guilty and think that it is a profitable job with a strong social network, the behavior that neutralizes themselves that carrying marijuana is not a crime. Besides, the existence of problems such as geographic, demographic, and disturbance from armed crime groups (OPM) that have not received serious action are also factors related to the above problems. Based on this background, this dissertation provides a strategic step, contained several policy recommendations that can strengthen this model so that it is expected to be maximized and more efficient than the previous model.Keywords: Land Border Territory, Organized Crime, Social Networking, Neutralization, and the Delphi Method, The Crime Prevention Model of Cannabis Smuggling AbstrakTulisan ini menjelaskan tentang perlunya suatu model pencegahan yang berdaya guna dalam mencegah penyelundupan ganja di wilayah perbatasan darat Indonesia-Papua Nugini di Distrik Muara Tami, Jayapura Papua. Model yang diterapkan selama ini, yaitu model outward looking, yang menerapkan pemeriksaan, pengawasan dan keamanan lintas batas secara terpadu. Pada kenyataannya, penyalahgunaan ganja yang berasal dari Papua Nugini masih mengkhawatirkan di wilayah perbatasan. Dengan pendekatan wawancara tidak terstruktur dan metode Delphi diperoleh data akurat bahwa model yang dilakukan sekarang dalam pelaksanaannya masih belum terlihat professional dan terpadu antara petugas pelayanan lintas batas, petugas keamanan (Polisi) dan pertahanan (TNI), Ondoaffi (tokoh adat), tokoh agama dan masyarakat perbatasan di wilayah Indonesia-Papua Nugini. Selanjutnya, masih lemahnya keterpaduan antara Kementerian/Lembaga terkait program dan anggaran dalam rangka pencegahan penyelundupan ganja di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Provinsi Papua. Masih adanya orang-orang memilih melakukan penyelundupan ganja karena tidak merasa bersalah dan merupakan pekerjaan yang menguntungkan, jaringan sosial yang kuat, terdapatnya perilaku yang menetralkan dirinya bahwa membawa ganja bukan suatu kejahatan. Serta persoalan yang masih belum serius diantisipasi seperti persoalan geografis, demografis dan gangguan dari kelompok kejahatan bersenjata (OPM). Terkait persoalan tersebut, disertasi ini akan memberikan suatu langkah strategis, dengan beberapa rekomendasi kebijakan yang menguatkan model ini bisa memaksimalkan dan berdaya guna dari model sebelumnya.Kata Kunci: Wilayah Perbatasan Darat, Kejahatan Terorganisir, Jaringan sosial, Netralisasi dan Metode Delphi, Model Pencegahan Kejahatan Penyelundupan Ganja АннотацияВ этой статье описывается потребность в эффективной превентивной модели предотвращения контрабанды марихуаны в сухопутной приграничной территории Индонезии-Папуа-Новой Гвинеи в районе Муара Тами, Джаяпура, Папуа. Применяемая до сих пор модель - это модель внешнего наблюдения, которая реализует интегрированный трансграничный контроль, надзор и безопасность. . Фактически злоупотребление марихуаной из Папуа-Новой Гвинеи по-прежнему вызывает беспокойство в приграничных территориях. С помощью подхода неструктурированного интервью и метода Дельфи получены точные данные о том, что текущая модель в ее реализации все еще не выглядит профессиональной и интегрированной между офицерами трансграничной службы, офицерами безопасности (полиция) и обороны (TNI), Ондоафи (традиционные лидеры), религиозными лидерами и приграничной общиной в территории Индонезия-Папуа-Новая Гвинея. Кроме того, все еще существует слабая интеграция между министерствами/ведомствами, имеющими отношение к программам и бюджетам, с целью предотвращения контрабанды марихуаны в приграничной территории Индонезии-Папуа-Новой Гвинеи в районе Муара Тами города Джаяпура, провинция Папуа. Некоторые люди по-прежнему предпочитают провозить марихуану контрабандой, потому что они не чувствуют себя виноватыми, и это прибыльная работа с сильной социальной организацией; они считают, что ношение марихуаны не является преступлением. Такие проблемы, как географические, демографические и вмешательство вооруженных преступных группировок (OPM), которые еще ждут своего решения, также являются факторами, способствующими этому преступлению. Основываясь на этом, данная статья даёт стратегический шаг с несколькими рекомендациями по политике, которые смогут максимально укрепить эту модель и сделать её более эффективной по сравнению с предыдущей моделью.Ключевые Слова: Сухопутная Приграничная Территория, Организованная Преступность, Социальные Сети, Нейтрализация И Метод Дельфи, Модель Предупреждения Контрабанды Марихуаны.
Efektivitas Sistem Kamar Sebagai Model Pencegahan Viktimisasi Struktural Dalam Pemeriksaan Kasasi Pidana Nur Syarifah; Mohammad Kemal Dermawan
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 4 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.741 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i4.1028

Abstract

This article aims to examine the effectiveness of the Chamber System in the Supreme Court. The focus problem in this research is on which aspects the Chamber System has succeeded in preventing structural victimization and on which aspects this system needs to be improved to achieve unity in the application of law and consistency of decisions. This study uses theory of prism of crime, theory of crime prevention and theory of effectiveness. The data were collected through literature study and interviews which then analysed through a qualitative approach. This study concludes that the Chamber System has not yet effective in preventing the structural victimization, so it requires improvement in several aspects. 
STRATEGI PENCEGAHAN KEJAHATAN ANTARA METODE HUMAN SECURITY DAN METODE COMMUNITY POLICING DALAM KONTEKS PENGAMANAN INDUSTRI DI TELUK BINTUNI Deny Indrawan; Mohammad Kemal Dermawan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.1319-1331

Abstract

Pelanggaran hukum yang terjadi di sekitar Teluk Bintuni, Papua Barat sudah mengindikasikan adanya suatu grafik peningkatan yang signifikan, adanya pelanggaran-pelanggaran hukum ini dipicu oleh berkembangnya industri yang melakukan bisnisnya di sekitar Teluk Bintuni, industri- industri yang mempengaruhi pola hidup masyarakat di sekitar teluk adalah dengan dibangunnya sebuah kilang pengeboran lepas pantai yang dimiliki oleh perusahaan multinasional dari Inggris (bp) dan juga adanya pengeboran di daratan oleh perusahaan multinasional yang dimiliki oleh Malaysia (Genting Oil). Adapun jenis pelanggaran hukum yang sering terjadi di Teluk Bintuni semenjak adanya perusahaan- perusahaan asing tersebut adalah dikarenakan isu yang paling besar adanya isu tenaga kerja yang tidak terserap dengan baik oleh industri tersebut. Berikut adalah masalah-masalah yang sering terjadi dan dianggap mengganggu kegiatan operasi pengeboran minyak dan gas di sekitar Teluk Bintun. Dalam prakteknya ICBS harus dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dalam dialog yang mendalam dan keterlibatan berkelanjutan untuk meminimalkan kesalahpahaman dan untuk memaksimalkan tindakan bersama. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara dan observasi terhadap strategi pencegahan kejahatan antara metode human security dan metode community policing dalam konteks pengamanan industri di teluk Bintuni. Diharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan  guna untu industri minyak dan gas bumi yang melakukan operasinya di wilayah negara kesatuan republik indonesia, sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan memberikan kontribusi besar terhadap Negara dan masyarakat. Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat, khsususnya yang tinggal disekitar industri Teluk Bintuni, karena dengan adanya upaya pencegahan tindak kejahatan disekitar industri tersebut, masyarakat dapat merasa aman dan resah akan tindak kejahatan yang masih sering terjadi di dalam industri Teluk Bintuni.
PERAN YAYASAN MANTAN NARAPIDANA TINDAK PIDANA TERORISME DALAM MEMBANTU PELAKSANAAN KEGIATAN DERADIKALISASI Imam Sobari; Mohammad Kemal Dermawan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 6 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i6.2021.1639-1649

Abstract

Terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang harus ditangani secara serius karena dapat menimbulkan dampak multidimensi terhadap aspek sosial, budaya, ekologi, ekonomi, dan politik. Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri melakukan penanganan tindak pidana terorisme, tidak hanya melalui penindakan dan pemidanaan, tetapi juga melalui program deradikalisasi. Deradikalisasi yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri dimulai semenjak pelaku tindak pidana terorisme mulai dilakukan penangkapan dan berkelanjutan hingga pasca pelaku bebas dari lapas. Pentingnya proses reintegrasi pasca pelaku tindak pidana terorisme selesai menjalani hukuman, sehingga tidak kembali ke jaringan terorisme. Karena tidak mudah untuk menghilangkan label “teroris” yang melekat pada mantan narapidana tindak pidana terorisme, walaupun sudah menyatakan setia NKRI. Yayasan mantan narapidana tindak pidana terorisme dapat membantu dalam proses reintegrasi, selain itu juga Yayasan mantan narapidana tindak pidana terorisme dapat membantu dalam program deradikalisasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara dan observasi terhadap pelaku tindak pidana terorisme, mantan narapidana tindak pidana terorisme, Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri, Yayasan Debintal, dan masyarakat sekitar Yayasan Debintal. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri dan instansi terkait dalam reintegrasi dan pemberdayaan mantan narapidana tindak pidana terorisme dalam program deradikalisasi melalui Yayasan mantan narapidana tindak pidana terorisme.
MAJELIS TAKLIM DAN PENCEGAHAN KEJAHATAN PERKOTAAN (SEBUAH UPAYA PENCARIAN MODEL PEMBERDAYAAN BARU) Prima Harrison; Mohammad Kemal Dermawan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 6 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i6.2021.1448-1464

Abstract

Penelitian ini mengelaborasi fungsi kontrol sosial majelis taklim sebagaimana amanat Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim dalam konteks kriminologis pada aspek reaksi sosial informal dalam upaya memberikan dukungan terhadap pencegahan kejahatan yang dijalankan agensi formal seperti POLRI, BNN, BNPT dan KPK. Saat ini pelibatan majelis taklim masih dilakukan secara parsial dan belum terintegrasi sehingga optimalisasi potensi dan kapasitas majelis taklim belum terakomodasi secara memadai oleh agensi formal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara dengan pemangku kepentingan di Kota Depok, Jawa Barat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kemitraan yang saat ini dijalankan belum sepenuhnya berjalan secara terintegrasi yang disebabkan perbedaan persepsi mengenai pola strategi kerja bersama dan aktivitas multiagensi antara majelis taklim dan agensi formal pencegahan kejahatan. Pemberdayaan majelis taklim oleh agensi formal dapat dilakukan melalui pelibatan strategik (strategic engagement) dalam rangka mengoptimalkan fungsi kontrol sosial, khususnya dalam ranah pencegahan kejahatan, sebagai salah satu bentuk reaksi sosial secara informal. Pengembangan dilakukan dengan menyusun model untuk mengidentifikasi jenis kejahatan dan bentuk pencegahannya yang dapat diintervensi oleh majelis taklim, memformulasi strategi pencegahannya dan membuat parameter keberhasilan.
Kontrol Sosial oleh Perusahaan Sebagai Upaya Pencegahan Praktik Pelanggaran Kode Etik Agen Asuransi terhadap Nasabah Putri Marlinda; Mohammad Kemal Dermawan
Deviance Jurnal kriminologi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.258 KB) | DOI: 10.36080/djk.v4i1.1308

Abstract

Artikel ini membahas tentang upaya kontrol sosial oleh perusahaan asuransi kepada para agen asuransinya. Hal ini dikarenakan masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia yang seiring dengan minimnya pemahaman calon nasabah terhadap pola kerja produk asuransi sehingga membuka celah bagi terjadinya pelanggaran kode etik misrepresentasi yang dilakukan oleh agen asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas wawasan akan asuransi terutama yang berkaitan dengan investasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipasi moderat dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol eksternal yang baik sebagai suatu upaya pencegahan tindak pelanggaran kode etik harus dibarengi dengan kontrol internal yang baik pula karena pada dasarnya setiap individu memiliki kehendak bebas yang merefleksikan konformitas dirinya dalam suatu tatanan sosial.
Pencegahan Viktimisasi Pencurian Data Pribadi Claudia Clarentia Ciptohartono; Mohammad Kemal Dermawan
Deviance Jurnal kriminologi Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.653 KB) | DOI: 10.36080/djk.v3i2.1105

Abstract

Penelitian ini membahas strategi pencegahan viktimisasi pencurian data pribadi di Indonesia. Dengan keberadaan internet, kehidupan manusia tidak lagi berlangsung hanya di dunia fisik saja tetapi sudah merambah ke dunia maya, begitu pula dengan kejahatan. Transisi kejahatan didukung oleh keberadaan internet yang mendukung akses ke dunia maya lewat smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran keamanan masyarakat dan mencegah masyarakat menjadi korban kejahatan pencurian data pribadi. Penelitian dilakukan dengan mixed-method kuantitatif dan kualitatif menggunakan kuesioner terstandar dan survei viktim serta self-report mengenai pengetahuan, persepsi, dan perilaku masyarakat. Terdapat 179 responden dengan batasan: berusia dewasa, berdomisili di Jabodetabek, dan menggunakan smartphone pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesadaran keamanan responden terhadap alat (smartphone), sistem, dan ruang (internet) cukup baik yaitu 67,03% pada tingkat kesadaran tinggi. Namun jika dinilai secara terpisah, penilaian terhadap kesadaran menjadi semakin menurun dan berada di tingkat rendah-menengah dengan nilai paling rendah pada kesadaran terhadap ruang. Kemudian penilaian kesadaran terhadap data pribadi, yaitu 56,98% pada tingkat kesadaran menengah dan jika dinilai secara terpisah antara pengetahuan, sikap, dan persepsi dengan perilaku hasilnya semakin menurun. 44,69% responden memiliki kesadaran dengan nilai nol pada perilaku terhadap data pribadi umum. Tidak mengherankan jika hasil survei menunjukkan 94,97% responden pernah menjadi korban pencurian data pribadi, terutama pada kejahatan pencurian data dengan tingkat rendah. Untuk itu, strategi pencegahan viktimisasi yang terbaik adalah dengan memperbaiki aspek penentu kesadaran keamanan terutama dalam berperilaku dalam kepemilikan data pribadi dan smartphone, juga dalam menggunakan sistem, aplikasi, dan internet.
Alat Ukur Tingkat Radikalisme Berdasarkan Penilaian Kepribadian Hendro Wicaksono; Mohammad Kemal Dermawan
Deviance Jurnal kriminologi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.599 KB) | DOI: 10.36080/djk.v4i1.1312

Abstract

Penulisan ini berupaya untuk menjelaskan suatu alat ukur yang bisa dipergunakan untuk menilai tingkat radikalisme seseorang. Selama ini belum ada gambaran yang dapat menjelaskan bagaimana cara kita untuk bisa menilai radikalisme dari individu. Alat ukur ini akan dibuat berdasarkan penilaian kepribadian secara ilmiah yang sudah dikembangkan oleh para pakar telah yang memetakan berbagai ciri dan sifat dari kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Dalam prosesnya, penulis akan mencoba mengambil serta menentukan beberapa variable yang dianggap tepat dan sesuai untuk dapat melakukan penilaian kepribadian perorangan secara sederhana sehingga dapat dikembangkan menjadi alat ukur yang efektif untuk mengukur tingkat radikalisme yang akurat. Cara kerja alat ukur ini dibuat sederhana agar kita mudah untuk mengoperasikannya. Alat ukur ini dibuat sebagai usaha untuk dapat menentukan seberapa radikal pemahaman yang dimiliki oleh seseorang karena keyakinan tersebut kenyataannya dapat disembunyikan ketika sedang menjalin interaksi dengan masyarakat di lingkungannya. Tindakan ini sangat penting diketahui sejak dini guna dapat menentukan upaya pencegahan agar pemahaman tersebut tidak berkembang menjadi aksi kekerasan yang disebut terorisme karena telah menimbulkan kerusakan dan kerugian baik material ataupun personel. Dengan mengetahui lebih dini tingkat radikalisme seseorang maka kita dapat menekannya melalui berbagai upaya agar radikalisme yang dimilikinya tidak berkembang atau bahkan tingkat radikalisme dapat diturunkan sehingga tidak berpotensi menimbulkan dampak merugikan bagi lingkungan yang ada di sekitarnya.
Analysis of Violence in School Based on News Exposed in Mass Media Al Aziz, Haerul; Dermawan, Mohammad Kemal
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.345 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.5036

Abstract

Schools are educational institutions that are expected to be a safe place for all school members, without exception. However, in the last five years, based on KPAI data regarding cases of child complaints, there were 3194 cases of violence in schools that emerged. This study analyzes violence in schools based on news that appears in the mass media, from 2016 to 2020. The data is analyzed using Microsoft Excel using the Pivot Table feature. As a result, there were 112 cases dominated by physical violence as much as 68.75%. The specifications of violence that most often occur in schools are persecutions and beatings as much as 29.46% and 22.32%, respectively. In terms of education level, violence that occurs in senior high school has the highest frequency. In addition, students dominate violence in schools as much as 50% as perpetrators and as victims as much as 85.71%. Systematic prevention efforts are needed in order to reduce various irregularities that occur in schools, especially violence itself