Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Kosmetik Herbal Dan Pembuatan Sabun Beras Pada Kader PKK Desa Ungsari Rizki Eka Purwanto; Mutmainah; Siti Munisih; I Kadek Bagiana; Yuvianti Dwi Franyoto; Aries Koes Soendoro; Maria Caecilia Nanny Setiawati H; Sri Haryanti; Lia Kusmita; Ika Puspitaningrum
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.100

Abstract

Latar belakang: Desa Dukuh, kecamatan Delanggu merupakan salah satu Desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang terkenal akan produksi berasnya. Inovasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan potensi dan nilai tambah dari beras adalah diformulasikan ke dalam sediaan sabun beras herbal. Tujuan: Memperkenalkan metode pengolahan beras dan tanaman herbal hingga menjadi produk sabun beras herbal yang dapat menciptakan peluang usaha desa. Metode: Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahapan pertama tahapan perencanaan dan persiapan kegiatan, tahapan kedua adalah pelaksanaan meliputi sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal dan tahap ketiga adalah evaluasi akhir. Hasil: Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diterima dengan antusias dan seluruh peserta aktif dalam kegiatan sosialisasi mengenai kosmetik herbal dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal. Lebih dari 90% peserta memahami sosialisasi dan pelatihan yang diberikan. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung sukses dan lancar. Peserta pengabdian juga berharap kelanjutan kegiatan pelatihan kontrol kualitas sediaan sabun dan pelatihan pemasaran produk. Kata Kunci: beras, herbal, Klaten, sabun __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Dukuh Village, Delanggu sub-district is one of the villages in Klaten  Regency, Central Java which is famous for its rice production. An innovation that can be given to increase the potential and added value of rice is to formulate it into herbal rice soap preparations. Objective: To introduce methods of processing rice and herbal plants to become herbal rice soap products that can create village business opportunities. Method: This activity is carried out through three stages, namely the first stage is the planning stage, the second stage is the socialization and training stage for making herbal rice soap and the third stage is the final evaluation. Result: The results of the implementation of community service activities were enthusiastically received and all participants were active in socialization activities regarding herbal cosmetics and training in making herbal rice soap. More than 90% of the participants understood the socialization and training provided. Conclusion: Community service activities that took place successfully and smoothly. The participants also hope to continue the quality control training activities for soap preparations and product marketing training. Keywords: rice, herbs, Klaten, soap
Pelatihan Pembuatan Ferlasim Larutan Ensim Buah Pada Anggota IKAI Kota Semarang Maria Caecilia Setiawati; Lindayani Lindayani; Lia Kusmita; Etty Sulistyowati
Madaniya Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1221

Abstract

Banyak warga masyarakat (termasuk anggota Ikatan Keluarga Apoteker Indonesia / IKAI cabang kota Semarang) yang mempunyai pepohonan buah-buahan di halaman rumahnya, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, memanfaatkan produksi buah di kebun sendiri, serta bisa mengaktifkan anggota mitra dengan cara didampingi menjadi mentor dalam pelatihan pembuatan ensim buah, yang sangat berguna bagi kesehatan. Pelatihan pembuatan Larutan fermentasi ensim buah dilakukan pada 10 ibu anggota IKAI, dengan rata-rata usia lansia, 70,6 ± 8,771 tahun, setelah mengumpulkan berbagai buah hasil kebun mereka sendiri. Masing-masing peserta membuat sendiri larutan Ferlazim, enzim buah, dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan tim pengabdi. Sebelum dan sesudah pelatihan diberikan tes pada para peserta. Hasil tes, diolah secara statistika, terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan dengan Sig. p = 0,004. Hasil dari kegiatan ini, adalah para anggota mitra mendapatkan produk Ferlazim, leaflet, beserta bahan dan alat-alat produksinya. Anggota IKAI juga akan makin terlibat di masyarakat sekitar dengan mengenalkan pembuatan larutan enzim buah ke tetangga dan masyarakat sekitarnya.