Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Lansia Sehat dan Tetap Produktif Tutiek Rahayu
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 3, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v16i3.2970

Abstract

Peraturan Pemerintah No. 21/2014 menyatakan bahwa usia pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperpanjang 2 tahun dari usia 56 tahun menjadi 58 tahun. Oleh sebab itu, PNS yang sudah masuk kelompok lanjut usia (lansia) berusia di atas 55 tahun dan masih aktif bekerja harus sehat dan tetap produktif. Banyak orang yang sudah masuk kriteria usia lansia masih tetap aktif bekerja dan cukup produktif. Para PNS yang telah memasuki pensiun biasanya juga tidak langsung berhenti bekerja, tetapi masih aktif bekerja untuk pihak swasta atau wiraswasta sendiri. Banyak profesi yang mereka tekuni sebagai seorang wiraswasta, antara lain : peternak, petani, pedagang, bisnis di berbagai macam bidang. Bisnis yang mereka tekuni antara lain bisnis kuliner, bangunan, kerajinan dan masih banyak lagi berbagai macam profesi tadi menuntut kesehatan kondisi fisik dan kemampuan kognitif yang menandai untuk mendapatkan hasil yang optimal, sehingga bisa dilihat produktivitas para lansia  tersebut. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam M. Noerhadi (2014) perkembangan lansia di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun, hal ini bisa dilihat dari tabel berikut ini.
MENGENAL GUILLAIN BARRE SYNDROME) (GBS) Tutiek Rahayu
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XV Nomor 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.91 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v15i1.3525

Abstract

Menurut Centers of Disease Control and Prevention / CDC (2012), Guillain Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka di mana sistem kekebalan seseorang menyerang sistem syaraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot bahkan apabila parah bisa terjadi kelumpuhan. Hal ini terjadi karena susunan syaraf tepi yang menghubungkan otak dan sumsum belakang dengan seluruh bagian tubuh kita rusak. Kerusakan sistem syaraf tepi menyebabkan sistem ini sulit menghantarkan rangsang sehingga ada penurunan respon sistem otot terhadap kerja sistem syaraf.
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISTEM SARAF MANUSIA DALAM BUKU TEKS BIOLOGI SMA DI KOTA YOGYAKARTA Ahmad Naharuddin Ramadhan; Tutiek Rahayu; Paidi .
Jurnal Edukasi Biologi Vol 5, No 6 (2016): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v5i6.4611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya miskonsepsi, macam miskonsepsi, tingkat miskonsepsi, serta persentase dari setiap kategori miskonsepsi pada sistem saraf manusia dalam buku teks biologi SMA di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi dengan objek berupa tiga buku biologi SMA berlabel Kurikulum 2013 yang dipergunakan oleh siswa SMA di Kota Yogyakarta dan diperoleh melalui hasil survei. Unit analisis pada penelitian ini berupa konsep-konsep teks maupun gambar yang memuat materi sistem saraf manusia. Identifikasi miskonsepsi berdasarkan kategori undergeneralizations, obsolete concepts and terms, oversimplifications, overgeneralizations, dan misidentifications yang dilakukan oleh tiga panelis yang memenuhi kriteria. Data yang diperoleh diuji reliabilitas antar-panelisnya dan dianalisis secara deskriptif dengan menghitung persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga buku teks biologi (A, B, dan C). Terdapat 4 macam miskonsepsi dalam buku teks A dan B, sedangkan pada buku C terdapat 5 macam miskonsepsi. Tingkat miskonsepsi ketiga buku teks tergolong rendah (≤ 30%). Persentase setiap kategori miskonsepsi teks secara berturut-turut yaitu undergeneralizations (0,78%), obsolete concepts and terms (0,26%), oversimplifications (3,36%), overgeneralizations (1,55%), dan misidentifications (7,24%). Persentase setiap kategori miskonsepsi gambar secara berturut-turut yaitu oversimplifications (17,78%) dan misidentifications (11,11%). Kata kunci: buku teks biologi SMA, miskonsepsi, saraf 
ANALISIS KESINAMBUNGAN PERSOALAN DALAM KONSEP SISTEM REPRODUKSI PADA BUKU TEKS PELAJARAN KURIKULUM 2013 DI JENJANG SD, SMP, DAN SMA DI KOTA YOGYAKARTA Bowo Prakoso; Yuliati Yulianti; Tutiek Rahayu
Jurnal Edukasi Biologi Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 4 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v6i4.8109

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: mengetahui perubahan keberadaan persoalan dalam konsep di setiap jenjang pendidikan; dan mengetahui kesinambugan persoalan dalam konsep sistem reproduksi pada buku teks pelajaran di setiap jenjang pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain analisis isi. Pengambilan sampel buku teks pelajaran dilakukan di SD, SMP, dan SMA piloting project Kurikulum 2013 di kota Yogyakarta dengan teknik purposive sampling, yakni harus memuat konsep sistem reproduksi dan ditulis berdasarkan Kurikulum 2013. Persoalan dalam konsep sistem reproduksi dianalisis oleh 3 panelis dengan cara mencermati setiap teks, gambar, dan tabel, kemudian diuji kecocokan antar panelisnya. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kedalaman dan keluasan persoalan, perbedaan penggunaan istilah dan perbedaan penggunaan gambar dalam materi sistem reproduksi. Persoalan dalam konsep sistem reproduksi pada buku teks pelajaran di setiap jenjang pendidikan yang berkesinambungan (36,55%) dan tidak berkesinambungan (63,45%), sehingga persoalan dalam konsep sistem reproduksi pada buku teks pelajaran di jenjang SD, SMP, dan SMA di Kota Yogyakarta tidak saling berkesinambungan. Kata Kunci: Buku teks pelajaran, Jenjang pendidikan, Kesinambungan persoalan, Kurikulum 2013, Sistem reproduksi
DENTIFIKASI MISKONSEPSI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KURIKULUM 2013 DI KOTA YOGYAKARTA Failasuf Aulia Nugroho; Tutiek Rahayu; Sukarni Hidayati
Jurnal Edukasi Biologi Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v5i5.4555

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengkategorikan dan mengetahui seberapa banyak (%) kategori miskonsepsi pada materi sistem pencernaan manusia dari buku teks biologi SMA kelas XI kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi. Buku teks yang dianalisis merupakan hasil survei di SMA berkurikulum 2013 dan yang beredar di pasaran Kota Yogyakarta. Unit analisis berupa gambar dan kalimat yang memuat konsep sistem pencernaan manusia. Identifikasi miskonsepsi dibagi menjadi 5 kategori yaitu undergeneralization, obsolete concept and terms, oversimplification, overgeneralization, misidentification. Proses identifikasi dilakukan oleh tiga orang panelis. Data yang diperoleh diuji kehandalan antar-panelis berdasarkan perhitungan α-Krippendorf dan dianalisis secara deskriptif dengan menghitung frekuensi masing-masing kategori. Hasil menunjukkan bahwa buku teks A, B, dan C yang dianalisis mengalami miskonsepsi dengan persentase 10,5%, 24,2%, dan 25,7%. Kategori miskonsepsi yang ditemukan pada ketiga buku teks adalah undergeneralization, oversimplification, overgeneralization, dan misidentification, sedangkan kategori obsolete concept and terms hanya ditemukan di buku teks C. Nilai frekuensi dari ketiga buku teks menunjukkan bahwa persentase miskonsepsi kategori undergeneralization 1,7%, obsolete concept and terms 0,3%, oversimplification 5,4%, overgeneralization 1,1%, dan misidentification 11,2%. Kata kunci: buku teks biologi, miskonsepsi, sistem pencernaan manusia 
ANALISIS KESINAMBUNGAN KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DALAM BUKU PELAJARAN BERDASAR KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN SLEMAN Rieska Dies Rahmawulan; Yuliati Yulianti; Tutiek Rahayu
Jurnal Edukasi Biologi Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 4 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v6i4.8110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) konsep esensial dan konsep nonesensial; (2) penambahan, pendalaman dan perluasan konsep; dan (3) kesinambungan konsep materi sistem pernapasan manusia dalam buku pelajaran IPA/Biologi yang paling banyak digunakan pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif berupa analisis isi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2013 dengan mengambil lokasi di Kabupaten Sleman. Pemilihan buku menggunakan teknik purposive sampling. Konsep materi sistem pernapasan manusia dianalisis oleh 3 orang panelis, yang telah diuji derajat kecocokannya menggunakan Uji Kanonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep materi sistem pernapasan manusia mencakup konsep esensial dan konsep non esensial. Konsep sistem pernapasan manusia dalam buku pelajaran pada setiap jenjang, sebagian besar dinyatakan tidak berkesinambungan dengan persentase 64,05%. Buku pelajaran pada setiap jenjang mengalami perluasan, pendalaman, pengurangan, serta hilangnya konsep. Kata kunci: Buku teks, Kesinambungan konsep, Kurikulum 2013, Sistem pernapasan
PENGARUH PENAMBAHAN SARI BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP MASA SIMPAN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata) Rima Maemunah; Tutiek Rahayu
Jurnal Edukasi Biologi Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v7i3.13717

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penambahan sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap masa simpan cincau hijau (Cyclea barbata) dan mengetahui kadar optimum pengawetan menggunakan sari buah jeruk nipis terhadap masa simpan cincau hijau serta mengetahui keberadaan bakteri Staphylococcus aureus pada cincau setelah pemberian variasi konsentrasi jeruk nipis. Sampel cincau diambil dari satu pedagang di Kelurahan Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta secara random sampling. Variasi konsentrasi sari buah jeruk nipis yang ditambahkan yaitu 0%, 3%, 5%, dan 7% dengan pengujian yang dilakukan yaitu uji organoleptik dan mikrobiologi berupa Angka Lempeng Total (ALT) serta uji keberadaan Staphylococcus aureus pada sampel cincau hijau. Pengamatan organoleptik dilakukan setiap 8 jam masa simpan selama 2 hari dan uji mikrobiologi dilakukan setiap 24 jam masa simpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penambahan sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi 0%, 3%, 5% dan 7% tidak ada pengaruh nyata antara terhadap masa simpan cincau hijau (Cyclea barbata). Berdasarkan hasil ALT yang didapatkan, pengaruh penambahan sari buah jeruk nipis pada konsentrasi 5%. Semakin banyak penambahan sari buah jeruk nipis semakin terjaga penampakan organoleptik sampel cincau hijau. Uji keberadaan Staphylococcus aureus menunjukkan hasil negatif pada semua sampel cincau hijau.Kata kunci: Angka Lempeng Total (ALT), cincau hijau (Cyclea barbata), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), organoleptik, Staphylococcus aureus.Abstract
ANALISIS KESINAMBUNGAN KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH PADA BUKU TEKS/PELAJARAN KURIKULUM 2013 DI JENJANG SD, SMP, DAN SMA DI KOTA MAGELANG Radha Amalia Balqis; Yuliati Yuliati; Tutiek Rahayu
Jurnal Edukasi Biologi Vol 7, No 5 (2018): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v7i5.13885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: konsep-konsep esensial dan non-esensial yang terdapat di dalam materi sistem peredaran darah;pendalaman, perluasan, dan penambahan konsep pada materi sistem peredaran darah; dankesinambungan konsep materi sistem peredaran darah dalam buku pelajaran IPA/Biologi pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA berdasarkan Kurikulum 2013 di Kota Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berupa analisis isi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan uji kecocokan antar panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: konsep materi sistem peredaran darah pada manusia mencakup konsep esensial dan konsep non-esensial, buku pelajaran pada setiap jenjang mengalami perluasan, pendalaman, pengurangan, dan terdapat konsep yang hilang, dan konsep sistem peredaran darah pada manusia dalam buku pelajaran pada setiap jenjang dinyatakan sebagian tidak berkesinambungan.Kata kunci: Kesinambungan Konsep, Sistem Peredaran Darah pada Manusia,Buku Teks,Kurikulum 2013
PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI PANDUAN BELAJAR UNTUK MATERI SISTEM REGULASI PADA SUBMATERI SISTEM INDRA DI SMA Noni Wulandari; Yuliati Yuliati; Tutiek Rahayu
Jurnal Edukasi Biologi Vol 6, No 5 (2017): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 5 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v6i5.8125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas LKS indra penglihatan ditinjau dari aspek kebenaran dan keluasan konsep, kebahasaan, kegiatan/pengamatan, keterampilan dan evaluasi belajar, serta tampilan berdasarkan review oleh ahli materi, ahli media dan guru Biologi, serta tanggapan siswa dalam penggunaan LKS. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (RD) dengan model ADDIE. Tahap yang dikembangkan dalam menyusun LKS ini hanya sampai ADD (Analysis, Design, and Development) dengan ditambah uji coba secara terbatas. Review kualitas LKS ini dilakukan oleh 3 dosen ahli materi dan media, 3 guru biologi, serta tanggapan penggunaan LKS oleh 15 siswa kelas XI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas LKS berdasarkan review oleh dosen ahli materi dan media serta guru biologi termasuk kriteria “Sangat Baik” dengan beberapa aspek yang harus diperbaiki. Tanggapan siswa dalam penggunaan LKS termasuk dalam kriteria “Sangat Setuju” dengan beberapa aspek yang harus diperbaiki. Kata kunci: indra penglihatan, LKS, penyusunan
PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN BIOLOGI MATERI STUNTING UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Mia Noor Shafira; Yuni Wibowo; Tutiek Rahayu
Jurnal Edukasi Biologi Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v7i1.13642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas modul pengayaan biologi materi stunting pada baduta yang dihasilkan serta mengetahui respon siswa terhadap modul pengayaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RD) dengan model ADDIE. Tahap yang digunakan dalam penelitian ini hanya sampai ADD (Analysis, Design, and Development). Data diperoleh dari 2 ahli materi, 2 ahli media, 1 guru biologi, dan 30 siswa. Hasil penelitian kualitas modul pengayaan dari ahli materi menunjukkan bahwa terdapat 33 konsep yang benar dari 34 konsep yang sudah diperbaiki, kategori baik menurut ahli media sebesar 57% dan guru sebesar 90% berdasarkan aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisan. Hasil respon siswa mendapat kategori baik dengan persentase sebesar 65%.Kata kunci: stunting, modul, pengayaan