Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pustaka Indonesia

Strategi Guru Dalam Pembelajaran Membaca Cepat Buku Nonfiksi Pada Kelas VIII SMPN 03 Tanjung Sakti Pumi Kabuputen Lahat Prindi Pransisko; Ali Akbarjono; Ixsir Eliya
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): April
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v1i1.458

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Strategi Guru Bahasa Indonesa dalam Pembelajaran Membaca Cepat Buku Nonfiksi Pada kelas VIII SMPN 3 Tanjung Sakti PUMI Kabupaten Lahat, untuk mengetahui kendala- Kendala guru yang di hadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran pada materi membaca cepat buku nonfiksi, untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran membaca cepat buku nonfiksi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan Data menggunakan observai, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, kecukupan resensi dan menghadiri penelitian. Teknik analisis data adalah teknik deskriptif kualitatif dengan presentase. Hasil penelitiannya menunjukkan (1) Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran Membaca Cepat Buku Nonfiksi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 03 Tanjung Sakti PUMI Kabupaten Lahat adalah Strategi Pembelajaran Kooperatif. Teknik membaca cepat yang di terapkan atau digunakan kepada perta didik adalah, teknik Skimming. (2) Kendala guru yang di hadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran pada materi membaca cepat buku nonfiksi Bahasa Indonesia kelas Pada Siswa Kelas VIII SMPN 03 Tanjung Sakti PUMI Kabupaten Lahat adalah kurangnya sarana dan prasana, waktu yang terbatas, kurangnya perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru, dan kurang adanya sifat suka bekerjasama. (3) Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala- kendala yang terjadi pada saat pembelajaran yaitu dengan membuat pokok masalah atau materi semenarik mungkin, mengkaitkan materi dengan dunia nyata atau dunia peserta didik itu sendiri, dan dengan membuat atau mempergunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan dapat dipergunakan oleh semua peserta didik.
Linguistic Variations and Social Functions of Slang in Indonesian Television Talk Shows: A Sociolinguistic Study of Brownis Trans TV Dina Apriyanti; Ixsir Eliya
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v3i3.443

Abstract

This study investigates the forms, meanings, and social functions of slang expressions in the Indonesian television talk show Brownis on Trans TV, a program widely recognized for its humorous and informal interactions. Slang, as a dynamic variety of language, plays a central role in shaping youth identity and media discourse, yet its use in mainstream entertainment contexts remains underexplored. Employing a qualitative descriptive design with a content analysis approach, twenty episodes broadcast between May and June 2022 were purposively selected and transcribed. Data collection involved systematic observation and documentation, while the analytic procedure consisted of identifying slang items, classifying them into forms, interpreting their semantic dimensions, and analyzing their communicative functions. The findings revealed four primary forms of slang basic words, reduplications, abbreviations, and phrases with abbreviations and basic words being the most frequent. Semantically, slang operated at lexical, grammatical, terminological, and reflective levels, while functionally it facilitated social bonding, attracted attention, delivered satire, compressed expressions, enriched vocabulary, created intimacy, and generated humor. Frequency analysis showed that a few dominant terms such as gue, elo, and bucin coexisted with a wide range of less frequent but innovative expressions, as visualized through bar charts and word clouds. These outcomes suggest that televised discourse not only mirrors youth linguistic practices but also amplifies and legitimizes them, contributing to the diffusion of non-standard language in Indonesian society. The study contributes a novel perspective to sociolinguistic research by situating slang within entertainment media, with implications for cultural studies, language education, and media literacy, while also noting limitations in scope and duration that future research should address.
Outdoor Study Method to Enhance Explanatory Text Writing in Indonesian Language Learning Novia Zelayanti; Irwan Satria; Ixsir Eliya
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v3i1.409

Abstract

This study aims to describe in detail the planning, enactment, and evaluation of an outdoor-study approach for the explanatory-text unit in Bahasa Indonesia instruction, and to identify the enabling and constraining factors that condition its success in a typical Indonesian public junior high school. Using a descriptive qualitative bounded case design focused on one intact class (Grade VIII-A, SMPN 13 Bengkulu), fieldwork spanned two Plan–Act–Observe–Reflect cycles (January–March 2022). Data sources comprised participant observation, lesson artefacts (observation sheets, drafts, rubrics), peer reviews, teacher feedback, and semi-structured interviews, and were analysed with Miles and Saldaña’s iterative procedures of data reduction, display, and conclusion drawing; trustworthiness was supported through triangulation, audit trails, member checks, and prolonged engagement. Based on research results, two key findings emerged. First, when structured by explicit objectives, focused observation instruments, annotated text modelling, and iterative feedback cycles, outdoor study substantially improved students’ rhetorical organisation, cohesion, use of technical vocabulary, and causal reasoning in explanatory writing. Second, effectiveness was enabled by careful task design, active teacher facilitation, and targeted language scaffolding, yet constrained by weather/time disruptions, uneven participation, documentation distractions, and limited vocabulary; these challenges were mitigated through time-boxing, role rotation, a no-face photo policy, and consistent rubric use, thereby stabilising writing quality across cycles. Overall, outdoor study functions not as a recreational supplement but as an evidence-based pedagogical strategy aligned with national curriculum demands, offering a replicable pathway for strengthening explanatory writing and causal reasoning while informing teacher practice and school-level design.
Variasi Bahasa Pada Masyarakat Desa Dusun Baru I Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah Rini Ameliya; Heny Friantary; Ixsir Eliya
JPI : Jurnal Pustaka Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): April
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpi.v2i1.400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk variasi bahasa dan fungsi bahasa pada masyarakat Desa Dusun Baru I Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah. Bahasa sangat bervariasi mulai dari tutur kata dan bahasa yang dimiliki. Setiap daerah juga memiliki dialek bahasa masing-masing yang tidak setiap daerah dapat memilikinya dan tidak semua orang dapat berbicara seperti itu karena bahasa yang dimiliki satu orang sudah didapatnya sejak lahir. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan sosiolinguistik, yaitu pendekatan dalam penelitian yang berhubungan dengan teori atau ilmu penggunaan bahasa dalam kaitannya dengan masyarakat. Pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta yang tampak dan sebab akibat yang ditimbulkan. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini, yaitu terdapat bentuk variasi bahasa pada masyarakat tutur Desa Dusun Baru I yaitu idiolek, dialek, kronolek dan fungsi bahasa pada masyarakat tutur Desa Dusun Baru I yaitu fungsi emotif, fungsi konatif, fungsi referensial, fungsi puitik, fungsi fatik dan fungsi metalingual. Bahasa yang digunakan masayarakat tutur yaitu bahasa Lembak dialek Bengkulu Tengah, Serawai dialek Seluma dan dialek Manna, Jawa dialek Nganjuk dan dialek Kulonprogo, dan Rejang dialek Rejang Curup. Fungsi yang melatarbelakangi variasi bahasa pada masyarakat Desa Dusun Baru I Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah. Data dalam penelitian ini berupa dialog atau percakapan masyarakat Desa Dusun Baru I Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah.