Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan Kadar Cuprum dan Malondialdehyde Pada Kehamilan Novida Ariani
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 2 No. 03 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v2i03.212

Abstract

Tembaga (Cu) memiliki hubungan yang kuat dengan stres oksidatif. Selain karakteristik prooksidannya, Cu memiliki peran potensial untuk menginduksi antioksidan endogen. Namun peran bersihnya masih belum jelas. Penting untuk diketahui peran bersih Cu terutama pada kehamilan trimester kedua dan ketiga yang rentan terhadap keadaan stres oksidatif. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar Cu dan Malondialdehida plasma pada kehamilan trimester II dan III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek terdiri dari dua kelompok yaitu kehamilan trimester kedua dan ketiga. Masing-masing kelompok ditentukan konsentrasi plasma Cu dan MDA menggunakan SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) dan Spektrofluorometer. Hasil investigasi menunjukkan bahwa konsentrasi Cu belum berkorelasi dengan konsentrasi MDA di trimester kedua dan ketiga karena ada faktor lain yang menentukan plasma MDA lebih kuat dari Cu (r2 2nd trimester = 0,132; r2 3rd trimester = 0,043). Kadar Cu trimester ketiga lebih tinggi daripada trimester kedua karena kehamilan meningkatkan penyerapan dan retensi Cu. Kadar MDA trimester ketiga lebih rendah dari trimester kedua karena pertahanan antioksidan endogen. Dalam kehamilan, Cu cenderung menurunkan stress osidatif. Jadi, meskipun Cu memiliki sifat prooksidan atau menimbulkan oksidasi, namun karena mampu menginduksi antioksidan endogen, Cu berperan bersih menurunkan keadaan stres oksidatif.
Effectiveness Of Bidara (Ziziphus mauritiana) Extract On The Long Wound Healing In White Rats (Rattus norvegicus) Ariani, Novida; Kalsum, Umi; Maria Marpaung, Charlie Angel
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 2 No. 3 (2023): IJHET SEPTEMBER 2023
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijhet.v2i3.165

Abstract

Bidara have active compounds which affects in regenerating and repairing the skin’s epidermal layer. Examine the benefits of bidara (Ziziphus mauritiana) as a wounds cut treatment on white rats (Rattus Norvegicus). The type of research is quantitative research. Data collection using an observation of the length of wound healing in days and indicators of wound healing. The average wound healing time data was normally distributed and homogeneous with p>0.05. One Way ANOVA resulted p=0.16 means there is no difference between groups. Wound healing indicator data with the Nagaoka scale reached a p>0.05 means the data normally distributed and homogeneous. One Way ANOVA gave a value of p=0.00 means there is significant difference between groups and continued with Post Hoc and T-Test. The comparison of average wound healing time between groups with the intervention of 8% bidara extract ointment, 16%, and 25% influenced by the diversity. The administration of bidara extract ointment can be an alternative in post-incision wound care in obstetrics cases