Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

NILAI-NILAI YANG PENTING TERKAIT DENGAN ETIKA Haryanto, Handrix Chris; Rahmania, Tia
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.236 KB) | DOI: 10.24854/jpu12017-76

Abstract

Abstract — The present study aims to identify the important values in an ethical context and the parties which can influence the development of ethical values in undergraduate students. Subjects in the present study were undergraduate students from Universitas Paramadina with a total of 132 students. This study used a qualitative content analysis approach with an open ended questionnaire consisting of two items. Results showed that the ethical context was around 80% based on the community value through politeness (37.88%), tolerance (32.58%), helping (9.85%), and based on 20% authonomy values emphasized by honesty (9.09%), integrity (7.58%), discipline (2.27%), and positive thinking (0.76%). Subject also described that those values were mostly influenced by family (51.52%), educator (13.64%), friends (12.12%), student organization (9.09%), local society (7.58%), educational institution (3.03%), figure (2.27%), and communities (0.76%). It can be concluded that the important values to the majority of the subjects in an ethical context are in a form of respect and fulfilling others’ needs, and thus indicating community oriented ethics.Abstrak — Studi ini merupakan sebuah studi untuk mengidentifikasi mengenai nilai-nilai yang penting terkait dengan konteks etika dan pihak mana sajakah yang memiliki pengaruh dalam membentuk nilai etika tersebut pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Paramadina dengan jumlah 132 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi dengan menggunakan kuesioner terbuka yang terdiri dari dua pertanyaan. Hasil studi menyatakan bahwa konteks etika yang mendasarkan pada nilai community sekitar 80% berupa sopan santun (37.88%), toleransi (32.58%), menolong (9.85%) dan pada nilai autonomy sekitar 20% berupa jujur (9.09%), integritas (7.58%), disiplin (2.27%), berpikir positif (0.76%). Responden juga memaparkan bahwa nilai-nilai tersebut banyak dipengaruhi oleh keluarga (51.52%), pendidik (13.64%), teman (12.12%), organisasi mahasiswa (9.09%), masyarakat sekitar (7.58%), institusi pendidikan (3.03%), figur (2.27%), komunitas (0.76%). Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang penting bagi responden terkait dengan konteks etika mayoritas mengarah pada bentuk penghormatan maupun pemenuhan kebutuhan orang lain yang mengindikasikan etika yang berorientasi community. 
Bagaimanakah Persepsi Keterpercayaan Masyarakat terhadap Elit Politik? Haryanto, Handrix Chris; Rahmania, Tia; Mubarok, Ahmad R.; Dopo, Agung B.; Fauzi, Hafil; Fajri, Erdizal
Jurnal Psikologi Vol 42, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.394 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.9913

Abstract

The aim of this study was to identify Jakarta residents’ perceptions on the trustworthiness of political elites. The study used qualitative content analysis method involving as many as 461 persons as subjects. These political elites referred to the members of the House of Representatives, members of the People’s Consultative Council, the president and the members of his governmental cabinet, political parties, people or groups involved in politics and those participating in managing the state. The top ten factors able to degrade people’s trust in political elites were identical with the subjects’ perception about lie (29.28%), corruption (14.75%), selfishness (8.24%), incompetence (6.07%), scandals (5.64%), irresponsibility (1.95%), abuse of power (1.52%), laziness (1.52%), lack of transparency (1,30%), and lack of firmness (0.22%). The description about political elites worth trusting concerned about their honesty (39.70%), accountability (12.80%), integrity (1280%), caring (8.89%), morality (6.29%), firmness (4.34%), competence (3.69%), transparency (1.74%), and wisdom (1.74%). The study concluded that the trustworthiness of political elites refers to their dispositions that are considered to have good motives and go with any prevailing norms.
Nilai-nilai yang penting terkait dengan etika Haryanto, Handrix Chris; Rahmania, Tia
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu54

Abstract

Studi ini merupakan sebuah studi untuk mengidentifikasi mengenai nilai-nilai yang penting terkait dengan konteks etika dan pihak mana sajakah yang memiliki pengaruh dalam membentuk nilai etika tersebut pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Paramadina dengan jumlah 132 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isi dengan menggunakan kuesioner terbuka yang terdiri dari dua pertanyaan. Hasil studi menyatakan bahwa konteks etika yang mendasarkan pada nilai community sekitar 80% berupa sopan santun (37.88%), toleransi (32.58%), menolong (9.85%) dan pada nilai autonomy sekitar 20% berupa jujur (9.09%), integritas (7.58%), disiplin (2.27%), berpikir positif (0.76%). Responden juga memaparkan bahwa nilai-nilai tersebut banyak dipengaruhi oleh keluarga (51.52%), pendidik (13.64%), teman (12.12%), organisasi mahasiswa (9.09%), masyarakat sekitar (7.58%), institusi pendidikan (3.03%), figur (2.27%), komunitas (0.76%). Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang penting bagi responden terkait dengan konteks etika mayoritas mengarah pada bentuk penghormatan maupun pemenuhan kebutuhan orang lain yang mengindikasikan etika yang berorientasi community.
PERSEPSI PORNOGRAFI PADA ANAK (STUDI PENDAHULUAN PADA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR ISLAM “X”) Tia Rahmania; Handrix Chris Haryanto
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.894 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data awal terkait dengan konseppornografi dan sumber media yang dianggap memberikan paparan mengenai kontenpornografi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis isidengan menggunakan kuisioner terbuka yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Pertanyaanyang dibangun adalah “pornografi itu seperti apa?”, “media sosial apa saja yang seringdikunjungi”, “jenis media sosial yang dikunjungi dan pernah secara tidak sengaja melihatkonten pornografi”, dan “jenis media sosial yang dikunjungi untuk secara sengaja melihatkonten pornografi”. Responden dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas5 yang berjumlah 75 siswa (41 perempuan dan 34 laki-laki) dengan rentang usia 10-11tahun. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis isi induktif. Pertanyaanterbuka yang dalam penelitian ini dibangun berdasarkan pada pertanyaan Hasil penelitianmenunjukkan bahwa 37% siswa menggambarkan konsep pornografi mengarahkan padaobjek pornografi yaitu bagian tubuh pribadi, 20% siswa menggambarkan tentang perilakuseksual, 33% siswa memberikan jawaban normatif, 7% memberikan jawaban ambigu yangtidak sesuai dengan pertanyaan dan 3% siswa tidak memberikan jawaban. Untuk mediasosial yang dikunjungi para siswa menjawab youtube dan instagram sebagai media sosialyang sering dikunjungi. Dari total siswa keseluruhan, 73% siswa (55 anak) pernah melihatkonten pornografi secara tidak sengaja melalui youtube dan instagram. 21% siswa (16anak) pernah melihat konten pornografi secara sengaja melalui youtube dan instagram.
Pelatihan Pengembangan Pemahaman dan Sikap Keberagamaan Moderat Berbasis Nilai Keislaman-Keindonesiaan Husain Heriyanto; Taufik Hidayatullah; Aan Rukmana; Tia Rahmania; Emil Radhiansyah; Ibnu Rusyd
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i1.10818

Abstract

Program ini didasarkan atas hasil sebuah penelitian yang berjudul “Studi Pengaruh Pembelajaran Kuliah Nilai Hidup Paramadina (NHP) terhadap Karakter dan Perilaku Mahasiswa”. Penelitian ini didorong oleh keprihatinan terhadap meningkatnya intoleransi dan radikalisme serta ketegangan kontraproduktif antara paham keislaman dan kebangsaan di kalangan anak muda dan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis statistic deskriptif. Program pengabdian masyarakat ini dirancang dengan mengadakan training dan workshop terhadap sejumlah guru agama yang peran mereka sangat strategis dan penting dalam pembentukan pemahaman dan sikap keberagamaan yang moderat. Workshop ini diikuti oleh 26 guru dari Jakarta, Tangerang dan Serang selama 3 hari. Testimoni dan saran dari peserta menggambarkan program ini cukup berhasil menginspirasi mereka untuk lebih mendalami nilai keislaman-keindonesiaan. Diseminasi gagasan moderasi beragama ini dilakukan, diantaranya, melalui pelatihan dan pengembangan nilai-nilai keislaman yang satu tarikan napas dengan nilai-nilai kebangsaan (keindonesiaan). Penelitian ini dilakukan kepada 156 mahasiswa yang mengikuti kuliah NHP. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kuliah NHP dengan persepsi dan sikap mahasiswa terhadap nilai keislaman dan keindonesiaan.
Bagaimanakah Persepsi Keterpercayaan Masyarakat terhadap Elit Politik? Handrix Chris Haryanto; Tia Rahmania; Ahmad R. Mubarok; Agung B. Dopo; Hafil Fauzi; Erdizal Fajri
Jurnal Psikologi Vol 42, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.394 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.9913

Abstract

The aim of this study was to identify Jakarta residents’ perceptions on the trustworthiness of political elites. The study used qualitative content analysis method involving as many as 461 persons as subjects. These political elites referred to the members of the House of Representatives, members of the People’s Consultative Council, the president and the members of his governmental cabinet, political parties, people or groups involved in politics and those participating in managing the state. The top ten factors able to degrade people’s trust in political elites were identical with the subjects’ perception about lie (29.28%), corruption (14.75%), selfishness (8.24%), incompetence (6.07%), scandals (5.64%), irresponsibility (1.95%), abuse of power (1.52%), laziness (1.52%), lack of transparency (1,30%), and lack of firmness (0.22%). The description about political elites worth trusting concerned about their honesty (39.70%), accountability (12.80%), integrity (1280%), caring (8.89%), morality (6.29%), firmness (4.34%), competence (3.69%), transparency (1.74%), and wisdom (1.74%). The study concluded that the trustworthiness of political elites refers to their dispositions that are considered to have good motives and go with any prevailing norms.
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA SERANGAN JANTUNG (MYOCARDIAL INFARCTION) Devi Wulandari; Tia Rahmania
Jurnal Psikologi Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien pasca serangan jantung kerap memiliki kualitas hidup yang rendah. Oleh karena ituperlu diteliti mengenai faktor-faktor yang menyumbang dalam kualitas hidup pasien untukmenciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secaraempiris peranan religiusitas dan dukungan sosial terhadap kualitas hidup pasien pascaserangan jantung yang menjalani pengobatan dan angioplasty. Kuesioner disebarkan kepada 66pasien serangan jantung (22 responden dengan pengobatan, 44 responden dengan angioplasty).Data diteliti dengan menggunakan regresi sederhana. Dukungan sosial dan religiusitas tidakmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien penderita serangan jantungyang menjalani pengobatan. Hasil yang berlawanan ditemui pada pasien yang menjalanioperasi. Berdasarkan hasil analisis regresi tunggal terhadap masing-masing prediktor diketahuibahwa baik dukungan sosial dan religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadapkualitas hidup pasien penderita serangan jantung yang menjalani pengobatan. Dukungan sosialdiketahui menyumbang sebesar 31.9% terhadap variasi pada kualitas hidup pasien seranganjantung yang telah menjalani operasi sedangkan religiusitas menyumbang sebesar 10.8% padaperubahan kualitas hidup pasien penderita serangan jantung.Kata Kunci: Religiusitas, Dukungan sosial, Kualitas hidup, serangan jantung
ANALISIS PERMASALAHAN PENERAPAN PENDEKATAN, MODEL, METODE, DAN STRATEGI PEMBELAJARAN IPA INOVATIF DI SEKOLAH DASAR PADA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA Rahmania, Tia; Nuralifah Zakiyyah; Fira Sekarani
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v1i1.77

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana permasalahan implementasi pendekatan, model, metode, dan strategi pembelajaran IPA inovatif di Sekolah Dasar (SD) pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Bahwa terdapat perbedaan penerapan pendekatan, model, metode, dan strategi pembelajaran IPA Inovatif di sekolah Dasar (SD) pada kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka pada proses pembelajarannya. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang menonjol pada penerapan pendekatan, model, metode, dan strategi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) yang kami analisis dianggap kurang inovatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
Gambaran Kondisi Psikologis dan Coping Stres Staf Klinik IPWL BNN RI dalam Melayani Klien Penyalahgunaan Narkoba Akbar, Rizky; Satria, Muhammad Daffa; Rahmania, Tia
As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Vol 6 No 3 (2024): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga (In Press)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v6i3.7361

Abstract

The number of drug users in Indonesia tends to increase every year, which leads to a rise in the number of cases that need to be handled by various related institutions, including the clinics of the Compulsory Reporting Institution (IPWL) of BNN RI. This study aims to describe the psychological condition and stress coping strategies used by the staff of IPWL BNN RI clinics in dealing with work pressures while serving clients with drug abuse problems. A qualitative approach with a phenomenological method was used to explore the staff’s subjective experiences regarding work-related stress and how they cope with it. Data were collected through in-depth interviews with two subjects and two informants who are clinic staff members. The results of the study indicate that the primary sources of stress stem from workload and difficult client demands. The staff employ two main coping strategies, namely emotion-focused coping and problem-focused coping. Although the stress experienced is quite significant, both subjects are able to manage it well, ensuring that it does not affect their overall performance.
The Relationship Between Self-Efficacy and Anxiety Level of Gen Z as the Sandwich Generation in the Special Capital Region of Jakarta Miantari, Ni Made Ida; Nathania, Adisty; Rahmania, Tia
Dinasti International Journal of Education Management And Social Science Vol. 6 No. 5 (2025): Dinasti International Journal of Education Management and Social Science (June
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijemss.v6i5.4664

Abstract

This study investigates the relationship between self-efficacy and anxiety levels among Generation Z individuals acting as the sandwich generation in Jakarta. These individuals often face dual responsibilities, potentially increasing psychological strain if not supported by strong self-efficacy. Using a quantitative, non-experimental design, the study involved 123 Generation Z respondents in Jakarta. Data were collected through the General Self-Efficacy Scale (GSES) and Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS), and analyzed using Spearman correlation. Results showed that most participants had low self-efficacy (55.28%) but were within normal anxiety levels (67.48%), with 30.08% experiencing mild anxiety and 2.44% moderate anxiety. The Spearman analysis revealed a very weak, non-significant negative correlation between self-efficacy and anxiety (r = -0.022, p = 0.808). These findings indicate no significant relationship between self-efficacy and anxiety in this group. Therefore, psychological interventions and programs to strengthen personal capacity are recommended to support Gen Z in managing their dual roles more effectively. Future research is encouraged to consider potential mediating variables, such as social status, occupation, and education, which may influence both self-efficacy and anxiety.