Sunyoto Sunyoto
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN SERAPAN HARA UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PERIODE TANAM KE- 2 DI GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG Deliyana Deliyana; Jamalam Lumbanraja; Sunyoto Sunyoto; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.422 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i3.1858

Abstract

Peningkatan produksi ubikayu umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi dilakukan dengan penambahan areal panen tetapi sulit dilakukan karena terjadi alih fungsi lahan dan pertambahan penduduk, sedangkan intensifikasi dapat dilakukan dengan cara pengolahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pengolahan tanah dan pengendalian gulma yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, produksi dan serapan hara serta sistem pengolahan tanah yang menguntungkan petani ubikayu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Juni 2014 sampai Juli 2015. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 perlakuan yaitu : OTM (Olah Tanah Minimum); OTM+Herbisida (Olah Tanah Minimum+ Herbisida berbahan aktifGlifosat 2,4- D); OTS (Olah Tanah Sempurna); OTS+Herbisida (Olah Tanah Sempurna+Herbisida berbahan aktif Glifosat 2,4- D); dengan 4 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 % serta dilakukan uji korelasi variabel utama yaitu N, P, K.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan tanah minimum dan herbisida meningkatkan pertumbuhan ubikayu paling tinggi dibandingkan pengolahan tanah sempurna + herbisida, olah tanah minimum dan olah tanah sempurna. Sistem olah tanah sempurna + herbisida menghasilkan produksi ubikayu dan jumlah hara terangkut tanaman yaitu N, P dan K serta C- tanaman tertinggi dibandingkan olah tanah minimum + herbisida, olah tanah minimum dan olah tanah sempurna. Olah tanah sempurna dan herbisida lebih menguntungkan dari pada olah tanah sempurna, olah tanah minimum dan olah tanah minimum + herbisida di musim tanam kedua.
AKUMULASI BAHAN KERING BEBERAPA VARIETAS TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON 1 PADA KERAPATAN TANAMAN BERBEDA Bangun Ferdian; Sunyoto Sunyoto; Agus Karyanto; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.569 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi bahan kering tanaman sorgum ratoon I akibat kerapatan tanamanan berbeda, akumulasi bahan kering pada tiga varietas sorgum ratoon I, dan pengaruh interaksi antara kerapatan tanamanan dan varietas sorgum terhadap akumulasi bahan kering beberapa sorgum ratoon I. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan danLaboratorium, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan rancangan perlakuan dalam pola faktorial (3x4) yaitu dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah kerapatan tanaman (P) dan faktor kedua adalah varietas tanaman sorgum (G). Kerapatan tanaman dibagi menjadi empat taraf, yaitu satu (p1), dua (p2), tiga (p3), dan empat (p4) tanaman/ lubang tanam serta varietas yang digunakan ada tiga, yaitu Numbu (g1), Keller (g2), dan Wray (g3). Hasil penelitian menunjukkanbahwa kerapatan tanaman berpengaruh nyata terhadap akumulasi bahan kering tanaman sorgum ratoon 1. Secara umum peningkatan kerapatan tanaman menurunkan akumulasi bahan kering per tanaman, namun hasil persatuan luas lahan tertinggi ditunjukkan kerapatan tanaman yang tinggi, kerapatan tiga tanaman/lubang tanam menghasilkan bobot biji kering lebih tinggi 62 % dari kerapatan satu, 58,80% dari kerapatan empat dan 50% lebih dari kerapatan dua; varietas tanaman berpengaruh nyata terhadap akumulasi bahan kering tanaman sorgum ratoon 1, Secara umum varietas Numbu memiliki hasil 157,98 % lebih tinggidibandingkan Keller dan lebih tinggi 180,36% dari varietas Wray; kombinasi antara varietas dengan kerapatan tanamanberpengaruh nyata terhadap akumulasi bahan kering tanaman sorgum ratoon. Varietas Keller dan kerapatan tanaman tiga tanaman/lubang tanam mampu memberikan bobot kering total tanaman sebesar 27,50% lebih tinggi dari varietas Numbu, dan 46,99% lebih tinggi dari varietas Wray.
RESPONS PADI GOGO VARIETAS DODOKAN TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN NITROGEN PADA TANAH ULTISOL DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Randona Yeka Putri; Yafizham Yafizham; Hermanus Hermanus; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.091 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i2.2015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kompos dan nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo. Perlakuan ini menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) yang disusun secara faktorial (4x3) dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu pupuk kompos (0 , 5, 10 dan15 t ha-1). Faktor kedua adalah pupuk nitrogen (0, 45 dan 90 kg ha-1). Homogenitas data diuji dengan uji Barlet dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos berpengaruh pada jumlah anakan ,panjang malai dan hasil panen padi. Sedangkan pemberian pupuk nitrogen berpengaruh pada tinggi tanaman (35, 42, 49 HST), jumlah anakan produktif dan hasil panen padi. Interaksi antara pemberian pupuk kompos dan nitrogen terjadi pada tinggi tanaman (49 HST) dan pada jumlah anakan produktif. Dari penelitian ini pemberian kompos pada dosis 5, 15 t ha-1 dan nitrogen 90 kg ha-1 memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan padi gogo. Hasil analisis tanaman padi menunjukkan bahwa serapan N yang terserap sebanyak 1,47%.
RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I TERHADAP APLIKASI BAHAN ORGANIK TANAMAN SORGUM PERTAMA Novri Novri; Muhammad Kamal; Sunyoto Sunyoto; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.375 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1918

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis bahan organik yang diaplikasikan pada tanaman sorgum pertama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum ratoon I, pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum ratoon I yang terbaik pada tiga varietas yang dicoba, dan mengetahui pengaruh interaksi antara dosis bahan organik yang diaplikasikan pada tanaman sorgum pertama dengan tiga varietas yang dicoba terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum ratoon I. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2013. Perlakuan disusun secara faktorial dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Petak percobaanyang digunakan pada penelitian ini berukuran 4m x 4 m. Tiap satu satuan percobaan seluas 16 m dengan jarak tanam 80x20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; Perlakuan dosis bahan organik 15 ton/ha menghasilkan bobot biji/malai sorgum ratoon I tertinggi yaitu 45,64 g/tanaman atau setara 285,25 g/m2 2; Varietas Numbu menunjukkan hasil bobot biji/ malai sorgum ratoon I tertinggi yaitu 55,37 g/tanaman atau setara 346,06 g/m sedangkan, varietas Wray menghasilkan bobot brangkasan basah tertinggi, yaitu 0,54 kg/tanaman atau setara 3,37 kg/m2 2 ; dan Kombinasi antara dosis bahan organik dan varietas sorgum yang tepat untuk menghasilkan bobot brangkasan basah tertinggi adalah dosis bahan organik 5 ton/ha dengan varietas Wray yaitu 0,54 kg/tanaman atau setara 3,37 g/m2.
RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP SISTEM TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) Sandi Suseno; Muhammad Kamal; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.926 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1934

Abstract

Pengembangan jagung secara monokultur menghadapi kendala kompetisi penggunaan lahan dengan tanaman pangan lainnya. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan sistem tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada sistem tumpangsari dengan ubikayu dan sistem monokultur dan untuk mengetahui pengaruh varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang ditumpangsarikan dengan tanaman ubikayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Badan Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Natar, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan November 2012 sampai dengan Maret 2013. Perlakuan disusun secara faktorial dengan petak terbagi dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan . Petak utama adalah pola pertanaman, yaitu monokultur dan tumpangsari, Anak petak adalah varietas tanaman jagung yang terdiri dari lima varietas yaitu P27, DK77, DK85, DK95, NK22. Petak percobaan yang digunakan pada penelitian ini berukuran 4 x 3,2 m. Data di analisis dengan ANOVA. Perbedaan nilai tengah perlakuan ditentukan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Respons pertumbuhan dan hasil tanaman jagung terhadap sistem tumpangsari dengan ubikayu tidak tergantung pada varietas jagung. Pertumbuhan jagung pada sistem tumpangsari dan monokultur juga relatif sama. Pada sistem monokultur bobot biji kering per tanaman 15% lebih tinggi dari pada sistem tumpangsari. Antar - varietas, NK22 memiliki bobot biji kering per tanaman tertinggi, yaitu masing masing 4,7% ; 8,8% ; 10,2% , dan 11,1% lebih tinggi dibandingkan dengan DK77, DK95, P27 dan DK85.
RESPON BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorgum bicolor [L.] Moench) TERHADAP SISTEM TUMPANGSARI DENGAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) Anggita Rahmawati; Muhammad Muhammad Kamal; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.337 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1917

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor [L]. Moench) adalah tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Sistem tumpangsari sorgum dan ubi kayu merupakan cara untuk mengoptimalisasi penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum yang ditanam secara tumpangsari dan monokultur dengan ubi kayu dan mengetahui pengaruh genotipe pada pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum yang ditumpangsarikan dengan ubi kayu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan BPTP Lampung di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian dilaksanakan pada November 2012 sampai April 2013. Dalam penelitian ini adalah lima genotipe sorgum yang digunakan yaitu Batan S3, Batan S12, Keller, Wray dan Numbu. Varietas ubi kayu yang digunakan adalah varietas Kasetsat. Perlakuan disusun secara faktorial dengan rancangan petak terbagi dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Petak utama adalah pola pertanaman sorgum dan anak petak adalah 5 genotipe sorgum. Dengan demikian jumlah petak dalam percobaan adalah 30 petak percobaan. Pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum yang ditanam secara monokultur lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum yang ditanama secara tumpangsari. Berdasarkan berat biji per malai perbedaan hasil tanaman sorgum pola tanam tumpangsari (30,74 g) dan monokultur (37,26 g) adalah 17,5%. Berdasarkan rata-rata bobot biji per malai dan jumlah biji permalai hasil tanaman sorgum genotipe yang paling baik jika ditanam secara pola pertanaman tumpangsari dan monokultur secara berurutan, yaitu Numbu, Batan S3, Batan S12, Wray dan Keller dengan bobot biji per malai masing-masing genotipe yaitu 58,41 g, 36,04 g, 32,97 g, 21,04 g dan 21,53 g.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI TADAH HUJAN PADA LAHAN KELOMPOK TANI KARYA SUBUR Ida Rizkayanti; Tamaluddin Syam; Sunyoto Sunyoto; Ali Kabul Mahi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.09 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1987

Abstract

Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk Indonesia. Desa Pesawaran Indah merupakan salah satu sentra sawah tadah hujan di Kabupaten Pesawaran, oleh karena itu perlu dievaluasi potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan kualitatif dan kuantitatif dengan cara menghitung tingkat kelayakan finansial pada pertanaman padi sawah tadah hujan (Oryza sativa L.) Kelompok Tani Karya Subur di desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan pendekatan evaluasi lahan secara paralel, yaitu melakukan analisis fisik lingkungan berdasarkan kriteria fisisk Djaenuddin, dkk, (2000) dan analisi  kelayakan usaha budidaya tanaman padi sawah tadah hujan dengan menilai Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (net B/C) dan Internal Rate Return (IRR) untuk data selama 4 musim. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa lahan penelitian Kelompok Tani Karya Subur di Desa Pesawran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran digolongkan dalam kelas kesesuaian lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas curah hujan dan C organik (S2 wanr). Secara finansial, usaha budidaya tanaman padi sawah tadah hujan Kelompok Tani Karya Subur di Desa Pesawaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran adalah menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Hal ini dibuktikan dari hasil hitungan rata-rata yang menunujukkan bahwa nilai NPV Rp 26.624.204, Net B/C 2,43 dan IRR 30,85 % yang nilainya lebih besar dari suku bunga yang digunakan yaitu 15 % tahun-1.
PENGARUH APLIKASI BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor [L] Moench) Ryzkita Prima Pramanda; Kuswanta Futas Hidayat; Sunyoto Sunyoto; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.555 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1960

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor [L] Moench) adalah tanaman serealia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber bahan pangan mendukung program diversifikasi pangan. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum maka perlu upaya pengembangan teknik budidaya seperti penambahan bahan organik dan penggunaan varietas unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk;  mengetahui dosis pemberian bahan organik terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum; mengetahui varietas tanaman sorgum yang menunjukan pertumbuhan dan hasil terbaik ; mengetahui pengaruh interaksi antara dosis bahan organik dan varietas yang digunakan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Mei sampai September 2013. Perlakuan disusun secara faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan.  Petak utama adalah dosis bahan organik (b) yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 ton ha (b0), 5 ton ha-1 (b1), 10 ton ha-1 (b2) dan 15 ton ha (b3).  Anak petak adalah varietas sorgum (g) yaitu Numbu (g1), Keller (g2), dan Wray (g3). Sorgum ditanam dengan jarak tanam 80 cm x 20 cm pada setiap petak percobaan yang berukuran 4 m x 4 m. Pupuk yang digunakan adalah Urea, SP-36 dan KCl masing-masing dengan dosis 100, 100 dan 150 kg ha-1. Pemberian Urea dilakukan secara bertahap yaitu 2 minggu setelah tanam (mst) dan 6 mst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; aplikasi bahan organik meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Hasil sorgum tertinggi dicapai pada dosis 15 ton ha-1 ; varietas Numbu menunjukkan keragaan komponen hasil bobot biji/ malai terbaik, sedangkan produksi biomassa terbaik ditunjukkan oleh varietas Keller dan Wray; kombinasi penggunaan bahan organik dan varietas yang tepat untuk memperoleh hasil biji sorgum tertinggi adalah dosis 15 ton ha dengan varietas Numbu. 
DISTRIBUSI BAHAN KERING SORGUM (Shorgum bicolor (L.) Moench) YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) Reni Yuliasari; Muhammad Kamal; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.635 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1931

Abstract

Distribusi bahan kering memiliki peranan penting dalam proses pembentukan hasil tanaman sorgum. Faktor genetik dan lingkungan berpengaruh pada proses akumulasi bahan kering, pemahaman yang lebih baik terhadap distribusi bahan kering pada pola pertanaman berbeda sangat penting. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan berikut mengetahui pengaruh polapertanaman distribusi bahan kering sorgum dan mengetahui pengaruh distribusi bahan kering beberapa genotipe sorgum dalam sistem tumpangsari. Penelitian dilaksanakan di Kebun teknis Badan Pengkajian Teknik Pertanian (BPTP) Lampung selatan, Laboratorium Benih Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan November 2012 sampai bulan Maret 2013.Rancangan perlakuan disusun dengan faktorial dalam rancangan petak terbagi kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan tiga kali ulangan. Petak utama adalah pertanaman tumpangsari dan monokultur sedangkan anak petak adalah genotipe tanaman sorgum Batan S-3, Batan S-12, Keller, Wray, Numbu. Petak percobaan yang digunakan pada penelitian ini berukuran 4 x 3,2 m. Data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan ditentukan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertanaman monokultur dan tumpangsari berpengaruh pada bobot kering daun 6 -12 mst, batang 6 dan10 mst , akar 4 – 12 mst. Pertanaman monokultur menghasilkan bobot kering daun, batang, dan akar lebih besar daripada pertanaman tumpangsari. Sebagian besar bahan kering diakumulasikan pada batang diikuti daun dan yang terkecil pada akar. Perbedaan genotipe berpengaruh terhadap bobot kering daun pada 6 -12 mst batang pada 4, 6 dan 10 mst dan akar pada 6 dan 8 mst.
PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) Nurul Annisa Ridwan; Kuswanta Futas Hidayat; Kushendarto Kushendarto; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.007 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1838

Abstract

Salah satu komoditas pangan strategis di Indonesia dan komoditas terpenting setelah padi dan jagung adalah kedelai. Kebutuhan terhadap kedelai semakin meningkat dari tahun ketahun tetapi produksi kedelai semakin menurun, sehingga dibutuhkan penambahan pupuk untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk majemuk NPK dan pupuk pelengkap Plant Catalyst terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian dilaksanakan di Desa Suka Banjar, Kecamatan Gedong tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung pada Februari sampai April 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial (5 x 2) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk majemuk NPK (M), yang terdiri atas lima taraf yaitu (m 0 )= 0 kg/ha, (m 1 )= 100 kg/ha, (m 2 )= 200 kg/ ha, (m 3 )= 300 kg/ha (m 4 )= 400 kg/ha. Faktor kedua adalah pupuk pelengkap Plant Catalyst (P) terdiri atas dua taraf yaitu tanpa Plant Catalyst (p 0 ) dan dengan Plant Catalyst dengan konsentrasi 1,5 g/1 liter air (p 1 ). Data diuji dengan analisis ragam dan nilai tengah antarperlakuan menggunakan polinomial ortogonal pada taraf á 1% dan 5%. Dosis optimum pupuk majemuk NPK pada variabel bobot biji kering per petak (g) yaitu pada tanpa aplikasi pupuk Plant Catalyst sebesar 307,58 kg/ha menghasilkan bobot biji kering per petak sebesar 1.673,65 g dan dosis terbaik pupuk majemuk NPK dengan aplikasi pupuk Plant Catalyst sebesar 341,75 kg/ha yang menghasilkan bobot biji kering per petak sebesar 1.897,76 g. Aplikasi pupuk pelengkap Plant Catalyst lebih baik dibandingkan tanpa pupuk pelengkap Plant Catalyst, hal itu ditunjukkan pada seluruh variabel pengamatan. Pada variabel pertumbuhan tidak terdapat pengaruh interaksi antara dosis pupuk majemuk NPK dan pupuk pelengkap Plant Catalyst, sedangkan pada variabel hasil terdapat pengaruh inetraksi antara dosis pupuk majemuk NPK dan pupuk pelengkap Plant Catalyst.