Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM SENGON DAN JERAMI Henni Elfandari; Yusanto yusanto; Septiana septiana
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4915

Abstract

Jamur tiram merupakan jamur konsumsi yang disukai oleh masyarakat karena memiliki rasa yang enak dan nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram dapat dibudidayakan dalam media (Baglog) yang berasal dari serbuk kayu atau bahan lignin yang telah lapuk dan dibungkus plastik dan disterilkan.Bahan baku serbuk kayu semakin sulit diperoleh karena berkurangnya pemanfaatan kayu, yang menyebabkan harga serbuk kayu semakin tinggi dan biaya produksi jamur akan meningkat. Oleh karena itu diperlukan alternatif limbah lignoselulosa yang diperlukan sebagai media untuk pertumbuhan jamur, salah satunya adalah jerami. Penelitian ini menggunakan perlakuan tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Perlakuan kombinasi media sengon dan jerami terdiri dari 8 taraf. P0 = Serbuk kayu sengon 100%; P1 = Serbuk kayu sengon 90% + Jerami 10%; P2 =Serbuk kayu sengon 80% + Jerami 20%; P3 = Serbuk kayu sengon 70% + Jerami 30%; P4 = Serbuk kayu sengon 60% + Jerami 40%; P5 = Serbuk kayu sengon 50% + Jerami 50%; P6 = Serbuk kayu sengon40% + Jerami 60%; P7 = Serbuk kayu sengon 30% + Jerami 70%. Percobaan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian diketahui bahwa jamur yang ditanam pada media 100% serbuk kayu sengon menunjukkan pertumbuhan dan produktivitas terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Pengaruh Komposisi Media Campuran Tanah dan Biochar Sekam Padi terhadap Pertumbuhan Krisan (Chrysanthemum spp.) Henni Elfandari; Betari Safitri
JURNAL AGROTROPIKA Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Agrotropika Vol 21 No 1, Mei 2022
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v21i1.5655

Abstract

Chrysanthemum (Chrysanthemum spp.) is one of the ornamental plants that has the potential to be developed in Indonesia. In general, chrysanthemums are cultivated as cut flowers and potted flowers. The diversity of colors and shapes of chrysanthemums and the low rate of flower wilting are the main attractions of chrysanthemum plants. The demand for chrysanthemum flowers increases by 25% every year so that cultivation and production technology is needed to meet the needs of the national market. Fertilization is the addition of nutrients to plants to increase plant growth and development. One of the materials that can be given to plants is biochar. This study used one treatment in a Randomized Block Design (RAK) with four replications. The treatment of  the composition of the growing media consisted of 4 levels. Observations were made on the growth of chrysanthemum plants including plant height and number of leaves. The results showed that the planting media treatment with a composition of 50% soil + 50% biochar produced the best plant height and number of leaves compared to other treatments. This shows that the addition of biochar with the right ratio in the growing media can increase the growth of chrysanthemum plants.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMANFAATAN LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM SEBAGAI PUPUK KOMPOS PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BINA SEJAHTERA PEKON SUKOYOSO KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU Elfandari, Henni; Yusanto, Yusanto; Adzania, Mustika; Sari, Hevia Purnama; Putrantri, Desty Aulia
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jpn.v5i2.3782

Abstract

Jamur tiram merupakan salah satu komoditas hortikultura yang digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia karena mudah diolah dan memiliki rasa yang enak. Kelompok wanita tani (KWT) Bina Sejahtera Pekon Sukoyoso merupakan salah satu petani jamur tiram. KWT Bina Sejahtera Pekon Sukoyoso terletak di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Peningkatan produksi jamur tiram di Pekon Sukoyoso mengakibatkan jumlah limbah baglog pun bertambah. Limbah baglog selama ini hanya dibuang dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan menggunakan teknologi tepat guna berupa pemanfaatan limbah baglog jamur tiram menjadi pupuk organik (kompos) yang pada akhirnya dapat dipasarkan sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan anggota KWT Bina Sejahtera.
Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Hortikultura Secara Terpadu Di Pekon Sidokaton, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus Reza Zulfahmi; Rianida Taisa; Marveldani Marveldani; Yusanto Yusanto; Ferziana Ferziana; Hilman Hidayat; Desi Maulida; Henni Elfandari; Riana Jumawati; Mustika Adzania Lestari; Hevia Purnama Sari; Desty Aulia Putrantri
Jurnal Abimana (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nasional) Vol 1 No 1 (2024): Mei
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/abimana.v1i1.3551

Abstract

Pekon Sidokaton terletak dilereng Gunung Tanggamus tepatnya di kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Sebagian besar masyarakat pekon Sidokaton bekerja sebagai petani. Permasalahan yang sering dihadapi petani Sidokaton adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Selama ini pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan pestisida. Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian, reistensi hama dan penyakit, terakumulasi pada hasil panen, dan bersifat racun bagi penggunanya. Dalam pengendalian OPT haruslah memperhatikan konsep ekologi pertanian yang dikenal dengan konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Konsep ini dilaksanakan dengan cara memadukan beberapa teknik pengendalian OPT yang dilakukan sejak dari awal persiapan lahan hingga panen, dengan menerapkan konsep PHT diyakini dapat mengatasi serangan OPT yang terjadi. Adanya kegiatan penyuluhan PHT ini diharapkan petani Sidokaton mampu secara mandiri menerapkan konsep PHT dalam pengendalian OPT. Hasil pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa petani Sidokaton mulai sadar akan pentingnya menjaga kelestarian keberlanjutan pertanian dengan menjaga ekosistem pertanian melalui pengendalian OPT secara terpadu.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BINA SEJAHTERA PEKON SUKOYOSO MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) GUNA MENDUKUNG PROGRAM EKONOMI KREATIF DESA Elfandari, Henni; Ferziana, Ferziana; Lestari, Mustika Adzania; Putrantri, Desty Aulia; Zulfahmi, Reza; Sari, Hevia Purnama; Ardiansyah, Sigit; Fitri, Annisa
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 6 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Sejahtera merupakan salah satu kelompok tani yang membudidayakan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai sumber mata pencaharian lainnya selain bertani padi sawah. Jumlah anggota KWT Bina Sejahtera adalah sebanyak 20 orang dan bertempat di Pekon Sukoyoso Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu (47 km dari Politeknik Negeri Lampung). Namun produki jamur tiram oleh KWT Bina Sejahtera belum optimal dan belum dilakukan secara berkelanjutan. Program pengabdian kepada masyarakat tentang budidaya jamur tiram secara intensif dan berkelanjutan dapat memberikan dampak postif terhadap permasalahan KWT Bina Sejahtera serta diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pekon sukoyoso sebagai langkah inisiasi program ekonomi kreatif desa. Ekonomi Kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi Nasional di masa mendatang. Pemerintah Indonesia berusaha menaruh perhatian lebih terhadap sektor ini, dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi dan peluang Ekonomi Kreatif di Indonesia. Pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia salah satunya yaitu membawa ekonomi kreatif hingga ke pedesaan. Kata kunci: jamur tiram, Pleurotus ostreatus, ekonomi kreatif
Optimalisasi Pertumbuhan Jagung Manis Melalui Pengelolaan Fosfor Elfandari, Henni; Purnama Sari, Hevia; Fitri, Annisa; Ardiansyah, Sigit
Media Pertanian Vol 10, No 2 (2025): Media Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v10i2.16848

Abstract

Zea mays L. var. saccharata merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai penting karena mengandung berbagai vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi. Penurunan produktivitas tanaman ini sering dikaitkan dengan praktik pemupukan yang belum dilakukan secara tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi respons pertumbuhan dan hasil jagung manis terhadap pemberian pupuk fosfor (P) pada beberapa tingkat dosis, sekaligus menentukan dosis yang paling optimal bagi tanaman. Penelitian berlangsung dari Maret hingga Juni 2024 di Lahan Percobaan Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan satu faktor, yaitu dosis fosfor, yang terdiri atas lima perlakuan: P0 (tanpa pupuk, 0 kg/ha), P1 (50 kg/ha), P2 (100 kg/ha), P3 (150 kg/ha), dan P4 (200 kg/ha). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tongkol, panjang tongkol, serta bobot hasil per petak. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian pupuk SP-36 memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh komponen pertumbuhan dan hasil dibandingkan dengan tanaman yang tidak dipupuk. Dosis 100 kg/ha teridentifikasi sebagai tingkat aplikasi yang paling efektif dalam meningkatkan performa pertumbuhan jagung manis.  Zea mays L. var. saccharata) is an important horticultural commodity due to its high content of various vitamins and minerals. Declines in its productivity are often associated with fertilization practices that are not applied appropriately. This study was conducted to assess the growth response and yield of sweet corn to the application of phosphorus (P) fertilizer at several dosage levels and to identify the most optimal dose for the crop. The research was carried out from March to June 2024 at the Experimental Field of the Department of Food Crop Cultivation, Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. The experiment was arranged using a Randomized Complete Block Design (RCBD) with a single factor, namely phosphorus dosage, consisting of five treatments: P0 (no fertilizer, 0 kg/ha), P1 (50 kg/ha), P2 (100 kg/ha), P3 (150 kg/ha), and P4 (200 kg/ha). Observed parameters included plant height, number of leaves, cob diameter, cob length, and yield per plot. The results demonstrated that the application of SP-36 fertilizer had a significant effect on all growth components and yield variables compared with plants that did not receive phosphorus. The dosage of 100 kg/ha was identified as the most effective application rate for enhancing the growth performance of sweet corn.