Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA DERAAN ETANOL PADA VIABILITAS BENIH CAISIN (Brassica rapa L. cv. grup Caisin) Riana Jumawati; Ari Wahyuni; Ria Putri; Maria Paulina
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 1 No 2 (2021): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) April 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mustard greens (Brassica rapa L.) is a vegetable crop that is widely consumed by Indonesians. The use of quality seeds can increase productivity. The quality of seeds can decrease during the storage period. The process of quality degradation is a natural and unavoidable process. One method of artificially fast aging of the seeds is by electrocuting the seeds using chemicals. Depression of seeds with alcohol can be used to test the deterioration of seeds due to poisoning caused by alcohol. This study aims to influence the ethanol / alcohol concentration and the duration of agitation on the viability of caisin seeds. This study used a factorial treatment design (2x5) in a completely randomized design (CRD) with four replications. The first factor is the concentration of ethanol (20% and 25%) and the second factor is the duration of the stroke (30, 60, 90, 120, and 150 minutes). The results showed that the ethanol concentration and the calming time had a significant effect on the viability of the caisin seeds. The viability of caisin seeds decreased to 45.5% with ethanol pressure for 150 minutes at a concentration of 20%.
Identifikasi dan Evaluasi Karakter Fenotipik dan Agronomik 12 Galur Semangka April Lia Sahidah; Anung Wahyudi; Miranda Ferwita Sari; Ria Putri; Elsa Putri Wulandari; Muhamad Fakhrur Rozi; I Made Sanjaya; Putri Helmayanti; Reni Sanggarwati; Dwi Yuliani; Yohanes Hendrianto; Wahidin Rifan Gustoro; Tejah Tejah
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1490

Abstract

Kegiatan pemuliaan tanaman untuk merakit varietas hibrida dimulai dengan koleksi plasma nutfah melalui introduksi ataupun varietas lokal, kemudian dilakukan kegiatan penggaluran hingga diperoleh galur murni. Karakterisasi merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan dari kegiatan pemuliaan tanaman guna  merakit varietas hibrida. Generasi kedua merupakan generasi penting untuk menentukan idiotipe tanaman yang diharapkan oleh pemulia. Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi karakter fenotipik dan karakter agronomis yang tampak pada galur semangka generasi kedua. Percobaan dilaksanakan di lahan percobaan Program Studi Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung pada bulan April hingga Juni 2019. Penelitian ini menggunakan materi genetic 12 galur semangka generasi ke-2 (S2). Benih dari masing-masing galur di tanam pada 12 belas bedengan kemudian data pengamatan dan pengujian dibuat deskripsi dan interpretasi serta dilaporkan sebagai hasil. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) Diperoleh penampilan belum seragam (25% heterozigot dan 75% homozigot) untuk karakter pada masing-masing galur untuk karakter bentuk buah, warna kulit buah,ukuran daun dan lurik buah. Galur WM 190404 dan WM 190412 memiliki dua variasi warna daging buah yaitu warna kuning terang dan orange; 2) Galur semangka WM 190411 memiliki bobot yang masuk dalam kluster A (4,2 kg) dan kesebelas galur semangka lainya masuk kedalam kluster B dengan bobot rata-rata buah 2,2-3,7 kg; 3) Galur semangka WM 190411 memiliki kulit yang paling tebal yaitu (1,5 cm) sedangkan nilai tebal kulit buah terendah dimiliki oleh galur WM 190405 dan WM 190408 yaitu sebesar 1,1 cm; 4) Dua belas galur semangka seragam untuk karakter warna daun, warna mahkota bunga dan warna batang semangka; 5) Rata-rata PTT tertinggi dimiliki oleh galur WM 190402 yaitu 10,7 obrix.
EVALUASI MUTU FISIOLOGIS BENIH KEDELAI KUNING (Glycine max L.) PADA PENYIMPANAN TERBUKA Ari Wahyuni; Ria Putri; Riana Jumawati; Fetri Pristi Prasinta
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i4.5522

Abstract

Quality soybean seeds are one of the essential factors to support soybean production. One of the obstacles in providing quality soybean seeds was the physiological quality of soybean seeds declined speedily during storage, especially in open storage. This study aimed to evaluate the physiological quality of yellow soybean seeds during a six-month storage period. This research was carried out from October 2020 to March 2021 in the seed analysis laboratory of the Seed Technology Study Program, Lampung State Polytechnic. The study used a Split-Plot Completely Randomized Design (CRD) with four replications. The main plot was the seed storage period which consists of seven levels, specifically 0, 1, 2, 3, 4, 5, and 6 months. Sub-plots were soybean variety which consists of two levels, specifically  Dega variety and Deja variety. The results of the study indicated that (1) Deja variety had higher physiological quality than Dega variety based on germination, vigor index, growth speed, growth, maximum growth potential, and seed moisture content during the six-month storage period (2) Deja variety had longer storability than Dega variety in open storage.Keywords: Soybean, Physiological quality, Open storage.
Pengaruh Unsur Hara Mikro Dan Genotipe Ubi Kayu Terhadap Morfologi Dan Produksi Pati: The Effect of Micronutrients and Cassava Genotype on Morphology and Starch Production Shinta Anisya; Agus Karyanto; Setyo Dwi Utomo; Kukuh Setiawan; Paul Benyamin Timotiwu; Wawan Abdullah Setiawan; Ria Putri; Ali Rahmat
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.64

Abstract

Lampung sebagai daerah potensial penghasil ubi kayu, pada tahun 2015 turut mencapai produktivitas  264,45 Kuintal/ Ha. Permintaan ubi kayu yang cukup tinggi berpengaruh terhadap industri tapioka. Metabolisme ubi kayu dipengaruhi oleh unsur hara mikro, sehingga berdampak pada pertumbuhan vegetatif dan juga generatif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang memiliki lahan relatif kering. Pelaksanaan penelitian pada Bulan Juli hingga November 2017. Perlakuan penelitian berupa perbedaan genotipe ubi kayu yaitu UJ3 dan UJ5 yang dipupuk menggunakan Urea, TSP dan KCl serta penambahan pupuk mikro berupa Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B dan Mo. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu genotipe dan pupuk mikro dengan dosis 40Kg/Ha. Parameter pertumbuhan yang diamati pada 7 dan 10 BST berupa tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan komponen hasil meliputi bobot umbi, diameter umbi, bobot brangkasan dan kadar pati. Penggunaan genotipe yang berbeda pada tanaman ubi kayu berpengaruh nyata terhadap kadar pati dan bobot umbi. Interaksi antara pemberian pupuk mikro dan penggunaan genotipe berbeda berpengaruh nyata terhadap bobot brangkasan, ukuran diameter umbi, jumlah umbi, jumlah daun dan tinggi tanaman. Lampung as one potencial cassava-producing, in 2015 also achieved a productivity of 264.45 Quintal/Ha. The high demand for cassava affects the tapioca industry. Cassava metabolism is influenced by micro nutrients, so that it has an impact on vegetative and generative growth. The research location chosen was Tanjung Bintang Village, South Lampung which has relatively dry land. The research was start at July to November 2017. The research treatment was in the form of different genotypes of cassava, namely UJ3 and UJ5 which were fertilized using Urea, TSP and KCl as well as the addition of micro fertilizers in the form of Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B and Mo. The experimental used a randomized block design (RBD) with 2 factors, namely genotype and micro fertilizer with a dose of 40Kg/Ha. Growth parameters observed at 7 and 10 BST were plant height and number of leaves, while yield components included tuber weight, tuber diameter, stover weight and starch content. The use of different genotypes in cassava had a significant effect on starch content and tuber weight. The interaction between the application of microfertilizers and the use of different genotypes significantly affected the weight of the stover, tuber diameter, number of tubers, number of leaves and plant height.
Respons Pertumbuhan Kedelai (Glycine max L. Merr.) terhadap Seed Treatment Matriconditioning dan Aplikasi Pemupukan yang Berbeda: Response of Soybean Growth (Glycine max L. Merr.) Under Seed Treatment Matriconditioning and Different Fertilizing Applications Ari Wahyuni; Nurman Abdul Hakim; Ria Putri; Tera Feronica
J-Plantasimbiosa Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2682

Abstract

One of the essential factors in crop production is the use of quality seeds. The availability of quality seeds affects the quality and yield. Currently, in the field is that soybean seeds sold by seed stores are seeds that have deteriorated and are stored in unfavorable conditions, causing the quality of the seeds to decline. To continue planting, a technique for improving the performance of soybean seeds is required through matrix conditioning and fertilization. This study aimed to determine the effect of matrix conditioning and fertilization treatment on increasing the growth of soybean seeds stored for two months. This study used a two-factor completely randomized design (CRD) with three replications. The first factor was matrix conditioning media (without matrix conditioning, sawdust, and husk charcoal). The second factor was fertilization (without organic fertilizers and inorganic fertilizers), 100% organic fertilizers, 100% inorganic fertilizers, and 100% organic fertilizers + 50% inorganic fertilizers). The data were tested by using 5% BNT. Variables observed were plant height, number of leaves, leaf dry weight, stem dry weight, root dry weight, and number of root nodules. The results showed that there was an interaction effect between matrix conditioning and fertilization media on the observed variables of plant height, leaf dry weight, and single matrix conditioning treatment that affected the observed variables of root dry weight and number of root nodules in improving seed quality and growth. Keywords: soybean, quality, matrixconditioning, fertilization
UJI DAYA HASIL SEMANGKA HIBRIDA (F1) DARI SELEKSI GALUR MURNI Anung Wahyudi; Rizki Apri Danil; Ria Putri; Akbar Hidayatullah Zaini; Septiana Septiana
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 4 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, NOVEMBER 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i4.9063

Abstract

Pure line selection is carried out in watermelon plant breeding programs to produce hybrid varieties with certain advantages and uniqueness that are different from other watermelon varieties. The aim of the research was to test the yield of F1 hybrid watermelon resulting from a selection of pure line parental crosses on lowland land (Seed Teaching Farm-Lampung). The research used six selected hybrid watermelon genotypes and four hybrid (commercial) variety genotypes as comparison varieties. The experimental design used was a Randomized Block Design (RAK) with further testing using Duncan's multiple range test at the 5% level. The research results showed that the WM 2210-0616 genotype had the highest production yield, namely 17.14 t.ha-1 compared to other genotypes. Watermelon genotypes that have the potential to be registered as new superior varieties include WM 2210-0616; WM 2210-1011; WM 2210-0608; and WM 2210-0401. These four genotypes have advantages in fruit weight, skin color, fruit shape, sugar content, and resistance to breaking during transportation. These advantages are attractive to consumers in developing hybrid varieties in the lowlands area.
DETEKSI KEMUNDURAN BENIH KEDELAI (Glycine max L.) DENGAN METODE PENGUSANGAN CEPAT (Accelerated Aging Test) KIMIAWI Ria Putri; Ari Wahyuni; Riana Jumawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.5014

Abstract

Kemunduran benih terjadi karena penurunan mutu fisiologi benih selama periode simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas pengusangan cepat kimiawi pada viabilitas dan vigor benih dua varietas kedelai. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai April 2021 di laboratorium analisis benih dan greenhouse Program Studi Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas kedelai yang terdiri atas dua taraf yaitu varietas Dega (V1) dan varietas Deja (V2). Faktor kedua adalah waktu pengusangan (perendaman cairan etanol 20%) yang terdiri atas lima taraf yaitu 0 menit (T0), 15 menit (T1), 30 menit (T2), 45 menit (T3), dan 60 menit (T4). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) intensitas waktu pengusangan 0-60 menit menurunkaan viabilitas yang ditunjukkan dengan menurunnya persentase daya tumbuh benih (2) viabilitas dan vigor benih varietas Deja lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Dega pada peubah persentase daya tumbuh, jumlah daun, panjang akar primer dan laju asimilasi kecambah kedelai, dan (3) varietas Deja memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap deraan etanol 20% dibandingkan dengan varietas Dega yang ditunjukkan dengan masih tumbuhnya benih varietas Deja pada waktu pengusangan 60 menit.Kata kunci: Metode pengusangan cepat, Kedelai, Kemunduran benih, Viabilitas benih
UJI EFEKTIVITAS PERLAKUAN PERENDAMAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BENIH PADI (Oryza sativa L.) LOKAL RONDO NUNUT Ria Putri; Nurman Abdul Hakim; Ari Wahyuni; Dina Ayu Purwaningsih
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.6910

Abstract

Penggunaan benih bermutu menjadi kunci utama dalam sistem budidaya tanaman. Oleh sebab itu, pemulia tanaman terus melakukan inovasi untuk menghasilkan benih baru yang bermutu dengan karakteristik dan daya hasil yang banyak diminati oleh petani. Rondo Nunut adalah salah satu benih padi lokal yang saat ini sudah sampai pada tahap pemurnian varietas dan akan diajukan untuk pelepasan varietas baru. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui larutan ZPT alami dan lama waktu perendaman yang efektif digunakan untuk pematahan dormansi benih padi lokal Rondo Nunut dengan masa simpan 7 hari setelah panen, serta mengetahui interaksi antar perlakuan yang dicobakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu larutan perendaman (aquades, air kelapa muda, ekstrak bawang merah, air cucian beras, dan KNO3) dan faktor kedua yaitu lama waktu perendaman (24 jam dan 48 jam). Variabel pengamatan yang dilakukan yaitu daya berkecambah, kecambah abnormal, benih segar tidak tumbuh, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, panjang plumula, panjang radikula, panjang kecambah, dan berat basah kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman benih padi menggunakan aquades, larutan air kelapa muda, ekstrak bawang merah, air cucian beras dengan konsentrasi 50%, dan larutan KNO3 3% selama 24 jam dan 48 jam tidak efektif digunakan untuk pematahan dormansi benih padi lokal varietas Rondo Nunut dengan masa simpan 7 HSP.  Ketidakseimbangan hormonal diduga menjadi salah satu penyebabnya.