Juri, Juri
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Pernikahan Adat Mata Malam Subsuku Dayak Sawe Juri Juri; Septha Suseka
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v8i2.2766

Abstract

Penelitian ini bertolak dari fenomena bahwa mulai lunturnya pelaksanaan pernikahan adat mata malam subsuku Dayak Sawe.  Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan peran tokoh adat dalam melestarikan pernikahan adat mata malam pada subsuku Dayak Sawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna yang terkandung dalam pernikahan adat mata malam, yaitu kerukunan, ketaatan, keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan,alam dan sesama. (2) kendala yang dihadapi tokoh adat, yaitu teknologi komunikasi, masuknya budaya luar, generasi muda lebih tertarik pada budaya modern, masuknya agama Kristen  yang menekankan tentang iman daripada tradisi (3) upaya yang dilakukan, antara lain tokoh adat melibatkan anak usia muda dalam setiap kegiatan adat, memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menikah secara adat sangat penting sebagai upaya menjaga kelestarian adat dan cinta akan adat.This research departs from the phenomenon that the start of the fading of the traditional marriage mata malam of the subsuku Dayak Sawe. The purpose of this study was to describe the role of traditional leaders in preserving the traditional marriage mata malam of the subsuku Dayak Sawe.This research uses a descriptive qualitative approach to the type of ethnographic study. Data collection techniques are done by observation, interview and documentation. Data analysis technique is done by data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that (1) the meaning contained in the traditional wedding of the night eye, namely harmony, obedience, the balance of human relations with God, nature and others, (2) the obstacles faced by traditional leaders, namely communication technology, the entry of foreign cultures, the younger generation being more interested in modern culture, the inclusion of Christianity which emphasizes faith rather than tradition (3) efforts are made, including traditional leaders involving young children in every customary activity, provides an understanding to the community that marrying in a customary manner is very important as an effort to preserve custom and love for adat.
Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Industri Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Sintang Agnesia Hartini; Fusnika Fusnika; Juri Juri
Jurnal Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri Vol 7, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/ekonika.v7i1.1910

Abstract

Dewasa ini pemerintah mengajak masyarakat untuk memiliki usaha yang ditekuni. Usaha tersebut diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga, terutama ditengah kondisi pandemi Covid 19, dimana daya beli masyarakat relatif menurun. Karena persaingan bisnis yang cukup ketat, menyebabkan UMKM sukar bertahan dalam jangka waktu lama. Kesulitan yang sering dialami adalah modal, pemasaran dan kualitas dari produk yang dihasilkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peran pemerintah daerah dalam membina masyarakat yang memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang identik dengan Home Industry di Kabupaten Sintang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data, antara lain: Observasi, Wawancara dan Studi dokumentasi. Setelah melakukan penelitian, peneliti menemukan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Sintang ada beberapa sektor. (1) Sektor kerajinan tangan berupa Tenun Ikat; (2) Sektor transportasi berupa jasa taksi Bandara Tebelian; (3) Sektor pariwisata berupa perhotelan.
MOTIVASI BELAJAR ANAK KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KABUPATEN SINTANG Suparno Suparno; Juri Juri; Dessy Triana Relita
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 9, No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.269 KB) | DOI: 10.31932/ve.v9i2.139

Abstract

Karya tulis ilmiah ini dilatarbelakangi oleh tantangan kemiskinan yang dialami menjadikan lemahnya motivasi belajar anak. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi belajar anak keluarga penerima manfaat program keluarga harapan di kabupaten sintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Hasil pembahasan menyatakan bahwa: 1. anak-anak mengalami peningkatan motivasi belajar. 2. Motivasi anak-anak untuk sekolah terdiri dari dua, yakni secara internal dari kesadaran diri sendiri si anak dan faktor ekternal yakni dari motivasi orangtua dan lingkungan. 3. Terdapat 59 anak yang berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik, baik ditingkat lokal, nasional hingga ketingkat internasional.Kata Kunci : motivasi belajar anak, keluarga penerima manfat PKH 
MEMBENTUK KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus pada Partai Politik PDI Perjuangan Di Kabupaten Sintang) Juri Juri
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2015): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.317 KB) | DOI: 10.31932/ve.v6i2.108

Abstract

Penelitian ini bertolak dari keprihatinan mengenai suhu politik yang ada di  Kabupaten Sintang belakangan ini, berkaitan dengan aktivitas politik para politisi partai yang cenderung jauh dari nilai-nilai moral serta tanggung jawab terhadap masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kesadaran politik, dibutuhkan pendidikan politik secara formal maupun non formal. Bentuk pendidikan politik PDI Perjuangan berupa seminar, pelatihan, diklat, dan rapat partai. PDI Perjuangan dapat berperan layaknya Pendidikan Kewarganegaraan misalnya  sebagai sumber inspirasi akademik, dan sarana perubahan perilaku untuk membangun partisipasi politik warga negara yang bertanggung jawab. Dengan adanya muatan tersebut, diharapkan PDI Perjuangan dapat berjalan beriringan dengan Pendidikan Kewargangearaan guna mencapai kehidupan yang lebih baik. PDI Perjuangan belum bisa melaksanakan pendidikan politik secara maksimal dikarenakan berbagai kendala yang dihadapi.Kata Kunci: Karakter Bertanggung Jawab, Pendidikan Politik, Partai Politik, dan PKn.
Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Industri Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Sintang Agnesia Hartini; Fusnika Fusnika; Juri Juri
Jurnal Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri Vol. 7 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/ekonika.v7i1.1910

Abstract

Dewasa ini pemerintah mengajak masyarakat untuk memiliki usaha yang ditekuni. Usaha tersebut diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga, terutama ditengah kondisi pandemi Covid 19, dimana daya beli masyarakat relatif menurun. Karena persaingan bisnis yang cukup ketat, menyebabkan UMKM sukar bertahan dalam jangka waktu lama. Kesulitan yang sering dialami adalah modal, pemasaran dan kualitas dari produk yang dihasilkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peran pemerintah daerah dalam membina masyarakat yang memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang identik dengan Home Industry di Kabupaten Sintang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data, antara lain: Observasi, Wawancara dan Studi dokumentasi. Setelah melakukan penelitian, peneliti menemukan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Sintang ada beberapa sektor. (1) Sektor kerajinan tangan berupa Tenun Ikat; (2) Sektor transportasi berupa jasa taksi Bandara Tebelian; (3) Sektor pariwisata berupa perhotelan.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL MELALUI IMTAQ OLEH GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMA NEGERI 1 DEDAI Suparno Suparno; Juri Juri; Paulinus Paulinus
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v8i1.2363

Abstract

The faith and devotion of students is the goal of national education where school educational institutions are one of the most effective vehicles for achieving educational goals. However, the problem in the study of the implementation of moral education through faith and piety (imtaq) by teachers to shape the character of students at SMA Negeri 1 Dedai, the condition of moral behavior and personality of students is very concerned, this is indicated by the existence of cases such as students being late when the lesson starts, students do not pay attention to the teacher when delivering the material and there are many students who skip or run away during school hours. The purpose of the research is to describe the implementation of moral education through Imtaq by teachers to shape student character at SMA Negeri 1 Dedai. Researchers used qualitative methods, the subjects and objects of research were teachers of Islamic Religion, Catholic Religion and Islamic Religion Students and Catholic Religion Students. The data analysis technique used is a qualitative approach in this study, data collection techniques through observation, interviews (interviews), and documentation. The results showed that: (1) The purpose of the imtaq program at SMA Negeri 1 Dedai is to instill good character values in students, besides that it also familiarizes students so that students have faith and devotion to Allah SWT. (2) The implementation of the imtaq program in instilling student character at SMA Negeri 1 Dedai has been going well and with this imtaq program students have reflected good character. The conclusion is that the implementation of moral education through imtaq is very good for shaping student character. Keywords:Moral Education and Imtaq   
ANANILIS PERILAKU PEMILIH DI KELURAHAN KEDABANG KECAMATAN SINTANG PADA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019 Juri Juri; Rahmad Sugianto
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v5i2.942

Abstract

Penelitian ini bertolek dari adanya tipe pemilih yang setiap kali pemilu selalu muncul. Adapun perilaku tersebut, yakni (1) pemilih rasional; (2) pemilih konvensional; (3) pemilih karena ada imbalan tertentu yang diberikan kandidat; (4) pemilih karena melihat visi-misi dan ikatan suku, agama juga budaya; (5) pemilih berdasarkan figur, dan partai pengusung. Tipe pemilih demikian, berlaku secara nasional. Artinya, diseluruh Indonesia, dipastikan ada pemilih yang demikian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di Kelurahan Kedabang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat khususnya pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan tipe pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, (2) perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat pengumpulan data lembar observasi, paduan wawancara, dan dokumentasi. Hasli penelitian menunjukkan 1) pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 mayoritas tipe rasional, 2) perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 merupakan perilaku rasional, berdasarkan figur dan partai pengusung, 3) faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih di Kelurahan Kedabang pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, seperti budaya masyarakat, lingkungan politik, Lingkungan sosial Masyarakat, dan faktor kepribadian yang tercermin dari kandidat. Kata Kunci: Perilaku Pemilih, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
EKSISTENSI NILAI-NILAI KEBUDAYAAN PADA TRADISI ADAT MELAH PINANG DAYAK IBAN KABUPATEN KAPUAS HULU Juri Juri; Dominika Santi
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2019): Jurnal PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v4i2.552

Abstract

Penelitian ini bertolak dari keinginan kami untuk menjaga kearipan lokal di berbagai daerah dan suku yang mendiami pulau Kalimantan. Kali ini fokus penelitiannya pada tataran subsuku Dayak Iban berkaitan dengan tradisi adat Melah Pinang di Desa Laja Sandang Kecamatan Empanang Kabupaten Kapuas  Hulu Kalimantan Barat. Adat melah piang ini dalam Bahasa Indonesia adalah bentuk adat pernikahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan bentuk penelitian studi kasus. Peneliti hanya memaparkan hasil penelitian dalam bentuk narasi tanpa memanipulasi hasil yang diperoleh dari lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Adat melah pinang ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Dayak Iban dari jaman nenek moyang terdahulu; (2) dalam tradisi Melah Pinang ada makna yang terkandung, seperti hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhan; (3) disampiang terdapat makna, dalam tradisi Melah Pinang terdapat pula nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, keagamaan dan kebersamaan.Kata kunci: KebudayaaanLokal, Melah Pinang, Dayak Iban
IMPLEMENTASI NILAI SILA KETIGA PANCASILA DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER KEBANGSAAN PADA TARIAN ZAPIN MELAYU DI DESA MADANG PERMAI KECAMATAN SUHAID KABUPATEN KAPUAS HULU Mardawani Mardawani; Juri Juri; Sarah Anjenie
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v8i1.2360

Abstract

This research examines the implementation of the value of the third precept of Pancasila in developing national character in the preservation of Zapin Melayu in Desa Madang Permai, Kecamtan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu. This research uses Qualitative methods and Ethnographic research forms. Data collection techniques using direct observation techniques, interviews and documentation studies. The data collection tool uses observation sheets, interview guidelines, and documentation study guidelines. The results showed that: 1) the impelemation of the value of the third precept of pancasila in the implementation of Zapin Melayu (belangkah) in Desa Madang Permai that is: (a) Pre-Implementation of Zapin Melayu, which includes preparing the equipment used, preparing the forging of the implementation, preparation of dance members. (b) the core performance of the Malayu Zapin dance, namely the gambus player and drummer, entered the first time to the area of the Malayu Zapin dance, then the gambus players plucked the gambus and the dance members. 2) the value of national character in the preservation of Malayu Zapin includes: religious values, social care, creativity, friendship, and love of the motherland. 3) supporting factors and obstacles to the implementation of Zapin Melayu are supported by the village government and support from the community. Desa Madang Permai Kecamatan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu. Keywords: The Third Precept of Pancasila, Malayu Zapin Dance, Nationality Character.
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA SEMUNTAI TAHUN 2014 Juri Juri; Paulus Jakari Bujang
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 3, No 1 (2018): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v3i1.145

Abstract

Masalah umum yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa Semuntai cenderung masih rendah. Padahal, tingkat partisipasi yang tinggi tentu memberikan gambaran positif adanya keterlibatan masyarakat mendukung pesta demokrasi lima tahunan meskipun masih dalam lingkup kecil. Sebab, jika masyarakat dalam lingkup kecil tingkat partisipasinya membaik, besar kemungkinan ketika pemilihan pada tataran luas jauh lebih meningkat dan dengan  demikian memperkecil angka golput. Penelitian ini, pada dasarnya ingin mengungkap seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat saat pemilihan kepala desa Semuntai yang dilaksanakan tahun 2014 lalu. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat masyarakat dalam berpartisipasi pada saat pemilihan kepada desa Semuntai tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) partisipasi masyarakat masih relatif rendah walaupun pada dasarnya tidak terlalu significan. 2) faktor pendorong masyarakat berpartisipasi antara lain: keinginan untuk menjadi desa yang maju, mandiri dan sejahtera. Faktor pendukung lainnya adalah sudah relatif banyak masyarakat yang mempunyai kesadaran memberikan hak suara ketika pemilihan berlangsung. 3) faktor penghambat masyarakat berpartisipasi antara lain: kurang maksimal sosialisasi politik yang dilakukan para kandidat kades, ada masyarakat yang merasa kecewa sebab pembangunan yang dinikmati belum sesuai dengan harapan, ada yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dikarenakan jarak yang jauh dan harus berjalan kaki.Kata kunci: Partisipasi politik masyarakat, pemilihan kepala desa