Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

UJI KEMAMPUAN LILIN AROMATERAPI ANTI NYAMUK DARI EKSTRAK TANAMAN SERAI (Cymbopogon Citratus) UNTUK MEMATIKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI Ashari Rasjid; Ridwan Ridwan
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2912

Abstract

Keberadaan nyamuk Aedes aegypti di lingkungan masyarakat sangatlah mengganggu, karena perilaku nyamuk yang membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Terutama pada musim penghujan, nyamuk berkembang biak dengan sangat pesat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan lilin aromaterapi dari ekstrak tanaman serai dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan bersifat eksperimen. Sampel dalam penelitian ini yaitu 25 nyamuk Aedes aegyptidisetiap konsentrasinya yang dipaparkan menggunakan lilin aromaterapi dari ekstrak tanaman serai dengan konsentrasi 70%, 80% dan 90%, dengan metode paparan aromaterapi lilin selama 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji coba lilin aromaterapi dari ekstrak tanaman serai memiliki hasil yang berbeda disetiap konsentrasinya. Lethal Concentration 50 (LC50)adalahKonsentrasi dimana dapat membunuh 50% organisme yang diuji pada waktu tertentu. Konsentrasi yang memenuhi kriteria Lethal Concentration 50 (LC50)adalah konsentrasi 90% dengan persentase kematian 52%. Sedangkan pada pada konsentrasi 80% persentase kematian yang didapat yaitu 40% dan pada konsentrasi 70% mendapatkan presentase kematian 12%. Kedua konsentrasi yaitu konsentrasi 70% dan 80% tersebut tidak memenuhi standar Lethal Concentration 50 (LC50).Kesimpulan penelitian ini yaitu lilin aromaterapi dari ekstrak tanaman seraidalam mematikan nyamuk Aedes aegypti dengan hasil uji coba dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan teori tanaman serai mengandung minyak atsiri yang berfungsi untuk pengusir atau repelan nyamuk dan terbukti pada hasil uji coba ini lilin aromaterapi anti nyamuk dari ekstrak tanaman serai lebih efektif dijadikan alternatif sebagai repelan atau pengusir nyamuk Aedes aegypti.Kata Kunci : Ekstrak Tanaman Serai, Lilin Aromaterapi Anti Nyamuk, Nyamuk Aedes aegypti.Ahmad Idris. dkk, 2014. Berfungsi Sebagai Bahan Pengikat Wewangian Agar Aroma Keharumannya Bertahan Lebih Lama. Palu: Pendidikan Kimia/FKIP – Universitas Tadulako. (Online) https://media.neliti.com/media/publications/224119-analisis-kualitas-minyak-nilam-pogostemo.pdf. Diakses 20 Mei 2022Arda Dinata. 2018. Kesehatan Lingkungan(Efendi (ed.); pertama), nuha medika.Eden, dkk 2020. Minyak Sereh Penolak Nyamuk efektif, Alami dan Aman. Semarang: Universitas Negeri Semarang. https://mipa.unnes.ac.id/v3/2021/01/minyak-sereh-penolak-nyamuk-efektif-alami-dan-aman. Diakses 12 Desember 2021.Hasriani, Ashari Rasjid, 2020. Kemampuan lilin anti nyamuk dari kulit jeruk bali (citrus Maxima) dalam mematikan Nyamuk.Makassar: Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat. Vol. 20, No.1, e-issn 2622-6960.Kemenkes RI. 2018. Data Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta. Kemenkes RI. Hlm. 155Khoirotunnisa, M. 2008. Aktivitas minyak atsiri daun sereh (Cymbopogon winterianus, jowitt) terhadap pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro dan identifikasinya. [Disertasi]. Semarang: Universitas Diponegoro.Minah, N. Faidliyah, dkk, 2017. Pembuatan Lilin Aromaterapi Berbasis Bahan Alami. Industri inovatif Vol 7 No 1, Maret 2017. Hal 29-34. Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang.Naria, Evi. 2005. Mewaspadai Dampak Bahan Pencemar Timbal (Pb) di Lingkungan terhadap Kesehatan. Jurnal Komunikasi Penelitian. Vol.17(4).Rahmah, DA., 2014. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Serai (Cymbopogon citratus) Dan Potensinya Sebagai Pencegah Oksidasi Lipid. IPB, Bogor.Sahani. Wahyuni. Dkk. 2019. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Skripsi.Makassar: Politeknik Kesehatan Jurusan Kesehatan Lingkungan.Saputa dkk, 2020. Uji Efektivitas Formula E-Liquid Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon Nardus L) sebagai repelan terhadap nyamuk aedes aegypti. Sukabumi: Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Jurnal Unpad. Vol. 8 No. 3; 126-132. E-ISSN: 2541-2574WHO. 2018. Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Regional Office for South-East Asia. Hlm.3-15.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DI KECAMATAN MAJAULENG KABUPATEN WAJO Ashari Rasjid; Ain Khaer; Reski Febrianti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.3194

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti mampu membawa virus dengue penyebab demam berdarah atau DBD yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di berbagai daerah. Dengan mengganggu siklus hidup nyamuk, terutama pada tahap larva, seseorang dapat mencegahnya. Dengan adanya jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majuleng Kabupaten Wajo, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan adat masyarakat. Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo digunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan temuan, larva Aedes aegypti ditemukan di 26% rumah responden. Kelembaban (p value 0,019) dan curah hujan merupakan faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan kebiasaan 3M (P value 0,716) dan suhu udara (P value 0,226) pada penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Studi ini menemukan bahwa meskipun ada hubungan antara kelembaban dan curah hujan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, tidak ada hubungan antara suhu udara dan 3M Plus. masyarakat harus bekerjasama untuk mencegah keberadaan jentik Aedes aegypti dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Ini akan membantu mereka menyingkirkan area mana pun di mana siklus hidup nyamuk dapat berlanjut.Kata Kunci: Jentik Aedes aegypti, Kebiasaan, Lingkungan
Kemampuan Lilin Aromaterapi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Pengusir Lalat Rumah (Musca domestica) Ashari Rasjid; Nur Magfira Haerunnisya; Budirman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.97

Abstract

Flies are vectors that can cause disease for humans. The presence of flies greatly interferes with human life. To break the chain of disease transmission from flies, it is necessary to carry out control. For example, the use of natural insecticides from star fruit plants (Averrhoa bilimbi) which has chemical compounds that are toxic to fly vectors. The purpose of this study was to determine the effectiveness of aromatherapy candles of star fruit leaf extract (averrhoa bilimbi) as a house fly repellent (musca domestica). This type of research is experimental research. The samples used in this study were 100 house flies (musca domestica) with an exposure time of 1 hour with an interval of 20 minutes with 3 repetitions and the concentration of extracts used was 30%, 40% and 50%. The results showed that at a concentration of 30% the average total evicted flies were 4 heads with a percentage of 40%, the concentration was 40% of the total average evicted flies as many as 5 heads with a percentage of 50%, and the concentration of 50% of the total average evicted flies were 8 heads with a percentage of 80%. Inferred from the three concentrations used, the most effective concentration in repelling test flies is a concentration of 50%. So it is recommended that people use star fruit leaf wax in repelling flies. Keywords : Aromatherapy Candles, Extract, Star Fruit Leaves Wuluh, House repellents and flies.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DI KECAMATAN MAJAULENG KABUPATEN WAJO Ashari Rasjid; Ain Khaer; Reski Febrianti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.410

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti mampu membawa virus dengue penyebab demam berdarah atau DBD yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di berbagai daerah. Dengan mengganggu siklus hidup nyamuk, terutama pada tahap larva, seseorang dapat mencegahnya. Dengan adanya jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majuleng Kabupaten Wajo, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan adat masyarakat. Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo digunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan temuan, larva Aedes aegypti ditemukan di 26% rumah responden. Kelembaban (p value 0,019) dan curah hujan merupakan faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan kebiasaan 3M (P value 0,716) dan suhu udara (P value 0,226) pada penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Studi ini menemukan bahwa meskipun ada hubungan antara kelembaban dan curah hujan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, tidak ada hubungan antara suhu udara dan 3M Plus. masyarakat harus bekerjasama untuk mencegah keberadaan jentik Aedes aegypti dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Ini akan membantu mereka menyingkirkan area mana pun di mana siklus hidup nyamuk dapat berlanjut. Kata Kunci: Jentik Aedes aegypti, Kebiasaan, Lingkungan
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI DI KECAMATAN MAJAULENG KABUPATEN WAJO Rasjid, Ashari; Khaer, Ain; Febrianti, Reski
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.410

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti mampu membawa virus dengue penyebab demam berdarah atau DBD yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di berbagai daerah. Dengan mengganggu siklus hidup nyamuk, terutama pada tahap larva, seseorang dapat mencegahnya. Dengan adanya jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majuleng Kabupaten Wajo, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan adat masyarakat. Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo digunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan temuan, larva Aedes aegypti ditemukan di 26% rumah responden. Kelembaban (p value 0,019) dan curah hujan merupakan faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan kebiasaan 3M (P value 0,716) dan suhu udara (P value 0,226) pada penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Studi ini menemukan bahwa meskipun ada hubungan antara kelembaban dan curah hujan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, tidak ada hubungan antara suhu udara dan 3M Plus. masyarakat harus bekerjasama untuk mencegah keberadaan jentik Aedes aegypti dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Ini akan membantu mereka menyingkirkan area mana pun di mana siklus hidup nyamuk dapat berlanjut. Kata Kunci: Jentik Aedes aegypti, Kebiasaan, Lingkungan
Hubungan Kondisi Lingkungan Dengan Keberadaan Telur Nyamuk Aedes di Wilayah Kerja Puskesmas Bontokassi Kabupaten Takalar Rasjid, Ashari; Ahmad, Hamsir; Hermawan, Harman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 24 No 1 (2024): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v24i1.467

Abstract

The mosquitoes Aedes aegypti and Aedes albopictus are vectors of dangue hemorrhagie fever, having unique habitat and behavior characteristics. The Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes can generally be found in settlements, people’s homes and buildings. One of the ways can be used to determine the existence of Aedes aegypti mosquitoes in one district is conducting a survey and installing an ovitrap.The study aims to know the relationship between temperature, humidity, lighting conditions and environmental cleanliness with the density of Aedes mosquito eggs in Bontokassi Public Health Center, Galesong Selatan District, Takalar Regency. This type of this research is Analytical Observational with a cross-sectional study design. The results show that the presence of Aedes mosquito eggs in the working area of the bontokassi public health center has an average of 67,3% inside the house and 55,8% outside the house. There is no relationship between indoor air temperatures and outdoor air temperature, is no relationship air humidity, there is a relationship lighting conditions, and there is a relationship between the cleanliness of the outside environment and the existence of Aedes mosquito eggs Bontokassi Public Health Center. In a conclusion, There are 3 categories of variables which have no relationship and 4 variable category which has a relationship with the density of Aedes mosquito eggs in Bontokassi Public Health Center. The researcher suggested for all community to keep the home environment clean.  Keywords : Aedes aegepty; Ovitrap, Dengue Fever
Uji Efektivitas Daun Alamanda (Allamanda cathartica L)Terhadap Larvasida Jentik Aedes aegypti Rasjid, Ashari; Hidayat, Hidayat; Maharanty , Nur Awalia
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 24 No 2 (2024): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v24i2.893

Abstract

Dengue fever is a serious public health problem, especially in endemic areas such as Indonesia. This disease can cause Extraordinary Events (KLB) with high mortality rates. Based on data from the Ministry of Health, until June 14, 2021, there were 16,320 cases of DHF in Indonesia, with an increase of 6,417 cases compared to the previous period. One of the efforts to control the spread of DHF is to kill Aedes aegypti mosquito larvae, the main vector of the disease. This study aims to determine the effectiveness of alamanda leaf extract (Allamanda cathartica L.) in killing Aedes aegypti larvae, using the Lethal Concentration 80 (LC80) indicator, which is the concentration that can kill 80% of the larval population. This study used a sample of 250 Aedes aegypti larvae with 3 replications for each treatment, consisting of 35%, 45%, and 50% concentrations of alamanda leaf extract, and 0% as control. The larvae were observed for 24 hours to determine the level of mortality caused by various concentrations of extracts. At 35% concentration, the total average mortality of larvae was 3 (12%). At 45% concentration, the average mortality increased to 5 (20%), and at 50% concentration, the average mortality remained at 5 (20%). These results indicate that the concentration of alamanda leaf extract used did not reach 80% mortality. Alamanda leaf extract at concentrations of 35%, 45%, and 50% is not yet effective for killing Aedes aegypti larvae because the resulting mortality percentage is still far from the LC80. Further research is needed to find more optimal concentrations or combine with other methods in mosquito larvae control. Keywords:  Alamanda Leaf Extract; Larvicide; Aedes aegypti larvae
APLIKASI EKSTRAK DAUN TEH HIJAU SEBAGAI INSEKTISIDA DALAM PENCEGAHAN NYAMUK DEMAM BERDARAH (Aedes aegypti) DI KELURAHAN BANTA-BANTAENG KOTA MAKASSAR Zaenab, Zaenab; Rasjid, Ashari; Haerani, Haerani; Rafidah, Rafidah
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i1.1866

Abstract

Kota Makassar merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk wilayah terbesar kelima di Indonesia. Pada tahun 2020, Makassar mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi, yaitu 175 kasus. Pengendalian vektor penyakit ini masih mengandalkan metode kimiawi sebagai strategi utama, terutama dalam menekan populasi nyamuk Aedes aegypti. Salah satu alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan adalah pemanfaatan insektisida alami berbasis ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga Kelurahan Banta-Bantaeng dalam upaya pencegahan penyebaran DBD melalui aplikasi ekstrak daun teh hijau sebagai insektisida alami. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan mengenai penyakit DBD dan pemanfaatan insektisida alami, serta demonstrasi langsung tentang cara aplikasi ekstrak daun teh hijau. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebanyak 23 peserta (88,46%) memahami tujuan, efektivitas, dan prosedur aplikasi ekstrak daun teh hijau dalam pengendalian nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, sebanyak 8 peserta (30,76%) aktif memberikan pertanyaan pada sesi diskusi, sedangkan 16 peserta (61,53%) mampu mendemonstrasikan aplikasi ekstrak daun teh hijau secara mandiri. Oleh karena itu, disarankan agar masyarakat rutin menggunakan produk berbasis ekstrak teh hijau sebagai salah satu metode pencegahan DBD.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Aplikasi Ekstrak Daun Teh Hijau Sebagai Insektisida Dalam Pencegahan Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti) Di Kelurahan Banta-Bantaeng Kota Makassar Rasjid, Ashari; zaenab, Zaenab; Rafidah, Rafidah; Haerani, Haerani; Azizah, Nurfitriani
Jurnal Abdimas Jatibara Vol 3, No 2 (2025): Jatibara Vol.3 No.2 Februari 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jaj.v3i2.2152

Abstract

Makassar City is the capital of South Sulawesi Province, which is the fifth largest region with the highest number of dengue fever cases, recording 175 cases in 2020. Chemical control remains the primary approach for managing Aedes aegypti mosquitoes. One method of control is using natural insecticides derived from green tea leaf extract. A community service initiative aimed to develop the knowledge and skills of local residents in Banta-Bantaeng Village in preventing the spread of Dengue Fever through the application of green tea leaf extract. The community service methods included education about Dengue Fever and the use of natural insecticides from green tea extract, as well as a demonstration on how to apply the green tea leaf extract. The results of the community service showed that 23 people (88.46%) recognized the purpose, effectiveness, and application procedures of green tea leaf extract for preventing dengue mosquitoes (Aedes aegypti). In conclusion, 8 participants (30.76%) provided feedback through questions during the discussion session, and 16 people (61.53%) were able to demonstrate the application of green tea leaf extract. It is recommended that the community regularly apply the green tea leaf extract product to prevent Aedes aegypti mosquitoes.
Pengaruh Variasi Umpan Organik terhadap Jumlah Lalat Tertangkap pada Lem Perekat di Pasar Pabaeng Baeng Kota Makassar Rasjid, Ashari; Ahmad, Hamsir; Tokan, Pius Kopong; Rahayu, Rahmi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 25 No 1 (2025): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v25i1.1307

Abstract

Pasar adalah tempat transaksi barang dengan berbagai pedagang yang sering menjadi sumber sampah organik, termasuk limbah ikan, tempe busuk, buah, dan sayur, yang menjadi tempat berkembang biaknya lalat. Lalat, sebagai vektor penyakit, dapat menyebarkan infeksi saluran pencernaan, infeksi mata, dan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variasi umpan limbah ikan, tempe busuk, limbah buah, dan limbah sayur terhadap kepadatan lalat yang terperangkap pada lem perekat di Pasar Pabaeng Baeng Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) dengan dosis 10 gram untuk setiap jenis umpan dan 3 kali replikasi. Hasil uji statistik One-Way ANOVA menunjukkan bahwa variasi umpan memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah lalat yang terperangkap (P=0.006). Umpan limbah ikan terbukti paling efektif dalam menarik lalat, hal ini disebabkan oleh tekstur yang lembek dan kandungan darah yang tinggi pada limbah ikan. Berdasarkan temuan ini, disarankan kepada pedagang pasar untuk memanfaatkan limbah ikan, buah, dan sayur sebagai umpan pada lem perekat untuk mengurangi populasi lalat di pasar, yang dapat meningkatkan kebersihan dan mengurangi risiko penularan penyakit. Kata Kunci      : Lalat;  Lem Perekat; Variasi Umpan