Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENILAIAN NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP PURSE SEINE DI KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Hudjuala, Erlin; Rarung, Lexy K.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16989

Abstract

AbstrakBitung merupakan salah satu kawasan pengembangan perikanan di Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi ini memiliki infrastruktur yang mendukung bongkar muat barang dari Kota Bitung dan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung.Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dengan tujuan (1) Untuk mengetahui perkembangan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse seine di daerah penelitian (2) Untuk mengetahui penilaian nelayan terhadap Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse seine (3) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pelaksana Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse seine di daerah penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menafsirkan data secara umum sebagai apa yang tersedia di lapangan. Data yang diambil pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian serta wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner terhadap nelayan, responden yang dijadikan sampel yaitu nelayan penerima bantuan alat tangkap Purse seine dan Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen literature-literatur serta bahan bacaan yang menyangkut langsung dengan perikanan tangkap Purse seine. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis dengan memberikan gambaran serta keterangan dengan menggunakan kalimat penulis secara sistematis dan mudah dimengerti sesuai dengan data yang diperoleh. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis data dengan menggunakan perhitungan seperti penjumlahan, persentasi dan rata-rata.Tanggapan dari responden menunjukkan sebagai berikut : 1) sebanyak 80% nelayan pemilik Purse seine yang menjawab setuju dan 50% untuk ABK menjawab setuju dengan Program Dinas Perikanan sangat berperan penting dalam perikanan tangkap; 2) sebanyak 50% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya pengembangan potensi masyarakat nelayan; 3) sebanyak 60% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 75% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya alat tangkap untuk meningkatkan hasil tangkapan; 4) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 87,5% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya bantuan perahu motor; 5) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 75% untuk ABK yang menjawab setuju dengan pernyataan bahwa nelayan berinteraksi baik dengan Dinas Perikanan; 6) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya sosialisasi dalam pelaksanaan program pengembangan; 7) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab kurang setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa prosedur dalam penyaluran bantuan memberatkan nelayan untuk memperoleh bantuan; 8) sebanyak 80% nelayan pemilik Purse seine menjawab tidak setuju dan 75% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa sosialisasi yang diberikan tidak membantu masyarakat nelayan; 9) sebanyak 80% nelayan pemilik Purse seine menjawab tidak setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa pemberian bantuan yang diberikan tepat sasaran; dan 10) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab tidak setuju dan 87,5% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa Program Dinas Perikanan dan Kelautan tidak memberikan keuntungan bagi nelayan.Kata kunci: purse seine, pengembangan, perikanan tangkap, penilaian nelayan
KEGIATAN ALTERNATIF NELAYAN DI DESA MAKALESUNG KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA Tairas, Marlon; Rarung, Lexy K.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.1.2013.13309

Abstract

Abstract Livelihood as fishermen whose livelihood is heavily dependent on weather and sea conditions. In this condition fishermen increasingly difficult to get a satisfactory income. Heaviest burden will be borne by the fishermen households, the wife of coastal fishermen or women. By their husbands because of reduced income or none at all then also the fishermen of coastal women should strive tomoveo ther professions during the waiting time allowed to go to sea. This study aims to look at the general state of fisheries in Mangket Makalisung coastal village and to know and analyze the alternative activities of fishermen in Mangket Makalisung coastal village when they are not able to carry out fishing activities in the sea. Research conducted in the Makalisung village this is a case study in which the phenomenon described in this study apply only to areas where research. In accordance with the alternative title of the research activities chosen by the fishermen in the study area cannot be enacted in other regions. The data was collected in the census, where all the fishermen in the Makalisung village as object for questioning. The data obtained in this study were analyzed with descriptive analysis. This analysis is to develop the ability of researchers to provide discussion relating to the situation found in the field. The type of alternative activities on coastal fishing communities Maengket include motorcycle taxis (those who have motorcycles), masons, collect sea cucumbers and make aboat. Keywords: fishermen, livelihood, alternative activities   Abstrak Mata pencaharian sebagai nelayan adalah mata pencaharian yang sangat bergantung pada cuaca dan kondisi laut. Pada kondisi ini nelayan semakin sulit mendapatkan penghasilan yang memuaskan.Beban paling berat akan ditanggung rumah tangga nelayan, yaitu istri nelayan atau kaum perempuan pesisir. Oleh karena pendapatan suami mereka berkurang ataupun tidak ada sama sekali maka perempuan pesisir juga para nelayan harus berusaha keras untuk beralih profesi lain selama menunggu waktu yang memungkinkan untuk melaut. Penelitian ini bertujuan melihat keadaan umum usaha perikanan di Pantai Mangket Desa Makalisung dan mengetahui serta menganalisis kegiatan alternatif masyarakat nelayan yang ada di pantai Mangket Desa Makalisung pada saat mereka tidak dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut. Penelitian yang dilakukan di desa Makalisung ini merupakan penelitianstudi kasus dimana fenomena yang digambarkan dalam penelitian ini hanya berlaku untuk wilayah ditempat penelitian.Sesuai dengan judul penelitian ini maka alternatif kegiatan yang dipilih oleh nelayan di wilayah penelitian tidak dapat di berlakukan di wilayah lain. Pengumpulan data dilakukan secara sensus, dimana semua nelayan yang ada di desa Makalisung dijadikan objek untuk dimintai informasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis ini merupakan suatu analisis dengan mengembangkan kemampuan peneliti dalam memberikan bahasan yang berkaitan dengan situasi yang ditemukan di lapangan. Adapun jenis kegiatan alternatif masyarakat nelayan di pantai Mangket di antaranya adalah tukang ojek (bagi yang memiliki sepeda motor), tukang bangunan, mengumpul teripang dan membuat perahu. Kata Kunci: nelayan, mata pencaharian, kegiatan alternatif
ANALISIS FINANSIAL USAHABUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KARAMBA JARING TANCAP DI DESA SINUIANKECAMATAN REMBOKEN Sambuaga, Omega V.; Rarung, Lexy K.; Durand, Swenekhe S.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16964

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keadaan umum Desa Sinuian Kecamatan Remboken dan mengetahui apakah usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap layak atau tidak layak untuk dijalankan. Metode dasar dari penelitian ini yaitu studi kasus, pengambilan data dilakukan secara sensus dimana responden yang diambil adalah 100% dari populasi nelayan pembudidaya ikan nila di Desa Sinuian, data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang terkumpul dengan cara observasi dan data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip untuk menganalisis usaha budidaya ikan dengan metode analisis data seperti operating profit, net profit, profit rate, benefit cost ratio, rentabilitas, break event point, payback period, net present value, dan internal rate of return.Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap di Desa Sinuian layak untuk dijalankan karena nilai operating profit positif, profit rate dari usaha budidaya ikan ini mencapai 57,23%, rentabilitas 92,22%, nilai benefit cost ratio  >1 yaitu 1,57; BEP atau titik impas yaitu BEP penjualan Rp. 24,562,016dan BEP satuan 982.48kg selanjutnya tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan nila ini adalah 1 tahun 1 bulan, dengan IRR 92,09%, NPV 329,059,572.14.Kata Kunci : Karamba jaring tancap, analisis finansial, ikan nila
ANALISIS KEPUTUSAN PERSEDIAAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS DAN GIRIAN BAWAH KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Taine, Dewanty S.; Andaki, Jardie A.; Rarung, Lexy K.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 3 (2014): (April 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.3.2014.13380

Abstract

Abstract This research aims to knowing what the purpose of making supply conclusion of smoke-fish in sub-district Girian and to know how to take supply conclusion of smoke-fish by businessman in sub-district Girian. The method used in this research is survey method. The variables measured in this research are supply (kg), booking fee (Rp), demand (Kg/Year), and extends fumigation place (m2). To determine the factors that affect in supply conclusion of smoke-fish is used multiple regression analysis Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Making supply conclusion of smoke-fish by the businessman used so the stockpile of smoke-fish can save to keep continuing fills up market request. Linear regression equation for supply conclusion bloater in Kelurahan Girian Atas and Girian Bawah, Bitung City, Province of North Sulawesi is Y= 0.2732 + 0.4644X1 + 0.3287X2 + 0.0691X3 close relation with (R2 = 0.7833). X1 variables (booking fee), X2 (demand), and X3 (extends fumigation place) simultaneously afecceted to Y (supply conclusion of smoke-fish). The partial result variables X1 (booking fee) and X2 (demand), significant effect on Y (supply conclusion of smoke-fish), while X3 (extends fumigation place) no significant effect. Keyword: smoke-fish, supply conclusion, survey method, demand   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa tujuan dari pengambilan keputusan persediaan ikan asap di Kecamataan Girian dan mengetahui bagaimana pengambilan keputusan perseiaan ikan asap oleh Pengusaha di Kecamataan Girian. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Variabel-variabel yang di ukur dalam penelitian ini adalah persediaan (kg), biaya pemesanan (Rp), permintaan (kg/tahun), dan luas tempat pengasapan (m2). Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan persediaan ikan asap digunakan analisis regresi berganda Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Pengambilan keputusan persediaan ikan asap dilakukan oleh para pengusaha agar persediaan ikan asap terus terjaga sehingga dapat terus memenuhi permintaan pasar. Persamaan regresi linier untuk keputusan perseiaan ikan asap di Kelurahan Girian Atas dan Girian Bawah Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara yaitu Y= 0,2732 + 0,4644X1 + 0,3287X2 + 0,0691X3 dengan keeratan hubungan (R2 = 0,7833). Variabel X1 (biaya pemesanan), X2 (permintaan) dan X3 (luas tempat pengasapan) secara bersama-sama mempengaruhi Y (keputusan persediaan ikan asap). Hasil uji secara parsial variable X1 (biaya pemesanan) dan (permintaan) berpengaruh signifikan terhadap Y (keputusan persediaan ikan asap), sedangkan X3 (luas tempat pengasapan), tidak berpengaruh signifikan. Kata kunci : ikan asap, pengambilan keputusan, metode survey, permintaan
ANALISIS KEBERHASILAN USAHA KELOMPOK NELAYAN PENERIMA BANTUAN JARING PAJEKO (PURSE SEINE) DI DESA DALUM KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULUAN TALAUD Dalope, Merlianti; Rarung, Lexy K.; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 4 (2014): (Oktober 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.4.2014.13402

Abstract

Abstract This study analizes the success of the fishermen group’s venture as purse seine (pajeko) aid recipient in Dalum village salibabu sub district talaud island regency. This research is intended to study how this fishermen group, which is situated in Dalum village, and as purse seine aid recipient could success in their venture and looking at it from social and economic condition of the members of this fishermen group before before and after receiving the aid package, also about their organizational structure business management, capital, manpower, the yield of fish caught, marketing and product-sharing system. Based on the results of this studi, the social and economic condition of the above mentioned fishermen group’s members before and after receiving the aid package were already good. Since accordiny to engel index is 78,84% for food and fishermen rate of exchange (NTN) is around figure one (NTN=1), that is, 1,5 as still having remainder of income and the spending per month as much as 423,375 IDR. While after receiving the aid package, the member of the fishermen group as aid recipient having 59,59% of engel index for food and fisherman rate of exchange (NTN) around figure one (NTN=1), that is 1,8. This has been categorized as having quite good level of prosperity because one has been able to meet his/her daily livelihood and will have the potential of consuming secondary needs or even to save money with the rest of his income and monthly spending as much as 1.395.000 IDR Key words : fishermen group, the aid of purse seine (pajeko), Dalum village Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang analisis keberhasilan usaha kelompok nelayan penerima bantuan jaring pajeko (purse seine) di Desa Dalum Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana keberhasilan kelompok nelayan penerima bantuan jaring pajeko (purse seine) di Desa Dalum yang dilihat dari kondisi sosial dan ekonomi anggota kelompok nelayan sebelum dan sesudah menerima paket bantuan, struktur organisasi, manajemen usaha, modal, tenaga kerja, hasil tangkapan, pemasaran dan sistim bagi hasil. Berdasarkan hasil penelitian kondisi sosial dan ekonomi anggota kelompok nelayan sebelum dan sesudah menerima paket bantuan sudah baik karena dari hasil analisis Indeks Engel sebelumnya adalah 78,84% untuk makanan dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) berada disekitar angka satu (NTN=1), yaitu 1,5 dan mempunyai sisa pendapatan dan pengeluaran per bulan sebesar Rp. 423.375, sedangkan setelah menerima paket bantuan anggota kelompok nelayan penerima bantuan memiliki Indeks Engel 49,59% untuk makanan dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) berada disekitar angka satu (NTN=1), yaitu 1,8, ini sudah tergolong mempunyai tingkat kesejahteraan yang cukup baik karena mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan subsistensinya dan mempunyai potensi untuk mengkonsumsi kebutuhan sekunder atau bahkan menabung (saving) dengan sisa pendapatan dan pengeluaran per bulan sebesar Rp. 1.395.000. Kata kunci : Kelompok Nelayan, Bantuan Jaring Pajeko, Desa Dalum
ANALISIS KEPUTUSAN PERSEDIAAN ES BALOK DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TUMUMPA KOTA MANADO Hutagalung, Derma; Durand, Swenekhe S.; Rarung, Lexy K.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16966

Abstract

AbstrakSektor kelautan dan perikanan memiliki potensi besar sebagai sektor unggulan dan penggerak utama pembangunan perekonomian daerah menuju Sulawesi Utara yang maju, mandiri dan sejahtera. Hal ini disebabkan karena sektor ini memiliki keunggulan komparatif dibanding sektor lainnya berupa ketersediaan sumberdaya alam yang sangat besar dan mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa, yang mampu menghasilkan produk dan jasa dengan daya saing tinggi, sepanjang dapat mengelolanya dengan tepat. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ketersediaan sumberdaya alam yang ada di daratan semakin terbatas, khususnya yang berbasiskan lahan, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya kegiatan ekonomi sebagai dampak dari pelaksanaan pembangunan. Tujuan penelitin  untuk mengetahui bagaimana pengambilan   keputusan dari persediaan es balok dan untuk mengidentifikasi hal apa saja yang mepengaruhi keputusan persediaan es balok di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tumumpa Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan metode partisipatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder serta analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.Pelabuhan  perikanan adalah pelabuhan khusus yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai didistribusikan. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) terletak di Kelurahan Tumumpa II Kecamatan Tuminting  Kota Manado mempunyai letak geografis 1°31’21” LU dan 124°50’28” BT, dengan  jarak lokasi dari pusat kota kurang lebih 7 km. Lokasi seluas 4 (empat) Ha di bangun sejak tahun 1993 yang di kenal dengan nama Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dengan dana bantuan luar negeri (BLN-OECF INP-22) untuk kegiatan awal seperti survei, penahan tanah dan pengerukan.  Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tumumpa merupakan salah satu fasilitas penunjang yang di sediakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) balai pengembangan dan pembinaan penangkapan ikan (BP3I), berdasarkan surat keputusan peraturan daerah (PERDA) Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Kelauan dan Perikanan dipimpin oleh seorang kepala balai yang dalam  pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara.Dalam kegiatan penjualan es balok, pabrik es balok yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tumumpa hanya dapat menjual es per balok di karenakan belum mempunyai mesin penghancur es, es balok yang akan di jual kepada nelayan dengan berukuran 80 kg per balok dan dijual seharga Rp 23.000,-/balok.Kata Kunci : es balok, pengambilan keputusan, metode survey
ANALISIS FINANSIAL USAHABUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KARAMBA JARING TANCAP DI DESA SINUIANKECAMATAN REMBOKEN Sambuaga, Omega V.; Rarung, Lexy K.; Durand, Swenekhe S.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 8 (2016): Oktober (2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.8.2016.14964

Abstract

Abstract This study aims to review knowing the state of the District Sales Manager village Sinuian Remboken And find out if the fish farming in net cages step feasible OR feasible for the review run. The basic method basis Of Research Singer Namely Studies CASE, data retrieval is done Operates census where respondents Its taken is 100% of a population of Fishermen fish of tilapia in the village Sinuian, data collected is data primary data the collected with how to observe and secondary data in the form evidence, notes OR statements of historical Yang has arranged hearts archives for review analyzing fish farming with analysis methods operating profit data such as net income, the rate of profit, benefit cost ratio, profitability, break-even point, the payback period, net present value, internal rate and returns. Based on the analysis in the financial, fish farming in net cages step in the Village Sinuian eligible to run because the value of a positive operating profit, profit rate of fish farming reached 57.23%, 92.22% profitability, the value of the benefit cost ratio> 1 namely 1.57; BEP or break-even point is BEP sales of Rp. 24,562,016 and BEP 982.48kg unit further investment return rate of tilapia fish farming are 1 year 1 month, with a 92.09% IRR, NPV 329,059,572.14. Keywords: cage nets step, financial analysis, tilapia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keadaan umum Desa Sinuian Kecamatan Remboken dan mengetahui apakah usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap layak atau tidak layak untuk dijalankan. Metode dasar dari penelitian ini yaitu studi kasus, pengambilan data dilakukan secara sensus dimana responden yang diambil adalah 100% dari populasi nelayan pembudidaya ikan nila di Desa Sinuian, data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang terkumpul dengan cara observasi dan data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip untuk menganalisis usaha budidaya ikan dengan metode analisis data seperti operating profit, net profit, profit rate, benefit cost ratio, rentabilitas, break event point, payback period, net present value, dan internal rate of return. Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap di Desa Sinuian layak untuk dijalankan karena nilai operating profit positif, profit rate dari usaha budidaya ikan ini mencapai 57,23%, rentabilitas 92,22%, nilai benefit cost ratio  >1 yaitu 1,57; BEP atau titik impas yaitu BEP penjualan Rp. 24,562,016dan BEP satuan 982.48kg selanjutnya tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan nila ini adalah 1 tahun 1 bulan, dengan IRR 92,09%, NPV 329,059,572.14. Kata Kunci : Karamba jaring tancap, analisis finansial, ikan nila
ANALISIS DISTRIBUSI PEMASARAN IKAN CAKALANG ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Onu, Reka D.; Rarung, Lexy K.; Kotambunan, Olvie V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16987

Abstract

AbstrakDistribusi merupakan suatu penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut menciptakan waktu, tempat, dan pengalihan hak milik ( Vitasari imam 2010).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui efisiensi saluran pemasaran ikan cakalang asap di Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan untuk menghitung dan menjelaskan besaran margin pada setiap rantai produk ikan cakalang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah semua produsen ikan cakalang asap, pedagang pengecer dan konsumen cakalang asap yang berada di Keluarahan Girian Atas Kota Bitung . Pengambilan sample yaitu  dengan cara purpossive sampling dilanjutkan ke  snowball sampling. Jadi, purpossive sampling dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan pertimbangan tertentu yaitu kriteria-kriteria yang melekat pada sampel  tersebut yaitu kriteria sebagai produsen, pedagang pengecer dan sebagai konsumen.Hasil penelitian diketahui bahwa di Kelurahan Girian Atas terdapat 40 tempat usaha ikan cakalang asap , Setiap usaha mempunyai saluran pemasaran sendiri-sendiri tetapi hanya ada dua macam saluran pemasaran  ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas. Pertama  dari produsen langsung ke konsumen kedua dari produsen melalui pedagang pengecer di pasar tradisional kemudian ke konsumen akhir. Adapun yang paling bagus yaitu saluran I karena mempunyai margin sama dengan nol, sebab produsen mejual langsung kepada konsumen sehingga yang diterima produsen sama dengan yang dibayarkan oleh konsumen. Adapun saluran II produsen menjual ke pedagang pengecer  dengan ukuran 500 gram Rp.35.000/jepit dan ukuran 900 gram Rp 70.000/jepit sedangkan pedagang pengecer menjual kembali ke konsumen akhir dengan ukuran 500 gram Rp. Rp.50.000/jepit dan Rp. 80.000/jepit Dari kedua saluran pemasaran yang ada di Kelurahan Girian Atas yang terbaik pemasarannya yaitu saluran 1, karena produsen memasarkannya langsung ke konsumen sehingga marginnya sama dengan nol, Walaupun pedagang pengecer menetapkan harga jual yang lebih tinggi di bandingkan dengan harga di tingkat produsen.Kata kunci: ikan asap, pemasaran, pengecer, konsumen
ANALISIS PEMASARAN IKAN KERAPU (Epinephelinae) DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO Wallong, Mario Christi; Pontoh, Otniel; Rarung, Lexy K.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13417

Abstract

Abstract Groupers are leading commodity Indonesian non-oil exports, in addition to seaweed, shrimp and tuna. As for the issue of the implementation of the work plan this research is: How grouper trading system in the city of Manado, especially in the market Bersehati. What form of marketing channels grouper in Manado City. How is the general state of the market Bersehati Manado City. Explaining the marketing of grouper in the area of ​​research, and identify sources of fish where it came from and determine the level of income trader Bersehati grouper in Manado City Market. Knowing the margin trading system of the existing marketing system in Bersehati Market. The method used in this study is a survey method. Based on the results of the analysis of marketing research grouper can draw the following conclusion: Groupers are sold in the market Bersehati Manado partly derived from other areas such as Ternate, Ganges Island, Sangihe; Marketing chain grouper in the market Bersehati relatively long starting from the fisherman / producer grouper, traders / collectors grouper, supermarkets, restaurants, consumer; The price of fish sold is still quite different / price variation by type of grouper were sold in the market Bersehati Manado City. Key words : fisherman, groupers, marketing Abstrak Ikan kerapu adalah komoditas unggulan ekspor non migas Indonesia, disamping rumput laut, udang dan tuna. Adapun yang menjadi permasalahan dari pada pelaksanaan rencana kerja peneltian ini adalah: Bagaimana tataniaga ikan kerapu yang ada di Kota Manado khususnya di pasar bersehati. Bagaimana bentuk saluran pemasaran ikan kerapu di Kota Manado. Bagaimana keadaan umum pasar bersehati Kota Manado. Menjelaskan kondisi pemasaran ikan kerapu di daerah penelitian, dan mengidentifikasi sumber-sumber ikan dari mana asalnya serta mengetahui tingkat pendapatan pedagang ikan kerapu di Pasar Bersehati Kota Manado, mengetahui margin tataniaga dari sistem pemasaran yang ada di Pasar Bersehati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Berdasarkan hasil penelitian analisis pemasaran ikan kerapu dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: Ikan kerapu yang di jual di pasar bersehati Kota Manado sebagian berasal dari wilayah lain seperti Ternate, Pulau Gangga, Sangihe; Rantai pemasaran ikan kerapu di pasar bersehati tergolong panjang yaitu mulai dari nelayan/produsen ikan kerapu, pedagang/pengumpul ikan kerapu, swalayan, restoran, konsumen; Harga ikan yang dipasarkan masih tergolong berbeda/variasi harganya menurut jenis ikan kerapu yang dipasarkan di pasar bersehati Kota Manado. Kata Kunci : nelayan, kerapu, pemasaran
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK PADA KELUARGA NELAYAN TRADISIONAL DI KELURAHAN MALALAYANG SATU TIMUR KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Tuwo, Avila C.; Rarung, Lexy K.; Aling, Djuwita R.R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24404

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menelaah keadaan umum keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang Kota Manado, Selain itu juga untuk menelaah pola asuh orang tua terhadap anak pada keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Populasi dalam penelitian ini adalah 64 keluarga nelayan tradisional yang ada di Kelurahan Malalayang Satu Timur Lingkungan I dan Lingkungan II. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 keluarga nelayan (45% dari keselurahan populasi) yang mempunyai anak. Hasil penelitian pada pola asuh orang tua terhadap anak pada keluarga nelayan tradisional di Kelurahan Malalayang Satu Timur didapatkan hasil: Pola asuh otoriter yaitu 80% dan 60% bentuk pola asuh anak harus tunduk dan patuh pada kehendak orang tua, selanjutnya 10% dan 35 % kontrol orang tua terhadap anak sangat ketat, 10% dan 5% orang tua tidak kompromi dengan anak (komunikasi 1 arah). Bentuk pola asuh permisif yakni sebanyak lebih dari setengah (60% dan 90% orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atau keinginannya sedangkan 40% dan 10% tidak pernah menghukum anak. Bentuk pola asuh demokratis yakni sebanyak 40 dan 45% orang tua memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk, sedangkan responsif terhadap kebutuhan anak, realistis terhadap kemampuan anak dan orang tua bersikap hangat dan berupaya membimbing anak.