Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Seagrass Thalassia hemprichii Biomass in Waleo Waters, Kema District, Minahasa Utara Regency Alelo, Meske Leny; Kondoy, Khristin I. F.; Moningkey, Ruddy D.
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol 6, No 1 (2018): ISSUE JANUARY-JUNE 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.6.1.2018.19544

Abstract

This study was aimed at knowing the aquati environmental condition, the fresh weight and ry weight of root, rhizome, and leaf of  Thalassia hemprichii, and the ratio of seagrass biomass of Thalassia hemprichii with sampling sites.It was done in Waleo waters, Kema district, Minahasa Utara regency. Data collection used 50×50 cm quadrat, and each T. hemprichii in the quadrat was removed.  Water temperature and salinity were measured. Each study site was photographed.This study was done at the lowest tide in 3 locations, near mangrove forest, in the seagrass bed, and coral reefs. Seagrass samples were put in separated plastic bags with location, placed in the cool box, ans brought to the laboratory for further analysis. The samples were cleansed and put in the alcohol-containing plastic bag. Then, the samples were dried and weighed. Results showed that the highest biomass occurred in root, then leaf, and rhizome for all study sites. Keywords: seagrass, biomass, Thalassia hemprichii. ABSTRAKTujuan Penelitian adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi lingkungan perairan di lokasi penelitian, untuk mengetahui berapa besar berat basah dan berat kering dari bagian-bagian (akar, rhizoma, dan daun) dari lamun Thalassia hemprichii, untuk mengetahui perbandingan biomassa dari lamun Thalassia hemprichii berdasarkan masing-masing stasiun pengambilan sampel. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Waleo Kecamatan Kema Minahasa Utara. Pengambilan data menggunakan kuadaran 50×50 cm, dan  setiap lamun Thalassia hemprichii di  dalam kuadran dicabut. Suhu dan salnitas air juga diukur. Lokasi penelitian diambil gambar bawah air. Pengambilan sampel dilakukan pada saat surut terrendah dekat hutan mangrove, di hamparan lamunn dan daerah terumbu karang. Sampel lamun dimasukan ke dalam plastik di pisahkan sesuai sub lokasi, sampel di masukan kedalam cool box dan di bawah ke laboratorium untuk di teliti. Lamun dicuci bersih menggunakan air bersih dan diisi dalam plastik sampel dengan memakai alkohol. Lamun di bawah ke laboratorium akan di keringkan dan ditimbang. Hasil biomassa lamun Thalassia hemprichii di lokasi penelitian menunjukkan bahwa biomassa tertinggi terdapat pada akar, kemudian daun, dan batang.Kata Kunci : Lamun, Biomassa, Thalassia hemprichii.  
EVALUASI PENGENDALIAN ECENG GONDOK (EICHORNIACRASSIPES) DI DANAU TONDANO KABUPATEN MINAHASA DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Moningkey, Gerry Sean; Andaki, Jardie A.; Dien, Christian R.; Jusuf, Nurdin; Rarung, Lexy K.; Moningkey, Ruddy D.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.9.1.2021.34615

Abstract

AbstractThis research was conducted to evaluate the factors that determine so that the control of water hyacinth in Lake Tondano since the existence of this weed in 1996 until now has not provided maximum results. The research method used is a qualitative research method, more specifically a 'Case Study' with the research object of 'place' which in this case is Lake Tondano, the 'actors' namely the government and citizens of the Minahasa district, and 'activities'. namely the cleaning of water hyacinth in Lake Tondano by the government and the community that has been going on for more than two decades. The data collection methods applied were "unstructured interviews", "non-participant observation", and "document study". The analysis method used was "descriptive analysis." The research began at the end of February 2020 and ended in December 2020. The results showed that there are several factors that determine the inadequate control of water hyacinth in Lake Tondano, namely management factors, institutional factors, technical factors, budget factors, and regulatory factors.Key words: Lake Tondano, water hyacinth, prevention, management AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menentukan sehingga pengendalian Eceng Gondok di Danau Tondano sejak keberadaan gulma ini pada tahun 1996 sampai saat ini belum memberikan hasil yang maksimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, lebih khusus lagi adalah sebuah ‘Studi Kasus’ dengan obyek penelitian ‘tempat’ yang dalam hal ini adalah Danau Tondano, ‘para pelaku’ yaitu pemerintah dan warga masyarakat kabupaten Minahasa, dan ‘aktivitas-aktivitas’ yaitu kegiatan pembersihan Eceng Gondok di Danau Tondano oleh pemerintah dan masyarakat yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Adapun metode pengumpulan data yang diterapkan adalah ‘wawancara tidak terstruktur’, ‘observasi non partisipan’, dan ‘studi dokumen’ dengan metode analisis yang digunakan adalah metode ‘analisis deskriptif. Penelitian dimulai padaakhir Pebruari 2020 dan berakhir pada Desember 2020.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang yang menjadi penentu tidak maksimalnya pengendalian Eceng Gondok di Danau Tondano selama ini yaitu faktor manajemen, faktor kelembagaan, faktor teknis, faktor anggaran, dan faktor regulasi.Kata kunci: Danau Tondano, eceng gondok, penanggulangan, manajemen
Economic Value of Tourism in Bunaken Island based on Travel Cost Method Lalenoh, Anna Maria; Pratasik, Silverter B.; Rembet, Unstain N. W. J.; Suhaeni, Siti; Moningkey, Ruddy D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 1 (2021): ISSUE JANUARY - JUNE 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.1.2021.32466

Abstract

The objective of the study was to obtain the economic value of tourism in Bunaken Island. It employed Travel Cost Method (TCM), the expenses spent by the visitors from their house to Bunaken Island and during their stay on the island. Questioneers were used as a data collection tool. There were 100 respodents selected using accidental sampling and purposssive sampling. Data analysis applied travel costs of the visitors to Bunaken Island. Results revealed that total economic value based on the total travel costs of IDR. 147.875.000 with an average of IDR. 1.478.750/pers. was IDR. 257.262.425.875. This value is expected to be able to give significant contribution to the social-economic development to Bunaken Island communities, Manado, North Sulawesi.Keywords:  Tourism; expense; economic contribution; community. AbstrakTujuan penelitian adalah untuk mendapatkan nilai ekonomi wisata di Pulau Bunaken. Penelitian ini menggunakan Travel Cost Method (TCM), yaitu biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung dari tempat tinggal dan selama berada di Pulau Buanken. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul. Data 100 orang responden yang dipilih menggunakan accidental sampling dan purpossive sampling. Pengolahan data menggunakan biaya perjalanan responden ke Pulau Bunaken. Hasil menujukkan bahwa total nilai ekonomi berdasarkan total biaya perjalanan sebesar Rp. 147.875.000 dengan rata-rata biaya perjalanan sebesar Rp. 1.478.750/orang, sehingga total nilai ekonomi Pulau Bunaken adalah sebesar Rp. 257.262.425.875. Nilai ini diharapkan akan memberikan efek yang signifikan bagi pertumbuhan sosial ekonomi khususnya masyarakat Pulau Bunaken, masyarakat Kota Manado dan provinsi Sulawesi Utara.Kata kunci: Pariwisata; biaya; kontribusi ekonomi; masyarakat.
Spatial Distribution of Marine Debris on Northern Coastal Waters of Minahasa Moningka, Ivana Trixie Louisa; Sangari, Joudy R. R.; Wantasen, Adnan S.; Lumingas, Lawrence J. L.; Moningkey, Ruddy D.; Pelle, Wilmy E.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 1 (2021): ISSUE JANUARY - JUNE 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.1.2021.34021

Abstract

Marine debris is one of the biggest pollution problems in the world. There are various potentials of marine and beach tourism to attract tourists, but in turn, cause a waste disposal accumulation and coupled with the built-in garbage that comes from the sea. The research was conducted at Tasik Ria Beach, Tombariri, and Marine Field Station of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Sam Ratulangi University in Likupang. The aims of this study were (1) to identify the types of marine debris, and (2) to determine and compare the spatial distribution pattern of marine debris in the two designed locations. The sampling technique adapted from the shoreline survey methodology designed by NOAA was used in the study. Data were then statistically processed and analyzed using data mining software (MS Excel and Orange). This study found that the category of plastic and rubber waste is the most common category with the total amount on Tasik Ria Beach 54.39% and 97.55% in the Marine Field Station of Faculty of Fisheries and Marine Sciences in Likupang respectively. The correlation coefficient between the composition of the amount and mass of marine debris is 0.89 which indicates a close relationship between the amount and mass composition. There are many factors that cause the distribution of various types of marine debris, one of which is the activities of the people around the coastal area.Keywords: Marine debris; Category; Type; CompositionAbstrakSampah laut merupakan salah satu masalah polusi yang besar di dunia. Beragam potensi wisata bahari dan pantai menjadi daya tarik wisatawan namun aktivitas wisata dapat mengakibatkan adanya buangan sampah oleh masyarakat dan wisatawan, ditambah lagi dengan sampah bawaan yang berasal dari laut. Penelitian ini dilakukan di Pantai Tasik Ria, Tombariri dan Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi untuk mengidentifikasi jenis sampah laut di perairan pantai Minahasa bagian utara dan mengetahui persebaran dan perbandingan distribusi sampah laut dua lokasi penelitian. Berdasarkan hasil pengambilan sampel dengan mengadaptasi metode Shoreline Survey Methodology berdasarkan NOAA yang kemudian diolah dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan beberapa perangkat lunak (MS Excel dan Orange) diperoleh kategori sampah plastik dan karet sebagai kategori yang paling banyak ditemukan dengan komposisi jumlahnya di Pantai Tasik Ria sebesar 54,39% dan 97,55% di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Nilai koefisien korelasi antara komposisi jumlah dan massa sampah laut sebesar 0.89 yang menyatakan hubungan yang erat antara komposisi jumlah dan massa. Banyaknya faktor yang menyebabkan terdistribusinya beragam jenis sampah laut, salah satunya adalah aktivitas masyarakat di sekitar wilayah pesisir.Kata kunci: Sampah Laut; Kategori; Jenis; Komposisi
Length-weight relationship and gonadal index of juvenile bluestripe snapper Lutjanus kasmira (Forsskål, 1775) in the waters around Tanamon Village South Minahasa Malurung, Yulianti -; Bataragoa, Nego E.; Salaki, Meiske S.; Pratasik, Silvester B.; Moningkey, Ruddy D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 2 (2021): ISSUE JULY-DECEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v9i2.35315

Abstract

This study aims to determine the length-weight relationship, growth patterns, and gonadal index of juvenile bluestripe snapper Lutjanus kasmira. Samples were collected using a hand line with a hook numbered  3 and a monofilament fishing line numbered 80. Sampling activities were carried out on July 26th – August 4th, August 26th - September 4th, and October 10th, 2020. A total of 70 fish, 22 females and 48 males was caught. Female length distribution ranged from 104 to 150 mm with a weight range of 18.19-55.87 g, while male length ranged from 107 to 150 mm in length with a weight of 19.00-57.00 g. The length-weight relationship was indicated with W= 0.0177L2.9344 (R2=0,7816) for males and W = 0.012L3.0817 (R2=0,8976) for females with isometric growth pattern. The length-weight relationship for combined sexes was W= 0.0156L2.9816 (R2=0,8186) with an isometric growth pattern. The gonadal maturity for all samples was at immature and developing stages. The gonadal index in female snapper at immature was 0.16 and developing was 0.41, whereas the male gonadal maturity index at immature was 0.14 and developing was 0.38.Keywords: Lutjanus kasmira; length-weight; gonad maturity; gonadal indexAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat, pola pertumbuhan dan indeks  gonad  ikan kakap Lutjanus kasmira. Sampel ikan ditangkap menggunakan pancing ulur mata pancing nomor  3 dan tali monofilament nomor 80. Aktivitas pengambilan sampel dilakukan masing-masing pada 26 Juli-4 Agustus, 26 Agustus-4 September 2020, dan 10 Oktober 2020. Sebanyak 70 individu sampel diperoleh, 22 betina dan 48 jantan. Sebaran ukuran panjang ikan betina  104-150 mm dan berat 18,19-55,87 g. Sebaran ukuran panjang ikan jantan 107-150 mm dan berat 19,00-57,00 g.     Hubungan panjang-berat diperoleh W= 0,0177L2,9344 (R2=0,7816) untuk jantan dan W = 0,012L3,0817 (R2=0,8976) untuk betina dengan pola pertumbuhan isometrik. Gabungan ikan kakap jantan dan betina diperoleh W= 0,0156L2,9816 (R2=0,8186)  dengan pola pertumbuhan isometrik. Tingkat kematangan gonad  (TKG) terhadap seluruh sampel baik jantan maupun betina berada pada TKG I (belum matang) dan TKG II (berkembang). Indeks  gonad pada ikan kakap betina pada TKG I sebesar 0,16 dan TKG II sebesar 0,41. Indeks kematangan gonad ikan kakap jantan pada TKG I sebesar 0,14 dan TKG II sebesar 0,38.Kata Kunci: Lutjanus kasmira, panjang-berat, kematangan gonad, indeks gonad 
Length-Weight Relationship and Condition Factor of Siganus Lineatus around Kareko waters, Lembeh Strait Sampouw, Mouren V.; Salaki, Meiske S.; Moningkey, Ruddy D.; Rangan, Jety K.; Pratasik, Silvester B.; Watung, Juliaan
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10 No. 1 (2022): ISSUE JANUARY-JUNE 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v10i1.36985

Abstract

AbstractThis study aims to determine the relationship between length and weight and condition factors of Siganus lineatus around Kareko waters, Lembeh Strait. Sampling was carried out in March 2021 from fishermen's catch using net fishing gear. There were 31 individuals collected with a length range of 169.95-345.69 mm and a weight range of 94-939 grams. The relationship between length and weight of male (b= 0.3018), female (b= 0.3631) and total (b= 0.3287) showed a negative allometric growth pattern. Mean condition factors of the male, female and total were 0.106, 0.075, and 0.091, indicating that rabbitfish are in poor condition.Keywords: rabbitfish; allometric; fishermen.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat dan faktor kondisi Siganus lineatus di perairan sekitar Kelurahan Kareko, Selat Lembeh. Pengambilan sampel sepanjang bulan Maret 2021 dari  hasil tangkapan nelayan yang menggunakan alat tangkap jaring. Jumlah ikan yang terkumpul sebanyak 31 individu dengan kisaran panjang 169,95-345,69 mm dan berat 94-939 gram. Hubungan panjang berat ikan beronang jantan (b= 0,3018), betina (b= 0,3631) dan total (b= 0,3287) menunjukkan pola pertumbuhan alometrik negatif. Faktor kondisi rata-rata ikan beronang jantan, betina dan total yaitu 0,106, 0,075 dan 0,091, hal ini menunjukkan ikan beronang dalam kondisi kurang baik karena memiliki nilai kurang dari satu.Kata kunci : ikan beronang; alometrik; nelayan.
Community structure and distribution of Gastropoda in the intertidal area of the Waleo districts coast north Minahasa Kahembau, Vinawati; Lalita, Jans Djoike; Rangan, Jety K.; Ginting, Elvy Like; Mantiri, Rose O.S.E.; Moningkey, Ruddy D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.45979

Abstract

This research is to know community structure and gastropod distribution include species density (individual/m2), relative density (%), diversity indices (H’), Evenness indices (E), Richness indices (R), Dominance indices (D) and Dispersion indices (Id).This inestigation was carried out February 2020 in intertidal area, Waleo beach in Minahasa Northern. Quadrat transect placed via area sampling based on substrate difference. Placing quadrat transect was centr on three points that different with distance with point 100 m and distance between quadran 10 m with size quadrat 50 cm2. Based on this research was find 22 species include Cypraea tigris, Terebra areolata, Cymbiola nivosa oblita, Euplica borealis, Turbo argyrostomus, Cypraea moneta, Conus cumingii, Cypraea errones, Tectus fenestrats, Nerita ascensionis, Nerita exuvi, Nerita albicilla, Nerita polita, Nerita Picea, Vasum turbinellus, Lunella cinerea, Nassarius globosus, Nassarius pullus, Vexillum acupictum, Clypeomorus pellucida, Vexillum ebenus, Terebralia sulcata. Five order include Neogastropoda, Littorinimorpha, Cycloneritida, Caenogastropoda, Trochida. Analysis result to species density is the highest 0,40 (individual/m2),relative density, Nerita polita 12,63 %, index of diversity,H’= 3,…, index of evenness, E = 0,97, index of richness, R = 0,22 and index of dominance, range D =0,13-0,18 concluded that no species dominantly. Gastropoda distribution pattern in intertidal area based 3 stations that showed all pattern of clumed distribution. Keywords: Gastropoda, Intertidal, density, spread pattern Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan pola penyebaran gastropoda meliputi Kepadatan spesies (Ind/m2), Kepadatan Relatif (%),Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (E), Indeks Kekayaan spesies (R), Indeks Dominansi (D), dan indeks Sebaran. Penelitian ini di lakukan pada bulan februari 2020 yang berlokasi di daerah intertidal pantai Waleo Kabupaten Minahasa Utara. Penempatan transek kuadran di tentukan melalui teknik area sampling berdasarkan perbedaan substrat, penempatan transek dan kuadran di pusatkan di tiga titik yang berbeda-beda dengan jarak antara titik 100m dan jarak antara kuadran 10m dengan ukuran kuadran 50x50cm. Dari hasil penelitiaan di temukan 22 spesis meliputi Cypraea tigris, Terebra areolata, Cymbiola nivosa oblita, Euplica borealis, Turbo argyrostomus, Cypraea moneta, Conus cumingii, Cypraea errones, Tectus fenestrats, Nerita ascensionis, Nerita exuvi, Nerita albicilla, Nerita polita, Nerita Picea, Vasum turbinellus, Lunella cinerea, Nassarius globosus, Nassarius pullus, Vexillum acupictum, Clypeomorus pellucida, Vexillum ebenus, Terebralia sulcata. Dan 5 ordo Neogastropoda, Littorinimorpha, Cycloneritida, Caenogastropoda, Trochida. Hasil analisis terhadap kepadatan spesis nilai tertinggi terdapat pada spesis N.polita sebesar 0,40 Ind/m² dan kepadatan realtif tertinggi juga terdapat pada spesis N.polita sebesar 12,63 %, nilai indeka keanekaragaman H’= 9,49 yang merupakan kategori tinggi, nilai dari indeks keseragaman secara keseluruhan (E)=0,97 dalam kondisi , dan nilai indeks kekayaan spesis yaitu 0,22, indeks Dominansi (D) = 0,13 – 0,18 disimpulkan tidak ada yang mendominasi, Pola sebaran gastropoda di daerah intertidal dari ketiga stasiun menunjukan pola sebaran secara mengelompok. Wilayah pantai Waleo Kabupaten Minahasa Utara memiliki suhu 31,3ºC. Derajat keasaman pH yang di peroleh yaitu 7 Salinitas yang di peroleh sebesar 34‰ yang masih dalam kisaran baik untuk gastropoda. Kata kunci : Gastropoda, intertidal, kepadatan, pola sebaran
Survival Rate and Growth of Acropora sp. Transplanted on Artificial Substrate in Kampung Ambong, Likupang Timur Antou, Kevin J. P.; Rondonuwu, Ari B.; Moningkey, Ruddy D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 7 No. 1 (2019): ISSUE JANUARY-JUNE 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.22652

Abstract

60 coral specimens transplanted on three artificial substrates, namely bamboo, iron and concrete showed that the average length of coral fragments on the bamboo substrate for four months ranged from (7.45 - 10.11 cm) the highest increase in the highest coral length occurred in the second month (1.05 cm). On the average iron substrate, the average coral fragment length ranged (9.41 - 11.68 cm), the absolute increase in coral length was highest in the fourth month (0.94 cm). Whereas on the concrete substrate (5.23 - 6.77 cm) on the concrete substrate the absolute increase was highest in the third month (0.73 cm). The results of data analysis showed the rate of increase in coral Acropora sp. ranged (0.50 - 0.78 cm / month, on the bamboo substrate the rate of increase showed a better value of the iron and concrete substrate which was equal to (0.78 cm / month). In this study the survival of corals had a percentage that could be said to be successful. iron survival rate of 90% and on the concrete substrate by 70%.Keywords: Acropora sp, TransplantationABSTRAK60 spesimen karang yang ditransplantasi pada tiga substrat buatan yaitu bambu, besi dan beton menunjukkan bahwa rataan panjang fragmen karang pada substrat bambu selama empat bulan diperoleh berkisar (7,45 - 10,11 cm) pertambahan mutlak panjang karang tertinggi terjadi pada bulan kedua yaitu (1,05 cm). Pada substrat besi rataan panjang fragmen karang rata – rata berkisar (9,41 – 11.68 cm) pertambahan mutlak panjang karang tertinggi pada bulan keempat yaitu (0.94 cm). Sedangkan pada substrat beton (5,23 – 6,77 cm) pada substrat beton pertambahan mutlak tertinggi pada bulan ketiga (0,73 cm). Hasil analisis data menunjukkan laju pertambahan karang Acropora sp. berkisar (0.50 – 0.78 cm/bulan, pada substrat bambu laju pertambahan menunjukkan nilai yang lebih baik dari substrat besi dan beton yaitu sebesar (0.78 cm/bln). Dalam penelitian ini keberhasilan hidup karang mempunyai persentase yang bisa dikatakan berhasil. Pada substrat bambu dan besi tingkat kelangsungan hidup sebesar 90% dan pada substrat beton sebesar 70%.Kata Kunci : Acropora sp, Transplantasi