Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Implementasi Model Pembelajaran Market Place Activity Dalam Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Aceh Tamiang) Sulaiman W; Sulaiman Ismail
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4318

Abstract

Sampai saat ini, guru sebagai ujung tombak dari pendidikan secara umum belum maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaporkan bahwa pada tahun 2021 “Kompetensi pendidik dalam mendukung pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia belum merata”. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyoroti salah satu lembaga pendidikan Islam, tepatnya pada Madrasah Aliyah Al-Hikmah tentang bagaimana implementasi model Market Place Activity (MPA) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam? Hal ini penting untuk melihat sejauhmana guru Pendidikan Agama Islam berbuat dalam meningkatkan pendidikan. Dari hasil wawancara secara mendalam, dan hasil ceklis sebagai instrument yang diperkuat dengan triangulasi, maka terdapat dua temuan dasar yang menjadi sorotan utama dalam penelitian kasus ini; (1) Proses pembelajaran model Market Place Activity (MPA) dapat mewujudkan aktivitas anak didik lebih bergairah dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan anak dalam mengikuti proses pembelajaran yang ditandai bahwa anak mau bertanya dan mengeluarkan pendapat. (2) model Market Place Activity (MPA)  juga dapat membentuk karakter siswa secara langsung, yang ditandai dengan rasa tanggung jawab atas proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian model Market Place Activity (MPA) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Al-Hikmah dapat mewujudkan proses pembelajaran siswa menjadi lebih baik.
Pola Dasar Pengasuhan Orang Tua Pada Anak Usia Dini Dalam Mewujudkan Anak Sholeh Perspektif Pendidikan Islam Zainuddin Zainuddin; Sulaiman W. Sulaiman W.
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.818 KB) | DOI: 10.35473/ijec.v4i2.1780

Abstract

 AbstrakAyat Alquran mengisyaratkan; “Jagalah diri dan keluargamu dari api neraka” (Q.S. At-Tahrîm: 6). Namun masih ada orang tua yang permisif dan otoriter dalam pengasuhan anak, sehingga anak sholeh yang diinginkan belum terwujud. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara kualitatif bagaimana pola dasar pengasuhan orang tua pada anak usia dini dalam mewujudkan anak sholeh perspektif pendidikan Islam. Paling tidak ada tiga pola dasar yang dapat dilakukan dalam mewujudkan anak sholeh; (1) Menanamkan akidah dalam pengasuhan anak sejak dini. Hal ini dapat dilakukan ketika anak masih dalam kandungan ibu, seperti berzikir, membaca Alquran, shalat dan berdo’a serta ibadah lainnya, juga selalu berkomunikasi dengan lembut penuh kasih sayang. Segera azankan ketika anak sudah lahir, sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw. (2) Tanamkan kecintaan anak terhadap Mesjid, karena Mesjid adalah lambang ibadah, pendidikan dan bersosial dengan masyarakat. (3) Lakukan pembiasaan yang baik dalam keseharian anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua  melalui keteladanan bagi anak.       Abstract The Qur'anic verse implies; "Keep yourself and your family from the fire of hell" (Q.S. At-Tahrîm: 6). However, there are still permissive and authoritarian parents in parenting, so that the desired pious child has not been realized. The purpose of this study is to describe qualitatively how the basic pattern of parenting in early childhood in realizing pious children from the perspective of Islamic education. There are at least three basic patterns that can be done in realizing pious children; (1) Instilling faith in child care from an early age. This can be done when the child is still in the mother's womb, such as dhikr, reading the Koran, praying and praying and other worship, as well as always communicating gently and lovingly. Immediately call to prayer when the child is born, as exemplified by the Prophet. (2) Instill children's love for the mosque, because the mosque is a symbol of worship, education and socializing with the community. (3) Do good habits in the daily life of children. This can be done by parents through example for children. 
Integrasi Pendidikan Multikultural ke dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Membangun Moderasi Beragama di Aceh Tamiang-Indonesia Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.5289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman integrasi pendidikan multikulturalisme ke dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar sebagai upaya membangun moderasi beragama di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh-Indonesia. Penelitian dasar ini menjadi urgen karena multikultural di Indonesia bukan pilihan namun menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Sekolah Dasar di Aceh Tamiang dijadikan sampling dalam penelitian ini karena memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lain di Provinsi Aceh yang hanya didominasi suku Aceh beragama Islam saja. Aceh Tamiang yang berbatan langsung dengan Sumatera Utara (Medan) memiliki beragam suku, budaya, bahkan agama. Selain suku Melayu Tamiang, sebagai suku asli Aceh Tamiang, Batak, Jawa, Padang, dan banyak suku lain yang tinggal di Aceh Tamiang. Hal ini dimaklumi karena geografis Sekolah Dasar di Aceh Tamiang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara (Medan) yang merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia, sehingga keragaman lebih berwacana dibanding dengan daerah kabupaten lain yang ada di Provinsi Aceh. Pakar pendidikan yakin bahwa multikulturalisme dapat berkembang dan dipahami melalui proses pembelajaran di sekolah. Sejatinya multikulturalisme dapat membawa Indonesia unggul, karena kemajuan tercapai disebabkan adanya keragaman yang saling mengisi untuk menutupi kekurangan. Namun kenyataan hari ini Indonesia terpuruk saling menyalahkan. Oleh karena itu pentingya penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi dimulai dari yang sederhana, yakni dimulai dari daerah-daerah yang ada di Indonesia.
PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN EFIKASI-DIRI TERHADAP KOMITMEN TUGAS PADA GURU SMTA PKP JAKARTA ISLAMIC SCHOOL Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 07 (2015): Edukasi Islami - Jurnal Pendidikan Islami Januari 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.688 KB) | DOI: 10.30868/ei.v4i07.71

Abstract

Aceh Government Policy in Preventing Radicalism Through the Existence of Dayah Islamic Education Sulaiman W.; Khairuddin Lubis; M. Baihaqi; Musriaparto Musriaparto; Marhaban Marhaban; Muhammad Nur
Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7 No 2 (2024): Transformative Islamic Education in Pesantren and Madrasah
Publisher : Universitas Pesantren Kh Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/nzh.v7i2.4118

Abstract

This research aims to describe the Aceh government's policy in preventing radicalism through the existence of Dayah Islamic education. The pluralism of the Indonesian nation, including Aceh, the westernmost province of Indonesia, is one of the factors causing radicalism to quickly enter through global progress and the massive spread of Wahhabism, which can penetrate the gaps in Islamic education. Therefore, for prevention, the Aceh government implemented three essential policies. The results of field data from several key informants consisting of Aceh border Dayah leaders and the Aceh Dayah Education Service, which is strengthened by the results of field observations, lead to the conclusion that the success of the three Aceh government policies cannot be separated from the results of the peace negotiations between GAM (Free Aceh Movement) and Indonesia in 2005, which led to the issuance of the "Aceh Government Law" (UUPA), serving as the basis for the implementation of formal Dayah education in Aceh.
Keteladanan Orangtua dalam Perspektif Pendidikan Islam untuk Anak Sulaiman W.; Sulaiman Ismail
Journal of Education and Teaching (JET) Vol 5 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/jet.v5i1.260

Abstract

This article aims to elucidate the principles of parental exemplarity as an educational model from the perspective of Islamic education. The presence of parents as primary educators and central figures within the household holds significant importance. However, a fundamental challenge that arises is the lack of understanding among some parents regarding their role and responsibility as role models, which can inadvertently lead children to emulate undesirable behaviors. This research employs the "Library Research" method with a qualitative interpretative approach to analyze various documents, including books and journals. From the analysis, it is concluded that the concept of parental exemplarity in Islamic education can be implemented through several steps, including: 1) Instilling exemplar habits in behavior; 2) Consistently providing advice to children; and 3) Cultivating exemplarity habits from an early age, such as expectant mothers habituating positive practices. This article provides a profound understanding of how parents can effectively serve as models in educating their children in accordance with the principles of Islamic education
PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN EFIKASI-DIRI TERHADAP KOMITMEN TUGAS PADA GURU SMTA PKP JAKARTA ISLAMIC SCHOOL Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 4 No. 07 (2015): Edukasi Islami - Jurnal Pendidikan Islami Januari 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v4i07.71

Abstract

The objective of this causal research was to obtain information concerning: (1) the effect of leadership effectiveness toward task commitment; (2) the effect of emotional intelligence toward task commitment; (3) the effect of self-efficacy toward task commitment; (4) the effect of leadership effectiveness toward self-efficacy; and (5) the effect of emotional intelligence toward self-efficacy.  The research was conducted by using a survey method with path analysis ini testing hypothesis. Ini this research, principals of  teachers on Senior High School PKP Jakarta Islamic School has been choosen as a unit analysis and 84 samples of principals were selected in random. The results of the research are as follows: (1) there is a direct positive effect of leadership effectiveness toward task commitment; (2) there is a direct positive effect of emotional intelligence toward task commitment; (3) there is a direct positive effect of self-efficacy toward task commitment; (4) there is a direct positive effect of leadership effectiveness toward self-efficacy; and (5) there is a direct positive effect of emotional intelligence toward self-efficacy.      Kata kunci:  efektivitas kepemimpinan, kecerdasan emosional, efikasi-diri, dan komitmen tugas
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM INKLUSIF DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.3538

Abstract

 Nilai pluralisme perlu diterapkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam. Kurikulum pendidikan yang bernilai  toleran mengajarkan pemahaman dan upaya untuk bisa hidup dalam lingkungan perbedaan agama dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dari tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Aceh  (IAIN Langsa, IAIN Lhokseumawe, dan STAIN Gajah Putih Takengon)  mengenai implementasi kurikulum pendidikan Islam inklusif yang diterapkan di ketiga institusi tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta telaah dokumen yang terkait dengan kurikulum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan bercorak pluralis dilaksanakan dalam cara; (1) Mengakui keberagaman latar belakang dari tiap-tiap dosen dan mahasiswa dengan keberbedaannya; (2) Mendorong secara spesifik agar tiap-tiap dosen dan mahasiswa untuk saling menghargai; (3) Membuka akses partisipasi pemahaman moderasi bagi mahasiswa. Penerapan kurikulum berbasis inklusif masih cenderung dilaksanakan dalam berntuk hidden curriculum, sementara pelaksanaan kurikulum formal masih terbatas dalam pemberian beberapa mata kuliah. Faktor pendukung pelaksaaan pendidikan inklusif adalah adanya peraturan program yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI sementara faktor penghambat muncul dari kesalah pahaman dan stigma negatif yang muncul dari tengah-tengah masyarakat.
Implementasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Hadis Jibril) Sulaiman Ismail; Sulaiman W
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4298

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang; “Implementasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Kasus Hadis Jibril”. Kajian ini, tidak bermaksud membahas isi matan hadis, namun lebih terfokus pada media pembelajaran yang di setting Malaikat Jibril bersama Rasulullah saw untuk menyampaikan Islam, Iman, dan Ihsan sebagai pokok ajaran Islam. Oleh karena itu, pengolahan data diulas dengan deskriptif kualitatif yang diambil dari deskriptif hadis Jibril bersama Rasulullah saw. Dari deskriptif hadis tersebut terdapat tiga temuan mendasar yang menjadi diskursus pokok dalam media pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI); (1) Pemilihan Media Pembelajaran Harus Sesuai Materi dan Tujuan Pembelajaran, (2) Media Pembelajaran dapat Membangun Kedekatan Guru dengan Siswa, (3) Guru Sebagai Pengguna Media Pendidikan Harus Menarik dan Profesional.
Implementasi Model Pembelajaran Market Place Activity Dalam Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Aceh Tamiang) Sulaiman W; Sulaiman Ismail
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.4318

Abstract

Sampai saat ini, guru sebagai ujung tombak dari pendidikan secara umum belum maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaporkan bahwa pada tahun 2021 “Kompetensi pendidik dalam mendukung pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia belum merata”. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyoroti salah satu lembaga pendidikan Islam, tepatnya pada Madrasah Aliyah Al-Hikmah tentang bagaimana implementasi model Market Place Activity (MPA) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam? Hal ini penting untuk melihat sejauhmana guru Pendidikan Agama Islam berbuat dalam meningkatkan pendidikan. Dari hasil wawancara secara mendalam, dan hasil ceklis sebagai instrument yang diperkuat dengan triangulasi, maka terdapat dua temuan dasar yang menjadi sorotan utama dalam penelitian kasus ini; (1) Proses pembelajaran model Market Place Activity (MPA) dapat mewujudkan aktivitas anak didik lebih bergairah dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan anak dalam mengikuti proses pembelajaran yang ditandai bahwa anak mau bertanya dan mengeluarkan pendapat. (2) model Market Place Activity (MPA)  juga dapat membentuk karakter siswa secara langsung, yang ditandai dengan rasa tanggung jawab atas proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian model Market Place Activity (MPA) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Al-Hikmah dapat mewujudkan proses pembelajaran siswa menjadi lebih baik.