Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

PELATIHAN PEWARNAAN BATIK DENGAN ZAT WARNA SINTETIS PADA KAMPUNG BATIK ‘SUJO’ SUMBEREJO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI Hapsari Kusumawardani; Annisau Nafiah; Nurul Aini
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.413 KB)

Abstract

Abstract Sumberejo Village is a village assisted by the State University of Malang through the thematic KKN Program. Having batik in every area, triggers the desire of PKK women for batik skills, which is the goal of realizing Sumberejo Village as a batik village. However, the training at the dyeing stage had not yet been completed, and students were withdrawn from the village due to the Covid 19 pandemic at that time, so the training on dyeing batik with Napthol needed to be continued through community service. The purpose of this community service is for Sumberejo Village to be known as a SUJO batik village which has the characteristics of batik motifs from natural potential and local culture with quality batik that has a selling value. The method used for the delivery of naphol dye material uses the lecture and question and answer method. The implementation of immersion training uses demonstration and practical methods. The results of the service show that the mothers who are members of the batik core team are very enthusiastic and enthusiastic by regularly gathering on Tuesdays and Saturdays at the Tlekung village hall to produce batik with a large number of orders for village officials and teacher uniforms. Abstrak Desa Sumberejo merupakan desa binaan Universitas Negeri Malang melalui Program KKN tematik. Dimilikinya batik disetiap daerah, memicu keinginan ibu-ibu PKK akan keterampilan membatik yang merupakan cita-cita untuk mewujudkan Desa Sumberejo sebagai kampung batik. Akan tetapi belum tuntasnya pelatihan pada tahap pencelupan mahasiswa ditarik dari Desa terkait pandemi Covid 19 saat itu, sehingga pelatihan pewarnaan batik dengan Napthol perlu dilanjutkan melalui pengabdian masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini, ingin mewujudkan Desa Sumberejo dikenal menjadi kampung batik SUJO yang memiliki ciri khas motif dari potensi alam dan budaya setempat dengan kualitas batik yang memiliki nilai jual. Metode yang digunakan untuk penyampaian materi pewarnaan naphol menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Pelaksanaan pelatihan pencelupan menggunakan metode demonstrasi dan praktik. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang tergabung sebagai tim inti pembatik sangat antusias dan semangat dengan secara rutin pada hari selasa dan sabtu berkumpul di balai desa Tlekung untuk memproduksi batik dengan mulai banyaknya pesanan seragam perangkat desa dan guru-guru.
PEMBINAAN KETERAMPILAN UNTUK MENINGKATKAN SDM WARGA BINAAN LAPAS KELAS 1 MALANG Annisau Nafiah; Eddy Sutadji; Riana Nurmalasari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.364 KB)

Abstract

Abstract Penitentiary institutions have a great responsibility in fostering inmates to be productive. Various fields of self-reliance development are owned by the class 1 penitentiary of Malang. One of the highlights is sewing work guidance. Based on the information obtained in the field, the sewing field is constrained by the limited human resources who can sew shirts. Therefore, to overcome this, it is necessary to recruit human resources who will be equipped with skills in sewing shirts so that the need for human resources to produce these shirt products can be maximized and fulfilled. Not only do the inmates acquire skills, but they also gain knowledge that can be developed and at the same time equip the inmates in sewing which can later be useful for themselves when they are released from detention. They can open and create their business fields so that once they blend in with the community, they are ready and can create their jobs. Based on the results of the evaluation of training activities, it was shown that 60% of participants felt the material provided was very useful, 30% was useful, and 10% quite useful. Meanwhile, based on the material presented, 50% were very easy to understand, 40 % were easy to understand and 10% were quite easy to understand. Based on the results of the evaluation, it can be concluded that this shirt-making training activity provides benefits to the inmates of class 1 Malang penitentiar Abstrak Lembaga pemasyarakatan (Lapas) mempunyai tanggungjawab yang besar dalam membina warga binaan untuk dapat produktif. Berbagai bidang pembinaan kemandirian yang dimiliki oleh lapas Kelas 1 Malang. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pada bimker menjahit. Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan pada bidang jahit ini terkendala pada keterbatasan sumberdaya manusia yang dapat menjahit kemeja. Oleh sebab itu, untuk mengatasinya diperlukan penjaringan SDM yang akan dibekali keterampilan dalam menjahit kemeja sehingga kebutuhan SDM untuk menghasilkan produk kemeja tersebut dapat dimaksimalkan dan terpenuhi. Tidak hanya bekal keterampilan saja yang didapatkan oLeh warga binaan tetapi mereka juga memperoleh pengetahuan yang dapat dikembangkan serta sekaligus membekali warga binaan dalam bidang menjahit yang nantinya dapat bermanfaat bagi mereka sendiri ketika sudah keluar dari tahanan. Mereka dapat membuka dan menciptakan lapangan usaha sendiri sehingga begitu membaur dengan masyarakat mereka sudah siap dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pelatihan, menunjukkan bahwa 60% peserta merasakan materi yang diberikan sangat bermanfaat, 30% bermanfaat, dan 10% cukup bermanfaat. Sedangkan berdasarkan materi yang disampaikan 50% sangat mudah memahami, 40% mudah dipahami dan 10% cukup mudah dipahami. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembinaan keterampilan ini benar-benar memberikan manfaat kepada Warga Binaan Lapas Kelas 1 Malang.
PELATIHAN PEMBUATAN SHIBORI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS WARGA BINAAN LAPAS KELAS 1 MALANG Sarjono; Annisau Nafiah; Eddy Sutadji; Riana Nurmalasari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.949 KB)

Abstract

Abstract The Class 1 penitentiary of Malang has several work guidance which is used as a forum to equip the inmate's skills during their sentence. One of the work guidance that is of concern at this time is the work guidance of shibori batik. Conditions in the field indicate that there is still a lack of knowledge possessed by the inmates which can be seen from the work produced in this work guidance. Information was also obtained from the person in charge of working guidance for shibori batik, in his explanation he said that there was still a lack of knowledge and techniques for making shibori. Therefore, it is very necessary to provide material in the form of knowledge and techniques for making shibori in more detail so that the insight of the inmates also develops and generates new creative ideas. The solution offered to solve these problems is to provide training in making shibori motifs and manufacturing techniques. The method was used in the form of lectures and demonstrations which were attended by 30 trainees. This activity was greeted with great enthusiasm by the inmates. Various techniques of making shibori were tried to produce a variety of motifs produced by each participant. The training activities ran smoothly and received support from various parties so that the training activities could be carried out optimally Abstrak Lapas Kelas 1 Malang memiliki beberapa bimbingan kerja yang digunakan sebagai wadah untuk membekali keterampilan warga binaan selama menjalani masa hukuman. Salah satu bimbingan kerja yang menjadi perhatian saat ini adalah bimbingan kerja batik shibori. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masih minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh warga binaan yang terlihat dari hasil karya yang dihasilkan pada bimbingan kerja ini. Informasi juga digali dari penanggungjawab bimbingan kerja batik shibori, dalam penjelasannya mengatakan memang masih minim untuk pengetahuan dan Teknik pembuatan shibori. Oleh karena itu sangat diperlukan pemberian materi berupa pengetahuan dan teknik pembuatan sibori lebih detail sehingga wawasan warga binaan juga berkembang dan memunculkan ide-ide kreatif baru. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan motif shibori dan teknik pembuatannya. Metode yang digunakan dalam pelatihan berupa ceramah dan demonstrasi yang diikuti oleh 30 peserta pelatihan. Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh warga binaan. Berbagai teknik pembuatan shibori dicoba sehingga dapat menghasilkan beragam motif yang dihasilkan oleh setiap peserta. Kegitan pelatihan berjalan lancar dan mendapatkan support dari berbagai pihak sehingga kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan dengan maksimal.
PEMBUATAN BATIK CAP GUNA MENDONGKRAK PENJUALAN DAN PENDAPATAN KAMPUNG BATIK “NGANTANG AGUNG” DESA SUMBERAGUNG KABUPATEN MALANG Annisau Nafiah; Eddy Sutadji; Hapsari Kusumawardani; Nurul Aini
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The pandemic period has a very broad impact on most people, especially in the economic field. This is experienced by batik craftsmen in the Ngantang Agung batik village. Sales turnover decreased drastically because of the public's interest in buying batik, especially written batik, which was much more expensive and became a mainstay product in the Ngantang Agung batik village. Based on the survey results, people are more interested in buying batik produced from stamps because the price is relatively cheap and can be reached by the community. Based on the results of the analysis, a new breakthrough is needed to boost sales turnover of the Ngan tang Agung Batik Village by providing training in the form of stamped batik making. Making stamped batik is relatively easier and time efficient so that craftsmen can produce on a large scale in a short time. In addition, the training also emphasized on the coloring process to produce good quality batik and worth selling. The purpose of this service is to provide knowledge and skills for batik craftsmen about making stamped batik and the coloring process in accordance with production standards. The method used is a direct demonstration in front of the batik craftsmen participants. The results achieved in this community service are that most of the craftsmen really need knowledge about stamped batik making and industry standard pearman techniques. This has an impact on the enthusiasm of the batik craftsmen to be able to produce stamped batik and produce batik that has better quality compared to previous productions. Abstrak Masa pandemic memberikan dampak yang sangat luas bagi sebagian besar kalangan masyarakat terutama dibidang perekonomian. Hal ini di alami oleh pengrajin batik di kampung batik ngantang agumg. Omset penjualan menurun drastis karena minat masyarakat untuk membeli batik terutama batik tulis yang yang harganya jauh lebih mahal dan menjadi produk andalan di kampung batik ngantang agung. Berdasarkan hasil survey masyarakat lebih berminat membeli batik yang dihasilkan dari cap karena harganya relative murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Berdasarkan hasil Analisa tersebut maka diperlukan terobosan baru untuk mendongkrak omset penjualan kampung batik ngantang agung dengan memberikan pelatihan berupa pembuatan batik cap. Pembuatan batik cap ini relative lebih mudah dan efisien waktu sehingga pengrajin bisa memproduksi dalam sekala besar dalam waktu singkat. Selain itu dalam pelatihan juga ditekankan pada proses pewarnaan untuk menghasilkan kualitas batik yang bagus dan layak jual. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para pengrajin batik tentang pembuatan batik cap dan proses pewarnaan yang sesuai dengan standard produksi. Metode yang digunakan adalah dengan demonstrasi langsung didepan para peserta pengrajin batik. Hasil yang dicapai pada pengabdian masyarakat ini adalah Sebagian besar para pengrajin sangat membutuhkan pengetahuan tentang pembuatan batik cap dan Teknik Pearman yang standard industry. Hal ini berimbas pada semangat para pengrajin batik untuk mampu memproduksi batik cap dan menghasilkan batik yang mempunyai kualitas lebih bagus dibanding dengan produksi sebelum-sebelumnya.
PELATIHAN PENGEMBANGAN PRODUK MOTIF 3D MANTEN KUCING UNTUK MENDONGKRAK PENJUALAN PRODUK KAMPUNG BATIK SUJO Kusumawardani, Hapsari; Nurul Aini; Annisau Nafiah; Emmalia Nur; Agiesta Shofi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract As an area near the SUJO' (Sumberejo) batik village tourist area, it is necessary to constantly improve the quality of its batik products so that they become the mainstay and attraction of tourists and people outside the region. Batik that has been pioneered needs to be developed with a variety of motifs that can be more popular and can be worn by all levels of both parents, teenagers, and children, not limited only to motifs suitable for adults, but also acceptable and in demand from various groups so that people are interested in buying it. The purpose of this Community Service is to make Sujo batik village products better known to the public with their characteristics, both from agricultural products such as bananas and sugar cane, or from local wisdom that is usually carried out such as the Manten Kucing culture. In the delivery of product development material for making 3D motif variations using lecture, question and answer, and demonstration methods, followed by direct practice from the participants. The results of the questionnaire as an evaluation of the activities distributed to the core batik makers showed that the women who were members of the core batik team were very enthusiastic and hoped that there would be a continuation of the activities to improve product quality and marketing. Keywords: Batik training, Skills, 3D Motif, Manten Kucing Abstrak Sebagai daerah yang dekat kawasan wisata Kampung batik SUJO’ (Sumberejo) perlu senantiasa meningkatkan kualitas produk batiknya sehingga menjadi andalan dan daya tarik wisatawan serta masyarakat luar wilayah. Batik yang telah dirintis perlu dikembangkan dengan variasi motif yang dapat lebih digemari dan dapat dipakai segala lapisan baik orang tua, remaja, maupun anak-anak, tidak terbatas hanya pada motif yang cocok utk orang dewasa, tetapi juga dapat diterima dan diminati dari berbagai kalangan sehingga orang tertarik untuk membelinya. Tujuan dilaksanakannya Pengabdian kepada Masyarakat ini, agar produk kampung batik Sujo lebih dikenal masyarakat dengan ciri khasnya, baik dari hasil pertanian seperti pisang dan tebu, ataupun dari kearifan lokal yang biasa dijalankannya seperti budaya Manten Kucing. Dalam penyampaian materi pengembangan produk pembuatan variasi motif 3D menggunakan Metode ceramah, Tanya jawab, dan demonstrasi, selanjutnya diikuti praktik langsung dari peserta. Hasil questioner sebagai evaluasi kegiatan yang dibagikan pada pembatik inti menunjukkan bahwa ibu-ibu yang tergabung sebagai tim inti pembatik sangat antusias dan mengharap ada kelanjutan dari kegiatan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya. Kata kunci: Pelatihan batik, Keterampilan , Motif 3D, Manten Kucing
PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT DIVERSIFIKASI PRODUK BATIK PADA KELOMPOK BATIK KARISMA AGUNG DESA SUMBERAGUNG MALANG Annisau Nafiah; Hapsari Kusumawardani; Nurul Aini; Agus Hery Supadmi Irianti
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract In order to turn batik into apparel, the Karisma batik group really needs training on how to sew clothes. This sewing training is very important to equip human resources to be skilled in making clothes so that batik, which was previously in the form of sheets of clothing material, can become ready-made and ready-to-wear clothes. The limited human resources we have to explore batik products inspired us. The PKM UM TEAM gave training to the Karisma Batik group to make fashion products made from Ngantang Agung typical batik. The stages of the community service program carried out in the Ngantang Agung batik village are surveys to partners, analysis, solving, training, output products, and evaluation. The sewing training activity was attended by 30 participants. This activity succeeded in making fashion products in the form of tunics and shirts of various sizes with batik materials in Sumberagung Village. All participants were considered very enthusiastic about participating in the training from start to finish and it is hoped that the participants will gain knowledge in the form of sewing skills which will become the provision for the development of the Karisma Agung batik team in the future. Keywords : training, skills, sewing, batik Abstrak Guna menjadikan batik menjadi pakaian jadi, kelompok batik karisma sangat membutuhkan pelatihan tentang bagaimana cara menjahit busana. Pelatihan menjahit ini sangat penting untuk membekali sumber daya manusia untuk terampil dalam membuat busana guna menjadikan batik yang tadinya berupa lembaran bahan sandang bisa menjadi bentuk busana jadi dan siap pakai. Keterbatasan sumberdaya manusia yang dimiliki untuk mengeksplor produk batik menginpirasi kami TIM PKM UM guna memberikan pelatihan kepada kelompok karisma batik untuk membuat produk busana berbahan batik khas ngantang agung. Tahapan dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di kampung batik ngantang agung adalah Survey ke mitra, menganalisa, pemecahan, pelatihan, produk luaran, dan evaluasi. Kegiatan pelatihan menjahit telah diikuti oleh 30 peserta. Kegiatan ini berhasil membuat produk busana berupa tunik dan kemeja berbagai ukuran dengan bahan batik di Desa Sumberagung. Seluruh peserta dinilai sangat antusias mengikuti pelatihan mulai dari awal hingga akhir dan diharapakan peserta mendapatkan ilmu berupa ketrampilan menjahit yang menjadi bekal pengembangan tim batik karisma agung di masa depan. Kata kunci : pelatihan, ketrampilan, menjahit, batik
PEMBUATAN SHIBORI SEBAGAI BEKAL KETERAMPILAN WARGA BINAAN LAPAS KELAS 1 MALANG Annisau Nafiah; Eddy Sutadji; Hapsari Kusumawardani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract There are more than 3000 active prisoners in Malang class 1. Many activity programs are carried out by prisons to equip prisoners to train independence even behind bars. One of the independence coaching that needs to be highlighted at this time is the field of shibori making. The problems encountered in the field at this time are still minimal knowledge about making shibori, the quality of the products produced is not optimal, and the variety of designs produced is also limited. In the previous community service, training in shibori making had been carried out and received good interest from the fostered residents, but after evaluating the field, it turned out that there were many enthusiasts who entered the sibori work guidance and the human resources who understood shibori making were still very minimal. In addition, participants who participated in the previous training also felt not too confident to pass on the knowledge they had gained in the previous training to their friends. For this reason, shibori work guidance feels that further training is still needed to strengthen the skills of existing human resources and also explore shibori-making motifs with various techniques. The average foster citizen does not understand the technique and color composition of making shibori that can produce good motifs and colors. So that in this shibori bimker further training is needed to solve these problems. Abstrak Warga binaan Lapas kelas 1 Malang tercatat 3000 lebih penghuni yang aktif sekarang ini. Banyak program kegiatan yang dilakukan oleh Lapas guna membekali warga binaan untuk melatih kemandirian meskipun dibalik jeruji besi. Salah satu pembinaan kemandirian yang perlu mendapat sorotan saat ini adalah bidang pembuatan shibori. Permasalahan yang dijumpai di lapangan saat ini masih minim pengetahuan tentang pembuatan shibori, kualitas hasil produk yang dihasilkan kurang maksimal, dan ragam design yang diproduksi juga terbatas. Pada pengabdian masyarakat sebelumnya sudah pernah dilaksanakan pelatihan pembuatan shibori dan mendapatkan animo yang bagus dari warga binaan, namun setelah dilakukan evaluasi dilapangan ternyata banyak peminat yang masuk pada bimbingan kerja sibori dan SDM yang faham terkait pembuatan shibori masih sangat minim. Selain itu peserta yang mengikuti pelatihan sebelumnya juga merasa belum terlalu percaya diri untuk menularkan ilmu yang telah didapatkan pada pelatihanan sebelumnya kepada teman-temannya. Untuk itu Bimbingan kerja shibori merasa masih sangat memerlukan pelatihan lanjutan guna memantapkan skill SDM yang sudah ada dan juga mengeksplore motif pembuatan shibori dengan berbagai teknik. Rata-rata warga binaan kurang mengerti teknik dan komposisi warna pembuatan shibori yang dapat menghasilkan motif dan warna yang bagus. Sehingga pada bimker shibori ini diperlukan pelatihan lanjutan guna menyelesaikan persoalan tersebut.
PELATIHAN PEMBUATAN BUSANA BATIK KHAS SUJO GUNA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KAMPUNG BATIK SUMBEREJO Kusumawardani, Hapsari; Nurul Aini; Annisau Nafiah; Endang Prahastuti; Saidah Ayu; Utami Kencana Dewi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sumberejo batik village is in its development, apart from marketing its batik, it also sells several clothing products. As a village that is close to a coastal tourist area, it is best to develop other products so that it attracts guests or tourists who pass through the area. There is a lack of finished clothing products because none of their members have sewing skills and they still use the services of tailors for their limited products. Seeing the related problems, there is a need for a solution by providing sewing training so that apart from having batik skills, they are also skilled at sewing to support other production collections, such as shirts, blouses, bags, hats from Sujo batik. The aim of implementing this Community Service is so that mothers have the competence to sew clothes so they can increase their clothing products to a more diverse range and reduce  their selling prices. Through technical skills training in sewing clothes with Sujo's typical batik motif, it is hoped that it will attract more people to visit the gallery. The clothing sewing material provided starts from basic pattern making to finishing techniques. The evaluation results show that the core team of batik makers is very enthusiastic and hopes that there will be continued activities to improve product quality and marketing. Through this training, it is hoped that mothers will be able to produce their own clothing and other products thereby increasing sales and competitiveness in the fashion industry from batik.   Abstrak Kampung batik Sumberejo dalam perkembangannya disamping memasarkan batiknya, juga beberapa produk busana. Sebagai desa yang dekat dengan kawasan wisata pantai sebaiknya perlu mengembangkan produk lainnya sehingga menarik tamu atau wisatawan yang melalui kawasan tersebut. Kurangnya produk jadi busana karena dari anggota mereka belum ada yang memiliki ketrampilan menjahit dan masih menggunakan jasa penjahit untuk produknya yang terbatas. Melihat permasalahan terkait, perlu solusi dengan memberi pelatihan menjahit agar disamping memiliki ketrampilan membatik, juga trampil menjahit untuk menunjang koleksi produksi lainnya, seperti kemeja, blus, tas, topi dari batik Sujo. Tujuan dilaksanakannya Pengabdian kepada Masyarakat ini, agar ibu-ibu memiliki kompetensi menjahit busana sehingga dapat meningkatkan produk busananya yang lebih beragam dan menekan harga jualnya. Melalui pelatihan ketrampilan teknis menjahit busana dengan motif batik khas Sujo, diharapkan lebih menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi galerynya. Materi menjahit busana yang diberikan mulai dari pembuatan pola dasar sampai dengan tehnik penyelesaiannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagai tim inti pembatik sangat antusias dan mengharap ada kelanjutan kegiatan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya. Melalui pelatihan ini diharapkan ibu-ibu dapat memproduksi sendiri busana dan produk lainnya sehingga meningkatkan penjualan dan daya saing di industri fashion dari batiknya.
PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN KAIN PANTAI DENGAN TEKNIK COLET GUNA MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA DI DESA SIDOASRI MALANG Annisau Nafiah; Hapsari Kusumawardani; Endang Prahastuti
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSidoasri village is located close to the tourist attractions namely virgin beach. Its very strategic location for tourists to visit gives rise to a new idea to open jobs for local residentsto produce products that can be sold and increase family income. One of the activities to fill the existing potential is to provide training in the manufacture of beach holsters with the colet technique. With the aim of improving the skills and economy of the family. The colet technique as one of the traditional fabric dyeing methods, was chosen because of its simple process but resulting in a hight-value product. At this training the citizens are trained to master the basic techniques of dyeing from start to finish into a ready to use and saleable product. The purpose of this training is to improve the creativity and economy of Sidoasri Village people. The method of implementation uses the method of demonstration directly to the participants of the firing. The results of the training are expected to create new business opportunities for the society, thereby boosting family income and reducing dependence on the economic sector. Community residents can also innovate and expand the market access of local products, and contribute to the sustainable development of the village economy. Abstrak Desa Sidoasri terletak berdekatan dengan tempat wisata yaitu pantai perawan. Lokasinya yang sangat strategis untuk dikunjungi wisatawan memunculkan ide baru untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat untuk menghasilkann produk yang dapat dijual dan menambah income keluarga. Salah satu kegiatan untuk mengisi potensi yang ada adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan sarung pantai dengan Teknik colet. dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi keluarga. Teknik colet sebagai salah satu metode pewarnaan kain tradisional, dipilih karena prosesnya yang sederhana namun menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Pada pelatihan ini warga dilatih untuk menguasai Teknik dasar pewarnaan dari awal hingga akhir menjadi produk siap pakai dan layak jual.. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan perekonomian masyarakat Desa Sidoasri. Metode pelaksanaan menggunakan metode demontrasi lanngsung kepada peserta peltihan. Hasil pelatihan diharapkan mampu menciptakan peluang usaha baru bagi Masyarakat, sehingga dapat mendongkrak pendapatan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi. Warga Masyarakat juga dapat berinovasi dan memperluas akses pasar produk local, dan berkontribusi pada pengambangan ekonomi desa secara berkelanjutan.