Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PEMBINAAN KETERAMPILAN UNTUK MENINGKATKAN SKILL NARAPIDANA PEMASYARAKATAN KELAS 1 MALANG DI MASA PANDEMI COVID-19 Nafiah, Annisau; Sutadji, Eddy; Nurmalasari, Riana
Jurnal Graha Pengabdian Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dalam rangka meningkatkan keterampilan warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas 1 Malang, rutin diadakan pelatihan guna membekali para warga binaan agar setelah keluar nanti bisa mandiri secara ekonomi dan mempunyai soft skill. Melalui hal ini diharapkan mereka tidak akan kebingungan lantaran setelah keluar Lapas sudah memiliki keahlian. Meskipun sedang dalam masa pandemi, program pengembangan pembinaan  kemandirian tetap bejalan meskipun tidak sebanyak kegiatan saat sebelum mewabahnya virus covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan keterampilan bagi warga binaan Kelas 1 Kota Malang, sehingga ketika mereka menghirup udara bebas nanti mereka punya bekal ketampilan yang dapat dikembangkan di rumah sebagai bentuk usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri yang halal. Harapannya nanti, mereka dapat berapdaptasitasi dan diterima masyarakat menjadi pribadi yang baik. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dimulai dari survey mitra, menganalisis masalah, memecahkan masalah, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pelatihan yang sudah dilaksanakan, kegiatan berjalan dengan lancar meskipun menemui sedikit kendala teknis pada sarana dan prasaranan yang tersedia di Lapas kelas 1 Malang. Antusias warga binaan memberikan respon yang sangat positif sehingga kegiatan yang serupa dapat terus dilaksanakan guna meningkatkan skill dan ilmu baru bagi warga binaan.Abstract: In order to improve the skills of the Class 1 Correctional Facilities in Malang, routine training is held to equip the assisted residents so that after leaving they can be economically independent and have soft skills. Through this, it is hoped that they will not be confused because after leaving prison they already have expertise. Even though it is currently in a pandemic period, the self-reliance development program is still running, although not as many activities as before the Covid-19 virus outbreak. This community service activity aims to provide knowledge and skills for the Class 1 members of Malang City, so that when they breathe the free air, they will have skills that can be developed at home as a form of effort to create their own halal jobs. Hopefully later, they can adapt and be accepted by society to be good people. This method of implementing community service starts from partner surveys, problem analysis, problem solving, and evaluation. Based on the results of the training that had been carried out, the activity ran smoothly even though it encountered a few technical problems with the facilities and infrastructure available at the Class 1 Prison in Malang. The enthusiasm of the assisted residents gave a very positive response so that similar activities could continue to be carried out in order to improve new skills and knowledge for the assisted residents. the activity ran smoothly even though it encountered a few technical problems with the facilities and infrastructure available at the Class 1 prison in Malang. The enthusiasm of the assisted residents gave a very positive response so that similar activities could continue to be carried out in order to improve new skills and knowledge for the assisted residents. the activity ran smoothly even though it encountered a few technical problems with the facilities and infrastructure available at the Class 1 prison in Malang. The enthusiasm of the assisted residents gave a very positive response so that similar activities could continue to be carried out in order to improve new skills and knowledge for the assisted residents.
Mencegah Kecelakaan Kerja Melalui Peningkatkan Kompetensi Manajemen Bengkel/Laboratorium Pendidikan bagi Guru SMK di Wilayah Kabupaten Trenggalek Yoto Yoto; Djoko Kustono; Marsono Marsono; Riana Nurmalasari
Jurnal KARINOV Vol 3, No 3 (2020): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v3i3p189-194

Abstract

Mutu sekolah kejuruan sangat ditentukan oleh kelengkapan sarana prasarana praktik yang ada dibengkel/laboratorium serta kompetensi guru bidang produktif. Keterampilan mengelola bengkel/laboratorium bagi guru SMK akan berdampak pada kelancaran kegiatan pembelajaran, terhindarnya kecelakaan kerja saat kegiatan praktikum, dan berdampak pada mutu lulusan. Pengabdian Masyarakatn ini bertujuan untuk meningkatkan pengatahuan dan keterampiran para guru SMK di Kabupaten Trenggalek dalam pengelolaan dan pengoperasian bengkel  guna mencegah kecelakaan kerja. Metode kegiatan yang digunakan meliputi ceramah, tanya-jawab, dan demonstrasi. Peserta pelatihan diwajibkan mengikuti pre-test dan pos-test untuk melihat keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta pelatihan mengalami peningkatan pemahaman dan kompetensi manajemen bengkel/laboratorium pendidikan. Kata kunci— kecelakaan kerja, kompetensi guru SMK, manajemen bengkel Abstract The quality of vocational schools is very much determined by the completeness of the existing practical infrastructure in the workshop / laboratory as well as the competence of teachers in productive fields. The skills in managing a workshop / laboratory for vocational teachers will have an impact on the smooth running of learning activities, avoid work accidents during practicum activities, and have an impact on the quality of graduates. This Community Service aims to increase the knowledge and skills of vocational school teachers in Trenggalek Regency in managing and operating workshops to prevent work accidents. The activity methods used include lectures, questions and answers, and demonstrations. Training participants are required to take a pre-test and post-test to see the success of the training implementation. The results showed that the training participants experienced an increase in understanding and competence in the management of the educational workshop / laboratory Keywords— vocational teacher competence, work accidents, workshop management
IMPLIKASI PROGRAM SARJANA MENGAJAR PADA SMK DI JAWA TIMUR Riana Nurmalasari; Mardji Mardji; Andoko Andoko
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.7, Juli 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.248 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i7.6566

Abstract

The goals of this research is to describe more fully about the implications sarjana mengajar program in terms of success for fulfillment of vocational high school teachers, learning management, and improving the quality of learning. This research is qualitative descriptive study with multi-site research. The techniques of data analysis is descriptive qualitative analysis. Based on the data analysis results, there were three conclusions. First, sarjana mengajar program was on target for fulfillment of vocational high school teachers in the school target. Second, the role of sarjana mengajar participants for developing learning management in school target was already quite good, but still need improvement in some aspects of that learning objectives can actually be achieved. Third, sarjana mengajar program had a role to improving the quality of learning in schools target, but still needed more in-depth scrutiny to continue improving the quality of learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara lebih dalam terkait implikasi program sarjana mengajar ditinjau dari segi keberhasilan dalam pemenuhan guru SMK, manajemen pembelajaran, dan peningkatan mutu pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Rancangan penelitiannya yaitu studi kasus multisitus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh 3 kesimpulan. Pertama, program sarjana mengajar tepat sasaran dalam pemenuhan guru SMK di sekolah tujuan program. Kedua, peran peserta sarjana mengajar dalam mengembangkan manajemen pembelajaran di sekolah tujuan program sudah cukup baik, namun masih perlu adanya perbaikan pada beberapa aspek agar tujuan pembelajaran benar-benar dapat dicapai. Ketiga, program sarjana mengajar turut berperan dalam peningkatan mutu pembelajaran pada sekolah tujuan program, namun masih diperlukan pengawasan yang lebih mendalam untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran.
The Strength of Moulding Sand Consisting of a Mixture of Bentonite, Tapioca Flour, and Sago Flour as a New Binder Formula to Improve the Quality of Al-Si Cast Alloy Andoko Andoko; Riana Nurmalasari; M. Alfian Mizar; Retno Wulandari; Poppy Puspitasari; Avita Ayu Permanasari
Journal of Mechanical Engineering Science and Technology (JMEST) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.133 KB) | DOI: 10.17977/um016v1i12017p032

Abstract

The major factors determining the quality of sand casting products are the base sand and the composition of the sand mould and the binding material. In the foundry industry, the most commonly used binder for creating sand moulds is bentonite. However, the price of bentonite is likely to keep rising. This study aimed at discovering a new binder formula associated with the effect of binder composition i.e. bentonite, tapioca flour, and sago flour on the basis of its mechanical and physical properties. The new formula was expected to be a better binder in the production of sand moulds, resulting in high-quality casting products with minimal defects. Moreover, it is probable to be much more economical than bentonite. This research focused on testing the moulding sand composition with a number of different binders, i.e. bentonite, tapioca flour, and sago flour, each in a different proportion. The mixture of the moulding sand with each of the three binders will be tested in terms of its mechanical properties including compressive, shear, and tensile strength. Based on the test results, sago flour has the highest dry compressive strength of 28.6 N/cm2, whereas bentonite has the highest wet compressive strength, i.e. 11.83 N/cm2 and the highest wet shear strength i.e. 3.16 N/cm2. The binder with the highest dry shear strength is tapioca flour with 18.16 N/cm2. Regarding the tensile strength value, bentonite has the highest wet tensile strength of 0.85 N/cm2, while sago flour has the highest dry tensile strength of 1.73 N/cm2.
Peningkatan kualitas SDM Guru SMK dalam penerapan budaya belajar Ergonomis pada masa pandemic COVID-19 Eddy Sutadji; Riana Nurmalasari; Annisau Nafiah; Blima Oktaviastuti
Al Tijarah Vol 6, No 3 (2020): Special Issue Seminar Nasional Manajemen & MADIC 6, 2020
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tijarah.v6i3.5678

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu sekolah yang memiliki potensi resiko bahaya kerja lebih tinggi dibandingkan jenis sekolah yang lain. Hal ini diibaratkan bahwa SMK merupakan salah satu wujud pabrik sekolah dimana di dalamnya terdapat laboratorium, bengkel maupun workshop untuk aktivitas praktik siswa. Adapun potensi resiko bahaya yang terdapat di SMK salah satunya yaitu faktor ergonomi. Faktor ergonomi berkaitan dengan kebiasaan kerja oleh masing-masing individu. Oleh karenanya seluruh SDM di SMK sudah seharusnya memiliki pemahaman terkait ergonomi yang benar. Sehingga para SDM di SMK dapat menerapkannya secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pemahaman guru terkait dampak Covid-19 pada pendidikan di SMK, 2) mengetahui pemahaman guru terkait budaya belajar ergonomis untuk pencegahan Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yaitu guru SMK di Malang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1) secara garis besar guru memiliki pemahaman terkait dampak Covid-19 bagi pendidikan di SMK yang sangat berpengaruh pada tatanan sistem pembelajaran pada berbagai aspek, 2) guru memiliki pemahaman yang cukup terkait budaya belajar ergonomis untuk pencegahan Covid-19, namun masih diperlukan tindak lanjut secara nyata agar penerapan budaya belajar ergonomis lebih maksimal.
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PENULISAN ARIKEL ILMIAH BAGI GURU SMK yoto yoto; marsono marsono; agus suyetno; riana nurmalasari
Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi (JP2T) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um080v2i22021p56-67

Abstract

Menulis karya ilmiah merupakan tugas wajib pengembangan profesi bagi guru dan tenaga kependidikan lain, Hal ini merupakan perwujudan dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Bukti tertulis tersebut merupakan syarat mutlak untuk memperoleh angka kredit sebagai penghargaan atas pengembangan profesinya. Meskipun menjadi tugas wajib, tampaknya belum semua guru dapat melakukannya dengan lancar dan baik. Sering tersendatnya kenaikan jabatan/pangkat guru semakin menguatkan fenomena tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan bagi para guru SMK yang mayoritas disibukkan dengan kegiatan praktik di bengkel/laboratorium. Hasil pelatihan penulisan karya ilmiah artikel dalam Jurnal nasional bagi guru di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung menunjukkan bahwa pemahaman menulis artikel ilmiah  bagi guru sebelum dilaksanakan pelatihan adalah sebesar 67,21 persen (kategori cukup memahami), setelah dilaksanakan pelatihan pemahaman meningkat menjadi 86,60 persen (kategori sangat memahami). pemahaman menulis artikel ilmiah  bagi guru sebelum dan sesudah pelatihan terdapat kanaikan sebesar 19,39 persen. Diharapkan pasca pelatihan guru mampu menulis artikel hasil penelitian dan artikel non hasil penelitian yang layak dimuat dalam jurnal nasional ber-ISSN.
RINTISAN PENDIRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR BAGI KARANG TARUNA abdul qolik; marsono marsono; yoto yoto; agus suyetno; riana nurmalasari
Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi (JP2T) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um080v2i22021p42-48

Abstract

Semakin banyak masyarakat memiliki sepeda motor, tentu membuka peluang terhadap berbagai usaha khususnya di bidang perbengkelan. Hal ini dikarenakan sepeda motor memerlukan perawatan rutin dan secara berkala. Peluang ini tentu jika dimanfaatkan maka dapat menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan masalah pengangguran khususnya bagi pemuda Desa. Tujuannya Rintisan Pendirian Bengkel Sepeda Motor bagi Karang Taruna Desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah memberikan keterampilan dan pemahaman bidang pengelolaan bengkel sepeda motor dan sekaligus memberikan peluang kepada para pemuda karang taruna untuk mengembangkan wirausaha baru untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan ekonomi desa. Hasil pendirian bengkel sepeda motor menunjukkan bahwa bengkel dapat berjalan dengan baik dan cukup banyak pelanggan. Hal ini ditunjukkan bahwa setiap hari rata-rata terdapat pelanggan sebanyak (5-8) pelanggan. Kalau  rata-rata setiap kendaraan memberikan pemasukan sebesar Rp. 40.000,- belum termasuk pembelian speare part (suku cadang), maka jika dihitung per hari 6 kendaraan akan mendapatkan keuntungan sebesar = 6 x Rp 40.000,- = Rp 240.000,- belum termasuk keuntungan penjualan suku cadang. Ini menunjukkan bahwa rintisan dari Tim-PKM UM berhasil dalam kegiatan yang dilakukan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI CREATIVE WALL CLASS LEARNING (CWCL) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SMK DI MALANG marsono marsono; yoto yoto; riana nurmalasari
Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi (JP2T) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um080v2i22021p83-89

Abstract

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan SMK melalui pemantapan proses belajar mengajar yang inovatif dan kreatif di sekolah telah menjadi komitmen nasional. Beberapa bentuk wujud upaya pelaksanaan kebijakan peningkatan mutu pendidikan SMK antara lain: penyempurnaan kurikulum, silabus, pengadaan sarana dan prasarana, dll.  Tanpa terkecuali pengembangan kemampuan guru dalam menciptakan inovasi pembelajaran. Salah satu aspek dalam inovasi pembelajaran yaitu penggunaan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Selanjutnya, salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pelatihan yaitu creative wall class learning. Creative wall class learning merupakan salah satu inovasi model pembelajaran yang secara konsep menekankan pada kreatifitas siswa untuk menciptakan suasana kelas seperti layaknya pameran karya. Inovasi ini berkaitan erat dengan kemampuan siswa memaksimalkan aspek dalam dirinya untuk mendapatkan pengalaman belajar dengan cara yang menyenangkan. Berdasarkan hasil output SPSS diketahui bahwa diperoleh nilai R 0,851 yang berarti bahwa korelasi antar variabel persepsi dan motivasi guru terhadap inovasi pembelajaran sebesar 0,851. Selanjutnya nilai R2 sebesar 0,725 berarti bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel persepsi dan motivasi terhadap inovasi pembelajaran yaitu 72,5 persen sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Nilai signifikansi diperoleh 0,000 yang berarti bahwa kurang dari 0,05 dan ini artinya ada pengaruh secara bersama-sama antara persepsi dan motivasi terhadap inovasi pembelajaran.
URGENSI UPGRADE SKILL BAGI SUMBER DAYA MANUSIA NARAPIDANA DI INDONESIA UNTUK MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 eddy sutadji; sarjono sarjono; riana nurmalasari
Jurnal Pengabdian Pendidikan dan Teknologi (JP2T) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um080v2i22021p90-94

Abstract

Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini, tanpa terkecuali SDM yang berstatus sebagai warga binaan pemasyarakatan. Upaya pengembangan SDM merupakan upaya terencana yang dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kompetensi maupun kualitas seseorang. Pada tahun 2020 ini fokus pengembangan SDM bagi warga binaan dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dunia yang disebabkan oleh virus Covid-19. Sehingga diperlukan keterampilan tambahan untuk menunjang kesehatan seluruh warga binaan. Keterampilan tambahan ini dikhususkan agar warga binaan mampu secara mandiri merespon dan bertindak baik dalam mengahadapi ancaman virus Covid-19.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi upgrade skill bagi warga binaan dan dampak Covid-19 bagi warga binaan. Penelitian ini dilaksanakan di LAPAS kelas 1 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa upgrade skill bagi warga binaan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas diri serta rasa percaya diri, selanjutnya dampak Covid-19 bagi warga binaan yaitu terkait sejumlah kebijakan baru yang diterapkan di LAPAS.
URGENSI TECHNICAL SKILL BAGI TENAGA KERJA KONSTRUKSI DALAM ERA INDUSTRI 4.0 Blima Oktaviastuti; Riana Nurmalasari; Fifi Damayanti
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2020): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v5i2.1021

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan kajian tentang: (1)tenaga kerja konstruksi; (2) technical skill; dan (3)pentingnya technical skill bagi tenaga kerja konstruksi. Kesimpulan yang diperoleh dari kajian ini bahwa, tenaga kerja yang kompeten secara langsung memiliki technical skill mumpuni dalam melaksakan pekerjaannya. Perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin banyak membutuhkan tenaga kerja dengan technical skill mumpuni sesuai kompetensi keahliaannya. Kebutuhan tenaga kerja konstruksi menjadi hal yang utama. Perlunya pengembangan dan penerapan technical skill sejak di bangku sekolah atau lembaga pelatihan, diharapkan dapat membiasakan serta membekali siswa dengan technical skill sebelum memasuki dunia kerja.