Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Implementation of Group Investigation (GI) Cooperative Learning Model to Improve Students 'Critical Thinking Skills in Biology Subject Hikmawati Hikmawati; Asmawati Munir; Parakkasi Parakkasi
Journal of Biological Science and Education Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Journal of Biological Science and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/jbse.v2i2.1318

Abstract

Students' critical thinking is needed, because during the learning process students develop ideas about the problems contained in learning. The aim of this research was to improve students' biology critical thinking skills. This research was conducted in the even semester of the 2013/2014 academic year. This type of research was classroom action research (CAR) with three learning cycles. The data sources of this research were an assessment using learning activity of observation sheets and student learning outcomes tests. The data obtained were analyzed using qualitative and quantitative data analysis. The success of the students’ activity action in cycle I with a mean score was 3.25 with percentage was 81.54%; Cycle II amounted to 3.2 with percentage of 80,05% and in cycle III amounted to 3.61 with percentage of 92%. Students' critical thinking skills in cycle I were 62.18 with percentage was 25.64%. The average achievement of students’ critical thinking skills test in cycle II was 83.08 with percentage was 94.87%. The average achievement of students' critical thinking skills test in Cycle III reached 85.38 with percentage 97.43%.  Based on the results of the research conducted, it was concluded that the application of the GI type of cooperative learning model could improve  the student’s activity and students' critical thinking skills in the material of the immune system at class XI IPA3 of Senior High School 2 Kendari.Keywords: Group Investigation, Student Activities, Critical Thinking.
Teacher Competency in Implementing Learning Based on Scientific Approach in SMPN 1 & 2 Kendari Tri Maniarta Sari; Ernawati Ernawati; Asmawati Munir; Parakkasi -
Journal of Biological Science and Education Vol 2, No 1 (2020): June
Publisher : Journal of Biological Science and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/jbse.v2i1.1204

Abstract

Curriculum 2013 teachers are required to perform a scientific study. So it's essential to see how the competence of teachers in learning based on a scientific approach. Based on this study aims to describe (1) the ability of science teachers in designing learning based on the scientific approach in SMPN 1 and SMPN 2 Kendari (2) the competence of science teachers in implementing the learning-based approach is scientifically appropriate curriculum, 2013 in SMPN 1 and SMPN 2 Kendari. The collection of data is done (This sentence appears to be written in the passive voice. Consider writing in the active voice) using an instrument study lesson plans, teaching observation, and interviews. The sampling using a purposive sampling method or sample aims. Samples are 13 teacher teaching science classes VII and VIII derived from two schools SMPN 1 and SMPN 2 Kendari. The results showed that (1) the competence of science teachers in designing learning based on appropriate scientific approach was in functional categories, (2) the ability of science teachers in implementing the learning based on proper scientific approach was good enough grade.
DIAGNOSTIK MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SEL DI SMA NEGERI 1 WAKORUMBA SELATAN KELAS XI IPA Nazlan Ramli Saputra; Safilu Safilu; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.941 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i2.20888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran miskonsepsi siswa di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan kelas XI IPA, baik secara keseluruhan pada materi sel maupun pada setiap indikator dalam materi sel. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Wakorumba Selatan yang teridiri dari dua kelas yang berjumlah 39 orang dengan jumlah laki-laki 13 orang dan jumlah perempuan 26 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan miskonsepsi siswa untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi Sel. Instrumen penelitian ini adalah instrumen diagnostik four tier test multiple choice (tes pilihan ganda empat tingkat). Teknik analisis data dilakukan deskriptif persentase. Hasil penelitian ini adalah miskonsepsi siswa paling tinggi terjadi pada indikiator prinsi yaitu 59% kemudian indikator generalisasi yaitu 56%, indikator klasifikasi 54% dan paling renda adalah pada indikator kategori yakni 38%. Simpulan yang diperoleh bahwa miskonsepsi siswa secara keseluruhan pada materi sel kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan lebih tinggi daripada siswa paham konsep dan tidak paham konsep. Miskonsepsi siswa terjadi pada  pada masing-masing indikator, baik dalam hal mengkategori, mengklasifikasi, prinsip dan generalisasi materi sel.
POLIMORFISME WARNA DAN PERSEBARAN MIKROHABITAT KETAM KENARI (Birgus latro L.) DI PULAU LABENGKI KABUPATEN KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA Putu Setiawan Asera; Muh. Sirih; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Mei 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.585 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v7i1.24076

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui polimorfisme warna dan persebaran mikrohabitat Ketam Kenari (Bigrus latro L.) di Pulau Labengki Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan mendeskripsikan polimorfisme warna dan persebaran mikrohabitat Ketam Kenari (Birgus latro L.) dengan melihat pola warna pada bagian kerapaks, abdomen, capit sesuai dengan mikrohabitat yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Ketam Kenari (Birgus latro L.) yang ditemukan sebanyak 12 ekor, memiliki polimorfisme warna pada bagian karapaks berwarna cokelat, capit warna biru, dorsal warna cokelat, dan ventral warna cokelat. Persebaran mikrohabitat yang memiliki karakteristik habitat bebatuan cadas dengan vegetasi yaitu semak belukar, ubi kayu/singkong, mengkudu, dan pepohonan (bakau, kelapa, beringin, dan pisang).
META ANALISIS HABITAT KETAM KENARI (Birgus latro L.) DI INDONESIA (Kajian Materi Keanekaragaman Hayati SMA Kelas X Semester 1) Ana Astriani; Jahidin Jahidin; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 4 (2022): Edisi Februari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.904 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i4.23766

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan/tanaman penyusun vegetasi dan parameter lingkungan habitat ketam kenari (Birgus latro L.) di Indonesia. Subjek dalam penelitian ini adalah kajian literatur tentang habitat ketam kenari (Birgus latro L.) di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif  kualitatif. Metode penelitian ini adalah meta analisis dengan menganalisis hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan secara nasional dan internasional yang berkaitan dengan habitat ketam kenari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan dan tanaman penyusun vegetasi pada habitat ketam kenari (Birgus latro L.) di Indonesia adalah pohon kelapa, pohon beringin, pohon bambu, sagu, akar-akar mangrove, pohon kenari, sukun, kayu hitam,  mengkudu,  kayu  besi, ketapang, palem, pandan  pantai, pohon kulim, awar-awar, bintangur dan tanaman perkebunan seperti jagung, pepaya, pisang, ubi jalar, ubi kayu, labu, terong, mangga, jeruk, keladi,  jambu  mente,  dan  jambu  air. Kesimpulan yang diperoleh adalah jenis tumbuhan dan tanaman penyusun vegetasi pada habitat ketam kenari (Birgus latro L.) yang paling sering dijumpai pada habitat ketam kenari adalah  pohon kelapa, pandan laut, ketapang, jagung, papaya dan pisang; dengan suhu lingkungan antara 23°C-32°C; kelembaban udara 73%-94,3%; serta substrat yang sering dijumpai adalah substrat berpasir dan substrat berbatu; dengan kondisi tanah (pH) antara 5-7,2.
PENGARUH PEMBELAJARAN TERINTEGRASI PRAKTIKUM TERHADAP PENCAPAIAN PENGETAHUAN DEKLARATIF SISWA MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM DI SMA NEGERI 1 LAWA Deska Varidi; Asmawati Munir; Murni Sabilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 7, No 3 (2022): Edisi November 2022
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/ampibi.v7i3.25879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran terintegrasi praktikum dan tidak terintegrasi praktikum terhadap pengetahuan deklaratif siswa menggunakan alat laboratorium di SMA Negeri 1 Lawa tahun ajaran 2020/2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Lawa Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 95 orang yang terdiri dari 3 kelas. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dan analisis N-Gain. Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain score untuk kelas kontrol adalah sebesar 0,4512 termasuk dalam kategori sedang, untuk nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen adalah sebesar 0,5620 termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil perhitungan uji N-Gain dalam bentuk persen, menunjukan bahwa nilai rata-rata N-Gain persen kelas kontrol adalah sebesar 45,1170 atau 45,12% termasuk dalam kategori kurang efektif. Sementara untuk rata-rata N-Gain persen pada kelas eksperimen adalah sebesar 56,2044% atau 56,20% termasuk dalam kategori cukup efektif.
KERAGAMAN TUMBUHAN PAKU TERESTRIAL (Pteridophyta) DI KAWASAN KEBUN RAYA KOTA KENDARI (Kajian Materi SMA Keanekaragaman Hayati Kelas X) Dedi Nasrandi; La Kolaka; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 4 (2022): Edisi Februari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.878 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i4.23852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) yang terdapat di Kebun Raya Kota Kendari. Obyek penelitian ini adalah jenis tumbuhan paku terestrial yang berada di kawasan Kebun Raya Kota Kendari yang berada di Desa Nanga-Nanga, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksplorasi, yakni dengan menjelajahi lokasi penelitian sambil mengumpulkan spesimen tumbuhan paku (Pterydophyta) yang dapat mewakili setiap jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ditemukan di lokasi penelitian.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu dengan memberikan gambaran tentang karakteristik dari masing-masing sampel tumbuhan paku yang ditemukan di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ditemukan di kawasan Kebun Raya Kota Kendari berjumlah 26 jenis tumbuhan paku terestrial yang terdiri dari 6 ordo, 11 famili dan 14 genus, d4jari 11 famili terdapat 3 ordo yang banyak keragaman spesiesnya yaitu ordo Polypodiales, Pteridales dan Schyzaeales
ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN PADA RITUAL PESTA ADAT MOSEHE WONUA SUKU TOLAKI MEKONGGA DI KABUPATEN KOLAKA Mariati Mariati; Asmawati Munir; Suarna Samai
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 3 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.347 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i3.23339

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan, organ tumbuhan dan bagaimana cara tumbuhan digunakan pada ritual pesta adat mosehe wonua suku Tolaki Mekongga di Kabupaten Kolaka. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan teknik survei dan wawancara. Pemilihan informan dilakukan dengan metode snowball sampling. Data hasil penelitian ini diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan 20 spesies tumbuhan yang terdiri 16 familia; 6 habitus dan berdasarkan budidaya terdapat tumbuhan budidaya dan tumbuhan non budidaya. Organ tumbuhan yang digunakan pada ritual adat mosehe wonua pada setiap tahapan ritual adat pakakasano, molakoako dan  pondutuno meliputi organ daun, organ batang, organ buah dan organ biji. Berdasarkan cara penggunaan tumbuhan (a) tumbuhan diletakkan di atas baki/nampan yang telah disediakan seperti buah-buahan, (b) tumbuhan diolah seperti daun sirih hutan, pinang, batang pisang, batang bambu yang dianyam menjadi kapara (nyiru) dan batang bamban.
HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KABAWO Harfina Harfina; Asmawati Munir; Parakkasi Parakkasi
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 3 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.189 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i3.23065

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar, hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar, serta hubungan lingkungan keluarga dan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA Terpadu Siswa SMP Negeri 1 Kabawo. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabawo Kabupaten Muna, populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 190 siswa, dengan sampel 127 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional simple random sampling dengan cara undian. Variabel yang diamati adalah lingkungan keluarga dan motivasi belajar sebagai variabel bebas serta prestasi belajar IPA Terpadu sebagai variabel terikat. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket, kemudian data tersebut dianalisis secara statistik deskriptif dan menggunakan korelasi Spearman dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) lingkungan keluarga siswa SMP Negeri 1 Kabawo masuk dalam kategori sangat baik, sedangkan motivasi belajarnya tergolong sangat tinggi, (2) lingkungan keluarga berhubungan positif dengan prestasi belajar IPA Terpadu dengan nilai signifikan 0,035, (3) motivasi belajar juga berhubungan positif dengan prestasi belajar IPA Terpadu dengan nilai signifikan 0,039, (4) lingkungan keluarga dan motivasi belajar berhubungan positif dengan prestasi belajar IPA Terpadu siswa SMP Negeri 1 Kabawo dengan nilai signifikan 0,011
JENIS-JENIS EPIFIT DAN POHON INANGNYA DI KAWASAN HUTAN CAGAR ALAM NAPABALANO KABUPATEN MUNA Sri Darmianti; Asmawati Munir; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2021): Edisi Februari 2021
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/ampibi.v5i4.28322

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan epifit dan pohon inang di kawasan Hutan Cagar Alam Napabalano Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi dengan teknik jelajah. Teknik analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian ditemukan 16 spesies epifit, 9 spesies  dari familia Orchidaceae dan 7 spesies dari familia Polypodiaceae dan 10 spesies pohon inang dari 10 familia. Pohon inang yang banyak berasosiasi dengan epifit adalah Tectona grandis,  kemudian Elmerillia celebica Dandy sedangkan pohon inang yang sedikit berasosiasi epifit yaitu Shorea koordesii Bl, Ficus benjamina L., Eucalyptus deglupta Bl., Pterocarpus indicus Willd., Anthocephalus cadamba Miq., Schleichera oleosa Lour., dan Pterospermum javanicum Jungh., rata-rata ditempati 1 spesies epifit. Epifit yang banyak berasosisi dengan pohon inang yaitu dari genus Cymbidium dengan 5 spesies pohon dan genus Drynaria dengan 4 spesies pohon, sedangkan epifit yang sedikit berasosiasi dengan pohon inang yaitu Acriopsis javanica Reinw., Aerides odorata Lour., Davallia denticulate (Brum.) Mett., Drymoglossum piloselloides (Linn.) Pr., Elaphoglossum rimbachii J., Nepholepis falcata (Cap.) C. Chr. Pomatocalpa kunstleri (Hk.f) J.J.S., Phalaeonepsis denevei J.J.S., Phymatodes scolopendria (Burm. F.) Ching., Schoenorchis juncifolia Bl., Thrixspermum formolnum (Bl.) Rehbf., dan Vanda limbata Bl., yang masing-masing berasosiasi dengan 1 spesies pohon.