Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Refleksi Nilai Pengembangan Diri dalam Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat untuk Penguatan Kepribadian Guru Sholihah, Rizki Amalia; Tohari, Amin
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 1 (2025): Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v10i1.3059

Abstract

Penelitian ini membahas pengembangan kompetensi kepribadian guru berdasarkan nilai pengembangan diri dari buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson. Latar belakang kajian ini adalah pentingnya pengembangan kompetensi guru, khususnya kompetensi kepribadian, yang menjadi salah satu aspek utama dalam profesi pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pengembangan diri dalam buku tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi kepribadian guru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan metode analisis konten. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan dianalisis secara sistematis dengan mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menyusun ulang pembahasan dari berbagai sub bab untuk menghasilkan pembahasan baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi kepribadian guru merupakan kebutuhan mendasar. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi ini adalah melalui pembelajaran dari buku motivasi. Buku karya Mark Manson ini menawarkan nilai-nilai pengembangan diri yang dapat menjadi referensi bagi guru dalam meningkatkan kompetensi kepribadiannya. Nilai-nilai utama yang dirangkum dari buku tersebut adalah kesadaran diri, penerimaan diri, dan pengembangan diri. Nilai-nilai tersebut kemudian diterapkan dalam konteks pendidikan yaitu kesadaran diri sebagai pendidik yaitu guru perlu memahami peran, tanggung jawab, dan dampak mereka terhadap siswa. Kemudian penerimaan diri sebagai pendidik yaitu guru harus menerima kekurangan dan kelebihan diri untuk menciptakan kepercayaan diri yang sehat. Lalu pengembangan diri yaitu guru perlu terus belajar dan beradaptasi untuk meningkatkan kualitas pribadi dan profesionalnya. Dengan penerapan nilai-nilai ini, guru dapat memperkuat kompetensi kepribadian mereka, yang berdampak positif pada kualitas pendidikan.
Language and Brain: Neurological Aspects in Language Acquisition Sholihah, Rizki Amalia
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol. 5 No. 1 (2022): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v5i1.1069

Abstract

The human nervous system consists of two parts, namely the spine and the brain. The brain itself consists of the brain stem and cerebral cortex, consisting of the right and left hemispheres. Each hemisphere is divided into four lobes: the frontal lobe, occipital lobe, temporal lobe, and parietal lobe, where each lobe has its function—the brain experiences both growth regarding its parts and mass or weight. The left and right hemispheres have their respective roles or functions, leading to a tendency to use hemispheres. The left hemisphere is more dominantly responsible for language, logical and analytical matters. At the same time, the right hemisphere is more intuitive and imaginative. Concerning producing speech, the brain has a part called the Broca region. Then there is the Wernicke area which is responsible for speech comprehension. These two regions will work together for language processing in the brain. Besides, there is a system related to the workings of emotions in humans called the limbic system in the brain.
Language Choice in Brang Kidul Community of Ponorogo, Indonesia Sholihah, Rizki Amalia; Ma'ruf, Amir; Munandar, Aris
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2023): Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/adabiya.v18i1.2449

Abstract

This study aims to determine the language choice of Indonesian ethnic Javanese, especially of the Brang Kidul of Ponoragan; based on the distinguishing vocabulary and intonation in the narrative. “Ponorogo Brang Kidul” is the designation for the southern part of Ponorogo Regency of the East Java Province. Employing qualitative research method, sociolinguistic approach, and research communication model, this research was conducted in the higher education community toward three respondents who are native Ponoragan Javanese speakers. The research data were obtained from recorded dialogues of speakers in four speech contexts between students and lecturers and between fellow students. The language code selection patterns found were Bahasa Jawa (BJ), Bahasa Jawa Ponoragan (BJP), Bahasa Arab (BA), and Bahasa Indonesia (BI) which would had been considered mainly based on situations, age, and social status. The BJP vocabularies frequently found in the Brang Kidul dialect were "alah mendah", "ritek", "byungalaah", "angkan", "gor", "ale", "klawus", "dipadoni", and "kesit". Finally, found that factors influencing the choice of language in this study were the interlocutors and the topic of conversation as well as the intonation in the speech of the different speakers, namely the rising tone at the beginning of the speech and falling at the end.