Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Rasa Malu Nandhini H. Anggarasari; RA. Retno Kumolohadi
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss1.art3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan komunikasi interpersonal dalam mengurangi rasa malu. Para peserta adalah 12 siswa berusia 19 sampai 25 tahun, dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rasa malu ini diukur dengan skala rasa malu berdasarkan pada simtom rasa malu yang dikemukakan oleh Henderson dan Zimbardo (1998). Penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design. Uji Mann Whitney digunakan untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gain skor antara Prates dan pascates kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan nilai z = -2,656 dan p = 0,008 (p <0,05). Dengan demikian, komunikasi interpersonal pelatihan terbukti dapat mengurangi rasa malu.
Terapi Kognitif Perilaku Religius untuk Menurunkan Kecemasan terhadap Kematian pada Penderita Hiv/Aids Deasy Irawati; Subandi Subandi; Retno Kumolohadi
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol3.iss2.art2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kognitif perilaku religius dalam menurunkan kecemasan terhadap kematian pada penderita HIV/AIDS. Subjek Penelitian berjumlah 8 orang penderita HIV/AIDS berjenis kelamin perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kecemasan terhadap kematian, wawancara dan observasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Analisis penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dengan uji hipotesis menggunakan analisis uji Mann-Whitney untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terapi kognitif perilaku religius dalam menurunkan kecemasan terhadap kematian pada penderita HIV/AIDS pada kelompok penelitian sebelum diberikan pelatihan dan setelah diberikan pelatihan. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara, lembar kerja. Hasil penelitian yaitu pada prates dan pascatest kecemasan terhadap kematian menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan terhadap kematian setelah diberikan pelatihan dengan nilai Z = -2,309, p=0,021, p < 0,05. Pada pascates dan follow-up kelompok penelitian terdapat perbedaan kecemasan terhadap kematian dengan nilai Z = -2,323, p = 0,020, p < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kecemasan terhadap kematian pada subjek penelitian setelah dilakukan follow-up.
Rational Emotive Behavior Therapy Sebagai upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Rr. Dwi Astuti; Fuad Nashori; RA. Retno Kumolohadi
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol3.iss2.art4

Abstract

Penderita diabetes mellitus mengalami penurunan kualitas hidup terkait dengan komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Kualitas hidup dapat digunakan sebagai parameter penanganan terhadap pasien terkait dampak pengobatan yang telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empirik efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus dengan harapan pasien diabetes mellitus dapat mengelola diabetes mellitus dan hidup lebih baik. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Semua subjek (7 orang untuk kelompok eksperimen dan 7 orang untuk kelompok kontrol) diberikan skala kualitas hidup diabetes mellitus DQOLCTQ-R. Kelompok eksperimen diberikan REBT selama 12 kali pertemuan dan pascates untuk melihat dampak REBT yang diberikan pada kelompok ekspermen. Sementara hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup penderita diabetes mellitus saat sebelum diberikan intervensi dan setelah mendapatkan intervensi dengan hasil z = -3,071 dengan p = 0,002, karena p<0,05 dengan taraf signifikansi 5%. Simpulannya adalah ada perbedaan yang signifikan antara skor kualitas hidup kelompok eksperimen dengan skor kualitas hidup kelompok kontrol pada subjek penelitian. Skor kualitas hidup kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada skor kualitas hidup kelompok kontrol. REBT dapat meningkatkan kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus.
INTELLIGENZ STRUKTUR TEST DAN STANDARD PROGRESSIVE MATRICES: (DARI KONSEP INTELIGENSI YANG BERBEDA MENGHASILKAN TINGKAT INTELIGENSI YANG SAMA) Retno Kumolohadi; Miftahun Ni’mah Suseno
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Vol 1 No 02 (2012): May 2012
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ajie.vol1.iss2.art1

Abstract

This study aimed to correlate between output test from Intelligenz Struktur Test (IST) and Standard Progressive Matrices (SPM). These tests measure intellectual capacity. SPM is intelligence test that has been formed set of pictures A, B,C,D. Subject must continue and complete that picture so that reflected his/her abstract reasoning. SPM is a general test, however IST is a special test but the two test produce IQ score. IST has been formed nine aspect: SE (complete sentences), WA (complete word), AN (similarity of words), GE (the same things that belongs to), RA (numerical reasoning), ZR (line of numeric), MA (choice of shape), WU (design of beam), ME (read of symbol). Subject of this research was university student of department of Psychology Islamic University of Indonesia. They did classical test of two measured test. Coefficient correlation between two test is 0.336; p – 0.000 (p
Development and Validation of Ethical Awareness Scale among University Students Retno Kumolohadi; Frieda Mangunsong; Julia Suleeman
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2021): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v10i1.17216

Abstract

Plagiarism, intolerance, and sexual harassment highlight the assessment of university students’ ethical awareness as essential measure. The study aims to develop and validate an ethical awareness scale by constructing a measuring instrument based on Yeung and Keup’s (2009) preliminary research, using open ended questionnaire and focus group discussions, expert judgement, and legibility test. 251 students were recruited through convenience sampling. The results of psychometric testing using exploratory factor analysis indicate that the 12-item scale is valid in terms of construct validity. The Kaiser Meyer Olkin test showed a score of 0.865, with a Bartlett’ s Sphericity test value of 1.240, df = 66 and p = 0.000, and the factor loading ranged from 0.409 to 0.814. Total variance explained by this scale is 46.827%, in which academic and social factors contribute to 39.001% of variance, while information technology contributes to 7.826% of variance. Reliability testing using Cronbach's Alpha yielded a coefficient value of α = 0.874. The implications of this study include the necessities for further development of the instrument to specifically measure information technology factor, to conduct confirmatory factor analysis with other students, and to modify the scale based on participants’ different characteristics. This scale can also be used to determine the effectiveness of ethics outreach programs.
Pelatihan Prophetic Parenting untuk Menurunkan Stres Pengasuhan pada Ibu dengan Anak Disabilitas Tunanetra Ridha Habibah; H. Fuad Nashori; Retno Kumolohadi
Philanthropy: Journal of Psychology Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v5i2.4456

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the effect of prophetic parenting training in reducing parenting stress in mothers with children with disabilities. This study involved 7 mothers of children with disability that had parenting stress from the moderate to very high parental stress scores. The seven mothers were divided into two groups, 3 in the experimental group and 4 in the control one. Prophetic parenting training was carried out four times within a two-hour session. Parenting stress was measured using the parenting stress scale from Abidin (Ahern, 2004) adapted by Kurniawan (2012) with a total of 36 items and coefficient α=0.82. Pretest were done before training, posttest 1 was done after training, and posttest 2 was done two weeks after training. The result analysis of friedman test showed that score of p=0.043 (p<0.05). Mann whitney test showed that the measurement of posttes 1 with the score of p=0.054 (p>0.05) and postest 2 with the score of p=0.017 (p<0.05). Hence, it be concluded that the prophetic parenting training has brought the significant effect on the reduction of parenting stress among mothers with the child with disabilities (blind) after getting the time to practice prophetic parenting. The qualitative analisys also supported the result by showing a positive change experienced by each subject in the emotional, behavioral, and spiritual aspect.  Keywords: prophetic parenting training, parenting stress, chld with disability (blind)ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan prophetic parenting dalam menurunkan stres pengasuhan pada ibu dengan anak disabilitas (tunanetra) Subjek dalam penelitian ini adalah 7 ibu dari anak disabilitas tunanetra yang memiliki skor stres pengasuhan dengan kategori sedang hingga sangat tinggi. Tujuh subjek terbagi pada dua kelompok yakni 3 orang kelompok eksperimen dan 4 orang kelompok kontrol. Pelatihan prophetic parenting dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Stres pengasuhan diukur menggunakan skala stres pengasuhan dari Abidin yang diadaptasi oleh Kurniawan dengan jumlah aitem sebanyak 36 aitem dengan koefisien α=0.82. Prates dilakukan sebelum pelatihan, pascates 1 dilakukan setelah pelatihan, dan pascates 2 dilakukan dua minggu setelah pelatihan. Friedman test menghasilkan signifikansi sebesar p=0.043 (p<0.05). Uji mann whitney menunjukkan bahwa pengukuran pascates 1 memiliki nilai p=0.054 (p>0.05) dan pascates 2 memiliki nilai p=0.017 (p<0.05). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelatihan prophetic parenting memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan stres pengasuhan pada ibu dengan anak disabilitas (tunanetra) setelah mendapatkan waktu untuk mempraktikkan prophetic parenting. Hal tersebut didukung oleh analisis kualitatif yang menunjukkan adanya perubahan positif yang dialami subjek kelompok eksperimen dalam aspek emosi, kognitif, perilaku, dan spiritual.  Kata kunci: pelatihan prophetic parenting, stres pengasuhan, anak disabilitas (tunanetra)
Hubungan Religiusitas dan Stres pada Individu Muslim Dewasa Awal Emma Meiliza Afifah; Raden Ajeng Retno Kumolohadi
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1599

Abstract

Abstract. The Covid-19 pandemic has caused early adult individuals to be the highest group experiencing stress due to career uncertainty, professional life at stake, job loss, fear of infection and overestimation of risk. The subjects involved in this study were 112 male and female subjects with an age range of 18-29 years. This study uses a correlational quantitative design with data collection methods using a questionnaire with Amir's Muslim Religiosity Scale (2021) and Percieved Stress Scale. The results showed that p = 0.069 (p>0.05) and r = 0.141. That is, there is no significant negative correlation between religiosity and stress in early adult Muslim individuals. Therefore, this research hypothesis is rejected. This is due to the possibility of other factors that are more influential on the stress level of early adult individuals, such as age level, stress coping, and religious experience. Abstrak. Masa pandemi Covid-19 menyebabkan individu dewasa awal menjadi kelompok tertinggi yang mengalami stres karena menghadapi ketidakpastian karier, kehidupan profesional pekerjaan yang dipertaruhkan, kehilangan pekerjaan, takut tertular dan perkiraan resiko yang berlebihan. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 112 subjek laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-29 tahun. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan metode pengumpulan data menggunkaan kuesioner dengan skala Religiusitas Muslim milik Amir (2021) dan Percieved Stress Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p = 0,069 (p>0,05) dan r = 0,141. Artinya, tidak terdapat korelasi negatif signifikan antara religiusitas dan stres pada individu muslim dewasa awal. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini ditolak. Hal ini dikarenakan kemungkinan faktor lain yang lebih pengaruh pada tingkat stres individu dewasa awal, seperti tingkat usia, coping stres, dan pengalaman beragama.
Peningkatan kemampuan pengendalian emosi dengan terapi kognitif perilaku pada klien skizofrenia paranoid Farra Anisa Rahmania; Raden Ajeng Retno Kumolohadi
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 11 No. 2 (2023): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v11i2.25426

Abstract

Schizophrenia disorder is a disorder that causes the main symptoms, namely delusions, and hallucinations. In the patients in this study, the delusions that emerged were delusions of pursuit and delusions of grandeur. Meanwhile, the hallucinations that appear are auditory hallucinations such as noises, and visual hallucinations such as seeing supernatural beings. Patients also have difficulty controlling their emotions so they often get angry, say harsh things, and smash things. Patients find it difficult to do activities well in their social environment. The assessment was carried out using personality tests and intelligence tests. Based on the results of the assessment, the patient's diagnosis was schizophrenia with the paranoid type. The intervention given to patients is a cognitive behavioral therapy that focuses on controlling emotions. The results of interventions in patients show that cognitive behavioral therapy can help patients to be aware of their current condition, the will to control negative emotions, and the emergence of a desire to carry out activities such as looking for a job. The patient's family is given intervention including psychoeducation about the patient's condition, how to care for the patient, and how to support the patient. Gangguan skizofrenia merupakan gangguan yang menimbulkan gejala utama yaitu delusi, dan halusinasi. Pada pasien dalam penelitian ini, delusi yang muncul adalah delusi pengejaran dan delusi keagungan. Sedangkan halusinasi yang muncul adalah halusinasi pendengaran seperti suara bising, dan halusinasi visual seperti melihat makhluk gaib. Penderita juga sulit mengendalikan emosinya sehingga sering marah-marah, berkata kasar, dan membanting barang. Pasien merasa sulit untuk melakukan aktivitas dengan baik di lingkungan sosialnya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes kepribadian dan tes inteligensi. Berdasarkan hasil asesmen, diagnosis pasien adalah skizofrenia dengan tipe paranoid. Intervensi yang diberikan kepada pasien adalah terapi perilaku kognitif yang berfokus pada pengendalian emosi. Hasil intervensi pada pasien menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif dapat membantu pasien untuk menyadari kondisinya saat ini, keinginan untuk mengendalikan emosi negatif, dan munculnya keinginan untuk melakukan aktivitas seperti mencari pekerjaan. Keluarga pasien diberikan intervensi diantaranya psikoedukasi tentang kondisi pasien, cara merawat pasien, dan cara support pasien.
Pengaruh Keteraturan Membaca dan Penghayatan Makna Ayat Al-Qur'an pada Kemampuan Berpikir Positif Narapidana Aida Dakhliyah Sufriani; R.A Retno Kumolohadi
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 1 No. 1 (2009)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol1.iss1.art1

Abstract

This study is aimed to examine the impact of reading on the regular basis and comprehending Al-Qur'an training to increase positive thinking ability. The hypothesis of this research is that there is, a positive correlation between the training and positive thinking ability. The prisoners who followed training had more positive thinking ability. There are twenty prisoner from Yogyakarta Penintentiary Class IIA that were involved in the research. Many aspects from Albrecht conception were used to make 50 items scale. Pre-post test control group design is the experimental design of this research. From quantitative analysis SPPS Program version 11,5 for windows, researcher obtain scores between two groups (p=0.0125; p < 0.05), therefore the hypothesis is accepted.Keywords : positive thinking, reading an the regular bases, meaning Qur'an
Terapi Kognitif Perilaku Secara Daring dengan Pemantauan Aktivitas untuk Mengurangi Gejala Depresi dan Distress Cemas Farra Anisa Rahmania; Raden Ajeng Retno Kumolohadi
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.88247

Abstract

Gangguan depresi merupakan gangguan yang banyak ditemukan pada individu dengan usia produktif. Intervensi yang dapat diberikan salah satunya dengan terapi kognitif perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi kognitif perilaku secara daring terhadap penurunan gejala gangguan depresi sedang distress cemas. Penelitian ini menggunakan single-case design. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang mengalami episode depresi sedang dengan distress cemas. Penelitian ini menggunakan asesmen, yaitu metode observasi, wawancara, dan tes psikologi. Gejala depresi diukur menggunakan Beck Depression Inventory (BDI-II) dan gejala kecemasan diukur menggunakan Beck Anxiety Inventory (BAI). Peneliti menentukan baseline kondisi psikologis partisipan sebagai dasar penentuan intervensi. Terapi kognitif perilaku secara online diberikan kepada partisipan dalam enam sesi intervensi, yang terdiri atas formulasi masalah, penangkapan pikiran, pengujian realita, penghentian pikiran negatif, dan pemantauan aktivitas (activity monitoring). Hasil intervensi psikologis menunjukkan ada penurunan intensitas gejala utama episode depresi sedang dengan distress cemas pada partisipan.