Articles
PERAN PEMERINTAH DESA KEDITAN DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA
Lili, Lestari Oktalion;
Lasso, Aldi Herindra
KRITIS Vol 29 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24246/kritis.v29i2p102-119
Tourism is one of the vital economic sectors for local communities in Indonesia this makes the tourism development in every region is growing rapidly. However, there are obstacles faced during the development, so it requires interventions from local government to assist and support the local people. Using a qualitative approach, this research aims to examine the role of the village government in Keditan Village, District of Ngablak, Magelang Regency, in increasing support of people towards the ongoing tourism development. The result of the research shows that the government of Keditan have taken the role in supporting the people, but such role is not yet optimal. Researcher sees that it needs some further mentoring from stakeholders to support the village government to implement that role.
Analisis Profil Wisatawan Top Selfie Kragilan, Kabupaten Magelang
Rindo Bagus Sanjaya;
Lasti Nur Satiani;
Aldi H Lasso;
Christian Lilik Henri S Nivak
PAX HUMANA Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Yayasan Bina Darma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3814.741 KB)
Dalam mengembangkan sebuah destinasi pariwisata, mengetahui profil wisatawan adalah salah satu langkah utama yang harus diperhatikan. Dengan mengetahui profil wisatawan, pengelola wisata dapat dengan tepat mengembangkan produknya sesuai dengan harapan wisatawan itu sendiri. Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terdapat sebuah destinasi wisata bernama Top Selfie Kragilan, di mana dalam pengelolaannya ternyata belum mengetahui profil wisatawan yang datang ke destinasi tersebut. Berangkat dari permasalahan belum diketahuinya profil wisatawan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil wisatawan yang ada di Top Selfie Kragilan dengan pendekatan metode kuantitatif. Data diperoleh menggunakan kuesioner yang diambil pada hari Sabtu dan Minggu selama satu bulan yang merupakan puncak wisatawan datang ke destinasi. Adapun variabel yang diteliti adalah; (1) jenis kelamin; (2) usia pengunjung; (3) pekerjaan; (4) asal wisatawan; dan (5) datang bersama siapa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi pengelola wisata Top Selfie Kragilan dalam mengembangkan produknya setelah mengetahui profil wisatawan yang telah berkunjung ke destinasi.
Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Pembiasaan dan Pembudayaan di Sekolah Menengah Pertama
Lampola Sitorus;
Aldi Herindra Lasso
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 5 (2021): October Pages 1880-3500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (524.999 KB)
|
DOI: 10.31004/edukatif.v3i5.755
Pendidikan karakter peduli lingkungan di sekolah formal merupakan salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Tulisan ini mengkaji pengimplementasian pendidikan karakter peduli lingkungan di SMPN 2 Pangururan, Samosir, Sumatera Utara. Melalui pendekatan kualitatif, tulisan ini mengelaborasi peranan pembiasaan dan pembudayaan dalam penerapan pendidikan karakter peduli lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa keteladanan yang dipelopori oleh pimpinan sekolah menjadi penggerak utama perubahan yang mendorong berjalannya program kepedulian lingkungan. Budaya sekolah yang terbentuk melalui progam ini berhasil membuat sekolah lebih sehat dan bersih dan warga sekolah lebih peduli terhadap lingkungan. Melihat besarnya peran keteladanan penting untuk memiliki pimpinan yang memiliki kapabilitas memadai agar mampu menginisiasi perubahan
PEMETAAN POTENSI PENGEMBANGAN EDU-AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA KEBONDOWO RAWA PENING
Roos Kities Andadari;
Maria Rio Rita;
Aldi Herindra Lasso;
Sucahyo Sucahyo;
Dina Banjarnahor
SEGMEN: Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 18, No 2 (2022): SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37729/sjmb.v18i2.7590
Kajian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan pariwisata ekoagro di Desa Kebondowo Rawa Pening Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Selain itu, output kegiatan ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam penyusunan kebijakan pengembangan wisata ekoagro yang lebih rinci dengan melibatkan sektor terkait untuk mengoptimalkan pengembangan wisata agro yang berkelanjutan. Hasil kajian ini berupa kondisi eksisting dari Desa Kebondowo dari aspek kekuatan-kelemahan, serta peluang-ancaman. Selain itu kajian ini juga memetakan potensi-potensi wisata di Desa Kebondowo yang berpotensi untuk diintegrasikan menjadi kawasan edu-agrowisata. Pemetaan tersebut dilakukan dengan mengacu pada komponen produk wisata yang terbagi menjadi atraksi wisata (tempat dan aktivitas wisata), amenitas, aksesibilitas, dan ancillary (komponen pendukung kelembagaan). Selain itu, kajian ini menitikberatkan pada dukungan masyarakat setempat untuk mendukung pengembangan konsep edu-agrowisata di Desa Kebondowo yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan, terpadu dan terintegrasi.Kata kunci: edu-agrowisata; rawa pening; berbasis masyarakat
Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Pariwisata di Desa Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah
Stefani Ekky Puspa Dewi;
Aldi Herindra Lasso
Jurnal Pariwisata Terapan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jpt.69573
Community participation is an important element in the development of community-based tourism. However, in practice, people participation is not easy to encourage because the community itself consists of various stakeholders. Presenting a case study of community participation in Ngargogondo Village, this study elaborates on the role of rural communities in tourism development. Through a qualitative approach with in-depth interview in data collection, this study analyzes the forms of participation of the Ngargogondo Village community in local tourism development. The findings show that three community groups in Ngargogondo Village carry out different levels of participation: citizen control, consultation, and manipulative. This shows that the community is heterogeneous, thus, community-based development in a village should be implemented with different approaches that adapt to the diversity of stakeholders in it.
The Role of Natural Capital in Surviving Periods of Crisis: A Case Study of the Nglanggeran Village Community
Lasti Nur Satiani;
Titi Susilowati Prabawa;
Aldi Herindra Lasso
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 28 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.7226/jtfm.28.3.269
The sustainability of tourism-based livelihoods can be threatened when a crisis occurs. Thus, people’s resilience during crisis is a significant factor for people to maintain livelihoods as it is a contributing mechanism for people to escape from crisis. This research examines how the Nglanggeran community sustains their livelihoods by utilizing their natural resources as a strategy to survive Covid-19 pandemic between 2020 to 2021. This study uses an ethnographic approach. The data collection process was carried out through participant observation and in-depth interviews with 14 former migrant workers and who now live in Nglanggeran village. The focus of the analysis in this study is the strategy of the Nglanggeran community in maintaining their livelihoods by utilizing their land. The analysis process uses thematic analysis. People who own paddy fields are more likely to survive than those who plant trees for timber on their land. What the Nglanggeran community does is important in maintaining their resilience and as a survival strategy for the local community. Tourism activities do not have to displace traditional livelihood activities on local people's land, rather land use can be optimized to support sustainable livelihoods. While they can optimalise land use, this does not increase their quality of life. They have survived but their livelihoods remain vulnerable.
Partisipasi Masyarakat Desa Tuafanu Dalam Pembangunan Pariwisata Pantai Oetune, Kabupaten Timor Tengah Selatan
Rendra Umbu Leha Kulandima;
Aldi Herindra Lasso
Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia Vol. 17 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Ministry of Tourism and Creative Economy/Tourism and Creative Economy Agency Republic of Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47608/jki.v17i12023.119-131
Community participation is essential in tourism development. The government plays a role in encouraging increased community participation. However, in practice, government involvement in management has the potential to have positive or negative impacts on community participation. The purpose of this study was to analyze the presence of the Tuafanu village community in the development of Oetune Beach tourism before and after being managed by the government. Through a qualitative descriptive method, this study examines the level of community participation in the development of the Oetune Beach tourist attraction. It is currently being managed by the government using the Arnstein participation ladder. The results of the study show that the participation of the Tuafanu village community at the start of Oetune Beach tourism development was at the level of degree of power. In other words, community power dropped to a pseudo-participation level after the government managed Oetune Beach. Therefore, the government's role focuses a lot on physical development needs to be followed by efforts to increase community participation so that it is maintained and continues increasing so that sustainable tourism completes
THE STRATEGY TO SUSTAIN LIVELIHOOD DURING PANDEMIC: LESSON FROM CULINARY ENTREPRENEURS IN SALATIGA
Rio Setiawan;
Aldi Herindra Lasso
Airlangga Development Journal Vol. 7 No. 1 (2023): AIRLANGGA DEVELOPMENT JOURNAL
Publisher : Universitas Airlangga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
During the COVID-19 pandemic, sustainability of tourism-related livelihood is significantly deterred. Tourism-related SMEs, including culinary businesses, struggle to find ways to survive the pandemic. Thus, strategies to cope with the crisis becomes an important issue to elaborate. This study provides an empirical case of such struggle by presenting a case of culinary business in Salatiga, Central Jawa, Indonesia. Based on qualitative approach, this research investigates strategies of the culinary entrepreneurs to cope with the COVID-19 pandemic. Data are collected through interviews, observations and document studies. Findings show that although culinary entrepreneurs currently manage to survive, they have to struggle to maintain their livelihood. As the end of the pandemic is still unpredictable, the sustainability of their livelihood remains vulnerable.
Pemanfaatan Promosi Media Sosial Instagram untuk Keberlanjutan Desa Budaya
Arini, Yohana Dwi Septi;
Lasso, Aldi
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1674
Dalam keberlanjutan sebuah destinasi, strategi pemasaran memegang peranan yang sangat penting. Salah satu permasalahan umum yang kerap terjadi di desa wisata adalah keberlanjutan yang disebabkan oleh minimnya upaya pemasaran yang dilakukan oleh pengelola. Penelitian ini bermaksud menganalisa strategi pemasaran yang dilakukan pengelola Desa Budaya Kertalangu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana proses pengambilan data dilakukan melalui metode wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola Desa Budaya Kertalangu telah melakukan strategi pemasaran berdasarkan bauran pemasaran dimana dilakukan penyediaan produk yang baik (product), modifikasi harga (price), keunikan tempat (place) dan penerapan strategi promosi (promotion) yang terfokus pada pemanfaatan media sosial digital. Namun pengelola membutuhkan admin sosial media yang memiliki kemampuan promosi disemua platform sosial media dan mampu mengikuti tren terkini sehingga dapat menciptakan konten yang menarik dan efektif. Selain admin sosial media yang mumpuni, Desa Budaya Kertalangu juga membutuhkan sebuah iklan digital untuk mempromosikan Desa Budaya Kertalangu supaya atraksi wisatanya lebih dikenal oleh Masyarakat luas hingga di daerah luar Bali.
Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata di Sidorejo Kidul Salatiga
Sanjaya, Rindo Bagus;
Satiani, Lasti Nur;
Lasso, Aldi Herindra;
Prabawa, Titi Susilowati;
Sandang, Yesaya;
Hudiono, Rini Kartika;
Nivak, Christian Lilik Henri Setiawan
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24246/jms.v4i12023p37-47
Manajemen tata kelola destinasi wisata merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah destinasi wisata. Destinasi wisata perlu memperhatikan tata kelola destinasi supaya dapat memaksimalkan dampak-dampak positif yang ada dan meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul dari adanya kegiatan pariwisata. Di Salatiga, ada sebuah desa bernama Desa Sidorejo Kidul. Desa tersebut sedang mempersiapkan destinasinya menjadi destinasi wisata unggulan di Salatiga. Maksud dari pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Sidorejo Kidul agar mengenal manajemen tata kelola destinasi wisata dan lebih siap lagi dalam menjalankan destinasi wisata yang mereka miliki. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu tahap materi dan tahap pendampingan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2022. Harapan dari kegiatan ini adalah masyarakat bisa lebih mandiri dalam mengelola destinasi wisata dan mengedepankan konsep pariwisata berbasis masyarakat.