Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Animal Agricultural Journal

PENGARUH PEMBERIAN PAKANBERBEDA KUALITAS TERHADAP PRODUKSI PROTEIN MIKROBA RUMEN PADA KAMBING KACANG JANTAN Sunarno, Sunarno; Arifin, Mukh; Rianto, Edy
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.045 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi protein mikroba di dalam rumen kambing kacang jantan pada pemberian pakan berbeda kualitas. Materi yang digunakan adalah 15 ekor kambing kacang jantan, umur 6-18 bulan dengan bobot badan  rata-rata 14,96 kg  ± 3,40 kg (CV = 23,55%). Pakan penelitian berupa mash yang tersusun dari rumput gajah, bungkil kedelai, onggok dan dedak padi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan 3 perlakuan pakan dan 5 kelompok bobot badan awal ternak. Perlakuan pakan yang diterapkan adalah kandungan protein kasar (PK) dan total digestible nutrients (TDN), yaitu T1 (9,20% PK dan 54,67% TDN); T2 (11,67% PK dan 58,61% TDN), dan T3 (18,33% PK dan 65,23% TDN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi nitrogen mikroba tidak berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan (rata-rata 5,01 g/hari), sementara efisiensi produksi nitrogen mikroba (EPNM) pada T1: 18,47 g N/kg konsumsi bahan organic tercerna (KBOT) lebih tinggi (P<0,05) dari T2: 14,10 g N/kg KBOT dan T3: 13,00 g N/kg KBOT. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian pakan dengan kualitas pakan 9,20% PK sudah mampu untuk mendukung kinerja mikroba di dalam rumen kambing kacang jantan.Kata kunci: produksi mikroba; efisiensi produksi nitrogen mikroba; kambing kacang ABSTRACT             A research was carried out to investigateproduction of microbial nitrogen production in the rumen of kacangbuck given feed of different quality. Fifteen kacangbucks, 6-18 months old, with initial body weight of 14.28 +3.36  kg (CV = 23.55%), were used in this research. The feed stuffs used in this research were napier grass, soybean meal, cassava by product and rice bran that were formed into a mash. This research used a randomized block design with 3 different feed treatments and 5 groups of initial body weight.  The feed treatment applied was the content of dietary crude protein (CP) and total digestible nutrients (TDN), i.e. T1:  9.20% CP and 54.67% TDN, T2: 11.67% CP and 58.61% TDN, and T3: 18.33% CP and 65.23% TDN. The results showed that microbial nitrogen production was not significantly different (P>0.05) among the treatments,  averaged 5.01 g/day.On the other hand the efficiency of microbial nitrogen production (EMNP) was significantly different (P<0.05) among the treatments; EMNP of T1: 18.47 g N/kg digestible organic matter (DOM) was higher thanthose of T2: 14.10 g N/kg DOM and T3: 13.00g N/kg DOM. The conclusion from this study is that feeding the feed quality 9.20% CPis able to support the performance of microbes in the rumen of kacangbuck.Keywords:      microbial production; efficiency of microbial nitrogen production; kacang bucks
KELUARAN KREATININ PADA DOMBA LOKAL JANTAN AKIBAT PEMBERIAN PAKAN SIANG DAN MALAM HARI (Creatinine Excretionin Indigenous Ramswith Day and Night Feeding) Komariyah, Siti; Rianto, Edy; Lestari, C.M. Sri
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.307 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kreatinin padadomba lokal jantan dengan pemberian pakan siang dan malam hari. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa 11 ekor domba lokal jantan dengan bobot badan awal rata-rata 24,12+ 2,54 kg (CV=10,53%)dan umurberkisar 1 tahun. Pakan yang diberikan berupa pakan komplit berbentuk pelet, dengan kandungan protein kasar (PK) 12,01% dan total digestible nutrients (TDN) 66,73%.Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan ulangan yang berbeda.Perlakuan yang diterapkan yaitu;  T1: pemberian pakan siang hari, T2: pemberian pakanmalam hari,dan T3: pemberian pakan siang dan malam hari. Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering (BK), pertambahan bobot badan harian (PBBH), dan keluaran kreatinin. Data dianalisis menggunakan analisis variansi. Hasil penelitian menunjukkan,perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi BK, PBBH dan keluaran kreatinin pengambilan kedua (minggu ke 5) dan ketiga (minggu ke 9), rata–ratanya sebesar1.070g/hari; 95 g;29 dan 36 mg/hari. Perlakuan iniberpengaruh nyata (P<0,05) terhadap keluaran kreatinin pengambilan pertama (minggu ke 2) pada masing-masing perlakuan T1, T2, dan T3 sebesar 39; 88; dan 4 mg/hari.Simpulan penelitian ini adalah pemberian pakan siang dan malam hari tidak berpengaruh terhadap kreatinin yang dikeluarkan.Kata kunci:Domba lokal;pakan siang dan malam hari;kreatinin. ABSTRACT Aim of study wasto determinethe amount ofcreatininein indigenousrams under day and night feeding. The materialsusedinthis study were 11 indigenousrams of 1 year old, average weighing 24.12+2.54kg(CV=10.53%). They were fed completefeed in form of pellet, containing crude protein (CP) 12.01% and total digestible nutrients (TDN) 66.73%. This study used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and unequal replications. The treatments applied were time of feeding,namely: day time feeding (T1); night time feeding (T2); and day and night time feeding. Parameters measured were dry matter intake (DMI), average daily gain (ADG), and creatinine excretion. Dry matter intake, ADG and creatinine excretion of the second (fifth week) and third (ninth week) had an average number of 1,070 g/day; 95 g; 29 mg/day and 36 mg/day, respectively.However, treatment gained significantly different (P<0.05) on first creatinine excretion (second week) the creatinine excretion of T1, T2, and T3 were 39; 88; and 4 mg/day, respectively. It could be concluded that feeding during the day and night had no effect on creatinine excretionof indigenous rams.Key words:Indigenousrams;day and night feeding;creatinine.
PENGARUH KUALITAS RANSUM TERHADAP KECERNAAN DAN RETENSI PROTEIN RANSUM PADA KAMBING KACANG JANTAN Laksana, Agusta Ari; Rianto, Edy; Arifin, Mukh.
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 4 (2013): Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.208 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan kecernaan dan retensi protein ransum pada kambing Kacang jantan dengan pemberian kualitas ransum yang berbeda. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa 15 ekor kambing Kacang jantan dengan bobot badan awal rata-rata 15,49 ± 3,39 kg (CV = 21,95%). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok, dengan 3 perlakuan pakan dan 5 kelompok bobot badan. Perlakuan pakan yang diterapkan adalah kandungan protein kasar (PK) dan total digestible nutrient (TDN), yaitu T1 (PK 9,20% : TDN 54,67%), T2 (PK 11,67% : 58,61%), dan T3 (PK 18,33% : TDN 65,23%). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi BK, konsumsi PK, kecernaan PK, dan retensi PK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kualitas ransum yang berbeda menghasilkan konsumsi PK, kecernaan PK, dan retensi PK yang berbeda sangat nyata (P<0,01). Pengelompokan kambing Kacang berdasarkan bobot badan menghasilkan konsumsi BK dan konsumsi PK yang berbeda nyata (P<0,05). Simpulan penelitian ini adalah, semakin tinggi kualitas ransum semakin tinggi pula nilai kecernaan dan retensi protein ransum pada kambing Kacang jantan.
Pemanfaatan Protein Pakan pada Domba Lokal Jantan yang Mendapat Pakan pada Siang dan Malam Hari (Dietary Protein Utilization in Local Rams Given Feed During the Day and Night) Sayekti, Ilham; Purbowati, Endang; Rianto, Edy
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.311 KB)

Abstract

ABSTRAKSuatu penelitian telah dilaksanakan dengan tujuan mengkaji pemanfaatan protein pada domba lokal jantan dengan perlakuan pemberian pakan siang dan malam hari. Materi yang digunakan dalam penelitian berupa 12 ekor domba lokal jantan dengan bobot badan awal rata-rata 24,15 + 2,5 kg (CV=10,51%) dan umur sekitar 1 tahun. Pakan yang diberikan berupa pakan komplit berbentuk pelet. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah waktu pemberian pakan, yaitu pemberian pakan pada jam 6 pagi sampai jam 6 sore (T1), pemberian pakan pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi dan (T2), dan pemberian pakan selama 24 jam (T3). Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering (BK), pertambahan bobot badan harian (PBBH), kecernaan protein dan deposisi protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua parameter yang diamati tidak berbeda nyata (P>0,05). Rata-rata konsumsi BK,  PBBH, kecernaan protein, dan deposisi protein berturut-turut adalah 1.107,9 g, 103,8 g, 79,3% dan 60,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu pemberian pakan belum mampu meningkatkan pemanfaatan protein pakan pada domba lokal jantan.Kata kunci : domba lokal jantan; konsumsi bahan kering; pertambahan bobot badan harian; deposisi protein ABSTRACTA study was conducted to assess the utilization of protein in local ram being fed during the day and at night. The materials used in this study were 12 local rams with initial body weight of 24.15 + 2.5 kg (CV=10.51%) and age of 1-1,5 years. Feed was given in the form of pellet. This study used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 4 replications. The treatments applied were feeding time, i.e. feeding time from 6 am to 6 pm (T1), feeding time from 6 pm to 6 am (T2), and feeding time for 24 hours a day (T3). The parameters observed were dry matter intake (DMI), average daily gain (ADG), protein digestibility, and protein deposition. The results showed that all the observed parameters were not significantly different (P>0,05). The averages of DMI, ADG, protein digestibility and protein deposition were 1.107,9g/day, 103,8g, 79,3%, 60,5%, respectively. It was concluded that feeding time had no effect on the utilization of dietary protein utilization in local rams.Key words: local ram; dry matter intake; average daily gain; protein deposition.
PENGARUH KANDUNGANTOTAL DIGESTIBLE NUTRIENTS RANSUM TERHADAP KELUARAN KREATININ PADA SAPI MADURA JANTAN Akbar, Ilham; Rianto, Edy; Purnomoadi, Agung
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 3 (2013): Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.855 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jumlah kreatinin pada sapi Madura yang diberi pakan dengan kandungantotal digestible nutrients(TDN) yang berbeda.Penelitian dilakukan di kandang Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Penelitian menggunakan sapi Madura jantan 12 ekor dengan bobot 153,75kg (CV= 7,78%). Jumlah bahan kering pakan diberikan 3% dari bobot badan sapi dengan pakan kasar menggunakan rumput gajah yang dikeringkan (hay) dan konsentrat terdiri dari bahan pakan dedak, pollard, bungkil kedelai dan gaplek.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Perlakuan pakan yang diberikan memiliki protein kasar 14% dengan variasi TDN antara 50%; 60% dan 70%.Keluaran kreatinin pada pengambilan urin ke Itidak berbeda nyata (P>0,05) sebesar 202,83 mg/hari, pada pengambilan urin ke II tidak berbeda nyata (P>0,05) sebesar 369,67 mg/hari dan pada pengambilan ke III tidak berbeda nyata (P>0,05) sebesar 415,31 mg/hari.Keluaran kreatinin berhubungan positif dengan bobot badan ternak.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan TDN pakan tidak berpengaruh terhadap keluaran kreatinin sapi Madura jantan.Semakin tinggi bobot badan ternak, semakin tinggi keluaran kreatininnya.
POLA PERTUMBUHAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN GROBOGAN (The Growth Pattern of Kacang Goat Bucks in Grobogan District) Septian, Andhika Dwi; Arifin, Mukh; Rianto, Edy
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.203 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memetakan pertumbuhan kambing Kacang jantan yang dipelihara secara tradisional oleh petani peternak di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Lokasi penelitian di tentukan dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan populasi kambing Kacang terbanyak dari masing-masing kecamatan Tegowanu, Godong, Penawangan, Purwodadi, dan Gubuk. Ternak yang dijadikan objek penelitian adalah 145 ekor kambing Kacang jantan milik peternak rakyat, dengan umur yang berbeda-beda, yakni 1 sampai 12 bulan, 15, 24, 36, dan 42 bulan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini meliputi bobot badan, lingkar dada, panjang badan, dan tinggi pundak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan tumbuh mengikuti pola kurva sigmoid (S) dengan persamaan regresi y=0,001x3-0,120x2+2,902x+0,552 dengan nilai koefisien determinan sebesar 97,2%, sedangkan ukuran-ukuran tubuh lingkar dada, panjang badan, dan tinggi pundak mengikuti pola polynomial dengan persamaan regresi berturut-turut y=-0,030x2+1,744x+42,92; y=-0,020x2+1,293x+37,07; dan y=-0,014x2+0,919x+45,33 dengan nilai koefisien determinasi berturut-turut sebesar 64,4; 70,1; dan 46,2%. Simpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi umur ternak, bobot badan dan ukuran tubuh kambing Kacang juga bertambah. Nilai koefisien determinasi tertinggi diperoleh pada bobot badan.Kata kunci : kambing kacang jantan; bobot badan, lingkar dada; panjang badan; tinggi pundakABSTRACTThis research was aimed to make a chart of growth of Kacang bucks which were traditionally heaver by farmers in Grobogan District. This research used a survey method. The locations were determined using a purposive sampling method based on Kacang goat population of the sub-districts Tegowanu, Godong, Purwodadi, Penawangan, and Gubuk. The objects of research were 145 Kacang bucks belonging to small scale farmers, with different ages, i.e. 1 to 12 month, 15, 24, 36, and 42 months. The variables measured in this research were body weight, chest girth, body length, and shoulder height. The results showed that body weight followed sigmoid pattern formed a sigmoid (S) curve and the regression equation y= 0.001x3-0.120x2 +2.902x + 0.552 with the value of coefficient determinant of 97.2%. Whereas chest girth, body length, and shoulder height of the shoulders follow a pattern of successive polynomial regression equation y =-0.030x2+1.744x + 42.92; y =-0.020x2 +1.293x + 37.07; and y =-0.014x2 + 0.919x + 45.33 with successive determination of coefficients of 64.4; 70.1; and 46.2%, respectively. It is concluded that as the bucks getting older, the body weight and measurements of bucks also increased. The highest value of coefficient determination was obtained from the body weight.Key words : Kacang goat males; chest circumference, body weights; the length of the body; shoulder height
PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN TERHADAP PRODUK FERMENTASI DI DALAM RUMEN PADA SAPI MADURA JANTAN Putri, Lisa Dwi Nur Aini; Rianto, Edy; Arifin, Mukh
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 3 (2013): Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.203 KB)

Abstract

Suatu penelitian telah dilaksanakan dari bulan Juli – Oktober 2012 dengan tujuan mengetahui imbangan protein dan energi dalam pakan yang tepat dilihat dari konsentrasi VFA dan amonia di dalam rumen. Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi Madura jantan umur sekitar 2 tahun dengan bobot badan rata-rata 153,75 ±  5,98 kg (CV = 7,78%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Sapi-sapi tersebut diberi pakan hay rumput gajah dan konsentrat berupa campuran antara bungkil kedelai, pollard, dedak padi dan gaplek. Pakan yang diberikan adalah konsentrat (70%) dan hay rumput gajah (30%) secara bersamaan. Perlakuan yang diterapkan adalah imbangan antara protein dan energi pakan, yaitu T1= 14% : 50%; T2 = 14% : 60%; dan T3 = 14% : 70%. Data yang telah didapat dianalisis dengan menggunakan analisis varian. Cairan rumen dikumpulkan pada minggu terakhir (minggu ke-10), pada jam ke 0, 3 dan 6 setelah makan. Parameter yang diamati adalah konsentrasi VFA dan amonia. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varians, dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan imbangan protein dan energi yang diberikan tidak berpengaruh (P≥0,05) terhadap konsentrasi VFA (rata-rata 60,49 mmol), rasio asetat/propionat (rata-rata 3,45), dan konsentrasi amonia (rata-rata 17,13 mg N/100 ml). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada level protein pakan 14%, imbangan energi cukup diberikan sebesar 50% saja, karena peningkatan imbangan energi sampai dengan 70% tidak memperbaiki produk fermentasi rumen.
PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN Darmayanti, Ratih; Rianto, Edy; Purbowati, Endang
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 4 (2013): Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.691 KB)

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh kandungan protein dan energi pakan terhadap keempukan daging. Materi penelitian adalah 15 ekor kambing Kacang jantan dengan umur rata-rata 6-18 bulan, dengan bobot badan awal 14,96 ± 3,40 kg (CV = 23%). Bahan pakan yang digunakan adalah rumput gajah, onggok, bungkil kedelai, dan dedak padi yang disusun menjadi complete feed. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pakan dan 5 kelompok bobot badan kambing. Perlakuan pakan yang diterapkan adalah kandungan protein dan total digestible nutrients (TDN), yaitu 1) 9,20% protein dan 54,67% TDN (T1), 2) 11,67% protein dan 58,61%, TDN (T2), dan 3) 18,33% protein dan 65,23% TDN (T). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah keempukan daging Longissimus dorsi (LD) dan Biceps femoris (BF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi pada pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap keempukan daging, nilai rata-rata keempukan daging LD dan BF masing-masing adalah 1,13 dan 1,68 kg/cm2. Bobot badan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap keempukan daging LD, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daging BF. Pada otot LD, nilai keempukan pada kelompok bobot badan terendah (9,04 kg) adalah 1,68 kg/cm2, sedangkan pada kelompok bobot badan tertinggi (18,44 kg) adalah 1,41 kg/cm2. Rata-rata keempukan daging BF adalah 1,68 kg/cm2. Disimpulkan bahwa kandungan protein dan energi pakan tidak mempengaruhi keempukan daging pada kambing Kacang jantan, dan bobot badan yang tinggi menghasilkan daging LD yang lebih empuk.