Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENANGANAN DISMINOREA DI MTS NURUL HUDA KEMBANG BOYOLALI Nurjanah, Tri; Trisnowati, Tatik; Kusuma Astuti, Ratna
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2022): Vol. 10. No. 1, Januari 2022
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v10i1.224

Abstract

Pendahuluan. Perkembangan masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi adalah ditandai dengan datangnya haid/menstruasi. Tujuan. Untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang penanganan Disminorea di MTS Nurul Huda Kembang Boyolali . Metode. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian studi observasional (non eksperimental) dengan rancangan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah Orang tua dari siswa MTS Nurul Huda yang mempunyai anak usia 13-15 tahun yang sudah menstruasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling sebanyak 30 orang tua. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Hasil. Gambaran orang tua dalam pengetahuan menagani Disminorea pada anak paling banyak berpengetahuan cukup sebanyak 18 0rang tua (60%) dan yang sudah berpengetahuan baik sebanyak 5 orang tua (17%) dan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 7 orang tua (23%). Kesimpulan. Gambaran Pengetahuan orang tua dalam penaganan Disminorea paling banyak berpengetahuan baik sebanyak 27 anak (90%) dan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 3 anak (10%).
PENGARUH SELF HYPNOSIS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR MENGHADAPI UKOM EXIT EXAM DI POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA Aseta, Pandu; Trisnowati, Tatik; Siswanto
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2022): Vol. 10. No. 1, Januari 2022
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v10i1.231

Abstract

Surat Tanda registrasi (STR) menjadi syarat bukti bahwa seorang perawat mendapatkan bukti pengakuan kompetensinya dan mendapat ijin praktik. Penerapan peraturan.ujian kompetensi exit exam sebagai syarat kelulusan dan pengajuan STR memunculkan perasaan cemas bagi lulusan atau mahasiswa tingkat akhir. Self hypnosis merupakan metode berkomunikasi secara persuasif yang dapat dilakukan oleh setiap orang dengan berusaha memasuki wilayah sub consius dalam pikiranya untuk memberikan sugesti positif terhadap perubahan kognitif, sikap dan perilaku. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisi pengaruh self hypnosis terhadap tingkat kecemasan mahasiswa menghadapi ujian kompetensi exit exam. Desain penelitian menggunakan pra eksperiman dengan one group pre test post test design. Teknik sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling mahasiwa tingkat akhir jurusan D3 Keperawatan Politeknik Insan Husada Surakarta sebanyak 50 mahasiswa. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kecemasan HARS dan modul self hypnosis dengan analisa uji Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh self hypnosis terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi self hypnosis mampu menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang menghadapi ujian kompetensi exit exam.
HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PEMERIKSAAN DINI KANKER SERVIKS Trisnowati, Tatik; Joko Waluyo, Sunaryo
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 10 No. 02 (2022): Vol. 10 No. 2, Juli 2022
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v10i2.245

Abstract

Pendahuluan. Deteksi dini kanker serviks merupakan upaya untuk pencegahan kejadian kanker servik. Hasil survey pendahuluan di kabupaten Sukoharjo pada tahun 2019 didapatkan data jumlah Wanita Usia Subur (WUS) usia 30-50 tahun 141.649 orang, jumlah yang diperiksa IVA 4.998 orang sekitar 3,53% dari WUS. Dengan hasil pemeriksaan positif terdapat 977 orang (19,5%), sedangkan kejadian kanker servik pada tahun 2019 terdapat 58 orang sebesar 5,9% dari pemeriksaan positif. Sedang data dari Puskesmas Sukoharjo dari 14.294 WUS yang mengikuti deteksi dini sejumlah 458 orang dan dinyatakan tes IVA positif 118 orang (12%) dari kasus positif di Sukoharjo dan 3 orang dengan terdiagnosis kanker serviks. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kesadaran dengan pengambilan keputusan wanita usia subur melakukanpemeriksaan dinikanker serviks.Metode : Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pengambilan data secara cross sectional dengan menggunakan kuesioner, sampel terdiri dari 41 respondenwanita usia subur, diambil secara purposive sampling.Alat dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner dan diolah dengan uji korelasi Pearsonmenggunakan SPSS 17.Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kesadaran WUS dengan kategori kesadaran rendah sebanyak 29,3%, kategori kesadaran sedang 63,4%, dan kategori kesadaran tinggi 7,3%. Pengambilan keputusan WUS melakukanpemeriksaan dinikanker serviks kategori negative 31,7% dan kategori positif 68,3%. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kesadaran dengan pengambilan keputusan WUS melakukanpemeriksaan dinikanker serviks (r: 0,293 p=0,000). Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kesadaran dengan pengambilan keputusan WUS melakukanpemeriksaan dinikanker serviks.
Increase Menopause Symptoms of Women with Hormonal Contraceptive in Surakarta Tatik Trisnowati; Rahayu Setyaningsih
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 17 No. 2 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v17i2.4617

Abstract

During menopause, a woman will experience physical and psychological changes which often cause various complaints. There are several factors that are thought to be the cause of these complaints, such as education, use of hormonal contraceptives, and psycholog. The purpose of this study was to determine the severity of menopausal symptoms in terms of history of contraceptive use. This type of research is descriptive quantitative with cross sectional data collection using the Menopause Rating Scale questionnaire, with sampling techniques using non probability consecutive sampling techniques. inclusion criteria women aged 45 - 59 years and have stopped menstruating, have a history of using hormonal contraceptives, willing to be a respondent conducted in March 2024 until the number of respondents was obtained 30 people.  Univariate analysis test with frequency distribution. The results showed that the severity of menopausal symptoms in women using contraceptives was none 3%, mild 33%, moderate 37%, and severe 27%. Conclusion of this study is the severity of menopausal symptoms in women who use hormonal contraceptives on average have moderate severity. The severity of menopausal symptoms is not only influenced by contraceptive use, but there are other factors such as education and psychological conditions.
MENOPAUSE RATING SCALE (MRS) PADA USIA 45-59 TAHUN DITINJAU DARI RIWAYAT KONTRASEPSI Trisnowati, Tatik; Nuryanti, Aprilia
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2025): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v13i1.388

Abstract

Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang wanita bertambah tua. Seiring usia bertambah, indung telur akan makin sedikit memproduksi hormon kewanitaan dan menyebabkan indung telur tidak lagi melepaskan sel telur sehingga menstruasi akan berhenti. Penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dapat menimbulkan efek negatif pada kehidupan seksualitas wanita. Durasi dan tingkat keparahan gejala yang timbul bisa berbeda-beda pada tiap wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan gejala menopause. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan Cross  Sectional. Sampel penelitian  ini menggunakan non  probability  sampling jenis consecutive  sampling. Besar sampel  pada  penelitian  ini  adalah  60  orang. Analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara gejala menopause dengan penggunaan kontrasepsi (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara gejala menopause dengan penggunaan kontrasepsi. Kata kunci : hormonal; kontrasepsi; Menopause Rating Scale (MRS) Menopause is a natural process that occurs as a woman grows older. As a woman ages, her ovaries produce fewer female hormones, causing the ovaries to no longer release eggs and menstruation to stop. The use of hormonal contraceptives can have a negative effect on a woman's sexual life. The duration and severity of symptoms can vary from woman to woman. This study aims to determine the relationship between hormonal contraceptive use and menopausal symptoms. This research method is correlational research with a Cross Sectional approach. The sample of this study used non probability sampling type consecutive sampling. The sample size in this study was 60 people. Data analysis using bivariate analysis with Pearson Correlation test. The results showed that there was a relationship between menopausal symptoms and the use of contraceptives (p=0.000). The conclusion of this study is that there is a relationship between menopausal symptoms and the use of  contraceptives. Keywords : contraception; hormonal; Menopause Rating Scale (MRS)
Perilaku Perawat Anestesi Dalam Pencegahan Cedera Pada Pasien Di Instalasi Bedah Sentral Nuryanti, Aprilia; Trisnowati, Tatik
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 2 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss2.1891

Abstract

Anaesthesia-related injuries are a critical issue that can occur during procedures, whether in general, local, or regional anaesthesia. These complications can lead to physical injury, such as nerve injury, airway injury, or even death. Anaesthesia nurses play a strategic role in preventing injuries through the implementation of safe and standardised anaesthesia practices. This study used a quantitative descriptive design with a survey approach to describe the behaviour of anaesthesia nurses in preventing anaesthesia injuries in the Central Surgical Unit (CSU). The population in this study were nurses/anaesthesia technicians working in the central surgical units of hospitals in Indonesia. Sampling was conducted using quota sampling of 100 nurses/anaesthetists who completed an online electronic questionnaire. The results of the anaesthesia injury prevention behaviour measuring indicated that most respondents (76%) were in the ‘very good’ category, with the highest score on the indicator of checking the completeness and functionality of anaesthesia machines before the procedure (94%). Other indicators that were also high were checking anaesthesia equipment (91%) and preparing drugs/fluids according to the type of anaesthesia (91%). Meanwhile, compliance with anaesthesia protocol safety procedure received the lowest percentage in the very good category among other behavioural indicators (77%). Improvement efforts can be conducted through continuous training, workload management improvements, strengthened team communication, and adjustments to the ratio of anaesthesia personnel to the number of operations.