Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat upah, kesehatan yang diproksi melalui Angka Harapan Hidup (AHH), dan usia terhadap produktivitas tenaga kerja di Provinsi Sumatera Utara selama periode 2004–2024. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sumber resmi lainnya. Metode analisis yang diterapkan adalah regresi linier berganda dengan pengujian asumsi klasik untuk memastikan validitas model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel tingkat upah, AHH, dan usia berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Secara parsial, tingkat upah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas, mengindikasikan bahwa peningkatan upah mampu meningkatkan motivasi serta efisiensi kerja. Sebaliknya, AHH menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan, menandakan bahwa peningkatan umur harapan hidup tidak selalu diikuti peningkatan efisiensi tenaga kerja, kemungkinan akibat pergeseran struktur usia ke kelompok yang kurang produktif. Sementara itu, usia berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produktivitas, yang berarti faktor pengalaman dan kematangan belum cukup kuat dalam meningkatkan output kerja secara statistik. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,875 menunjukkan bahwa 87,5% variasi produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya kebijakan pengupahan yang proporsional, peningkatan kualitas kesehatan kerja, serta optimalisasi tenaga kerja usia produktif guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Provinsi Sumatera Utara.