Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tindak Tutur Imperatif Guru dalam Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri 1 Kabupaten Buru Harziko Harziko; Yulismayanti Yulismayanti; Musriani Musriani; Taufik Taufik
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1648

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tindak tutur imperatif guru dalam proses belajar mengajar SMA Negeri 1 Namlea Kab. Buru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang menunjukkan bentuk dan makna tindak tutur imperatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Selanjutnya dianalisis dengan mentranskrip data rekaman ke dalam bentuk tulisan, mengklasifikasikan bentuk dan makna tindak tutur imperatif berdasarkan penanda kesantunan yang digunakan, data disajikann dalam bentuk deskripsi kualitatif sebagaimana adanya. Aspek yang diteliti mencakup bentuk tindak tutur imperatif, dan makna tindak tutur imperatif yang digunakan oleh guru. Guru dalam berkomunikasi dengan siswa sering kali menggunakan kalimat yang bermakna imperatif baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung.. Hasil dari penelitian ini berupa makna dan bentuk tindak tutur imperatif guru di SMA Negeri 1 Namlea Kab. Buru.
Benturan Ideologi Tvone dan Kompas Tv dalam Konstruksi Pemberitaan Korupsi Soedarsono M; Ibnu Hajar; Musriani Musriani; Kaharuddin Kaharuddin; Muhammad Musawir
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i2.2918

Abstract

Fairclough berpendapat bahwa analisis tekstual adalah analisis teks yang terkandung dalam wacana. Sebuah teks dipandang sebagai domain yang mengekspresikan pemahaman dan pengalaman penulis tentang teks itu sendiri. Teks terbuka untuk berbagai interpretasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis konflik ideologi dalam wacana berita korupsi di kanal YouTube, media berita TvOne dan Kompas Tv. Ada tiga tahapan untuk menganalisis wacana dari perspektif Norman Fairclough: deskripsi, interpretasi, dan ekplanasi. Pendekatan penelitian yang digunakan meliputi pendekatan metodologis yaitu pendekatan deskriptif-kualitatif dan pendekatan teoritis analisis wacana kritis Norman Fairclough. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa TvOne dan Kompas Tv mengalami penyusunan kosakata kembali . Selain itu, metafora lebih umum digunakan saat membangun wacana berita di TvOne. Kedua aspek kosakata tersebut dimaksudkan untuk menekankan dan mengaburkan makna yang sebenarnya. Selain kosakata, analisis tekstual juga meliputi aspek tata bahasa dengan mendayagunakan ketransitifan dan kalimat positif-negatif.
Analisis Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Inpres Namlea Yulismayanti Yulismayanti; Harziko Harziko; Musriani Musriani
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Indonesia yang di miliki siswa kelas IV SD Inpres Namlea ganjil. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan cara memberikan siswa tugas untuk membuat   karangan   tentang   pekerjaan   orang   tua   siswa.   Penelitian   ini menggunakan teknis analisis data yakni, karangan dianalisis berdasarkan jenis- jenis kategori kosakata. Hasil penilitian menyatakan bahwa penguasaan kosa kata bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres Namlea dikategorikan sedang dikarenakan rata-rata dari siswa sudah lumayan bnayak yang bisa menulis karangan namun masih perlu dilakukan pembedaharaan kosa kata berdasarkan bentuknya sebab masih banyak dari mereka yang belum bisa membedakan kosa kata berdasarkan jenisnya. Dari tiga puluh karangan yang dianalisis pengunaan kosakata bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres Namlea penguasaan kata benda memiliki presentase terbesar disbanding dengan kosa kata lainnya yaitu karangan siswa NB terdapat 51 Kosakata dan presentase terkecil yaitu siswa FH yaitu 9 kosakata. Pengunaan kata benda memiliki presentase terbesar karena kata benda lebih mudah ditemukan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Representasi Makna Kultural dalam Gerakan Tari Seka Kontemporer Suku Kamoro Papua Ratu Bulkis Ramli; Andi Karman; Suparman Suparman; Musriani Musriani
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v4i3.859

Abstract

Tari merupakan salah satu warisan budaya yang menjadi identitas suatu suku yang ada di Indonesia. Selain sebagai bentuk ekspresi, tari juga dapat menjadi representasi yang menghubungkan masyarakat dan budayanya. Begitupula denga Tari Seka dari suku Komoro Papua. Meskipun demikian, tidak semua orang dapat memahami makna dari setiap gerakan tari sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna kultural dalam gerakan Tari Seka Kontemporer suku Komoro Papua menggunakan pendekatan semiotika Pierce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berorientasi pada makna gerakan tari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan atau observasi terhadap pagelaran tari di kegiatan Merauke Imbuti Festival 2024 dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan transkrip data, klasifikasi data, dan mereduksi data. Adapun hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat 8 gerakan dalam tarian yang merepresentasikan makna kultural. Selain gerakan, formasi gerakan tari menjadi wujud dari representamen yang menghasilkan interpretan terhadap pembacanaya.