Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Assessment of Stunting Status and Stunting Prevention Efforts in Toddlers in Penajam District, North Penajam Paser Regency Ruminem Ruminem; Mayusef Sukmana
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.214 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1507

Abstract

North Penajam Paser Regency (PPU) is one of the 100 priority districts/cities for stunting intervention in Indonesia. The prevalence of stunting in PPU Regency is 27%, while the prevalence in East Kalimantan is 28.3%, and nationally, 36.4%. Stunting has an impact on impaired brain growth, physical growth, and development. The purpose of community service is to analyze the characteristics of stunting toddlers and stunting prevention through posyandu activities. The method of implementing descriptive-analytic through secondary data collection activities for stunted toddlers is described. Posyandu activities for toddlers through health checks, providing nutrition education to toddlers in the villages of Penajam, Gunung Steleng, Nipah Nipah, and Nenang. Literature study on the prevention of stunting under five by the local government of PPU Regency. The results showed that there were 92 stunting toddlers, 53 boys, and 39 girls, with 68 short toddlers and 24 very short toddlers, most of whom were >24 -60 months old, i.e. 59 toddlers. Stunting prevention includes health checks for children under five, education on stunting prevention at posyandu and strengthening of stunting prevention/control policies with Regent Regulations. More optimal efforts are needed in implementing the Regent's regulation for the prevention of stunting under five.
Gambaran Konsumsi Jajanan dan Kebiasaan Menyikat Gigi Pada Siswa Yang Mengalami Karies Gigi di SDN 007 Sungai Pinang Samarinda Ruminem Ruminem; Rima Angelina Pakpahan; Siti Sapariyah
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 2 (2019): JKPBK 1 Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.93 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i2.3501

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal penting bagi kesehatan umum  dan kualitas hidup  manusia. Masalah gigi berlubang (karies) masih banyak dikeluhkan  baik oleh anak-anak maupun dewasa (Kemenkes RI, 2014).Masalah karies gigi tidak terlepas dari faktor penyebab yaitu konsumsi jajanan dan kebiasaan menyikat gigi. Berdasarkan survey pendahuluan didapakan bahwa 51 (92%) dari 55 siswa kelas V mengalami karies gigi dan mengatakan mengkonsumsi jajanan manis dan dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi jajanan dan kebiasaan menyikat gigi siswa yang mengalami karies gigi. Metode:  Desain  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode  deskriptif  Studi Kasus. Sampel Penelitian adalah Siswa Kelas V di  SDN 007 Sungai Pinang Samarinda  berjumlah 2 Partisipan yang mngalami karies gigi, dengan  tehnik Purposive Sampling. Instrumen Penelitian berupa Panduan Wawancara dan Observasi. Analisa data secara analisis deskritifdari hasil temuan. Hasil: dari penelitian didapatkan partisipan mengatakan mengkonsumsi jajanan dengan frekuensi >2 kali sehari, jajanan manis dan kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi 2-3 kali sehari, waktu menyikat gigi 1-2 menit, dan teknik yang digunakan ke atas kebawah dan ke depan ke belakang. Simpulan: Konsumsi jajanan dengan frekuensi lebih, jenis higly cariogenic dan menyikat gigi dengan frekuensi 2 kali sehari, waktu menyikat gigi kurang, teknik horizontal dan vertical. Diharapkan agar siswa agar mengurangi konsumsi jajanan yang bersifat kariogenik dan frekuensi lebih dan menerapkan kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi, durasi, dan teknik yang baik.. Kata kunci: Karies, Konsumsi Jajanan, Menyikat Gigi, Siswa Sekolah Dasar
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Austisme Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penanganan Anak Autis Di Rumah Di Kota Balikpapan Ruminem Ruminem
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.546 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3472

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia diperkirakan akan lahir 6.900 anak penyandang autisme per tahun dan Prevalensinya cenderung terjadi peningkatan. Demikian pula di kota Balikpapan, prevalensi autisme mengalami peningkatan. Program terapi anak autis selain terapi dengan obat-obatan dan diet, yang terutama adalah pendidikan dan latihan remedial dini yang intensif dan diarahkan pada kelainan-kelainan komunikasi dan perilaku yaitu dengan terapi perilaku, terapi wicara dan terapiokupasi yang bersifat individual. Pelaksanaan program terapi tidak hanya pada saat anak di tempat terapi, tetapi juga ketika anak di rumah. Keberhasilan dari penanganan anak autis di rumah sebagai kelanjutan terapi tergantung dari partisipasi ibu dalam menangani anak autis di rumah. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orang tua terhadap anak autis dengan partisipasinya dalam penanganan anak autis di rumah di Kota Balikpapan. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu dari anak autis di kota Balikpapan. Sampel penelitaian adalah ibu dari  anak autis yang  sedang menjalani terapi di pusat terapi anak autis  di kota Balikpapan  yang berjumlah   31responden, dengan tehnik purposive sampling.  Analisis data kuantitatif secara univariat dan bivariate menggunakakan uji korelasi product momen.Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa  pengetahuan ibu tentang autisme  kategori tinggi sebanyak 17 responden (54,8 %) dan rendah 14 responden (45,2 %), Sikap ibu  yang tidak mendukung sebanyak 16 responden (51,6 %) dan mendukung 15 responden (48,4 %), Partisipasi ibu dalam penanganan anak autis di rumah kategori tinggi 13 responden (41,9 %) dan rendah sebanyak 18 responden (58,1 % ).  Hasil Bivariat  Hubungan antara pengetahuan ibu tentang autisme dengan sikap ibu terhadap anak autis tidak bermakna (p: 0.79 >0,05) dan Hubungan antara sikap ibu dengan partisipasi ibu dalam penanganan anak autis di rumah menunjukkan hubungan tidak bermakna (p : 0,64 > 0,05). Kesimpulan : Partisipasi ibu dalam penanganan anak autis di rumah tidak berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang autisme dan sikap ibu terhadap anak autis. Disarankan agar pengelola tempat terapi anak autis dapat memberikan informasi  kepada orang tua terkait pengetahuan, sikap dan penanganan anak autis di rumah.Kata Kunci : Partisipasi Ibu, Pengetauan, Sikap,  AutismeHubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Austisme Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penanganan Anak Autis Di Rumah  Di Kota Balikpapan
Knowledge and Attitude about exclusive breastfeeding in the Puskesmas Trauma Center Samarinda Ruminem Ruminem; Mahbubah Mahbubah; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 1 (2021): JKPBK Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i1.5801

Abstract

Background : Exclusive breastfeeding is breastfeeding without other additives in infants aged 0-6 months. Exclusive breastfeeding is very beneficial for the baby and his mother. Mother's knowledge and attitude is very influential in realizing exclusive breastfeeding for 6 months. The purpose of this research is to identify mother's knowledge and attitude about exclusive breastfeeding in the Puskesmas Trauma Center Samarinda.Method : The method used in this research is descriptive with survey approach. The samples used were mothers who had children aged 0-6 months as many as 30 respondents. The sampling technique used is Purposive Sampling. The instrument used is a questionnaire. The data analysis used is univariate analysis.Research Result : The results showed that the respondents were well knowledgeable about Exclusive breastfeeding as much as 25 respondents (83.3%), respondents are knowledgeable enough as much as 4 respondents (13,4%), and less knowledgeable respondents as much as 1 respondent (3.3%). Respondents with positive attitude about Exclusive Beastfeeding as much as 14 respondents (46,7%), and respondents with negative attitudes of 16 respondents (53.3%).Conclusions :Knowledge of respondents about Exclusive breastfeeding majority in good knowledge and  Attitudes of respondents about Exclusive breastfeeding more negative. With this research is expected to increase Exclusive breastfeeding to infants for 6 months by way of more often do counseling about Exclusive breastfeeding.Keywords:             Exclusive Breastfeeding, Knowledge, Attitude, Mother.
Parental Knowledge Overview of the Negative Impact of Gadgets for School-Age Children in RT 02 Kampung Tenun Village, Samarinda Seberang Ruminem Ruminem; Sunartiningsih Sunartiningsih; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.921 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3811

Abstract

Backgoround: One of the most developed communication tools at the moment is the gadget. In general every day children today use gadgets, it is advisable that those children operating gadget should get control from parents because the excessive use of gadget can give negative impact for them. Therefore, every parent should know the negative impact of gadget on children. The purpose of this research is to know the level of knowledge of parents on the negative impact of gadget on school aged children in the Neighbourhood Ward 02 of Kampung Tenun District - Samarinda Seberang. Research methods : The type of this research is descriptive Quantiatif. Population is parents who have school age children The samples amount 30 parents of school age children and purposive technique sampling was also used. The instrument to collect the data was questionnaire. Univariate data analysis. The result of this research showed that of the 30 respondents, 11 people (37%) have good knowledge, 9 people (30%) have fair knowledge, and 10 people (33%) have low knowledge. Conclucion : Therefore, it can be concluded that there are many respondents having low level of knowledge so it is expected that parents improve their knowledge by looking for information related to the negative impact of gadget on school aged children as well as to prevent the negative impact it self.Keywords: Knowledge, Negative Impact of Gadget, School Age Children
Pola Asuh Ibu Pada Perkembangan Sosial Anak Usia 4-5 Tahun Rita Puspa Sari; Hasmiati Hasmiati; Ruminem Ruminem
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.814 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3479

Abstract

Pendahuluan : Penerapan pola asuh oleh  keluarga khususnya oleh Ibu sangat berpengaruh dalam tahapan perkembangan anak. Tujuan Penelitian : mengidentifikasi perkembangan sosial pada anak usia 4-5 tahun dan mengidentifikasi pola asuh yang diterapkan ibu pada perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun.Metodologi Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan metode Deskriptif, dengan desain kuantitatif survey. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 ditentukan secara acak.Hasil Penelitian : Pola asuh yang paling banyak diterapkan ibu pada anak usia 4-5 tahun yaitu pola asuh demokratis berjumlah 48 ibu (80%). Perkembangan sosial anak berada pada rentang perkembangan sosial tinggi berjumlah 30 anak (50%) dan perkembangan sosial sedang 30 anak (50%).Diskusi : Responden dalam penelitian ini mayoritas menerapkan pola asuh demokratis dan anak usia 4-5 tahun memiliki  perkembangan sosial seimbang antara perkembangan sosial tinggi dan sedang. Diharapkan ibu dapat menerapkan pola asuh terbaik dan tepat bagi  anak  akan berguna dan berpengaruh positif pada perkembangan anak. Kata Kunci : Pola Asuh, Perkembangan Sosial, Anak usia 4-5 tahun
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di SD Negeri No. 015 Kecamatan Samarinda Ulu Ruminem Ruminem; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 1, No 2 (2018): JKPBK 1 Desember 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.19 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i2.3629

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi, sering menimbulkan keresahan masyarakat karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian   dalam   waktu   singkat   (R.I,   Depkes,   2006).  Pengetahuan diperlukan sebagai modal awal perubahan perilaku  terutama sikap anak sekolah teehadap pencegahan DBD. Tujuan penelitian  ini mengetahui hubungan  Pengetahuan dengan sikap  siswa terhadap pencegahan    penyakit  Demam Berdarah Dengue (DBD)  di SD Negeri No. 015 Kecamatan  Samarinda Ulu.  Metode : Penelitian ini merupakan jenis Cross Sectional. Sampel pada penelitian  adalah seluruh  Siswa kelas VI di SD Negeri No 015 Kecamatan Samarinda Ulu   yang berjumlah  48  responden (Total Sampling). Data hasil penelitian dianalisis  secara univariat dan bivariat ( uji Chi Square). Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang penyakit DBD mayoritas  kategori Cukup sebanyak 37 (77,1 %), Sikap  siswa dalam pencegahan penyakit DBD  sebagian besar sikap positif   sebanyak 29 (60,4%).  Hasil Uji Chi Square P value : 0,95 > α : 0,5, menunjukkan Tidak Ada hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa dalam pencegahan Penyakit DBD. Kesimpulan : Pengetahuan siswa tidak berhubungan dengan sikap posistif  dalam pencegahan penyakit DBD.  Disarankan pihak sekolah tetap meningkatkan upaya pencegahan penyakit DBD melalui penyuluhan kesehatan dan kerjasama dengan puskesmas untuk membentuk Kader Jumantik di sekolah.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pencegahan, DBD , Siswa
Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) Dwi Nopriyanto; Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Rita Puspasari; Ruminem Ruminem; Mayusef Syukmana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.613 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4726

Abstract

Meningkatnya kejadian PTM merupakan permasalahan yang banyak terjadi di area Asia Tenggara, serta diprediksi terus meningkat pada tahun 2030, dan  menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dimana 64% sebagian besar disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes melitus. Strategi pemberdayaan masyarakat digunakan untuk merubah perilaku masyarakat dalammenurunkan masalah penyakit PTM seperti hipertensi dan diabetes melitus.Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melibatkan kelompok  masyarakat di 10 RT yang berada di Kelurahan Sambutan, dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sambutan.  Metode pemecahan masalah diantaranya (1) Survey dengan cara melakukan screening pemeriksaan kesehatan, (2) Pendidikan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan, dan (3) Pelatihan dengan melakukan demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan dari 242 orang, teridentifikasi sekitar 103 orang (42,5 %) mengalami penyakit hipertensi, 66 orang (27,3 %) teridentifikasi gejalan diabetes melitus sampai dengan teridentifikasi menderita diabetes melitus. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan wawasan bagi masyarakat tentang penyakit tidak menular dan diharapkan menjadi awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan berperilaku hidup sehat di kelurahan Sambutan kota Samarinda.
Gambaran Stimulasi Perkembangan yang diberikan Ibu dan Perkembangan Motorik anak balita Pada masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Puskesmas Bengkuring Samarinda Rita Puspa Sari; Dwi Nopriyanto; Ruminem Ruminem; Anik Puji Rahayu
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.251 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6576

Abstract

ABSTRACT The role of mothers is very important in the growth and development of children, especially during a pandemic, such as when mothers have more opportunities to provide stimulus or stimulation for children's development to be more optimal, stimulation of child development is carried out in an atmosphere that is very pleasant for children at all times. , monitoring (detection) of development by the family every month according to age by referring to the Maternal Child Health Handbook. To get an overview of the relationship between the developmental stimulation provided by the mother and motor development in toddlers during the covid 19 Pandemic in Bengkuring Health Center area, Samarinda City. This type of research is a descriptive correlation, using a cross-sectional design through a quantitative approach with a sample of 100 pairs of mothers and children under five. Data analysis was performed using correlation Spearman and Pearson. In the Spearman correlation analysis carried out, there was a relationship between developmental stimulation by mothers and gross motor development (p-value = 0.000 <0.005), the level of strength of the relationship was sufficient with the correlation coefficient value of 0.396 and the relationship was unidirectional because the correlation coefficient value was positive (+) , the analysis of variables outside of education, mother's job and the length of interaction with the child with maternal stimulation showed no relationship, likewise between the variables of the child's age and gender with the development of the child under five shows no relationship. Stimulation given by the mother has a strong enough relationship The ability of motor development of children under five and stimulation is one of the factors that affect the motor development of children under five Keywords:  Stimulation, Motor Development, Children Under Five  ABSTRAK Peran ibu sangatlah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, apalagi di masa pandemic seperti saat ini ibu lebih banyak memiliki kesempatan dalam memberikan stimulus atau rangsangan untuk perkembangan anak agar lebih optimal, stimulasi perkembangan anak dilakukan dalam suasana yang sangat menyenangkan bagi anak setiap saat, melakukan pemantauan (deteksi) perkembangan oleh keluarga setiap bulannya sesuai umur dengan mengacu pada “Buku Kesehatan Ibu dan Anak”. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran Hubungan Stimulasi perkembangan yang diberikan Ibu dan Perkembangan motorik pada Anak Balita di masa Pandemi Covid 19 di wilayah Puskesmas Bengkuring Kota Samarinda. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif korelasi, menggunakan rancangan Cross Sectional melalui pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 100 pasang ibu dan anak balita, Analisa data dilakukan dengan menggunakan korelasi Spearman dan Pearson. Pada analisis korelasi Spearman yang dilakukan terdapat hubungan antara Stimulasi perkembangan yang dilakukan ibu dengan perkembangan  motorik kasar (p-value= 0,000<0,005), tingkat kekuatan hubungan cukup dengan nilai koefisien korelasi 0,396 dan hubungannya searah karena nilai koefisien korelasinya positif (+), analisis variabel luar pendidikan, pekerjaan ibu dan lamanya interaksi dengan anak dengan stimulasi ibu menunjukkan tidak ada hubungan, demikian juga antara variabel usia anak dan jenis kelamin anak dengan perkembangan anak balita menunjukkan tidak ada hubungan. Stimulasi yang diberikan ibu mempunyai hubungan yang cukup kuat terhadap kemampuan perkembangan motorik anak balita dan Stimulasi merupakan  salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak balita Kata Kunci: Stimulasi, Perkembangan Motorik, Balita
Description of Mother’s knowledge In Administration of ORS (Oral Rehidration Solution) to Children in RT.01 District Bukuan City of Samarinda Rita Puspa Sari; Rahmayanti Rahmayanti; Ruminem Ruminem; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 5, No 1 (2022): JKPBK Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i1.7623

Abstract

Abstrak Latar Belakang:  Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat menentukan dalam membentuk kebiasaan atau tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan ibu sangat berpengaruh dalam penatalaksanaan diare dirumah, terutama tentang upaya rehidrasi oral dan juga ibu akan mengetahui tentang  tanda-tanda dehidrasi dan pemberian oralit dan kapan membawa anak berobat atau merujuk ke sarana kesehatan. Penyakit diare pada bayi dan anak balita bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Kematian diakibatkan oleh kekurangan cairan yang banyak keluar bersama tinja. Hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orangtua terhadap tanda dehidrasi dengan penggunaan oral rehydration solution (ORS) sebagai penatalaksanaan di rumah. Oralit merupakan terapi larutan yang dianjurkan untuk mengatasi diare karena kehilangan cairan tubuh, yang dimana jika kehilangan cairan tubuh ini, tidak cepat ditangani bisa menyebabkan dehidrasi berat yang berakibat kematian. Tujuan:  Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian oralit pada anak balita di wilayah Rt.01 kelurahan bukuan kota samarinda dengan mengidentifikasi karakteristik responden dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan dari responden. Metode:  Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kuantitatif, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang diambil dengan cara menggunakan tekhnik Purposive Sampling, dilakukan di RT 01 Kel.Bukuan kota Samarinda. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil: Pengetahuan ibu dalam pemberian oralit pada balita di RT 01 Kel.Bukuan kota Samarinda,  termasuk dalam kategori baik dengan presentase pengetahuan baik yaitu  42 responden (70%), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 responden (27%), dan pengetahuan  kurang yaitu sebanyak 2 responden (3%).   Kata Kunci : Pengetahuan, Oralit, Balita Abstract Background: Knowledge or cognition is a very decisive dominant in forming a person's habits or actions (overt behavior). Mother's knowledge is very influential in managing diarrhea at home, especially about oral rehydration efforts, and also mothers will know about signs of dehydration and giving ORS and when to take children for treatment or refer them to health facilities. Diarrhea in infants and toddlers can be very dangerous because it can cause death. Death is caused by a lack of fluid that comes out of feces. The results of research conducted in Indonesia show that there is a significant relationship between parental knowledge of signs of dehydration and the use of oral rehydration solution (ORS) as a home treatment. ORS is a solution therapy that is recommended to treat diarrhea due to loss of body fluids, if this loss of body fluids is not treated quickly can cause severe dehydration which can result in death. Objective: This study aims to obtain a description of the level of knowledge of mothers in giving ORS to children under five in the area of Rt.01, Kelurahan Bukuan, Samarinda City by identifying the characteristics of the respondents and identifying the level of knowledge of the respondents. Methods: This study uses a quantitative descriptive method. The sample used in this study was 60 people taken using the purposive sampling technique, conducted in RT 01 Kel.Bukuan city of Samarinda. The tool used in data collection is a questionnaire. Results: Mother's knowledge of giving ORS to toddlers in RT 01 Kel. Bukuan city of Samarinda, is included in the good category with a good percentage of knowledge, namely 42 respondents (70%), sufficient knowledge is 16 respondents (27%), and less knowledge is as much as 2 respondents (3%). Keywords: Knowledge,  ORS,  toddler