Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Personal Characters Management : Caring Spiritualitas Increased Nursing Practice Implementation in Aji Muhammad Parikesit Hospital Tenggarong Kutai Kartanegara Anik Puji Rahayu; Ika Fikriah; Sholichin Sholichin; Ediyar Miharja; Iwan Samsugito
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.094 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3462

Abstract

Background It is important for nurses to recognize and integrate the dimensions of body, mind, and spirit in their daily clinical practice (Dossey, 2005). If the client's needs are not met in one of the dimensions that can cause health and welfare problems. 94% of patients visiting hospitals in the US believe that spiritual health is as important as physical health. The need to get the attention that understanding caring alone is not enough to make a nurse can provide good service. Based on Maslow's theory that a person will do his work in accordance with the level of his needs. Understanding of a nurse who is at the level 5 stage of self-actualization, actually only wants to provide satisfaction for the achievement of personal self-actualization. If only the understanding of the concept of nurses was already at level 6. The importance of changing the mindset of nurses with the concept of caring spirituality so that nurses are fully aware of the deepest heart to get true blessing and happiness when nurses care for patients and afterward. Result The survey results from the 6-month in-house training process were able to increase the caring spirituality of nurses, which in turn was able to increase the application of services in nursing in hospitals. AM Parikesit Tenggarong. Furthermore, it is expected that nurses must increase their knowledge and understand the true concept of caring spirituality and be able to apply it in providing nursing care services to patients.Keywords: caring, spiritualis, nursing practice,
Hubungan Jenis Kelamin Dan Lama Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda Iwan Samsugito
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 1, No 1 (2018): JKPBK 1 Juni 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.483 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i1.3621

Abstract

Latar belakang: Penyakit Tuberkulosis paru adalah penyakit menular melalui sistem pernapasan, di Indonesia penyakit TB paru merupakan  penyebab kematian pertama pada kasus penyakit infeksi dan diperkirakan  80-90 % penduduk telah terinfeksi  kuman  M. Tuberculosis dari penderita BTA positif. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan lama kontak dengan kejadian TB paru dan menganalisa faktor risiko jenis kelamin, dan  lama kontak terhadap kejadian TB paru di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control study (kasus kontrol) dengan 124 responden dengan perbandingan kontrol dan kasus 1 : 1 terdiri dari 62 kasus dan 62 kontrol, umur dimetching dengan jenis kelamin. Hasil penelitian:  menunjukkan bahwa ada hubungan lama kontak dengan kejadian TB paru dan lama kontak berisiko 7 kali lebih besar terkena TB paru. Kesimpulan dan Saran: Di sarankan  Jika menemukan penderita TB paru dengan BTA (+) maka harus diadakan pemeriksaan pada anggota keluarga yang ada di rumah. Perlu penelitian lebih lanjut tentang  factor risiko lain yang merupakan faktor risiko terhadap kejadian TB paru. Kegiatan penyuluhan pada masyarakat perlu ditingkatkan untuk menemukan penderita sedini mungkin.  Perlu adanya kegiatan surveilen epidemiologis terhadap kasus TB paru sehingga penemuan penderita yang mengalami penyakit TB paru  dapat segera diobati dan mengurangi penyebaran TB paru.Kata Kunci : Tuberculosis, Lama kontak
Gambaran Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah Terapi SEFT pada Remaja di SMAN 14 Samarinda Iwan Samsugito; Ayu Ninda Putri
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 2 (2019): JKPBK 1 Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.198 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i2.3506

Abstract

Latar belakang: Stres adalah respon tubuh seseorang sebagai reaksi terhadap tuntutan dari luar yang dianggap berbahaya. Setiap orang akan mengalami tingkat stres yang berbeda-beda sesuai persepsi terhadap masalah yg di alami. Remaja awal adalah usia  yang  sangat  rentan  mengalami  stres,  yaitu berusia  12/13  sampai  17/18 tahun. Pada usia ini emosi tidak stabil, membingungkan status, banyak masalah yang dihadapi. Metode yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat stres adalah terapi Spiritual Freedom Technique (SEFT). Terapi   Spiritual Freedom Technique (SEFT) adalah terapi yang menggabungkan unsur psikologis dan spiritual. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran tingkat stres sebelum dan sesudah terapi SEFT pada remaja di SMAN 14 Samarinda. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus di SMAN 14 Samarinda dari 6-10 Mei 2019. Instrumen penelitian ini menggunakan skala DASS dan pedoman wawancara. Terdapat 4 responden dalam penelitian ini. Hasil:  Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tingkat stres sebelum dan sesudah terapi SEFT. Sebelum terapi SEFT   1 responden mengalami stres berat,  3 responden  mengalami  stres  sedang. Setelah terapi SEFT 1 responden mengalami stres sedang dan 3 responden tidak mengalami stres. Simpulan: Terapi  SEFT  dapat  menurunkan  tingkat  stres  pada remaja di SMAN 14 Samarinda. Perlunya guru dan murid dapat menguasai teknik SEFT agar dapat menerapi diri sendiri atau guru pada muridKata Kunci : Stress, Terapi SEFT, Remaja
The Relationship Of The Role Of Drug Control By Families And Health Workers With Preventive Behavior And Tbc Client Compliance During The Covid-19 Pandemic At Puskesmas Juanda Samarinda Sholichin Sholichin; Muhammad Aminuddin; Mayusef Sukmana; Dwi Nopriyanto; Iwan Samsugito
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 1 (2021): JKPBK Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i1.5859

Abstract

Tuberculosis is a disease that many Indonesians suffered, even arguably more terrible than the coronavirus that is now spreading in Indonesia. Therefore tuberculosis caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis should continue to be echoed. Tuberculosis sufferers of the victims continue to fall from year to year and always increase, as if this disease can not be treated, can not be cured, and can not be detected. The purpose of this study is to test the relationship between drug control by families and health workers with the preventive and compliance behavior of TUBERCULOSIS clients in the Puskesmas Juanda area. This study is a descriptive research correlation with the cross-sectional approach. A study was conducted to describe the relationship between independent variables (supervisors of taking drugs by families and health workers) with dependent variables (preventive behavior and compliance of tuberculosis clients) together in a certain period.Keywords: PMO of families and health workers, Preventive Behavior And Compliance of Tuberculosis Sufferers. 
Terapi Seft Menurunkan Intensitas Kebiasaan Merokok Di Kelurahan Sambutan Kota Samarinda Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Dwi Nopriyanto; Rita Puspasari
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.053 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.3899

Abstract

Jumlah perokok dari tahun ke tahun semakin meningkat. Negara Indonesia menempati urutan ketiga di dunia berdasarkan tingginya jumlah perokok setelah Cina dan India.Spriritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan terapi yang memadukan antara kekuatan spiritual dan energi psikologi, dan didapatkan efek pelipat gandaan (amplifying effect) serta dapat menurunkan intensitas kebiasaan merokok. Tujuan kegiatan ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok dan menigkatkan kesadaran untuk berhenti merokok, (2) menurunkan intensitas kebiasaan merokok masyarakat dengan terapi SEFT. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah survei keluarga, pendidikan kesehatan dan terapi SEFT. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan jumlah perokok di kelurahan Sambutan kota Samarinda masih tinggi. Didapatkan 420 KK (48,4%) yang minimal memiliki satu orang anggota keluarganya yang merokok dan mayoritas (49,05%) menghabiskan 1 bungkus perhari dengan lama merokok terbanyak lebih dari 10 tahun (62,4%).Penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat dengan berhenti merokok. Terapi SEFT dapat menurunkan intensitas kebiasaan merokok masyarakat di kelurahan Sambutan kota Samarinda.
Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) Dwi Nopriyanto; Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Rita Puspasari; Ruminem Ruminem; Mayusef Syukmana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.613 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4726

Abstract

Meningkatnya kejadian PTM merupakan permasalahan yang banyak terjadi di area Asia Tenggara, serta diprediksi terus meningkat pada tahun 2030, dan  menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dimana 64% sebagian besar disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes melitus. Strategi pemberdayaan masyarakat digunakan untuk merubah perilaku masyarakat dalammenurunkan masalah penyakit PTM seperti hipertensi dan diabetes melitus.Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melibatkan kelompok  masyarakat di 10 RT yang berada di Kelurahan Sambutan, dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sambutan.  Metode pemecahan masalah diantaranya (1) Survey dengan cara melakukan screening pemeriksaan kesehatan, (2) Pendidikan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan, dan (3) Pelatihan dengan melakukan demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan dari 242 orang, teridentifikasi sekitar 103 orang (42,5 %) mengalami penyakit hipertensi, 66 orang (27,3 %) teridentifikasi gejalan diabetes melitus sampai dengan teridentifikasi menderita diabetes melitus. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan wawasan bagi masyarakat tentang penyakit tidak menular dan diharapkan menjadi awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan berperilaku hidup sehat di kelurahan Sambutan kota Samarinda.
Psychological Impact of Nurses Handling Covid-19 Patients Syukma Rhamadani Faizal Nur; Iwan Samsugito; Augresia Ines Christiani
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 5, No 1 (2022): JKPBK Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i1.7453

Abstract

Sejak ditetapkan sebagai pandemi global, infeksi coronavirus-2019 (Covid-19) terjadi pertama kali di kota Wuhan, China. Pemerintah Indonesia pada awal bulan Maret 2020 telah menyatakan bahwa virus Covid-19 telah memasuki wilayah di Indonesia. Sebagai salah satu petugas kesehatan, perawat memiliki risiko yang cukup tinggi terinfeksi Covid-19 dikarenakan perawat lebih banyak melakukan kontak langsung selama 24 jam terhadap pasien. Dengan mengetahui terdapatnya risiko tertular oleh Covid-19, maka timbulah ketakutan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak psikologis perawat yang menangani pasien Covid-19.Metode penelitian berupa studi literatur dengan berbagai referensi, seperti jurnal penelitian, review jurnal, buku serta data-data yang berkaitan dengan dampak psikologis, perawat dan Covid-19 yang diterbitkan pada tahun 2011-2021. Pencarian literatur ini menggunakan mesin pencari google di internet dengan kata kunci: dampak psikologis, perawat pasien Covid-19. Database yang diambil dari artikel yang publikasikan melalui google schoolar, science direct dan proquest.Kesimpulan dari penelitian ini ialah dari beberapa dampak psikologis yang dialami perawat berdasarkan penelitian yang ada, diantaranya kecemasan dan depresi yang merupakan dampak psikologis yang lebih dominan dialami oleh perawat yang melakukan perawatan pada pasien Covid-19. Serta dipengaruhi oleh berbagai penyebab seperti penyebaran dan penularan Covid-19 dan keparahan terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan
Pemberian Suplemen Jahe Merah Dan Senam Kaki Diabetik Bagi Jamaah Masjid Alam Semesta (MAS) Sempaja Samarinda Mayusef Sukmana; Ida Ayu Kade Sri Widiastuti; Endang Sawitri; Nurul Hasanah; Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Anik Puji Rahayu; Azi Surya Kurniawan; Yoga Bowo Leksono; Syaiful Yanwar
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4310

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan kegiatan ibadah di masjid memiliki risiko terjadinya penularan covid-19. Upaya yang dilakukan mencegah penularan selain menerapkan protokol kesehatan adalah dengan meningkatkan imunitas dan meningkatkan kebugaran jamaah masjid melalui pemberian jahe dan senam kaki diabetic. Pengabdian masyarakat bertujuan jamaah masjid Alam Semesta Sempaja Samarinda mampu mempraktikan senam kaki diabetik dan meminum jahe dalam rangka meningkatkan kebugaran dan imunitas tubuh. Metode yang digunakan adalah mendemontrasikan senam kaki diabetic, senam bersama, edukasi manfaat jahe, meminum jahe bersama dan membagikan jahe untuk 7 hari. Kegiatan menerapkan protokol kesehatan melalui pengukuran suhu dan membagikan masker, Kegiatan dikuti oleh seluruh jamaah Masjid Alam Semesta Sempaja berjumlah 80 orang. Para jamaah mampu melakukan senam kaki diabetic dan rutin meminum jahe.    Kata kunci : Senam Kaki Diabetic, Jahe ABSTRACT The implementation of worship activities in mosques has a risk of covid-19 transmission. Efforts made to prevent transmission in addition to implementing health protocols are to increase immunity and improve the fitness of mosque’s congregations through the provision of ginger water and diabetic foot exercises. Community service aims at the congregation of the Alam Semesta Sempaja Samarinda mosque to be able to practice diabetic foot exercises and drink ginger water in order to improve fitness and immunity. The method used was to demonstrate diabetic foot exercise, doing the exercise together, educate the benefits of ginger water, drink ginger water together and distribute ginger water for 7 days. The activity of implementing health protocols by measuring temperature and distributing masks, this activity was attended by 80 congregations of the Alam Semesta Sempaja Mosque. The congregation is able to do diabetic foot exercises and drink ginger water regularly. Keyword: Diabetic Foot Gymnastics, Ginger Water
Hipnoterapi Sebagai Pilihan Utama Manajemen Nyeri Pada Intraoperatif Sirkumsisi Iwan Samsugito; Mayusef Sukmana; Muhammad Aminuddin; Sholichin Sholichin; Ediyar Miharja; Dwi Nopriyanto; Syukma Rhamadani Faizal Nur; Bahtiar Bahtiar; Iskandar Muda; Siti Rahmadhani; Isma Zul Abdillah Jaya; Enda Maimia Taesa Allison; Siti Riyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4647

Abstract

ABSTRAK Masalah yang terjadi pada sirkumsisi adalah nyeri akibat penyuntikan. Jika nyeri dapat dihilangkan proses sirkumsisi akan berjalan dengan lancar. Pilihan utama terapi komplementer dalam mengatasi nyeri intraoperatif adalah hipnoterapi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah menghilangkan nyeri saat penyuntikan anestesi sehingga anak anak yang dilakukan sirkumsisi merasa nyaman dan senang. Metode yang dijalankan meliputi: protocol kesehatan, penjelasan hipnoterapi, melakukan hipnoterapi, evaluasi hipnoterapi dan pelaksanaan penyuntikan untuk sirkumsisi. Hasil yang didapat rata-rata anak-anak mengatakan tidak merasakan nyeri saat disuntik, orang tua senang melihat anaknya berani disuntik. Pengabdian masyarakat tentang penerapan hipnosis saat intraoperative sirkumsisi mampu menghilangkan nyeri saat penyuntikan obat anestesi. Diharapkan hipnosis dapat diterapkan saat pelaksanaan sirkumsisi. Kata Kunci: Sirskumsisi, Khitan, Sunat, Hipnoterapi  ABSTRACT The problem that occurs in circumcision is pain due to injection. If the pain can be eliminated the circumcision process will run smoothly. The main choice of complementary therapy in dealing with intraoperative pain is hypnotherapy. The purpose of community service is to relieve pain when injecting anesthesia so that children undergoing circumcision feel comfortable and happy. The methods used include health protocols, explanation of hypnotherapy, performing hypnotherapy, evaluation of hypnotherapy, and administering injections for circumcision. The results obtained on average said that children did not feel pain when injected, parents were happy to see their children dared to be injected. Community service about the application of hypnosis during intraoperative circumcision is able to relieve pain during injection of anesthetic drugs. It is hoped that hypnosis can be applied during circumcision Keyword: Circumcision, Khitan, Sunat, Hypnotherapy
PENGARUH HIPNOSIS DALAM MENGURANGI NYERI SAAT PERAWATAN LUKA DI RS A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Iwan Samsugito
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.079 KB) | DOI: 10.35728/jmkik.v5i2.639

Abstract

Nyeri adalah suatu keadaan respon dari seseorang akibat adanya kerusakan jaringan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Rangsangan nyeri diterima oleh nosireseptor dan dihantarkan ke otak, pada saat perawatan luka terjadi gesekan atau rangsangan pada nosireseptor sehingga setiap perawat melakukan perawatan luka selalu terjadi nyeri dari intensitas ringan sampai berat. Hipnoterapi adalah suatu metode terapi menggunakan hipnosis, yang membuat pasien merasa rileks dan pikiran bawah sadarnya aktif sehingga mudah menerima sugesti dan mengabaikan respon yang lain.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hipnosis dalam mengurangi nyeri saat perawatan luka di RS. A. Wahab Sjahranie Samarinda. Jenis penilitian yang digunakan dengan metode quasi eksperiment dengan rancangan penelitian satu kelompok prepost-test design without control (the one group pre-post test design). Dengan populasi 16 responden, teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling berdasarkan kreteria penelitian yang ditetapkan. Skala nyeri di ukur dengan dengan menggunakan Skala nyeri numerik rating scale (NRS). Analisa univariat menggunakan prosentase dan nilai rata-rata dan bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisa data didapatkan nyeri pasien dengan luka setelah operasi sebelum dihipnosis terbanyak adalah nyeri sedang 56,25 %, sedangkan setelah dihipnosis mayoritas nyeri ringan sebanyak 93,75 %. berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan skala nyeri pasien setelah operasi sebelum dan sesudah dihipnosis dengan nilai p value 0,000 < α 0,005 . Terdapat perbedaan yang bermakna nyeri pasien saat perawatan luka sebelum dan sesudah dihipnosis