Made Ermayani, Made
Program Studi Ilmu Keperawatan, FK UGM, Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Lingkungan Pascagempa dengan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur anak usia Sekolah Ermayani, Made; Hapsara, Sunartini; Lusmilasari, Lely
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 3, No 1 (2008)
Publisher : School of Nursing Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1522.816 KB)

Abstract

Please refer to the file
Penggunaan complementary and alternative medicine pada penyakit hipertensi selama pandemi covid-19: The use of complementary and alternative medicine in hypertension disease during the covid-19 pandemic Ermayani, Made; Pratiwi, Gracia Herny; Tetty, Vinsensia
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 (2022): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 Oktober 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i2.221

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang membutuhkan pengobatan yang lama dan dapat menimbulkan komplikasi pada organ vital tubuh. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang sering dilakukan oleh penderita hipertensi adalah dengan menggunakan obat tradisional. Sejak pandemi COVID-19, masyarakat lebih memilih penggunaan obat tradisional untuk mengelola penyakit hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan obat tradisional pada penyakit hipertensi selama pandemi Covid-19 Di Kelurahan Jawa Samarinda. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian menggunakan rancangan cross sectional study. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden adalah 65 responden. Analisa data menggunakan uji univariat. Hasil menunjukkan bahwa responden sebagian besar berusia 56-65 tahun, jenis kelamin perempuan, bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, tingkat sosial ekonomi rendah, tidak merokok, tidak pernah melakukan olahraga; memiliki riwayat keturunan hipertensi; dan lama menderita hipertensi 3-5 tahun. Sebelum pandemi Covid-19, sebanyak 33,8% responden menggunakan obat tradisional, tapi selama pandemi Covid-19 persentase responden yang menggunakan obat tradisional meningkat menjadi 43,1%. Faktor eksternal responden menggunakan obat tradisional karena rekomendasi dari keluarga/teman/tetangga (66%), sedangkan faktor internal karena menganggap obat tradisional lebih murah (60%). Jenis obat tradisional yang paling banyak digunakan oleh responden adalah mentimun (26%). Kesimpulannya, terdapat peningkatan penggunaan obat tradisional selama pandemik Covid-19.   Hypertension is a disease that requires a long treatment and can cause complications in the body's vital organs. One of the non-pharmacological actions that are often carried out by people with hypertension is using traditional medicine. Since the COVID-19 pandemic, people have preferred to use traditional medicines to manage hypertension. Objective: To determine the use of traditional medicine in hypertension during the Covid-19 pandemic in the Samarinda Java Village. This research used descriptive quantitative method with a cross-sectional study design. The sampling method used is purposive sampling with the number of respondents is 65 respondents. Data analysis using a univariate test. Results showed that most of the respondents were 56-65 years old, female gender, worked as housewives, low socioeconomic level, did not smoke, never did sports; have a hereditary history of hypertension; and have had hypertension for 3-5 years. Before the Covid-19 pandemic, 33.8% of respondents used traditional medicines, but during the Covid-19 pandemic, the percentage of respondents who used traditional medicines increased to 43.1%. External factors of respondents using traditional medicine because of recommendations from family/friends/neighbors (66%), while internal factors because they think traditional medicine is cheaper (60%). The most common type of traditional medicine used by respondents was cucumber (26%). In Conclusion, there is an increase in the use of traditional medicines during the Covid-19 pandemic.
PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA MASYARAKAT KELURAHAN JAWA SAMARINDA Tambi, Imelda Feneranda Seravia; Ermayani, Made
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i2.435

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Meningkatnya kasus PTM secara signifikan diperkirakan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan disabilitas PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju Indonesia Sehat. Upaya yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan manajemen terpadu program P2PTM. Untuk mendukung program pemerintah maka dibutuhkan juga program pembinaan masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif; dan keterampilan penanganan PTM di lingkungan rumah sebagai upaya preventif dan kuratif. Kementrian Kesehatan RI telah menguraikan lima target capaian dalam RPJM 2020-2040, terdapat target yang membutuhkan keterlibatan dan dukungan masyarakat terkait PTM yaitu peningkatan pengendalian penyakit dan penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Kehadiran komunitas dalam hal ini masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan faktor risiko PTM dalam mengurangi mortalitas dan morbiditas. Pengenalan awal gejala PTM, demi mempercepat proses rujukan dan proses transfer pasien ke rumah sakit menjadi hal yang sangat penting di dalam penanganan PTM. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta kegiatan sebelum dan sesudah diberikan pengabdian kepada masyarakat antara lain : Pendidikan Kesehatan Mengenai Obat Herbal Untuk Hipertensi, Pelatihan PMR, Pendidikan Kesehatan Sedentary Lifestyle.
CEGAH DIABETES SEJAK REMAJA: PEMERIKSAAN INDEKS MASSA TUBUH DAN GULA DARAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ermayani, Made; Tambi, Imelda Feneranda Seravia; Veronike
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 6 No 1 (2024): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v6i1.610

Abstract

Kesehatan remaja sangat penting untuk kualitas hidup masa depan, dengan pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi gula dan fast food, meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Program pengabdian masyarakat yang melibatkan pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar gula darah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan remaja dan mendorong perilaku hidup sehat guna mencegah penyakit kronis di masa depan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencakup pemeriksaan IMT dan gula darah menggunakan peralatan yang memenuhi standar kesehatan yaitu timbangan digital dan glucometer. Prosesnya dimulai dengan sosialisasi, dilanjutkan dengan pengukuran IMT dan gula darah, diikuti dengan edukasi tentang pola makan sehat, aktivitas fisik, serta pencegahan obesitas dan diabetes. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh siswa (26 orang) memiliki kadar gula darah sewaktu dalam rentang normal. Namun, terdapat lima siswa (19%) yang memiliki IMT dalam kategori gemuk atau obesitas, sementara sebagian besar siswa berada dalam kategori IMT normal. Hasil pemeriksaan IMT dan gula darah di SMP Katolik I WR Soepratman menunjukkan sebagian besar siswa memiliki status gizi baik, meski ada beberapa siswa obesitas, yang memerlukan langkah pencegahan seperti edukasi pola hidup sehat, pemantauan IMT, pemeriksaan rutin, dan program kesehatan berkelanjutan untuk mengurangi risiko obesitas dan penyakit kronis.