Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISA PERFORMANSI ENGINE CATERPILLAR MODEL 3176 SETELAH PROSES OVERHOULE Meru, Rendi Septian; Saksono, Puji
TRANSMISI Vol 10, No 2 (2014): Edisi September 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v10i2.4610

Abstract

Dalam memenuhi target produksi di perusahaan yang menggunakan unit alat berat, maka unit tersebut harus selalu dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu perawatan engine sangat di perlukan agar performansi unit selalu terjaga maksimal. Penelitian dilakukan di PT Trakindo Utama Samarinda yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sales dealer dan service merk Caterpillar. Adapun peralatan uji engine menggunakan Dynotest dan peralatan instrumen tambahan. Berdasarkan analisa hasil pengujian performansi engine Caterpillar model 3176 setelah dilakukan proses overhoule pada pemakaian 20.000 jam, didapatkan nilai torsi maksimal sebesar 688 Lb.ft, daya sebesar 265,39 PS serta nilai tekanan efektif rata-rata (BMEP) sebesar 11,6 kg/cm² pada putaran mesin 1.998 rpm.
ANALISA SIKLUS IDEAL DAN AKTUAL PADA MOBILE AIR CONDITIONING DENGAN MENGGUNAKAN R-134a DAN HIDROKARBONMC-134 Puji Saksono
TRANSMISI Vol 9, No 2 (2013): Edisi September 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i2.4593

Abstract

Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media bertemperatur tinggi ke media yangbertemperatur rendah dengan menggunakan kerja dari luar sistem. Idealnya siklus refrigerasi tersebut dapatberoperasi tanpa adanya gangguan perpindahan panas, sehingga hasil yang didapatkan untuk siklus tersebutlebih baik. Namun aktualnya siklus refrigerasi tersebut sangat sulit untuk dipisahkan dengan perpindahankalor dari lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini dirakit satu unit Mobile Air Conditioning (MAC) yangmeliputi komponen kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, filter drier dan peralatan kontrol,Pengujian yang dilakukan menggunakan dua jenis refrigeran yaitu R-134a yang merupakan refrigeran sintetisdan MC-134 jenis hidrokarbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien performansi dari siklusideal lebih besar dari siklus aktual. Aplikasi R-134a pada siklus aktual kehilangan (losses) performansisebesar +29% dari nilai COP (coeffcient of performance) siklus ideal. Sedangkan aplikasi MC-134kehilangan (losses) performansi sebesar + 18% dari COP siklus ideal. Dengan demikian temperatur darisuperheat dan subcooling sistem refrigerasi akan berpengaruh terhadap nilai COP siklus aktual.
Pengaruh High Pressure Kompresor Terhadap Performansi Sistem Refrigerasi Dengan Menggunakan R-134a Dan Refrigeran Hidrokarbon Puji Saksono; Budha Maryanti
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3, No 2 (2015): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v3i2.84

Abstract

AbstractThis general refrigeration system is used to conserve food and refreshing of air. The useful of refrigeration system depends of maximal performance this from main component as compressor, condensor, expantion device and evaporation. This research aims to know how the big high pressure compressor to its value performance. The examination is conducted by using appliance test system of refrigeration system which has been modified with the equipments of control. The refrigerant used of two variant different (R-134a and hidrocarbon refrigerant). Result of research shows that high pressure or compressor discharge from both refrigerant variant of different,  the influence for value of  COP (coeffcient of performance), and the economical of electric energy comsumption.  Keywords: refrigerant variant, high pressure compressor, COP. AbstrakPada umumnya sistem refrigerasi digunakan untuk mengawetkan makanan dan penyegaran udara. Pemanfaatan sistem refrigerasi sangat tergantung dari kinerja maksimal komponen utamanya seperti kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh high pressure kompresor terhadap nilai performansinya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji dari sistem refrigerasi yang telah dimodifikasi dengan peralatan kontrol. Adapun refrigeran yang digunakan yaitu  dua jenis yang berbeda (R-134a dan refrigeran hidrokarbon).Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai high pressure atau discharge kompresor dari kedua jenis refrigran tersebut berbeda, yang tentunya akan mempengaruhi nilai COP (coeffcient of performance) dan penghematan komsumsi energi listrik.    Kata kunci: Jenis refrigeran, high pressuret kompresor, COP.
Analisa Perbandingan Penggunaan Bahan Bakar Solar Dengan Biodiesel B10 Terhadap Performansi Engine Cummins QSK 45 C Ardhita Hendriarto; Puji Saksono; Gunawan Gunawan
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 1 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i1.125

Abstract

AbstractThe type of diesel fuel comes from the petroleum, which its existence is the more long and more less, so that biodiesel represents the alternative solution as the place of it. Biodiesel B10 is the type of fuel for the diesel engine by the  composition of 10 % biodiesel and 90 % of  diesel fuel. This research is conducted to analyse comparison of usage of diesel fuel with B10 biodiesel to the value of performance of engine Cummins QSK 45 C. This equipment used for the test of performance is Taylor DS4010 dynamometer. Result of examination using biodiesel B10 got by this maximal power value equal to 1432.28 HP (97.51 %) compared to diesel fuel equal 1468.763 HP, at rotation of engine 1901 rpm. While the value of torque maximal equal  4929.3 lb-ft (98.27 %) compared to diesel fuel equal 5016.189 at rotation of engine 1301 rpm.Key words: The type of fuel, Dynotest, engine performance AbstrakBahan bakar jenis solar berasal dari minyak bumi yang keberadaannya semakin lama semakin menipis, sehingga biodiesel merupakan solusi alternatif sebagai penggantinya. Biodiesel B10 merupakan jenis bahan bakar untuk mesin diesel dengan komposisi 10 % biodiesel dan 90 % solar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa perbandingan penggunaan bahan bakar solar dengan biodiesel B10 terhadap nilai performansi engine Cummins QSK 45 C. Peralatan yang digunakan untuk uji performansi yaitu dynamometer Taylor DS4010. Hasil pengujian dengan menggunakan biodiesel B10 didapatkan nilai daya maksimal sebesar 1432,28 HP (97,51 %) dibandingkan solar sebesar 1468,763 HP, pada putaran engine 1901 rpm. Sedangkan nilai torsi maksimal sebesar 4929,3 lb-ft (98,27 %) dibandingkan solar sebesar 5016,189   pada putaran engine 1301 rpm. Kata kunci : Jenis Bahan Bakar, Dynotest, Performansi Engine
Analisa Perbandingan Aplikasi Sistem Satu dan Dua Tingkat Turbocaharger Terhadap Performansi Cummins Engine K38-C Shofi Purnama; Puji Saksono
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3, No 1 (2015): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v3i1.51

Abstract

AbstractThe price of world crude oil is the more expensive making automotive designer that develops the technology of economical fuel engine and the environmental friendliness but it has performance of good engine without altering the size measure or machine dimension. One of the additional peripheral among others by wearing system one and two stage of turbocharger and intercooler This research is conducted to compare performance of Cummins K38-C family engine with system one and two stage of turbocharger. The examination is conducted by using appliance of dynamometer. Result of from research with rotation of engine is same, two stage system of proven turbocharger can yield performance (power and torque) larger ones if it is compared by the one stage system; that level is various of variation of different load (0%, 25%, 50%, 75% and 100 %. Key words: Turbocharger stage, rotation of engine, load, performance AbstrakHarga minyak mentah dunia yang semakin mahal membuat ahli perancang otomotif mengembangkan teknologi engine yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan tetapi mempunyai performansi engine yang baik tanpa mengubah ukuran atau dimensi mesin tersebut. Salah satu perangkat tambahan diantaranya dengan memakai sistem satu dan dua tingkat turbocharger dan intercooler. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan performansi Cummins engine K38-C family dengan sistem satu dan dua tingkat turbocharger. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat dynamometer. Hasil dari penelitian dengan putaran engine yang sama, sistem dua tingkat turbocharger terbukti mampu menghasilkan performansi (daya dan torsi) yang lebih besar jika dibandingkan dengan sistem satu tingkat pada berbagai variasi pembebanan yang berbeda (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%). Kata kunci: Tingkat turbocharger, putaran engine, beban, performansi 
Pengaruh Aplikasi Refrigeran Hidrokarbon Terhadap Performansi Mobile Air Conditioning Puji Saksono
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 2, No 1 (2014): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v2i1.25

Abstract

AbstractRefrigeration system this day has been developed fastly in advance technology manner. In general this system is developed to preserve food and to refresh the air condition. One of the usage of this system for Mobile Air Conditioning (MAC). The Global warming issues then become the limitation of the usage of refrigerant system of R-134a. As the replacement, retrofit process is conducted to change to refrigerant Hydrocarbon (HC) type. This research has objective to find the performance of those two types refrigerants. The test was conducted by using testing tool from MAC system that had been modified with control addition equipments. The result of the test toward testing tool of Mobile Air Conditioning, the mass number of refrigerant in full level condition of HC-134 is less than R-134a. The mass of R-134a was 420 gram while HC-134 was 240 gram. Beside the usage of refrigerant is lesser than normal condition, the aplication of HC-134 can give coeffcient of performance (COP) higher value than R-134a. Keywords: refrigerant type, refrigeratIon effect, compression work, COP AbstrakSystem pendingin pada saat ini telah banyak berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Pada umumnya sistem ini digunakan untuk mengawetkan makanan dan penyegaran udara. Salah satu pemanfaatannya yaitu pada Mobile Air Conditioning (MAC). Isu pemanasan global di bumi menjadi bagian pembatasan pemakaian refrigeran R-134a, dan sebagai gantinya dilakukan retrofit ke jenis refrigeran Hydrocarbon (HC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performansi dari kedua jenis refrigeran tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji dari sistem MAC yang telah dimodifikasi dengan peralatan kontrol. Hasil pengujian pada alat uji Mobile Air Conditioning, jumlah massa refrigeran pada isian penuh HC-134 lebih sedikit dibandingkan dengan R-134a. Untuk R-134a sebesar 420 gram, sedangkan HC-134 sebesar 240 gram. Disamping pemakaian refrigeran yang lebih sedikit, aplikasi HC-134 juga memberikan nilai COP (coeffcient of performance) yang lebih tinggi dibanding dengan R-134a.  Kata kunci: Jenis refrigerasi, efek refrigerasi, kerja kompresi, COP.
PERBANDINGAN PERFORMANSI SERTA KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA SISTEM REFRIGERASI MENGGUNAKAN R-134a DAN HIDROKARBON Puji Saksono
TRANSMISI Vol 10, No 1 (2014): Edisi Pebruari 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v10i1.4605

Abstract

Sistem refrigerasi dan pengkondisian udara banyak digunakan di dunia industri, tranportasi, komersial,kesehatan maupun rumah tangga. Refrigeran yang umum dipakai pada saat ini mengandung senyawa sintetikHCFC (R-22), CFC (R-12), dan HFC (R-134a). Hidrokarbon (HC) sebagai refrigeran alternatif tentunyamempunyai karakteristik yang berbeda dengan refrigeran sintetik. Pengujian dilakukan untukmembandingkan performansi serta konsumsi energi listrik dengan menggunakan jenis refrigeran R-134a danHC pada alat uji sistem refrigerasi yang telah dilengkapi dengan peralatan kontrol sebagai tambahan. Hasilpenelitian didapatkan kesimpulan bahwa nilai rata-rata COP (Coeffcient Of Performance) selama pemakaian120 menit dengan menggunakan refrigeran HC sebesar 3,29 sedang R-134a sebesar 2,87. Disamping ituterjadi pula penghematan komsumsi energi listrik pada saat dioperasikan dalam waktu yang lama. Nilai rataratakonsumsi energi listrik selama pemakaian 120 menit dengan menggunakan refrigeran HC sebesar86,9 watt sedang R-134a sebesar 108,2 watt. Dengan kedua kelebihan secara teknis di atas maka akanmenguntungkan sekali bagi penggunanya.
ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SINGLE DAN DOUBLE TURBOCHARGER PADA CUMMINS ENGINE K50 SERIES Hein Hein; Puji Saksono; Gunawan Gunawan
TRANSMISI Vol 12, No 2 (2016): Edisi September 2016
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.153 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v12i2.943

Abstract

Application development engine in the heavy equipment is currently lead to the development of environmentally friendly technologies but with a better performance without changing the size or dimensions of the engine. Performance comparison analysis between Cummins engine applications which use single and double turbocharger to the performance, efficiency and fuel comsumtion required to provide a reference for users of heavy equipment unit (customer). This research was conducted at PT. Altrak Balikpapan branch in 1978 as a distributor of Cummins engines Indonesia. The research object is the Cummins engine type "K50" series with KTA-50 engine models and KTTA-50. Achievement of maximum engine power in the can with the provision of 100% load at 1900 rpm engine speed, which amounted to 1798 HP at KTA-50 and 1993 HP at KTTA-50. The increase in the value of the torque which can be different from the values ??of engine power, because the maximum torque is not in a position rated speed but at 100% load at 1500 rpm engine speed. This position is often referred to as the peak torque and the maximum torque values ??in may of 1487 lb.ft at KTA-50 and 1656 lb.ft at KTTA-50. The result of the calculation is theoretically found also that with the increase in engine power then an increase in fuel consumption linearly. The thermal efficiency of the engine KTTA-50 amounted to 42.29% larger than the engine-50 summit that only 42.23%.
ANALISIS PENGGUNAAN BIODIESEL B-20 DENGAN PENAMBAHAN ZAT ADITIF TERHADAP PERFORMANSI ENGINE MERCEDEZ-BENZ OM 501 LA Puji Saksono; Gunawan Gunawan; Riski Fauzi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.119 KB)

Abstract

Penggunaan bahan bakar biodiesel B-20 di sektor pertambangan sudah diwajibkan oleh pemerintah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang cadangannya di wilayah Indonesia semakin lama semakin menipis. Pengujian dari beberapa jenis engine alat berat sudah dilakukan dan hasilnya mengalami penurunan performansi baik torsi dan daya yang nilai penurunannya tergantunng jenis, tipe dan merk alat berat. Penambahan zat aditif pada biodiesel B-20 adalah salah satu solusi untuk meningkatkan nilai performansi sehingga akan sama atau tidak jauh berbeda dibandingkan dengan saat menggunakan bahan bakar solar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa perbandingan penggunaan biodiesel B-20 dan B-20 dengan penambahan zat aditif terhadap nilai performansi engine Mercedez-Benz OM 501 LA. Peralatan uji performansi menggunakan dynamometer (dynotest) tipe PTI PTX System 50 x 02. Hasil pengujian menggunakan biodiesel B-20 diperoleh torsi engine maksimum sebesar 1421 Nm pada putaran 1644 rpm dan daya engine maksimum sebesar 283 kW pada putaran 2009 rpm. Sedangkan biodiesel B-20 dengan tambahan zat aditif diperoleh torsi engine maksimum sebesar 1486 Nm pada putaran 1606 rpm dan daya engine maksimum sebesar 294 kW pada putaran 2006 rpm. Terjadi kenaikan nilai performansi engine menggunakan biodiesel B-20 dengan tambahan zat aditif dibandingkan dengan hanya menggunakan biodisel B-20 saja. Kenaikan nilai torsi engine maksimumnya sebesar 4,37 % dan daya engine sebesar 3,74 %.Kata kunci: Biodiesel B-20, aditif, pengujian, performansi
PROGRAM PENDAMPINGAN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PERSEGRA BALIKPAPAN Puji Saksono; Gunawan Gunawan; Budha Maryanti; Marsius Ferdnian; Adi Prautomo
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 7, No 3 (2022): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.856 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v7i3.6909

Abstract

Pemerintah dan masyarakat Indonesia mempunyai suatu keinginan untuk menyelamatkan generasi muda usia dini agar terhindar dari bahaya kenakalan remaja, narkotika, dan obat-obatan terlarang. Sekolah sepakbola (SSB) Persegra Balikpapan dibentuk supaya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang masih berusia muda atau remaja untuk dapat berlatih sepakbola agar bisa menjadi generasi yang sehat dan berprestasi. Peserta didik terbagi dalam beberapa kelompok umur yaitu mulai dari U-8 s/d U-18 tahun. Potensi Sekolah Sepakbola (SSB) Persegra Balikpapan sangat baik, dengan antusias masyarakat yang telah mempercayakan anaknya untuk masuk sebagai anak didik di SSB Persegra Balikpapan. Evaluasi dan monitoring program secara berkelanjutan diharapkan ke depan pengelolaan SSB Persegra akan semakin baik lagi, sehingga diharapkan prestasinya juga akan meningkat. Adapun tujuan jangka panjang diharapkan anak didik SSB Persegra Balikpapan dapat menjadi pemain profesional dan dapat memperkuat team nasional