Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Doula Assistance In Preventing Postpartum Blues: Mix Methods Study Legina Anggraeni; Made Gita Hermawati; Royani Chairiyah
JURNAL KEBIDANAN Vol 12, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v12i1.8130

Abstract

After childbirth, a woman goes through a transition period for her new role as a mother. Hormonal and psychological factors cause many changes in the mother's body. These changes will cause a disappointed, worried, and anxious mood. This atmosphere is referred to as postpartum blues, and if not handled correctly, this is very dangerous for the condition of the mother and baby. The study aimed to look at the benefits of mentoring provided by doulas to reduce postpartum blues in postpartum mothers. The methods used are quantitative and qualitative while, the research locations are in the city of Jakarta, Depok, and Tanggerang. Quantitative studies were conducted on 50 samples, and the data was then processed using univariate and bivariate. While informant qualitative research as many as 13 informants consisting of doulas, postoartum mothers accompanied by doulas along with their husbands with a total of 13 informants. This study showed that the variables of age, parity, knowledge, and doula assistance were significantly related. Doula assistance is beneficial for postpartum mothers and their families, significantly reducing or eliminating postpartum blues symptoms. The advice of this study is that the concept of doula assistance is necessary and can be done by the husband or closest family of the postpartum mother. 
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA PROGAM STUDI KEBIDANAN Legina Anggraeni; Dinni Randayani Lubis
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.842 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i1.2309

Abstract

Dalam menjalani proses belajar, banyak orang yang beranggapan bahwa untuk meraih prestasi yang baik harus memiliki kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) yang tinggi. Namun, kenyataannya kecerdasan intelektual bukan satu-satunya keberhasilam dalam mengukur prestasi akademik seseorang. Kecerdasan intelektual yang tinggi seyogyanya harus diimbangi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner dan data indeks prestasi mahasiswa program studi kebidanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September tahun 2020. Data dianalisis menggunakan uji chi-square hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan p-value 0,001 dan OR 12,000 dan kecerdasan spiritual dengan p-value 0,0001 dan OR 21,111.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG DAMPAK MEDIA SOSIAL, PERGAULAN BEBAS DAN STATUS EKONOMI TERHADAP KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI KELURAHAN PASIR JAYA KECAMATAN BOGOR BARAT KOTA BOGOR TAHUN 2021 Royani Chairiyah; Legina Anggraeni
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.275 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3420

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh seorang remaja pada usiaibawah 20 tahun. Masa ini disebut dengan masa reproduksi muda, meskipun terjadi suatu kehamilan dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun akan tetapi tubuh belum siap untuk hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hubungan pengetahuan remaja tentang dampak media social, pergaulan bebas dan status ekonomi Terhadap pernikahan dini. Metode Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengisian kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2021. Hasil Penelitian pernikahan dini sebanyak 17 remaja (34%) dan 33 remaja (66%) yang tidak pernikahan dini Data dianalisis menggunakan uji chi-square hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dampak medsos terhadap kejadian pernikahan dini dengan p-value 0,000 dan Pengetahuan pergaulan bebas terhadap pernikahan dini dengan p-value 0,000 dan hubungan status ekonomi terhadap pernikahan diri p-value 0,000
DAMPAK TINGKAT STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS BINAWAN Legina Anggraeni; Nisa Fauziah; Irwanti Gustina
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.87 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3491

Abstract

Stres adalah suatu keadaan yang menekan diri individu yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kemampuan yang dimiliki dengan tuntutan yang ada. Mahasiswi dapat mengalami stres dalam pengerjaan tugas akhir sehingga dapat menimbulakan berbagai perubahan metabolisme salah satunya adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Binawan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 50 orang mahasiswa tingkat akhir dari berbagai macam program studi. Lokasi penelitian ini berada di Universitas Binawan Jakarta Timur pada bulan Agustus-September 2021. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi variabel independent yaitu tingkat stres dan variabel dependen yaitu siklus menstruasi. Teknik analisis data menggunakan uji Chi Square dan dari hasil Analisa univariat didapatkan hasil bahwa sebanyak 44 responden (88%) mengalami Stres. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p value 0,036 (<0,05). Terdapat pengaruh stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat akhir di universitas binawan. Pada mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir disarankan untuk melakukan pengelolaan stress dengan cara yang positif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PRAKTIK IBU HAMIL SAAT MENGALAMI KOMPLIKASI KEHAMILAN Maryuni Maryuni; Mella Yuria Rachma Anandita; Legina Anggraeni
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 5 No 1 (2021): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v5i1.1554

Abstract

Pregnancy and childbirth are very important events for every woman and her family. But this event can be a complication for the mother and the baby she is carrying. Maternal death is generally influenced by two causal factors, namely direct cause and indirect cause. The direct cause of maternal death is a factor associated with complications of pregnancy, childbirth and childbirth. This research is an analytical research with cross sectional design. The number of samples used as many as 111 pregnant women scattered in jakarta and surrounding areas. The results of this study found the results of chi square test found the result of p value 0.091 which means there is no significant relationship. It is expected that with this research other research can increase the number of variables associated with the practices and behaviors of pregnant women when experiencing complications in their pregnancy.
Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Pendidikan Seks Secara Dini pada Anak Sekolah Dasar (SD) Maryuni Maryuni; Legina Anggraeni
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 4, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.112 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2016.4(3).135-140

Abstract

Indonesian Child Protection Commission states that at least 45 children who are victims of sexual violence every month. Early sex education for children is essential to prevent sexual violence but many parents have opinion that sex education for children are taboo. This study aims to determine what factors are associated with the level of knowledge of parents against early sex education for children. This research was conducted in Primary School Kartika VIII-5, South Jakarta 2014. This research is descriptive analytic with cross sectional approach. The population in this study are parents of students in grade 1 in Primary School Kartika VIII-5 South Jakarta. Samples were selected by total sampling method resulting on 60 respondents. Collecting data using questionnaires. Data analysis techniques using chie square. Results showed that there were a significant relationship between education, social and cultural values, and exposure information with knowledge about sex education at an early stage, while the work are not related. In conclusions, this study factors was correlated with parents knowledge about early sex education for children in Primary School Kartika VIII-5 were education, social and cultural values, and exposure information. Expected for parents to improved information about early sex education for children, so parents have good knowledge abou t sex education.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Orang Tua terhadap Pendidikan Seksual pada Anak Usia Dini di Sekolah Dasar Kartika VIII-5 Jakarta Selatan Tahun 2014 Legina Anggraeni
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2017): Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ga.v1i2.3383

Abstract

AbstractThere are a few people, especially parents, who care about the sex education of children. They assumed that sex education is prohibited to be taught to children. Even though, early childhood sex education introduces the body parts and their functions to the children and able to prevent them from the crimes of sexual. This study aims to seek the factors associated with the level of parents knowledge of early sex education to the children at Kartika VIII-5 Elementary School, South Jakarta, in 2014. The result indicates that there is a significant relationship between education, social and cultural value, and exposure of information with the level of parents knowledge of sex education. Whereas, the occupation, age, and experience have no significant relationship with the level of parents knowledge of early sex education to the children.Keywords: knowledge, sexual education, children, and parents. AbstrakSedikit sekali masyarakat terutama orang tua yang peduli akan pendidikan seksual pada anak dan beranggapan bahwa pendidikan seksual merupakan hal yang tabu untuk diberikan kepada anak. Padahal pendidikan seksual secara dini bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak anggota tubuh yang dimiliki beserta dengan fungsi-fungsinya. Selain itu, pendidikan seksual juga bertujuan untuk menghindarkan anak dari tindak kejahatan penyimpangan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan orang tua terhadap pendidikan seksual secara dini pada anak di Sekolah Dasar Kartika VIII-5 Jakarta Selatan tahun 2014. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan, nilai sosial budaya dan keterpaparan informasi dengan tingkat penegtahuan orang tua terhadap pendidikan seksual pada anak. Sedangkan pekerjaan, umur, dan pengalaman pendidikan seksual yang pernah diterima oleh orang tua pada masa anak-anak tidak mempunyai hubungan yang bermakna.Kata Kunci : pengetahuan, pendidikan seksual, anak, dan orang tua.
Penyebab Langsung dan Penyebab Tidak Langsung Terjadinya Stunting pada Anak Balita Legina Anggraeni; Mella Yuria; Maryuni Maryuni; Irwanti Gustina
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 5, No 2 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v5i2.358

Abstract

Abstrak Stunting merupakan masalah gizi anak yang mengkhawatirkan. Dampak yang ditimbulkan dari kondisi tersebut antara lain dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak sehingga berisiko mengalami penurunan kemampuan intelektual dan berisiko mengalami penyakit degeneratif dikemudian hari. Ada dua klasifikasi penyebab dari stunting yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara penyebab langsung dan penyebab tidak langsung kejadian stunting. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sampel yang digunakan sebesar 75 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan pengukuran berat badan serta tinggi badan secara langsung kepada balita. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara penyebab langsung (berat badan lahir dengan p-value 0,001 dan tinggi badan ibu dengan p-value 0,022) dan penyebab tidak langsung (pola asuh dengan p-value 0,002, pendidikan ibu dengan p-value 0,03, pengetahuan dengan p-value 0,043) terhadap kejadian stunting pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara berat lahir, tinggi badan ibu, pola asuh, pendidikan ibu dan pengetahuan terhadap kejadian stunting. Saran kepada tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi pra nikah dan memperkuat pelayanan kepada ibu hamil untuk mencegah komplikasi yang dapat menimbulkan stunting pada anak yang dilahirkan. Kata kunci  : Stunting, balita, penyebab langsung, penyebab tidak langsung Abstract Stunting is a worrying child nutrition problem. The impact of these conditions, among others, can inhibit brain growth and development so that they are at risk of decreased intellectual ability and at risk developing degenerative diseases in the future. There are two classifications of stunting events: direct causes and indirect causes. This study aimed to find out the relationship between immediate causes and indirect causes with stunting events. The method used is quantitative with a cross-sectional design in Kramat Jati subdistrict, East Jakarta 75 respondents used the sample. Data collection techniques using questionnaires and measurements of weight and height directly to toddlers. The results obtained in this study there is a significant relationship between direct causes (birth weight with a p-value of 0.001 and length of mother's body with a p-value of 0.022) and indirect causes (parenting with a p-value of 0.002, maternal education with a p-value of 0.03, knowledge with a p-value of 0.043) to stunting events in toddlers. This study a concludes a relationship between weight birth, maternal height, parenting, maternal education and knowledge to stunting events. Advice health workers to provide premarital education and strengthen services to pregnant women to prevent complications that can cause stunting in children born. Keywords            :               Stunting, toddler, direct cause, indirect cause
FAKTOR PREDISPOSISI KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA Legina Anggraeni; Mella Yuria RA
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i2.1107

Abstract

Angka Kematian Ibu di dunia masih didominasi pada negara-negara berkembang salah satunya adalah Indonesia. Indonesia menjadi Negara diurutan ketiga pada regional Asia Tenggara untuk angka Kematian Ibu sendiri. Penyebab kematian ibu masih didominasi oleh perdarahan, preeklamsi, dan infeksi. Salah satu yang dapat menyebabkan infeksi adalah kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin. Ketuban pecah dini merupakan robeknya selaput ketuban pada saat persalinan belum dimulai dan hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko dari penyebab ketuban pecah dini. Penelitian ini menggunakan desain case control dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang untuk kasus (case) dan 50 orang untuk kelompok kontrol. Lokasi penelitian berada di Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan metode pengambilan data dilakukan menggunakan data sekunder dengan memanfaatkan rekam medis yang dimiliki. Hasil peneltian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, paritas dan tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian ketuban pecah dini. Sedangkan untuk variabel lama waktu bekerja tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian KPD. Hasil multivariat didapatkan bahwa variabel usia dan paritas lebih dominan untuk menyababkan terjadinya KPD. Untuk mencegah terjadinya KPD pada ibu perlu dilakukan peningkatan pemahaman tentang penyebab dan dampak saat terjadinya KPD. Tenaga kesehatan juga memiliki peran untuk melakukan deteksi dini komplikasi selama masa kehamilan dan persalinan  
The Effectiveness Of Iron Supplementation With Green Bean Source On Enhancement Of Hemoglobin Levels In Adolescent Dinni Randayani Lubis; Legina Anggraeni; Maryuni Maryuni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.6232

Abstract

Latar belakang Anemia merupakan suatu keadaan yang dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan, namun jika anemia dialami oleh remaja puteri akan menimbulkan efek yang lebih buruk daripada remaja putra. Jika remaja puteri mengalami anemia akan berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan dan bayi, karena remaja puteri yang akan melahirkan generasi penerus. Anemia yang terjadi dimasa kehamilan, persalinan dapat meningkatkan resiko mortality maternal, persalinan sebelum wakunya, BBLR serta kematian perinatal. Kejadian anemia pada remaja sebesar 43% diantaranya  disebabkan pola konsumsi makanan yang kurang baik sebesar 79,2%. Remaja puteri berasumsi bahwa postur tubuh yang kurus dianggap cantik, sehingga mempengaruhi pola makan.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas dari suplementasi besi/tablet fe dengan sari kacang hijau pada remaja sebagai upaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin.Metode desain quasy eksperimen rancangan penelitian two group pre test post test control dengan jumlah responden 30 orang, dengan kriteria inklusi yaitu remaja yang berusia 13-20 tahun mengalami anemia dan bersedia mengikuti intervensi yang diberikan, sedangkan kriteria eklusi adalah memiliki penyakit khusus yang berhubungan dengan darah. Responden dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelompok intervensi dan control. Dimana kelompok intervensi diberikan tablet Fe dan sari kacang hijau sebanyak 250 ml, kemudian pada kelompok kontrol hanya diberikan tablet penambah darah. Setelah 14 hari dilakukan pengukuran kembali kadar Hb untuk tiap kelompokHasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan Hb pada kelompok Intervensi lebih tinggi daripada kelompok kontrol, dimana selisih kadar Hb pada responden kelompok intervensi -2.7200 sedangkan pada kelompok kontol sebesar -1,1200 dengan P-value adalah sebesar 0,0001.Kesimpulan terdapat pengaruh yang lebih efektif pemberian tablet penambah darah dengan pemberian sari kacang hijau secara bersamaan pada kelompok intervensi, dibandingkan dengan pemberian tablet penambah darah saja terhadap kenaikan kadar Hb.Saran peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan dan pemeriksaan Hb pada remaja harus dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya deteksi dini dan upaya preventif kejadian anemia pada remaja puteri..Kata kunci :Anemia, Sari Kacang Hijau, Zat besi ABSTRACT Background. The impact of anemia on adolescent girls is higher than that of boys. Anemia experienced by young women will have a more serious impact because young women are prospective mothers who will become pregnant and give birth to a baby, complications in pregnancy and childbirth, thereby increasing the risk of death, premature delivery, low birth weight (LBW) and perinatal mortality. The prevalence of anemia in adolescents is 43% with a poor diet of 79.2%. One of the causes of low levels of hemoglobin in the blood is inadequate intake of nutrients. Young women in Indonesia still have the view that a thin body image is considered beautiful, thus affecting their dietPurpose of the study was to determine the effectiveness of iron/fe tablet supplementation with mung bean juice in adolescents as an effort to increase hemoglobin levelsMethod uses a quantitative study, a quasi-experimental design, a two-group pre-test post-test control research design with a total of 30 respondents, with the inclusion criteria being that adolescents aged 13-20 years have anemia and are willing to take part in the given intervention, while the exclusion criteria are having a disease. specifically related to blood. Respondents were divided into 2 groups, namely the intervention and control groups. Where the intervention group was given 250 ml of Fe tablets and mung bean extract, then the control group was only given blood-enhancing tablets. After 14 days, the Hb levels were measured again for each group.The results showed that the increase in Hb in the intervention group was higher than the control group, where the difference in Hb levels in the intervention group respondents was -2.7200 while in the control group it was - 1.1200 with a P-value of 0.0001.The conclusion is that there is a more effective effect of giving blood-enhancing tablets with the administration of mung bean juice simultaneously in the intervention group, compared to giving blood-enhancing tablets alone on the increase in Hb levels.Suggestions for increasing knowledge through counseling and Hb examination in adolescents must be carried out continuously as an effort to detect anemia in adolescent girls early. Keywords: Anemia, Green Bean Extract, Iron,