Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DAKWAH K.H. MOH. FAIZ ABDUL RAZZAQ (Studi Dakwah Melalui Seni Kaligrafi) Ahmad Zulfikar Ali
Reflektika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.005 KB) | DOI: 10.28944/reflektika.v11i2.26

Abstract

Aktivitas dakwah merupakan salah satu jalan yang dianggap paling ideal untuk menyampaikan ajaran islam. Namun, selama ini usaha tersebut belum terasa maksimal. Banyak fator yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah Aktivitas dakwah selama ini hanya dipahami sebagai bentuk komunikasi yang hanya dapat disampaikan dengan bahasa verbal saja, padahal pada kenyataannya komunikasi non verbal memiliki pengaruh yang lebih besar, untuk itu setiap da’i perlu menyadari pentingnya hal ini, sehingga aktivitas dakwah tidak hanya berlangsung dari mimbar kemimbar saja, namun disampaikan dengan cara yang beragam sesuai dengan keadaan masyarakat.Dalam berdakwah banyak media yang dapat digunakan seorang da’i, mulai dari yang bersifat verbal maupum non verbal, seorang dai dituntut untuk lebih arif dalam memilih media sesuai dengan kemampuan dan sasaran dakwah. Hal tersebut juga dilakukan oleh KH. Moh. Faiz Abdul Razzaq dalam berdahwah, sebagai seorang kaligrafer beliau memilih kaligrafi Islam sebagai media dakwah. Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana aktivitas dakwah KH. Moh. Faiz Abdul Razzaq, bagaimana persepsi beliau tentang kaligrafi, dan apa saja upaya beliau untuk menjadikan kaligrafi sebagai media dakwah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metodepengumpulan data adalah interview dan dokumentasi. Melalui metode analisis deskriptif diharapkan hasil penelitian ini mampu menjawab persoalan yang akan ditelliti.
POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN ORANG TUA ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 Ali, Ahmad Zulfikar; Qomariyah, Lailatul
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v7i2.1764

Abstract

Abstrak (Align Text Left atau rata kiri, Arial Narrow 11 spasi 1)Pola komunikasi adalah bentuk atau model interaksi dari dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan sehingga pesan yang disampaikan oleh penerima dapat diterima dengan baik bagi penerima atau komunikan. Komunikasi yang efektif antara orang tua dengan guru dibutuhkan dalam rangka untuk menyamakan persepsi kedua belah pihak tentang hal yang dibutuhkan dalam pendidikan anak. Keduanya harus saling membantu dan mengetahui bagaimana upaya penanganan pembinaan anak di sekolah dan keterlibatan dalam proses belajar mengajar. Adapun Palongan Kapedi yang merupakan sebuah desa yang terletak di Dusun Aeng Batoh Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Yang mana desa tersebut mempunyai karakteristik orang tua yang mendidik anaknya dengan berbagai bentuk komunikasi yang tidak sama karena tingkat pendidikan orang tua yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antara guru dan orang tua murid dalam meningkatkan prestasi belajar anak di masa pandemi covid-19 di sekolah madrasah ibtidaiyah Raudlatul Ihsan Palongan Kapedi. yang dijabarkan menjadi satu fokus permasalahan yaitu: ?Bagaimana pola komunikasi antara Guru dan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak pada masa pandemi disekolah MI Raudlatul Ihsan Palongan Kapedi Sumenep?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga metode yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data peneliti menggunakan tiga tahap yaitu reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pola komunikasi antara guru dan orang tua murid selama masa pandemi dilakukan secara tidak langsung yaitu berkomunikasi dengan menggunakan teknologi handphone. Ada yang melalui aplikasi via chat whatshapp, vidio call, dan telepon seluler biasa
PERAN STRATEGIS IDENTITAS VISUAL LOGO AL-AMIEN TV DALAM PENGUATAN BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL YOUTUBE Ali, Ahmad Zulfikar; Mu'afaf, Nadam Hengky
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v8i2.2015

Abstract

Media sosial dan platform berbagi video, khususnya youtube, telah menjadi sarana yang populer untuk menyampaikan informasi, hiburan, dan konten edukatif. Dalam menghadapi era digital ini, identitas visual sebuah merek menjadi sangat penting untuk membedakan dirinya dari yang lain dan menarik perhatian audiens. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana identitas visual logo sebagai brand identity pada media youtube al-Amien tv. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis konten dengan dengan digabungkan dengan studi lapangan untuk mengetahui persepsi audien terhadap logo yang digunakan. Metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini berupa logo pada channel  YouTube Al Amien TV bukan hanya merupakan identitas visual atau brand identity semata. Fungsi logo ini sangat penting dalam mengidentifikasi saluran tersebut, menciptakan kesan yang konsisten, meningkatkan tingkat pengenalan, dan memberikan ciri khas yang unik. Dengan memiliki logo yang jelas dan kuat, Al Amien TV mampu memperkuat brand identity-nya, memberikan pengalaman yang konsisten kepada penonton, dan menjalin hubungan yang erat dengan audiensnya
BUDAYA POPULER DI TENGAH TRADISI PESANTREN: STRATEGI TMI PUTRI AL-AMIEN PRENDUAN DALAM MELAKUKAN RESISTENSI DAN ADAPTASI Ulfa, Wildana; Ali, Ahmad Zulfikar
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v9i1.1957

Abstract

Budaya populer merupakan salah satu bentuk berkembnagnya teknologi dan media massa. Budyaa populer salah satu elemen yang masuk dalam setiap aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang terkena dampak dari budaya populer, baik dari  segi resisten dan adaptasinya. Dalam hal ini pesantren berupaya untuk melakukan resistensi sebagai bentuk dari ketahanan lembaga terhadap pengaruh budaya yang negatif, serta pesantren juga melakukan adaptasi sebagai bentuk respon pesantren terhadap perkembangan teknologi dan media massa agar tidak ketinggalan zaman. Lokasi penelitian bertempat di Lembaga TMI Putri Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. Fukus penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan maksud peneliti ingin mencapai dua fokus penelitian, yaitu bagaimana bentuk resistensi dan adaptasi pesantren dalam menghadapi budaya populer. hasil dari observasi, wawancara, serta dokumentasi yang telah peneliti lakukan, penelitian ini memaparkan bahwa bentuk resistensi pesantren dalam menghadapi budaya populer dilakukan dengan pembatasan akses media sosial, penoloakan terhadap busana yang tidak sesuai syari’at Islam, dan penekakan terhadap tradisi Agama. Sedangkan adaptasi yang dilakukan pesantren dalam menghadapi budaya populer dilakukan dengan cara memberikan pendidikan multimedia Islami, pemberian ruang bagi kesenian (kegiatan kreatif), serta penggunaan teknologi dan internet. 
PENYULUHAN BIMBINGAN REMAJA USIA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PREVENTIF DALAM MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN DINI DI PEDESAAN Ali, Ahmad Zulfikar; Anam, Saiful; Salimin, Salimin
ABDINA: Jurnal Sosial dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/abdina.v3i1.2306

Abstract

Early marriage remains a significant social problem in rural areas, mainly due to low awareness among adolescents of the importance of education, psychological maturity, and economic readiness before marriage. This community service activity aims to provide counseling and guidance to school-age adolescents through the School-Age Adolescent Guidance (BRUS) program as a preventive measure to reduce the rate of early marriage. The implementation method is carried out through a participatory approach with stages of socialization, interactive counseling, group discussions, and psychosocial assistance. The counseling material covers healthy reproductive education, character building, motivation to continue education, and productive future planning. The results of the activity showed an increase in adolescents' understanding of the negative impacts of early marriage and a growing awareness to delay marriage until they reach the ideal maturity. Additionally, support from schools, parents, and community leaders is a crucial factor in the sustainability of the BRUS program. This initiative is expected to create a supportive social environment for adolescents to develop optimally without the burden of early marriage, thereby contributing to the improvement of human resource quality in rural areas.
BHESAH ALOS : ETIKA KOMUNIKASI REMAJA DALAM PERGAULAN SOSIAL DI KABUPATEN SAMPANG MADURA Ali, Ahmad Zulfikar; Suryanto, Totok Agus; Amin, Agus Saifuddin; Maliji, Moh.
Reflektika Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/reflektika.v16i1.896

Abstract

Etika merupakan salah satu unsur yang menentukan sukses atau tidaknya komunikasi yang dilakukan seseorang. Komunikasi yang dilakukan dengan etika yang kurang tepat akan mengakibatkan bias pada seseorang dalam menginterpretasikan pesan yang ingin disampaikan. salah satu bentuk etika yang paling diperhitungkan dalam proses komunikasi adalah etika berbahasa. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi dan bagaimana bahasa tersebut disampaikan merupakan salah satu kriteria etika komunikasi yang baik. Hal tersebut melingkupi bahasa secara universal, tidak terkecuali bahasa madura sebagai salah satu bahasa daerah dengan pengguna terbesar ketiga di Indonesia. Artikel ini akan membahas bagaimana karakter penggunaan bahasa halus oleh remaja di kabupaten sampang sebagai salah satu kabupaten di madura dan bagaimana peran bahasa Madura halus dalam meneguhkan etika komunikasi.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga karakter etika komunikasi sosial remaja madura Pertama, etika komunikasi yang baik dan utama dalam perspektif orang Madura adalah menggunakan bahasa halus, kedua, penggunaan titi nada dan sikap yang tepat, ketiga, penggunaan bahasa sesuai konteks berbicara. Adapun peran bahasa halus Madura dalam meneguhkan etika komunikasi  terumuskan dalam dua hal; Pertama, Bhesah Alos  mengedepankan pertimbangan lawan bicara, terutama kepada orang yang lebih tua dan dihormati. Kedua,  bahasa halus merupakan manifestasi dari pribadi yang beretika dan bertatakrama
DAKWAH K.H. MOH. FAIZ ABDUL RAZZAQ (Studi Dakwah Melalui Seni Kaligrafi) Ali, Ahmad Zulfikar
Reflektika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/reflektika.v11i2.26

Abstract

Aktivitas dakwah merupakan salah satu jalan yang dianggap paling ideal untuk menyampaikan ajaran islam. Namun, selama ini usaha tersebut belum terasa maksimal. Banyak fator yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah Aktivitas dakwah selama ini hanya dipahami sebagai bentuk komunikasi yang hanya dapat disampaikan dengan bahasa verbal saja, padahal pada kenyataannya komunikasi non verbal memiliki pengaruh yang lebih besar, untuk itu setiap da’i perlu menyadari pentingnya hal ini, sehingga aktivitas dakwah tidak hanya berlangsung dari mimbar kemimbar saja, namun disampaikan dengan cara yang beragam sesuai dengan keadaan masyarakat.Dalam berdakwah banyak media yang dapat digunakan seorang da’i, mulai dari yang bersifat verbal maupum non verbal, seorang dai dituntut untuk lebih arif dalam memilih media sesuai dengan kemampuan dan sasaran dakwah. Hal tersebut juga dilakukan oleh KH. Moh. Faiz Abdul Razzaq dalam berdahwah, sebagai seorang kaligrafer beliau memilih kaligrafi Islam sebagai media dakwah. Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana aktivitas dakwah KH. Moh. Faiz Abdul Razzaq, bagaimana persepsi beliau tentang kaligrafi, dan apa saja upaya beliau untuk menjadikan kaligrafi sebagai media dakwah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metodepengumpulan data adalah interview dan dokumentasi. Melalui metode analisis deskriptif diharapkan hasil penelitian ini mampu menjawab persoalan yang akan ditelliti.
HARMONIZING ISLAMIC VALUES WITH TECHNOLOGICAL ADVANCEMENTS FOR SELF-DEVELOPMENT Ramadhan, Yusfar; Asykur, Asykur; Ali, Ahmad Zulfikar; Mujibno, Mujibno
Reflektika Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/reflektika.v18i2.1463

Abstract

The development of learning innovation in the era of "Industrial Revolution 4.0" will be closely related to educational technology. Both of them can be harmonized into Islamic values. One of them is that learning online or better known as online is something that must be done in the midst of the Covid 19 outbreak. However, many teaching staff are not yet ready, due to the phenomenon of being technologically illiterate or technologically illiterate. Educators who are technologically clueless can reduce the level of professional credibility in front of their students so that students sometimes tend to underestimate them. It can be seen that here lies the harmonization of Islamic values. Considering that students are more familiar with the world of technology and communication because it has become a nutritional intake in gaining knowledge. This phenomenon often occurs around us, including being found at one of the MTs educational institutions. Al-Irsyadiyah, whose address is Dermowebang Village, Sarirejo District, Lamongan Regency, there are several teachers who are said to still be technologically deficient in their learning. So it is still lacking in implementing Islamic values. Therefore, the focus point in this research is how teachers carry out the online learning process, especially for those who are technologically clueless and what impact this has on student learning outcomes and harmonization of Islamic values. With this article, the author hopes that inspiration and solutions will grow for teachers who experience the same problems.Â