Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK PLASTIK BIODEGRADABLE BERBASIS PATI SINGKONG DENGAN PENAMBAHAN WHEY KEJU DAN PLASTISISER GLISEROL Ardiyan Dwi Masahid; Nur Aniza Aprillia; Yuli Witono; Lailatul Azkiyah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2023.024.01.3

Abstract

          Plastik merupakan kemasan pangan yang umum digunakan namun memiliki sifat sukar dihancurkan sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Plastik biodegradable berbasis renewable material seperti singkong, whey keju, dan gliserol dapat menjadi alternatif kemasan yang ramah lingkungan. Whey keju mengandung protein sebesar 0,6 % yang berpotensi menjadi bahan bioplastik dengan penambahan bahan lain seperti hidrokoloid (protein dan polisakarida) untuk memperbaiki karakteristiknya. Plastik biodegradable berbahan baku polisakarida tanaman seperti ubi kayu umumnya bersifat kaku dan rapuh sehingga harus ditambahkan bahan lain. Pembuatan plastik biodegradable memerlukan bahan pemlastis seperti gliserol untuk meningkatkan elastisitas polimer plastik dan mengurangi kerapuhan bioplastik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh perbedaan variasi volume whey keju dan gliserol terhadap karakteristik fisik, mekanik, dan biodegradasi plastik biodegradable. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dan terdapat 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu variasi volume whey keju dan faktor kedua yaitu variasi volume gliserol. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi volume whey keju dan gliserol berpengaruh nyata terhadap kuat tarik, elongasi, elastisitas, daya serap air, dan daya degradasi. Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa formulasi terbaik terdapat pada sampel A1B1 yaitu plastik biodegradable dengan formulasi whey keju 20 ml dan gliserol sebesar 5 ml dengan nilai perbedaan warna (∆E) 15,526 dengan L* (lightness) 85,68, a* (redness) 0,2, b* (yellowness) 8,71, daya serap air sebesar 695,244 %, kuat tarik sebesar 0,00646 MPa, elongasi sebesar 76,36 %, elastisitas sebesar 0,01033 MPa, dan laju degradasi sebesar 12,035 %/hari.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN JELI DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI KARAGENAN, GLUKOMANAN, DAN TEPUNG PISANG TERFERMENTASI Hanim Mufarrihah Octaviyana; Ardiyan Dwi Masahid; Nurhayati; Riska Rian Fauziah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2023.024.01.5

Abstract

          Tepung pisang mentah (TPM) merupakan salah satu bahan pangan sumber pati resistan, namun memiliki rasa astringent sehingga kurang diminati untuk dikonsumsi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa tersebut yaitu fermentasi. Selain itu fermentasi juga dapat meningkatkan jumlah kadar pati resistan pada TPM. TPM terfermentasi dapat disubstitusikan ke produk minuman jeli sebagai bentuk diversifikasi produk dan meningkatkan mutunya. Faktor yang menentukan mutu produk minuman jeli yaitu komposisi dan konsentrasi gelling agents serta bahan lain yang ditambahkan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh variasi konsentrasi karagenan, glukomanan, dan TPM terfermentasi terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik minuman jeli yang dihasilkan dan menentukan formulasi terbaik minuman jeli yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang digunakan dalam penelitian yaitu variasi perbandingan rasio karagenan dan glukomanan sebagai gelling agents (1:1, 1:2, 2:1, 1:0) (b/b) dan variasi konsentrasi TPM terfermentasi yang ditambahkan dalam pembuatan minuman jeli (2%, 4%, 6%) dengan total kombinasi perlakuan sebanyak 12 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan konsentrasi karagenan, glukomanan, dan TPM terfermentasi dalam pembuatan minuman jeli berpengaruh nyata terhadap nilai sineresis; hardness; cohesiveness; springiness; kadar pati resistan; dan parameter organoleptik warna; tekstur; keseluruhan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap organoleptik aroma; rasa dan total populasi Lactobacillus bulgaricus pada minuman jeli. Perlakuan formulasi terbaik berdasarkan uji efektivitas yaitu perlakuan K1T3 yang terdiri dari konsentrasi TPM terfermentasi 6% dan rasio karagenan glukomanan sebagai gelling agents 1:1.
Aplikasi Starter Bakteri Asam Laktat Bentuk Sel Bebas Pada Fermentasi Kopi Arabika Argopuro Sony Suwasono; Ardiyan Dwi Masahid; Rahmania Intan Putri Pertiwi; Djoko Soemarno
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/nms.v2i3.286

Abstract

Peningkatan kualitas kopi arabika Argopuro dapat dilakukan dengan perbaikan fermentasi dengan penambahan starter. Salah satunya dengan aplikasi starter sel bebas bakteri asam laktat (BAL) pada fermentasi biji kopi guna meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan jumlah asam organik yang dihasilkan. Asam laktat akan meningkatkan keasaman sehingga biji kopi yang dihasilkan lebih tahan terhadap mikroorganisme patogen dan memiliki cita rasa yang lebih baik. Bakteri yang digunakan adalah L. plantarum (Lp), L. rhamnosus (Lr), L. johnsonii (Lj), dan L. fermentum (Lf) dengan variasi F0 (Lp 0% + Lr 0% + Lj 0% + Lf 0%), F1 (Lp 40% + Lr 40% + Lj 10% + Lf 10%), F2 (Lp 30% + Lr 30% + Lj 20% + Lf 20%), F3 (Lp 20% + Lr 20% + Lj 30% + Lf 30%), F4 (Lp 10% + Lr 10% + Lj 40% + Lf 40%). Pengamatan meliputi pertumbuhan populasi mikroorganisme selama fermentasi, berat biji, total asam laktat, kadar air, kadar kafein, dan citarasa biji kopi sangrai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot biji kopi kering antara 0,179 – 0,191 g. Nilai total asam biji kopi antara 0,25 – 0,35%. Nilai kadar air biji kopi antara 11,71 – 12,30%. Kandungan kafein biji kopi antara 0,47 - 0,96%. Uji cita rasa biji kopi Arabika Argopuro menunjukkan skor lebih dari 80 dan bisa masuk dalam kategori kopi spesialti.
Karakteristik Fisik, Kimia dan Sensori Abon Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dengan Penambahan Tempe dan Lengkuas Ardiyan Dwi Masahid; Maria Belgis; Ahmad Nafi'; Dwi Martiwi
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 40, No 1 (2023)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/wartaihp.v40i1.6966

Abstract

ABSTRAK: Jamur tiram merupakan komoditi hasil pertanian yang memiliki kandungan gizi sangat baik, namun memiliki umur simpan yang cukup singkat. Salah satu upaya untuk meningkatkan umur simpannya ialah dengan mengolah jamur tiram menjadi abon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tempe dan lengkuas terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensori deskriptif serta kesukaan panelis. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan yang terdiri dari 1 faktor yaitu perbedaan penambahan tempe dan lengkuas. Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa penambahan tempe dan lengkuas berpengaruh signifikan terhadap sifat fisik dan kimia abon jamur tiram dengan perlakuan P1 (0 g : 0g); P2 (100 g : 30 g); P3 (200 g : 50 g); P4 (300 g : 70 g) dan P5(400 g : 100 g) yang memilki nilai kecerahan warna berkisar 51,42-54,47; kadar air berkisar 12,47 %-13,85 %; kadar abu berkisar 8,35 %-9,23 %; kadar protein berkisar 11,25 %-18,40 %; kadar lemak berkisar 4,56 %-8,55 %; kadar karbohidrat berkisar 49,96 %-63,37 % serta kadar serat kasar berkisar 12,86 %-16,82 %. Perlakuan penambahan tempe sebesar 300 g dan lengkuas sebesar 70 g pada abon jamur tiram merupakan perlakuan terbaik dan paling disukai oleh panelis.
Enhancing Product Value through Vegetable Processing Training in Dukuh Mecek Village, Jember District Lailatul Azkiyah; Yuli Witono; Agustia Dwi Pamujiati; Mukhammad Fauzi; Ardiyan Dwi Masahid; Galuh Salsabila Yusviva; Gading Rosiana Yunianto
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2025): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v8i1.5918

Abstract

The Cempakaan Dukuh farmer group in Dukuh Mencek Village, Sukorambi District, Jember Regency, actively cultivates various vegetables. Currently, this farmer group lacks knowledge and skills in processing technology for vegetable-based food products. As a result, their vegetable harvests are mainly sold in fresh form, either directly to consumers or through intermediaries, which keeps their selling prices low. To address this issue, a training program was implemented to enhance the farmers' understanding and skills in processing technology, specifically focusing on creating water spinach jerky and spinach sticks. The training involved several steps: organizing coordination meetings to prepare for the activities, delivering the training materials, facilitating discussions, and providing hands-on practice. Finally, the outcomes of the service were evaluated and reviewed. The results of the training showed that the farmer group was enthusiastic about participating in the community service activities. To evaluate their progress, pre-test and post-test assessments were conducted. The pre-test scores for each question were 56, 32, 54, 48, 40, and 45, while the post-test scores were 87, 83, 86, 80, 75, and 73. The increase in post-test scores indicates a significant improvement in the farmers' ability to utilize technology for processing water spinach jerky and spinach sticks.