Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peranan guru ppkn dalam mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi di Mts Nurul Qolbi Sukasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta Jawa Barat Eneng Martini; Feniawati Darmana; M Buhori Muslim
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v2i2.46241

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi peserta didik yang kurang menerapkan nilai-nilai demokrasi pada proses pembelajaran. Tujuan dalam peneltiana ii adalah untuk mengetahui peranan guru PPKn dalam mewujudkan kelas sebagai laboratorium demokrasi, serta hambatan yang dihadapi, dan solusi untuk mengatasinya. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif deskeriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi/gabungan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa: Peranan guru PPKn dalam mewujudkan kelas sebagai labortorium demokrasi dapat dilihat dari tiga aspek yaitu dari sikap guru yang demokratis, pengondisian kelas serta metode dan media pembelajaran yang digunakan. Hambatan yang dihadapi yaitu faktor dari peserta didik dan faktor dari luar peserta seperti sarana prasarana pembelajaran yang kurang memadai. Solusi yang dilakukan guru PPKn untuk mengatasi hambatan yaitu guru melakukan pendekatan terhadap peserta didik diluar jam pelajaran, mengingatkan peserta didik untuk menanamkan sikap demokratis dan guru harus lebih kreatif dalam menggunakan metode maupun media pembelajaran.Kata kunci: Peran Guru, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Laboratorium Demokrasi. 
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) di Kelas X SMA DARUL FALAH Hanny Rahayu; R. Dudi Rudiatna; Feniawati Darmana; Meiwatizal Trihastuti; Yuyun Yuniarsih
JOEL: Journal of Educational and Language Research Vol. 1 No. 9: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.385 KB) | DOI: 10.53625/joel.v1i9.2038

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran yang berbasis ICT terhadap motivasi belajar peserta didik di SMA Darul Falah. Objek penelitian adalah peserta didik SMA Darul Falah kelas X yaitu untuk melihat kemampuan peserta didik dalam pembelajaran berbasis ICT dalam mata pelajaran geografi apakah meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas (classroom action research) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Taggart. Istilah penelitian tindakan kelas untuk menekankan kelas sebagai setting penelitian. Penelitian yang dikembangkan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini, motivasi belajar peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT). Belum tampak semangat belajar. Peserta didik lebih banyak mengobrol, tidak fokus pada pelajaran. belum mau berdiskusi, belum mengerjakan tugas dengan baik. Belum tampak kompetisi untuk memperoleh nilai yang baik.Tujuan pembelajaran belum tercapai. Pemahaman materi pelajaran belum tampak. Implementasi pembelajaran berbasis ICT ini memberikan manfaat antara lain lebih praktis dan memudahkan guru dalam penyampaian materi pelajaran. Siswa lebih mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran, hal ini didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran berbasis ICT yaitu dengan adanya fasilitas internet.
Edukasi Penggunaan Masker dan Cara Mencuci Tangan yang Tepat: Gerakan preventif penyebaran virus covid-19 Martina Mulyani; Feniawati Darmana; Ridha Mardiani; Alviaderi Novianti
aksararaga Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/aksararaga.v4i1.62

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat disekitar desa Tanimulya tentang penggunaan masker dan cara mencuci tangan yang tepat diterapkan selama masa pandemi covid-19 ini. Gerakan edukasi ini dilakukan secara langsung dengan melibatkan seluruh masyarakat di RW 01 Desa Tanimulya Kab. Bandung Barat. Dari hasil kegiatan edukasi ini, dapat dilihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan penggunaan masker dan penerapan cara mencuci tangan dengan tepat. Diharapkan, setelah kegiatan edukasi ini, masyarakat dapat senantiasa selalu menerapkan semua protokol Kesehatan dengan tepat sehingga hal ini dapat membantu pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus corona di Indonesia.
Analisis Instruksi Dalam Kelas Pembelajaran Berbasis Projek Di Smk Sudrajat, Indra; Alviaderi Novianti; Sri Widianiningsih; Feniawati Darmana; Veny Juniarni Hardi; Retno Wiyati
aksararaga Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/aksararaga.v6i1.96

Abstract

Pembelajaran menggunakan metode PjBL ini sudah popular dilaksanakan di sekolah menengah umum, namun hal ini belum secara penuh dilaksanakan di sekolah sekolah menengah kejuruan (SMK). Okeh karena itu ujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu para guru pendidikan bahasa Inggris dalam menerapkan penggunaan instruksi mengajar dalam PjBL yang merupakan salah satu strategi pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Salah satu SMK di Garut terpilih untuk menjadi lokasi dimana model pembelajaran ini diterapkan. Diikuti oleh 27 siswa, model pembelajaran ini dilakukan dengan melalui tahapan Building knowledge of Field (BKOF), Supporting reading, Modelling/ Deconstruction, Joint construction, dan Independent user of Genre. Selama pelaksanaan model pembelajaran ini, siswa terlihat antusias mengikuti dan terlibat langsung dalam pemilihan materi pembelajaran, selain itu mereka juga memberi saran dan koreksi atas kalimat paraphrase yang dibuat temannya serta bersemangat untuk membuat bulletin di kelas pada pertemuan selanjutnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan instruksi yang tepat  pada  pembeljaran berbasis projek (PjBL) di kelas, selain bisa mengoptimalkan waktu pembeljaran di SMK juga  bisa mengoptimalkan kemampuan siswa dalam belajar bahasa Inggris. Oleh karena itu diharapkan guru- guru SMK mempelajari lebih lanjut mengenai penerapan instruksi pembelajaran yang tepat.  
Pendidikan Moral dan Tantangan Teknologi: Implementasi Pancasila untuk Generasi Muda Edy Sofyan; Rina Marlina; Feniawati Darmana
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.7362

Abstract

This study explores the role of Pancasila education in strengthening the nation’s moral sovereignty in the era of Society 5.0, where digital technology development has brought significant transformations to all spheres of social and economic life. Aiming to what role of Pancasila-based education play to shape students’ moral characters in the face of the moral and social challenges stemming from technology innovations, it mainly focused on how Pancasila-based education is able to strengthen the character of the students in collaboration with Pancasila moral in relation with sociology and social change. The research approached a qualitative method with structured interviews as its instruments, involving three of open-end structured interviewees who are purposively selected: education professionals, technology professionals, and non-formal educators. The results demonstrate formal and non-formal educational institutions are still insufficient to instill Pancasila values in the students, so they use the technology in wise and ethical ways. Furthermore, digitalization fosters more benefits, but not well-regulated with strong moral base will lift up the risk of ethics degradation and misinformation. All three interviewees agreed that moral values should be synergized between education institutes, society, and governments to effectively implement it in the digital age. The practical implication of the results is proposing education policies and regulations to minimize the negative impact of technology development. This research contributes to the moral education literature in the digital era and suggests further research directions on innovative teaching methods and adaptive policies in education due to technology advancements.