Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengalaman Sense of Smell pada Arsitektur Rumah Adat Suku Osing Yusuf Ariyanto; Helen Saphira; Jason Santoso; Gwyneth; Albert Jonathan Tandiary
ATRIUM: Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 1 (2024): ATRIUM: Jurnal Arsitektur
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/atrium.v10i1.248

Abstract

Title: Sense of Smell Experience on Osing Traditional House Architecture Nusantara architecture results from identical thinking on cultural background and natural conditions that produce physical comfort and atmosphere resulting from the response of human senses, one of which is the sense of smell. The study focuses on the influences or sense of smell responses associated with buildings, such as building materials used, softscape, and hardscape that produce certain scents, especially in Osing Tribe's Indigenous Houses. In line with that, the study identified smells through sensory mapping and the smell intensity influencing the atmosphere by superimposing a Likert scale with a smells wheel from two objects studied, Homestay Bata Merah and Villa SoLong in Banyuwangi. The results of this study found that building elements such as wood, terraces, natural stones, ceramics, paving blocks, and linen are the primary materials that give characteristic aroma, followed by vegetation such as trees that have flowers or sweet-aromatic fruit also dominate, especially in the Homestay Bata Merah. On the other hand, the typical smells are also formed by the influence of geographical conditions and wind movements as the medium of smells material spread, as in Vila SoLong, which has typical ocean smells. The sense of smell experience of traditional house buildings also shapes Nusantara Architecture's identity and improves the comfort of visitors or people active in it.
IDENTIFIKASI POTENSI JENIS KOMERSIAL PADA LAHAN ASET DINAS PERHUTANI YANG BERKONTUR Ariyanto, Yusuf
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1315.902 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v4i1.1042

Abstract

Kegiatan wisata di era masyarakat milenial sekarang ini merupakan kebutuhan hidup yang rutin dilakukan. Faktor yang berpengaruh dalam peningkatan sektor pariwisata tersebut adalah kondisi fisik yang tersaji di setiap kawasan wisata, seperti panorama alam, kondisi alam, suasana yang tercipta dari kondisi alam, bahkan kualitas fasilitas pendukung lingkungan wisata. Tak terkecuali pemerintah yang sudah mulai sadar akan pentingnya kerjasama untuk mengembangkan aset-aset pemerintah yang tidur, seperti halnya aset tanah Dinas Perhutani yang relatif luas dan terletak di area pegunungan namun belum ada tindakan signifikan untuk mengembangkan aset tersebut. Kondisi lahan wisata di pegunungan yang berkontur dengan kemiringan lereng tertentu umumnya memerlukan biaya yang cukup besar untuk membuatnya menjadi area wisata. Masalah yang muncul adalah bagaimana penentuan jenis area komersial yang tepat pada kondisi lahan berkontur sehingga dapat menjadi rencana bagi pemerintah untuk menarik investor dan sebagai studi kasus bagi arsitek. Melalui metode penelitian terapan yang digunakan utamanya adalah tahapan eksplorasi obyek lahan dan solusi desain berupa pengumpulan data baik berupa kajian literatur, wawancara dan observasi lokasi menghasilkan beberapa identifikasi potensi. Identifikasi area komersial yang sesuai dengan karakter lahan berkontur adalah lahan parkir, restaurant atau cafe yang menyajikan keunikan hasil bumi lahan maupun sekitarnya, wisata alam seperti outbound, area menginap yang atraktif seperti rumah pohon maupun glam camp dan wisata edukasi.
PERANCANGAN PROYEK PUSAT PENGOLAHAN SERTA AREA EDUWISATA UBI KAYU DI WONOGIRI Kuncoro, Angelina; Ariyanto, Yusuf
KREASI Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v8i2.4489

Abstract

Adanya tempat wisata merupakan salah satu hal yang penting dalam mengembangkan perekonomian serta mengenalkan suatu daerah kepada kalangan luas. Sebuah tempat wisata diharapkan dapat menunjukkan wajah dari daerahnya, serta menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan, pengalaman baru, hingga pengetahuan baru. Pada Era yang semakin maju saat ini, semakin banyak muncul metode yang digunakan pada perancanganan arsitektur, namun terkadang kurang dapat memerhatikan dampaknya pada lingkungan. Berawal dari hal tersebut, Angel Interior Architecture menemukan peluang mengenai pendekatan Organic Architecture, yang juga digunakan sebagai pendekatan dalam metode perancangan. Pada penulisan tugas akhir ini, akan dilakukan analisis lingkungan bisnis dengan teknik pengumpulan data secara online dengan melakukan studi literatur dan studi lapangan untuk mengumpulkan berbagai informasi. Berdasarkan hasil Analisis, dapat disimpulkan bahwa adanya tekanan dalam masyarakat yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan akan area wisata yang semakin meningkat. Angel Interior Architecture hadir sebagai konsultan yang berfokus pada desain komersial dengan pendekatan organic architecture yang dipercaya dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, juga bagi alam, serta dapat memberikan ciri khas pada setiap perancangan yang ada. Proyek perancangan Eduwisata Ubi Kayu Wonogiri merupakan wujud dari penyelesaian masalah yang ada di lingkungan Wonogiri, sehingga diharapkan dengan adanya perancangan Eduwisata Ubi Kayu Wonogiri ini dapat meningkatkan kemajuan Wonogiri, baik dari sektor perekonomian, hingga pariwisata yang ada di Wonogiri.
PERANCANGAN PATEEN COFFEE HOUSE DENGAN PENDEKATAN SENSE OF PLACE OLEH KONSULTAN ARSITEKTUR INTERIOR FK STUDIO Frederick Kurniawan; Yusuf Ariyanto
KREASI Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v9i1.4784

Abstract

The coronavirus pandemic is changing coffee business trends in 2021. Owners of coffee shops should anticipate increased competition for clients by providing high-quality coffee drinks, affordable prices, and simpler store concepts. Seeing this, interior architecture consultant FK Studio is here to help people get the ideal building design according to the design approach and sense of place owned by the company. This strategy was chosen since it is evident that modern society must keep up with the swift advancements of the times, and coffee is becoming increasingly common as a result of people’s demand for a gathering place where they can unwind, relieve stress, or even learn new things about the beverage. In contrast, an architectural design method called Sense of Place in Architecture concentrates on natural elements, human senses, and psychology, which bind people to that place. To achieve this, various design stages need to be carried out, starting from location observation and analysis, research, creativity, and development of design ideas, as well as the design finalization stage. The location of this project is on the edge of rice fields with a calm, comfortable, and natural atmosphere. Meanwhile, the desires and needs of visitors and owners of coffee houses Regarding design that is comfortable, calm, and appropriate to the context, the approach will be answered of place which is applied to architectural and interior design elements as well as the use of locations and surrounding areas to support the application of this approach.
PERANCANGAN PROYEK CREATIVE SPACE DENGAN PENDALAMAN SENSE OF PLACE OLEH MURINSPACE Thamrin, Nadia Virania; Ariyanto, Yusuf
KREASI Vol. 10 No. 1 (2024): Kreasi
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v10i1.5328

Abstract

Peran arsitektur dan desain interior di era industri 4.0 tidak hanya terbatas pada solusi fungsional tetapi juga berperan dalam pembangunan sebuah identitas sebuah proyek. Bali merupakan salah satu pilihan destinasi yang memiliki identitas kebudayaan yang kuat dimana hal ini merupakan sebuah daya tarik bagi turis maupun masyarakat lokal, penerapan unsur-unsur tradisional pada desain arsitektur maupun interior Bali sangat terlihat sehingga mengakibatkan munculnya sebuah sense of place antara tempat dan manusia. Dengan adanya perubahan minat masyarakat dan zaman mengakibatkan adanya pergeseran ke arah yang lebih modern. Kondisi ini dapat menjadi sebuah peluang bagi bisnis konsultan arsitektur interior Murinspace yang berdomisili di Bali untuk menawarkan layanan desain untuk proyek komersial di Bali dengan pendekatan sense of place yang akan menggunakan penggabungan unsur tradisional Bali melalui elemen seni rupa yaitu seni lukis, ukiran, dan kerajinan dengan tampilan yang lebihmodern. Pendekatan ini dapat ditemukan melalui proyek creative space yang berlokasi di Canggu, Bali. Melalui konsep “To Offer” yang dipilih, proyek ini dapat memberikan suatu pelayanan fasilitas dimulai dari art gallery, cafe, dan workshop dengan tujuan memperkenalkan kebudayaan dan kesenian Bali melalui material dan motif. Selain itu penggunaan konsep canang sari yang merupakan sebuah bentuk persembahan dalam budaya Bali ini dapat terlihat pada pembagian tata ruang serta pemilihan warna dimana keseluruhan desain akan direalisasikan dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan seniman lokal.
Net Zero Healthy Building: Defining the Terms and Criteria with Bibliometric Analysis Susan, Susan; Wardhani, Dyah Kusuma; Ariyanto, Yusuf; Wonohadidjojo, Daniel Martomanggolo; Harianto, Eric
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 9 No. 1 (2023): August 2024 ~ October 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/eija.v9i1.1419

Abstract

Net Zero Energy Buildings (NZeBs) are a key design and construction paradigm due to sustainable building practices. NZeBs emphasize occupant well-being and reducing dependence on non-renewable energy sources in building design. A rigorous bibliometric investigation will define and standardize NZeBs in this work. This study uses data mining, VOSviewer bibliometric analysis, and a comprehensive literature search to identify key themes and criteria for understanding Net Zero Energy Buildings. The findings show that building system boundaries, passive design, energy efficiency assessments, and adaptive thermal comfort principles help conceptualize Net Zero Energy Buildings. This research improves our understanding of NZeBs and lays the groundwork for future research on sustainable building practices and healthier interior environments by merging data from other sectors.
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR PANTI WREDA DENGAN PENDEKATAN DESIGN & BEHAVIOR OLEH KONSULTAN ARSITEKTUR INTERIOR PUSTAKA INTERIOR Mariono, Nailah Hasna; Ariyanto, Yusuf
KREASI Vol. 10 No. 2 (2025): Kreasi
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v10i2.5961

Abstract

Memasuki usia senja, lansia membutuhkan dukungan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek sosial dan ekonomi. Lansia mengalami beragam penurunan kondisi dan kemampuan secara psikologis dan fisik yang dipengaruhi oleh faktor usia. Penurunan ini membuat kapabilitas lansia menurun dan membuat lansia cenderung bergantung pada orang lain dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Seiring dengan hal tersebut, peningkatan jumlah lanjut usia di Indonesia mendorong kebutuhan akan fasilitas hunian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga mendukung kesejahteraan psikologis dan sosial mereka. Membaiknya fasilitas dan layanan kesehatan, angka kelahiran yang terkendali, dan tingginya angka harapan hidup membuat populasi penduduk lansia terus mengalami peningkatan. Panti wreda sebagai tempat tinggal lansia perlu dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik, kebiasaan, serta perilaku pengguna. Merespon peluang ini, Pustaka Interior hadir sebagai konsultan arsitektur dan interior yang menerapkan pendekatan design & behavior demi terwujudnya rancangan desain yang user-friendly. Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur interior panti wreda dengan pendekatan design & behavior yang menitikberatkan pada keterkaitan antara desain ruang dan perilaku pengguna di dalamnya. Dengan pendekatan ini, wawasan terkait pengguna ruang dan bangunan yang didapat lebih luas, dapat menggali ide yang lebih baik dalam mencari solusi, dan pemahaman yang lebih tajam tentang analisis perilaku spesifik yang akan dirancang. Selain itu pendekatan ini digunakan untuk memahami bagaimana lingkungan fisik dapat mempengaruhi kenyamanan, aktivitas sehari-hari, hingga kondisi emosional lansia.