Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat

PENYULUHAN PEMBUATAN SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) RUMAH TANGGA DI DUSUN BANGUN REJO DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR Sapta, Wibowo Ady; Murwanto, Bambang
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26545

Abstract

Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air limbah yang berasal dari berbagai kegiatan pembersihan rumah tangga, misalnya dari dapur, kamar mandi, toilet, dan laundry. Biasanya limbah ini terdiri dari campuran bahan organik dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sisa sabun. Pengelolaan limbah cair rumah tangga yang tidak tepat menimbulkan risiko besar terhadap pencemaran sumber air bersih, sehingga menurunkan kualitas air yang tersedia bagi masyarakat. Sidosari, sebuah desa di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki luas kurang lebih 2,97 km2 dan dihuni oleh sekitar 6.929 jiwa, terbagi menjadi enam dusun: Sinar Banten, Sidosari, Sindang Liwa, Bangun Rejo, Simbaringin, dan Kampung Baru. Temuan survei menunjukkan bahwa meskipun Dusun Bangun Rejo telah mencapai status bebas buang air besar sembarangan sejak tahun 2017, namun pembuangan limbah cair rumah tangga masih menjadi permasalahan. Sekitar 14% sampah dibuang di kolam ikan, 14% di selokan terbuka, 34% di tanah, dan 7% di septic tank. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu fokus pada edukasi masyarakat tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga yang benar dan pembangunan saluran drainase air limbah sederhana di Desa Sidosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko kontaminasi dan mendorong praktik pengelolaan limbah berkelanjutan di masyarakat.  
PELATIHAN JUMANTIK DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA YAYASAN TRI SUKSES LAMPUNG, DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Sutopo, Agus; Sapta, Wibowo Ady; Murwanto, Bambang; Kadarusman, Haris
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.39970

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka insidensi penyakit di Provinsi Lampung berfluktuasi dan terjadi peningkatan dalam tiga tahun terakhir yaitu dari 25,0/100.000 penduduk tahun 2021, dan meningkat menjadi 50,8/100.000 penduduk tahun 2022 dan mengalami penurunan menjadi 23,4/100.000 penduduk pada tahun 2023. Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2022 angka insidensi yaitu sebesar 25,4/100.000 penduduk, dan tidak ada kematian, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan keadaan penyakit DBD, menurut informasi dan data dari Puskesmas Hajimena mengalami peningkatan dari Bulan Januari sampai Agustus 2024 sebanyak 55 kasus. Dalam rangka menekan terjadinya kasus DBD pada suatu wilayah diperlukan partisipasi masyarakat dalam rangka memonitor dan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit, sehingga perkembangan populasi nyamuk tetap dalam kondisi aman tidak menjadi sumber penularan penyakit tersebut.  Keterlibatan masyarakat dapat dilakukan terhadap potensi sumber daya yang ada di daerah, termasuk institusi pendidikan dan siswa pondok pesantren yang terdapat di wilayah tersebut sebagai sumber daya yang dapat dikembangkan dan membantu program. Maka oleh sebab itu diperlukan pengembangan “Pelatihan juru pemantau jentik dalam “Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)” di Pondok Pesantren Nurul Huda Lampung oleh dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Program Studi Sanitasi Program Diploma Tiga. Pendekatan ini digunakan dalam rangka membatu meningkatkan program pengendalian penyakit DBD di suatu wilayah.