Articles
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA
Zaenal Wafa;
Nugraeni Nugraeni
(JRAMB) Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana Vol 4, No 1: Mei 2018
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (376.489 KB)
|
DOI: 10.26486/jramb.v4i1.497
Pemerintah daerah berkewajiban untuk memastikan bahwa laporan keuangan mereka disajikan secara tepat waktu karena laporan keuangan tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh publik untuk mengevaluasi kapabilitas pemerintah daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Ketepatan waktu laporan keuangan berperan penting dalam rangka pengambilan keputusan pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa waktu penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah kepada DPRD adalah 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir (Pasal 31 ayat 1). Untuk memenuhi ketepatan waktu laporan keuangan, Pemerintah Daerah dan auditor diharapkan dapat meminimalkan audit delay. Audit delay merujuk pada perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan (Subekti dan Widiyanti, 2004). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay pada pemerintah kabupaten/kota. Faktor-faktor tersebut yaitu ukuran pemerintah daerah, pengalaman pemerintah daerah dalam menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), jumlah temuan audit, dan opini audit yang diberikan oleh BPK RI atas laporan keuangan pemerintah daerah. Populasi penelitian seluruh pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Analisis data menggunakan regresi berganda. Hasilnya semua variabel berpengaruh terhadap audit delay baik secara parsial maupun simultan. Besar pengaruh semua variabel sebesar 70,9% sedang sebesar 29,1% dipengaruhi oleh variabel lain
KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS PEMERINTAH DAERAH DIMASA PANDEMI COVID 19
Nugraeni Nugraeni;
Ratri Paramitalaksmi;
Zaenal Wafa
(JRAMB) Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana Vol 8, No 1: Mei 2022
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26486/jramb.v8i1.2337
Ketercapaian pengelolaan keuangan di daerah dapat menunjukan apakah dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif serta transparansi dan akuntabel. Penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan daerah disusun berdasar PSAP No. 1 dilakukan oleh Pemda. Penyebaran Covid-19 di tahun 2020 sangat cepat, berdampak pada: kesehatan, ekonomi (makro , mikro), sosial dan termasuk anggaran keuangan negara dan daerah. Rasio keuangan digunakan dalam penilaian kinerja Pemda yaitu bagaimana mengelola keuangan daerahnya. Rasio yang dipakai dalam hal ini : Kemandirian dan Efektivitas. Metode Kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini dan tujuannya menggambarkan, meringkas berbagai fenomena tertentu. Hasilnya Rasio kemandirian rendah sebesar 50%, artinya sangat tinggi daerah bergantung pada bantuan pemerintah pusat, rendahnya sumbangan masyarakat di pembangunan daerah. Sangat efektif sebesar 70%, hal ini berarti Pemda dapat merealisasikan PAD yang direncanakan sesuai target.
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013)
Kristina Deventy Eduk;
Nugraeni Nugraeni
(JRAMB) Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana Vol 1, No 1: Mei 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2073.339 KB)
|
DOI: 10.26486/jramb.v1i1.11
Pada saat melakukan audit atas laporan keuangan, auditor diperlukan tidakhanya melihat sejauh mana hal terungkap dalam laporan keuangan, tetapi juga haruswaspada terhadap hal-hal yang berpotensi dapat mengganggu kelangsungan hidup(going concern) dari perusahaan. Skeptisisme tentang kelangsungan hidup perusahaandapat dihindari jika ada tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola perusahaanyang baik perlu diterapkan di perusahaan untuk memberikan kemajuan pada kinerjaperusahaan, membuat perusahaan yang berumur panjang dan dapat dipercaya.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi dewan komisarisindependen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional mempengaruhiadministrasi akan opini audit perhatian. Selain itu, untuk mengetahui pengaruhproporsi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikaninstitusional pada penyediaan akan opini audit perhatian. Penelitian ini dilakukanpada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011hingga 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi dewan komisarisindependen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional sebagianmempengaruhi administrasi akan opini audit perhatian. Besarnya pengaruh proporsidewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusionalpada penyediaan kelangsungan opini audit sebesar 15,8%.Kata kunci : Opini Audit going concern, Proporsi dewan komisaris Independen,Kepemilikan manajerial, Kepemilikan institusional
PENGARUH STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA
Nugraeni Nugraeni;
Muhammad Budiantara
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34001/jdeb.v12i1.376
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti-bukti empiris tentang pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan dan implikasinya terhadap akuntabilitas kinerja. Penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah dan pengawasan yang optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah diharapkan akan dapat memperbaiki akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehingga kinerja penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan dapat optimal. Penelitian dilakukan terhadap pegawai SKPD pemerintah kota Yogyakarta. Terdapat 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu standar akuntansi pemerintah, kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja. Uji hipotesis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasilnya variabel penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, tetapi tidak berpengaruh langsung terhadap akuntabilitas kinerja. Sedang kualitas laporan keuangan secara langsung berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja. Terbentuk struktur baru dari analisis jalur yang didukung oleh bukti empirik. AbstractThis study aims to obtain empirical evidence of the effect of government accounting standards application on the quality of financial statements and its implications on the performance accountability. Application of good accounting by government agencies and the optimal control of the quality of their financial reports are expected to improve the performance accountability of government agencies, so that the performance of the management of government affairs can be optimized. Previous studies that support this hypothesis are Nugraheni and Subaweh (2008), Sumiyati (2008), Christanti (2012), Jannaeni (2012), and many others. Sample of this research is employees of the local unit work of Yogyakarta city government. There are three variables used in this research, they are government accounting standards, financial reporting quality and the performance accountability. Hypothesis testing which is deployed is path analysis. Research results are that the variable of government accounting standards application affects the quality of the financial statements, but does not directly influence the performance accountability. On the other hand the quality of financial statements directly affects the performance accountability. Finally, the new structure which is formed from path analysis is being supported by empirical evidences.
PKM BATIK JUMPUTAN MAWAR JAYA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DASA WISMA DI DUSUN KUNDEN KELURAHAN JOGOTIRTO
Nugraeni Nugraeni;
Indah Susilawati;
Ratri Paramitalaksmi
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33061/awpm.v5i1.4625
Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok ibu-ibu yang ada di lingkungan Rukun Tetangga (RT) yang juga bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Demikian juga ibu-ibu dasawisma di dusun Kunden, kelurahan Jogotirto, kecamatan Berbah, kabupaten Sleman. Pemilihan pedukuhan Kunden dikarenakan di pedukuhan ini terdapat banyak obyek wisata edukasi kelompok masyarakat seperti peternakan, pertanian, bank sampah dan pembuatan batik jumputan yang memiliki potensi usaha untuk dikembangkan lebih lanjut. Diantara beberapa wisata edukasi yang ada di pedukuhan Kunden, kami memilih satu kelompok masyarakat yang akan menjadi fokus kami dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat, yakni kelompok masyarakat Dasa wisma Mawar Jaya yang fokus dalam pembuatan batik jumputan. Saat ini program sudah melakukan pelatihan tentang pembukuan dan promosi online bagi pengelola Dasa Wisma Mawar Jaya, juga melakukan pendampingan untuk kedua kegiatan tersebut.
Pelatihan Pembukuan Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Bunda
Nugraeni;
Indah Susilawati
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31849/dinamisia.v4i1.3747
The Women Farmers Group (KWT) is a group of mothers in order to advance agriculture, especially the management of agricultural products, economic growth and community welfare (eradicating poverty, overcoming unemployment), social and cultural development. KWT Karya Bunda is located in Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta, within 7.5 KM from Mercu Buana University Yogyakarta. This KWT has a strategic location which is close to the Vegetable and Fruit Main Market. This PKM helps the problem of managing KWT, namely bookkeeping and online promotion. The method used is online training and mentoring and promotion. The result of the PKM is an increase in knowledge about preparing financial statements (balance sheets, reports of changes in capital and profit and loss reports) i. So you can find out how many assets and where these assets come from, can arrange cash flow for the future. With online promotion there is an increase in income
Financial Literacy and Loan Terms Affect Msme Formal Credit Access
Nugraeni Nugraeni;
Ratri Paramitalaksmi;
Zaenal Wafa;
Kiki Saputri
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 6, No 1 (2023): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33258/birci.v6i1.7433
The rapid increase in Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia is able to encourage economic growth. The existence of government policies on financing Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) motivates Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) entrepreneurs to be able to create a good financing system so as to affect the ease of accessing credit. Ease of access to formal credit is important because formal credit providers have more availability of funds than informal credit providers. Access to formal credit carried out on Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is also based on the banking behavior of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) entrepreneurs who are influenced by financial literacy. Various efforts made by the Office of Cooperatives and MSMEs of Sleman Regency, Yogyakarta Special Region, Indonesia in improving financial literacy include providing financial training that is analyzed for effectiveness in research. This study aims to determine the effect of financial literacy and credit requirements on access to formal credit by Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in Sleman Regency, Yogyakarta Special Region, Indonesia. The method used in this study is a regression test. The results of this study show that financial literacy and credit requirements can affect access to formal credit by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Sleman Regency, Yogyakarta Special Region.
Persyaratan kredit mempengaruhi akses kredit formal UMKM
Nugraeni Nugraeni;
Ratri Paramitalaksmi;
Zaenal Wafa;
Kiki Saputri
Proceeding of National Conference on Accounting & Finance Volume 5, 2023
Publisher : Master Program in Accounting, Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20885/ncaf.vol5.art17
Peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia yang begitu pesat mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Adanya kebijakan pemerintah tentang pembiayaan UMKM memotivasi UMKM agar mampu menciptakan sistem pembiayaan yang baik sehingga mempengaruhi kemudahan mengakses kredit. Mengakses kredit formal merupakan hal penting karena Lembaga penyedia kredit formal lebih memiliki ketersediaan dana daripada Lembaga penyedia kredit informal. Akses kredit yang dilakukan pada usaha kecil juga didasari oleh perilaku perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persyaratan kredit terhadap akses kredit formal oleh UMKM. Metode dalam penelitian ini adalah regresi. Hasilnya menunjukan bahwa persyaratan kredit mempengaruhi akses kredit formal oleh UMKM di Kabupaten Sleman.
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI AKUNTANSI UKM PADA UMKM TOKO BAHAN KERAJINAN DI DESA TULUNGREJO
Seto Budi Pamungkas;
Nugraeni Nugraeni
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Laporan keuangan merupakan suatu hal yang melekat pada setiap pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Namun, pemahaman terkait penyusunan laporan keuangan dirasa masih kurang terlebih pada pelaku usaha UMKM. Oleh karena itu diadakanlah kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan penyusunan laporan keuangan pada UMKM menggunakan aplikasi Akuntansi UKM, hal ini dilatarbelakangi oleh minimnya kesadaran, pengetahuan dan pentingnya pencatatan keuangan pada usaha UMKM, sedangkan pemilihan penggunaan aplikasi sebagai media pembantu adalah untuk memudahkan pelaku usaha dalam mengelola keuangan ditengah perkembangan teknologi. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah berupa pemaparan materi, dan pelatihan. Hasil dari kegiatan ini adalah pelaku UMKM dapat lebih memahami pengelolaan keuangan usaha, mengetahui proses dan kegunaan pencatatan akuntansi, serta paham terkait bagamaina cara penyusunan laporan keuangan secara efektif dan efisien menggunakan aplikasi pada smartphone.
Edukasi dan Pelatihan Laporan Perpajakan bagi Perusahaan Starup/UMKM di Kelurahan Nogotirto, Gamping, Sleman
Ulfiyatus Sayiah;
Nugraeni Nugraeni
Jurnal Kendali Akuntansi Vol. 1 No. 3 (2023): Juli : Jurnal Kendali Akuntansi
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59581/jka-widyakarya.v1i3.615
The purpose of this non-profit activity is to educate and support micro, small and medium enterprises (MSMEs) by providing an understanding of the basic concepts of SME taxation and the use of applications related to MSME tax obligations. The 1implementation 1of 1charity 1activities 1takes 1place 1in 1several 1stages. 1The 1first 1stage 1is 1the 1design 1stage 1through 1observation 1and 1preliminary 1discussions. 1The 1second 1stage 1is 1the 1implementation 1of 1activities 1in 1the 1form 1of 1technical 1advice 1and 1guidance, 1carried 1out 1through 1presentation 1of 1material 1and 1practice 1of 1calculating 1and 1reporting 1taxes, 1discussions. 1The third stage is monitoring which aims to answer the problems of SMEs in fulfilling their tax obligations independently. An evaluation step follows, the 1purpose 1of 1which 1is 1to 1evaluate 1the 1activities 1implemented. 1The 1positive 1development 1of 1MSME 1development 1is 1not 1in 1line 1with 1the 1level 1of 1government 1tax 1revenue 1in 1this 1sector. 1This 1is 1because 1MSME 1taxpayers 1do 1not 1fulfill 1their 1tax 1obligations. 1April 12022. 1Information 1on 1MSME 1taxes 1and 1fees 1is 1still 1limited. 1Therefore 1it 1is 1necessary 1to 1support 1the 1development 1of 1SMEs 1also 1in 1the 1tax 1sector. 1During 1the 1COVID-19 1pandemic, 1MSME 1mentoring 1courses 1were 1conducted 1virtually. 1This 1training 1aims 1to 1make 1SMEs 1more 1aware 1of 1taxes 1and 1more 1aware 1of 1their 1tax 1rights and obligations. That way, MSME actors will avoid tax sanctions in the future.