Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Studi Pola Sebaran Sedimen Dasar Akibat Arus Sepanjang Pantai di Sekitar Pemecah Gelombang Pantai Kuta Bali Saputra, Hermawan; Subardjo, Petrus; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.691 KB)

Abstract

Abstrak            Pantai Kuta mengalami erosi yang cukup besar setiap tahunnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan cara membangunan pemecah gelombang sejumlah tiga unit dan melakukan aktifitas pengisian pasir (beachfilling). Namun hal tersebut belum bisa mengatasi erosi yang terjadi, sehingga diperlukan adanya analisa tentang pola sebaran sedimen dasar sebagai langkah awal mengetahui penyebab erosi yang terjadi selama ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran sebaran sedimen dasar dan arus sepanjang pantai yang menjadi penyebab utama terjadinya erosi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif bersifat eksploratif sedangkan teknik pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive. Berdasarkan hasil penelitian  kecepatan arus sepanjang pantai  di sekitar pemecah gelombang Pantai Kuta Bali rata – rata sebesar 1.2676 m/det  dengan  kisaran kecepatan maksimal yaitu sebesar 1.6645 m/det dan minimal sebesar 0.9293 m/det dengan arah yaitu dari Barat Daya sedangkan  hasil analisa butiran sedimen menunjukan bahwa sedimen dengan jenis kerikil terdapat pada sisi  timur laut pemecah gelombang, jenis pasir berada pada sisi selatan pemecah gelombang, dan jenis pasir kerikilan berada  pada sisi paling selatan dari pemecah gelombang. 
STUDI PENGERUKAN ALUR PELAYARAN PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Firdaus, Soca Ratna; Saputro, Siddhi; Satriadi, Alfi
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.936 KB)

Abstract

AbstrakPelabuhan Tanjung Emas adalah pelabuhan yang terletak di Semarang Jawa Tenggah, pelabuhan ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, namun pada alur pelayarannya mengalami pendangkalan yang dapat diakibatkan oleh transport sedimen, yang dipengaruhi oleh pasang surut dan arus yang dapat mempercepat pendangkalan alur. Oleh karena itu diperlukan perawatan alur pelayaran untuk mengatasi pendangkalan yang terjadi  yaitu dengan melakukan pengerukan.  Untuk mengetahui pengerukan yang dilakukan maka dibutuhkan studi lebih lanjut tentang pengerukan di alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,  yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jumlah sedimen yang dikeruk hingga didapatkan kedalaman yang diinginkan yaitu -10m LWSPenelitian ini dilakukan dengan 2 tahapan, pengambilan data primer  dan  data sekunder,  berdasarkan analisa sampel sedimen didapatkan sedimen dengan jenis lumpur berkisar 60%, hal ini dapat disebabkan karena material yang dikeruk 70% didominasi oleh air dan 30% material padatan dapat bersifat suspense.  Hasil peta batimetri dari pemeruman untuk alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang didapatkan data jumlah keruk sebanyak 350.000 m3 dengan kedalaman -10 m dan lebar 100 m panjang alur 1400 m dan slope 1:2 serta perkiraan pengendapan 10%. Kedalaman maksimum pada alur pelayaran pada saat predredging sounding adalah 70 DM, saat progres sounding 50 % adalah 90 DM, dan pada saat final sounding adalah 100 DM. pengukuran disurutkan dibawah 0.00m LWS dari MSL.  Berdasarkan hasil analisa pasang surut didapatkan tipe pasang condong harian tunggal hal ini yang perlu diwaspadai untuk kapal yang akan masuk ke pelabuhan dengan kapal > GT  500 karena saat surut kapal tidak dapat sandar ke pelabuhan. Untuk pola arus relatif searah menyusur pantai tidak berpengaruh pada perjalanan kapal namun kecepatan arus yang harus diwaspadai karena dapat membawa material sedimen ke pantai  yang berpengaruh pada proses pendangkalan alur.  
PERUBAHAN GARIS PANTAI LARANGAN, KABUPATEN TEGAL MELALUI PENDEKATAN MODEL GENESIS ( Generalized Model for Simulating Shoreline Change ) Kristi, Lucky; Saputro, Siddhi; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.106 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan garis pantai selama 5 tahun (2013-2018) dan mengetahui wilayah yang memiliki kemungkinan mengalami akresi dan erosi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2013 di Pantai Larangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sampel sedimen diambil dengan purposive sampling berupa sedimen dasar perairan. Pengukuran tinggi dan periode gelombang menggunakan ADCP Argonout XR. Peramalan gelombang menggunakan data angin yang diperoleh dari stasiun pengukuran angin Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tegal. Prediksi perubahan garis pantai didekati dengan pendekatan model yaitu dengan GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline Change). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rentang waktu 2013 sampai 2018, Pantai Larangan mengalami akresi atau penambahan sedimen sebanyak 764,16 m2 serta mengalami erosi sebesar 125,87 m2. Wilayah yang mengalami akresi paling besar berada di Desa Padaharja yaitu sebesar 358,63 m2 dan erosi paling besar berada di Desa Munjungagung sebesar 77,34 m2. Dengan demikian 5 tahun ke depan Pantai Larangan diprediksi akan mengalami penambahan luasan lahan atau akresi.
STUDI PEMETAAN BATIMETRI MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER DI PERAIRAN PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT, NUSA TENGGARA TIMUR Tarigan, Suranta; Setyono, Heriyoso; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.692 KB)

Abstract

AbstrakPulau Komodo merupakan bagian dari Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.Pulau Komodo menjadi daerah tujuan wisata karena memiliki hewan khas yaitu Komodo dan jugakarena keindahan bawah airnya.Keindahan Perairan Pulau Komodo akan menjadi daya tarik untuk melakukan penelitian di Perairan tersebut. Data mengenaiinformasikedalamandasarlautmerupakan data dasar yang digunakandalampenelitian, sehinggaperludilakukanpenelitiankedalamandasarlaut (batimetri) untukmengetahuikondisidasarlautPerairanPulau Komodo. Berdasarkan hal tersebut, sehingga diperlukan penelitian betimetri di Perairan Pulau Komodo menggunakan multibeam echosounder untuk melakukan pemetaan kedalaman dasar laut (batimetri), kondisi dasar laut, serta dapat mengetahui manfaat multibeam echosounder dalam aplikasi pemetaan dasar laut. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman dasar laut Perairan Pulau Komodo berkisar antara 40 meter sampai 350 meter. Bentuk penampang melintang morfologi dasar laut dan model 3D menunjukkan bentuk dasar laut Perairan Pulau Komodo yang beragam, bentuk tersebut berupa peninggian dasar laut (ocean ridge), dataran bawah laut (deep sea plain), dan cekungan atau lembah bawah laut dengan kemiringan berkisar 2.5o sampai 47.1o. MultibeamEchosounderjuga mempunyaikemampuan yang baikdalamsurveikedalamandasarlaut (batimetri) untukmenampilkanbentukmorfologidasarlaut.
ANALISA KANDUNGAN PERAK PADA SEDIMEN DASAR DI MUARA SUNGAI SAMBAS KALIMANTAN BARAT Fhadlan, Reza; Saputro, Siddhi; Handoyo, Gentur; Muldiyatno, Farid
Journal of Oceanography Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.934 KB)

Abstract

Daerah Kabupaten Sambas sejak jaman penjajahan dikenal sebagai daerah penghasil emas dan perak (Van Leeuwen, 1994). Perak di daratan Kabupaten Sambas yang telah dieksploitasi sejak abad ke-18 berasal dari emas primer pada jalur lipatan Sekadau di sebelah timur daerah kajian dan sebagian besar dari singkapan batuan malihan Formasi Seminis. Sebaliknya, endapan emas aluvial telah diketahui sejak abad ke-19. Untuk mengetahui sejauh mana konsentrasi Ag (Perak) yang terakumulasi pada sedimen Muara Sungai Sambas Kalimantan Barat maka dilakukan penelitian ini. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui ukuran butir sedimen dasar di Sungai Sambas, Kalimantan Barat dan mengetahui kandungan Ag (perak) di Sungai Sambas, Kalimantan Barat. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa sampel sedimen dengan materi pendukung berupa parameter fisika meliputi arus laut, pasang surut, dan kedalaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data lapangan dilakukan di Muara Sungai Sambas Kalimantan Barat pada tanggal 4 Desember 2016. Analisa sampel sedimen untuk kandungan perak dilakukan di laboratorium Kimia Analitik, Universitas Gajah Mada. Analisa ukuran butir sedimen dilakukan di laboratorium geologi Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kosentrasi Ag tertingi pada sedimen terletak di Utara Muara Sungai Sambas dengan nilai 0,106 ppm, dan konsentrasinya berkurang ketika menjauhi Muara Sungai Sambas. Berdasarkan hasil analisa ukuran butir, jenis sedimen pada Muara Sungai Sambas didominasi oleh jenis lanau pasiran dan lanau.
Pemetaan Batimetri dan Analisis Pasang Surut Untuk Menentukan Elevasi Lantai Dermaga 136 di Muara Sungai Mahakam, Sanga – Sanga, Kalimantan Timur Nugraha, Adiguna Rahmat; Saputro, Siddhi; Purwanto, Purwanto
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.001 KB)

Abstract

ABSTRAKPerairan muara Sungai Mahakam merupakan wilayah perairan yang sering dilalui oleh kapal-kapal pengangkut batubara maupun kapal-kapal penumpang lainnya yang terletak di Kalimantan Timur. Maka, dibutuhkan dermaga sebagai pendukung aktifitas transportasi air. Sehubungan dengan rencana Pertamina Unit Sanga-Sanga untuk membangun ulang dermaga yang telah ada sejak tahun 1980-an di perairan muara Sungai Mahakam maka dibutuhkan penelitian batimetri dan pasang surut. Pemetaan batimetri dan analisis komponen pasang surut merupakan parameter penting dalam proses penentuan elevasi lantai dermaga. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan informasi kondisi batimetri perairan dan komponen pasang surut perairan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan syarat batas elevasi lantai dan panjang dermaga di perairan muara Sungai Mahakam.Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 18-21 September 2012 di perairan muara Sungai Mahakam, Sanga – Sanga, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang merupakan metode ilmiah/scientifik karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik atau model.Perairan muara Sungai Mahakam merupakan perairan muara dengan kedalaman antara -1,3 - -8,6 m. Memiliki tipe pasang surut campuran dengan tipe ganda yang menonjol, dimana MSL 82 cm dengan interval pasang surut 242 cm, MLWL (-28,60 cm), LLWL (-75 cm) dan HHWL (167 cm). Elevasi dermaga yang didapatkan adalah + 2,76 m dengan nilai Zo sebagai titik ± 0,00 m dan + 2,04 dengan MSL sebagai titik ± 0,00 m , Dengan kedalaman perairan di depan dermaga yang dibutuhkan untuk melayani draft kapal terbesar adalah – 5 m agar kapal dapat sandar dengan aman.
STUDI GELOMBANG LAUT TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG DI PELABUHAN SRENGSEM LAMPUNG Prasetiyo, Eko; Prasetyawan, Indra Budi; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.376 KB)

Abstract

Abstrak Gelombang merupakan aspekoseanografi yang penting dalam pembuatan suatu pelabuhan. Untuk mengatasi pengaruh dari gangguan gelombang tersebut perlu dibuat suatu bangunan pemecah gelombang. Pembuatan bangunan pemecah gelombang dimaksudkan untuk mempermudah kapal untuk melakukan bongkar muat batubara dan mengurangi efek dari pengaruh gelombang terhadap kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi gelombang dan proses deformasi gelombang sebelum dan sesudah adanya pemecah gelombang (breakwater) pada lokasi studi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 19 Agustus 2011di Perairan Srengsem Lampung.Alat dan bahan yang digunakan antara lain: ADCP Nortek AS 1000 KHz Aquadopp Profiler, GPS 60CSX, Peta Alur Laut Kepulauan Indonesia skala 1:75.000DISHIDROS TNI-AL, PetaRBI skala 1:25.000BAKOSURTANAL, palem pasut, perahudan komputer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.Pengolahan data angin dilakukan secara statistik menggunakan peramalan gelombang metode SMB. Software yang digunakan untuk membuat model gelombang adalah MIKE 21 Nearshore Spectral Waves. Hasil pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa tinggi gelombang maksimum 3,500 meterdengan periode gelombang maksimum 8,00 detik.Tinggi gelombang signifikan Hssebesar1,393 meter dan periode gelombang signifikanTs sebesar 5,54 detik.Tinggi gelombang minimum 0,200 meter dan periode gelombang minimum 2,95 detik. Sedangkan hasil peramalan gelombang dengan metode SMB didapatkan untuk musim barat tinggi gelombang signifikan sebesar 0,937 meter dengan periode 4,00 detik, pada musim peralihan I tinggi gelombang signifikan sebesar 0,896 meter dengan periode 3,93 detik, pada musim timur tinggi gelombang signifikan sebesar 0,791 meter dengan periode 3,70 detik dan pada musim peralihan II tinggi gelombang signifikan sebesar 0,918 meter dengan periode 3,74 detik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lokasi Perairan Srengsem Lampung cocok jika akan dirancang suatu dermaga pelabuhan karena dapat menahan tinggi gelombang yang jauh lebih kecil.
Sebaran Sedimen Dasar Di Muara Sungai Silugonggo Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati ningrum, Indriana; Ismunarti, Dwi Haryo; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.572 KB)

Abstract

Muara Sungai Silugonggo terletak sekitar lima kilometer dari pelabuhan Kecamatan Juwana, tepatnya di Kecamatan Batangan. Aliran Sungai Silugonggo menjadi salah satu sumber sedimen di daerah muara sungai yang kemudian tersebar dan mengendap sehingga berpotensi menimbulkan pendangkalan pada alur pelayaran TPI Bajomulya. Parameter hidro-oseanografi yang berpengaruh terhadap sebaran sedimen adalah  arus, gelombang dan pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran sedimen dasar, mengetahui kecepatan dan arah arus serta hubungan arus dengan sebaran sedimen dasar di daerah sekitar muara Sungai Silugonggo.  Pengambilan data arus diukur menggunakan ADCP pada kedalaman 7 m dan pengambilan contoh sedimen permukaan dasar perairan menggunakan Sedimen Grab, sedangkan data sekunder berupa peta bathimetri dan peramalan pasang surut dari Dinas Hidro-Oseanografi. Dalam penentuan lokasi stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling method. Hasil menunjukkan bahwa sedimen dasar yang mendominasi daerah penelitian adalah lanau dan lanau lempungan. Hasil dari pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa pola arus dominan di muara Sungai Silugonggo adalah arus pasang surut dengan kecepatan arus berkisar antara 0,03 – 0,752 m/s untuk kedalaman permukaan, 0,016 – 0,266 m/s untuk kedalaman tengah, dan 0,006 – 0,389 m/s untuk kedalaman dasar dengan arah arus bergerak dari arah barat daya ke timur laut.
SEBARAN MATERIAL PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN PANTAI PASAR BANGGI, KABUPATEN REMBANG Mariani, Dinny Fajar; Hariadi, Hariadi; Saputro, Siddhi
Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.997 KB)

Abstract

Perairan Pantai Pasar Banggi merupakan salah satu daerah di Kabupaten Rembang yang memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi. Tingkat konsentrasi material padatan tersuspensi menjadi salah satu penyebab meningkatnya endapan sedimen dan berpotensi menyebabkan pendangkalan yang berdampak pada terhambatnya aliran sungai menuju laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi dan pola sebaran muatan padatan tersuspensi serta faktor-faktor oseanografi yang mempengaruhi sebarannya. Pengambilan sampel dilaksanakan pada saat pasang dan surut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode sample survey, serta metode Gravimetri untuk analisa sampel material padatan tersuspensi. Peta sebaran material padatan tersuspensi diinterpolasi menggunakan software ArcGIS 10.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi sedimen tersuspensi pada saat pasang dikedalaman 0,2d berkisar antara 172 mg/l – 498 mg/l, kedalaman 0,6d berkisar antara 204 mg/l – 354 mg/l dan kedalaman 0,8d berkisar antara 207 mg/l – 345 mg/l, sedangkan pada saat surut dikedalaman 0,2d berkisar antara 130 mg/l – 448 mg/l, kedalaman 0,6d berkisar antara 160 mg/l – 246 mg/l dan kedalaman 0,8d berkisar antara 151 mg/l – 286 mg/l. Arah arus yang bergerak dari arah barat daya ke timur laut. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai konsentrasi material padatan tersuspensi relatif lebih besar pada saat pasang dibandingkan saat surut. Hal ini dimungkinkan adanya pengaruh arus, pasang surut, dan kecepatan arus dalam proses pengadukan sehingga mempengaruhi tinggi rendahnya konsentrasi nilai material padatan tersuspensi.
Distribusi Salinitas Akibat Pengaruh Pasang Surut Pasca Normalisasi di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang Anggara, Dimas Wahyu; Saputro, Siddhi; Widada, Sugeng
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu sungai terbesar di Kota Semarang yang memiliki banyak fungsi bagi masyarakat. Salah satu permasalahan yang terjadi di Sungai Banjir Kanal Barat adalah intrusi air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh pasang surut serta beberapa parameter fisik sungai (debit sungai, jarak jangkauan dan kedalaman) terhadap seberapa jauh pengaruh masuknya air laut di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang dan juga untuk mengetahui distribusi salinitas. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 - 27 Maret 2014. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah metode regresi linier berganda untuk mengetahui ukuran kekuatan antara variabel pasang surut dan parameter fisik sungai terhadap variabel salinitas. Selain itu untuk mengetahui pola penyebaran salinitas dapat diolah dengan bantuan software Ocean Data View (ODV) 4.0 dan ArcGIS 10. Berdasarkan pengukuran di lapangan didapatkan nilai salinitas di sepanjang daerah penelitian berkisar antara 0 ‰ sampai dengan 26 ‰ dengan nilai kedalaman berkisar 0.35 meter - 1.73 meter. Sedangkan jarak jangkauan salinitas maksimum ke arah hulu sungai yaitu sejauh 2900 meter dari muara sungai. Hasil olahan model statistik dengan menggunakan regresi linier berganda didapatkan nilai R square sebesar 0.950. Angka tersebut mempunyai arti bahwa terdapat korelasi yang kuat antara pengaruh pasang surut dan parameter fisik sungai (Debit sungai, jarak jangkauan dan kedalaman) terhadap salinitas pada berbagai lapisan kedalaman.