Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Selection In vitro of Granola Potato M1 Againts Bacteria Wilt Disease Ralstonia solanacearum Asta, Hidayat; Wardiyati, Tatik; Maghfoer, Mochamad Dawam
Journal of Tropical Plant Protection Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstracBacterial wilt disease caused by Ralstonia solanacearum is an important disease and could decreased yield up to 80%. Generally, bacterial disease is more difficult to control than other diseases. Moreover, there are no chemicals that can be used to control this pathogen. The approach through genetic improvement by using Ethyl Methane Sulfonate and in vitro selection are procesess to generate variants resistant against bacterial wilt on potato plants. Granola potato M1 is the result of treatment with mutagen Ethyl Methane Sulfonate. Based on the results of selection in vitro of potato plantlets M1 Granola with suspense of Rs 9 × 1010 CFU / ml, were can be induced E9 three potato plantlets are rather susceptible to  Ralstonia solanacearum through the regenerated node and E6 and E8 treatment can be induced moderately resistant planlets against Ralstonia solanacearum. Keyword: EMS, Granola, Ralstonia solanacearum
Analisis Fitokimia Dan Kandungan Vitamin C Pada Biskuit Dengan Penambahan Bubuk Ampas Jeruk Siam (Citrus Nobilis Microcarpa) Kiki Kristiandi; Rini Fertiasari; Hidayat Asta; Tendi Antopani
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i1.2926

Abstract

Biskuit merupakan salah satu kelompok makanan yang digemari oleh semua masyarakat. Biskuit adalah produk pangan yang diperoleh dengan cara memanggang adonan yang berasal dari tepung, mentega dan gula serta bahan tambahan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan fitokimia dan kandungan vitamin C pada biskuit ampas jeruk siam. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas jeruk siam. untuk pengujian yang dilakukan pada bikuit jeruk siam adalah Kadar air dan kadar abu dengan menggunakan metode uji SNI 01-2891-1992, Kadar lemak dengan metode uji Shoxlet, Protein SNI 01-2354.4-2006, Karbohidrat dengan by difference, serat kasar dengan metode uji gravimetri dan kandungan vitamin C. Adapun pembuatan biskuit jeruk siam ini diberikan tiga kali perlakuan. Perlakuan pertama dengan menggunakan gula halus 30 gram (F1), 30 gram serbuk ampas jeruk siam (F2), 15 gram gula halus dan 15 gram serbuk ampas jeruk siam (F3). Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan bahwa kadar air, kadar abu dan serat kasar dengan tiga perlakuan sudah memenuhi standar, lemak hanya pada F2 (27. 217) dan F3 (27. 416) dan untuk Karbohidrat hasil uji paling tinggi terdapat pada F2 (56. 7912) demikian pula untuk kandungan vitamin C F2 (0.055). Pengujian dengan menggunakan tujuh parameter tersebut dapat dikatakan memenuhi pengukuran pasar untuk produk biskuit, meskipun untuk kandungan vitamin C tidak memenuhi kebutuhan sehari
MODEL SISTEM KERJASAMA DESTILASI LIMBAH CARVING DAN BAHAN LOW GRADE GAHARU MENJADI MINYAK GAHARU BERSTANDAR MARKET GUNA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH Hidayat Asta; Erwin Erwin
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v3i1.555

Abstract

Gaharu memiliki prospek kedepan yang sangat baik, hal ini dilihat melalui permintaan pasar yang terus meningkat dengan  harga jual yang tinggi. Bahan baku low grade memiliki harga yang rendah tetapi memiliki komponen kimia berharga tinggi sehingga sangat potensial untuk dilakukan diversifikasi produk melalui proses destilasi. Permasalahan ditingkat hunter gaharu, para hunter tidak mengambil gaharu low grade padahal dari satu pohon yang ditebang 60-80% adalah kriteria low grade, sedangkan 20-40% baru terdapat midle-high grade. Permasalahan ditingkat praktisi adalah hasil panen yang diperoleh rata-rata gaharu low grade, tetapi mereka tidak memahami dengan baik tentang teknologi destilasi. Permasalahan ditingkat pengusaha destilasi adalah stok bahan baku yang belum stabil karena belum mempunyai jalur pemasok bahan baku yang luas.  Dengan demikian, perlu dibangun pola kerjasama antara pengusaha home industri, hunter dan praktisi. Destilasi melalui metode vacum dengan tekanan 2-4 BAR, selama 16 jam menhasilkan rendemen minyak gaharu 0,03%-0,05% bahan low grade dan 0,07-0,10% limbah carving. Guna menghasilkan minyak gaharu murni dengan standart market timur tengah perlu proses purifikasi tahap I dan II serta aging treatment. 
Inovasi Pengolahan Tepung Jeruk Berbasis Gluten Free Di Dusun Sadayan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas Rini Fertiasari; Kiki Kristiandi; Hidayat Asta
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 1 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 1 Vol 5 Maret 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.414 KB)

Abstract

Dusun Sadayan adalah salah satu Dusun di Desa Sabayan KWT Tulipdan merupakan satu-satunya KWT yang terdapat di Desa Sabayan, lebih tepatnya,KWT tulip berlokasi di dusun Sadayan. Sejak 2018, KWT tulip fokusmemproduksi mocaf. Hingga akhirnya, di tahun 2021 bulan Februari melaluiPemerintah Daerah, dinas terkait dan semua elemen yang melakukanpendampingan di KWT Tulip melakukan peresmian “Rumah mocaf. “Goal indah”yang selama ini diperjuangkan oleh KWT Tulip. Namun permasalahan mulaimuncul. Salah satunya adalah tentang pengetahuan dan skill untuk mengolahmocaf menjadi olahan pangan gluten free. Hal yang kami tawarkan adalahpendampingan, khususnya di bidang pengolahan pangan berbasis mocaf untukmenghasilkan produk olahan pangan yang gluten free. Produk olahan berbahanbaku mocaf nantinya akan di substitusi dengan tepung jeruk. Dalam rangkamempertahankan harga buah jeruk yang notabene adalah komoditas unggulanKabupaten sambas,yaitu dengan mengolahnya menjadi tepung. Hal ini tentunyabertujuan untuk memperpanjang umur simpan,memberikan nilai tambah sertamempertahankan harga jeruk dan disisi lain, dapat di substitusi dengan mocafyang diproduksi oleh KWT tulip menjadi olahan pangan yang sehat dan glutenfree. Hasil dari PKM kali ini berupa biskuit yang terbuat dari mocaf dan tepungjeruk yang berasal dari ampas tepung jeruk yang sudah diambil sari jeruknya.Pengolahan biskuit murni tanpa menambahkan tepung lain selain mocaf dantepung ampas jeruk saja
FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HARD CANDY DAUN GAHARU SEBAGAI PRODUK HERBAL UNTUK PEROKOK AKTIF DAN PASIF Nazila Nazila; Hidayat Asta; Nur Upik Salwati
Media Ilmiah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): MAY
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/miki.v1i1.60

Abstract

Hard candy daun Garahu adalah permen keras yang mengandung ekstrak daun Garahu. Hard candy daun Garahu adalah inovasi dalam suatu pengembangan produk turunan gaharu berbasis segmen pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik dan mengetahui aktivitas antioksidan permen keras daun Gaharu (Aquilaria malacenis Lamk) asal Sambas yang berpotensi menjadi produk herbal bagi perokok aktif dan pasif. Analisis data penelitian ini pada uji aktivitas antioksidan, yaitu secara deskriptif, dan pada uji organoleptik, yaitu analisis data dengan Analysis of variance (ANOVA). Hasil pengujian aktivitas antioksidan  pada permen keras  daun gaharu  diklasifikasikan sangat kuat pada perlakuan FHCDG2 dengan nilai  22,84  mg/L dan perlakuan FHCDG3 dengan nilai 33,87 mg/L, sedangkan  pada perlakuan FHCDG1  masih relatif kuat dengan nilai 53,05 mg/L. Parameter penyematan  formulasi permen  keras daun gaharu terdiri dari warna, aroma, rasa, tekstur. Hasil penelitian uji organoleptik 3 perlakuan panelis perokok aktif dan perokok pasif merupakan skor tertinggi yang terdapat pada perlakuan FHCDG2  dengan nilai 5,78 (perokok aktif) dan 5,88 (perokok pasif) aroma 5,5 (perokok aktif) dan 5,46 (perokok pasif), perokok pasif 5,98 (perokok aktif) dan 5,8 (perokok pasif), serta tekstur 5,62 (perokok aktif) dan 5,78 (perokok pasif).
PENGARUH LAMA PEMASAKAN DAN TINGKAT KEMATANGAN TERHADAP MUTU BUAH NANAS (Ananas comosus (L) Merr) DALAM SIROP GULA DENGAN PENGEMASAN BOTOL KACA Meida Muhandika; Hidayat Asta; Johan Johan
Journal of Food Security and Agroindustry Vol. 1 No. 3 (2023): OCTOBER
Publisher : PAKIS JOURNAL INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/jfsa.v1i3.128

Abstract

Masalah yang terjadi adalah kurangnya pemanfaatan buah nanas menjadi olahan produk pangan, sedangkan Kabupaten Sambas merupakan salah satu daerah sentra produksi nanas di Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas telah memproduksi tanaman nanas mencapai 800,1 ton/tahun atau sekitar 1,07% dari produksi nanas di Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lama pemasakan sirop gula terhadap mutu nanas dalam sirop gula dan Mengetahui pengaruh tingkat kematangan buah nanas terhadap mutu nanas dalam sirop gula. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Maret 2021 dilakukan di laboratorium Agroindustri Pangan Politeknik Negeri Sambas. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen, yaitu mengetahui pengaruh pemasakan sirop gula dan tingkat kematangan buah terhadap mutu nanas dalam sirop gula. Rencana percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan pada penelitian ini adalah lama pemasakan sirop gula dengan taraf tanpa pemasakan, pemasakan 10 menit dan pemasakan 15 menit. Faktor adalah tingkat kematangan buah nanas dengan taraf buah lewat matang dan buah matang. Masing-masing perlakuan dilakukan pengujian derajat keasaman (pH) dengan dilakukan 3 kali pengulangan. Parameter yang diamati, yaitu keadaan isi, pengujian derajat keasaman (pH) dan organoleptik. Hasil peneitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata setiap perlakuannya pada pengujian derajat keasaman (pH) dan organoleptik.
PERSEMAIAN BIBIT KELAPA SAWIT UNGGUL SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN UNIT USAHA DI KAMPUS POLTESA Harmoko, Harmoko; Asta, Hidayat; Andiyono, Andiyono; Yuliansyah, Yuliansyah
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.711

Abstract

Perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Sambas menjadi sektor usahatani yang mampu memberikan pendapatan yang lebih baik dibanding sektor lainnya. Industri perkebunan kelapa sawit memiliki industri hilir yang mampu menyerap produksi sawit rakyat. Jumlah pelaku usaha sektor perkebunan sawit di wilayah pedesaan terbilang tidak sedikit. Industri pengolahannya juga mampu menampung hasil panen dari perkebunan rakyat. Hilirisasi pada industri kelapa sawit dapat memberikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pada masyarakat. Poltesa merintis unit usaha pembibitan kelapa sawit unggul. Usaha pembibitan ini akan membantu pelaku usaha baik di kampus Poltesa dan di luar kampus khususnya dari kalangan pekebun dalam mempermudah mendapatkan bibit yang berkualitas. Unit usaha persemaian bibit kelapa sawit unggul tentunya akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung bagi pelaku usaha khususnya di dalam kampus. Tujuan dari pengabdian adalah agar basis ilmu pengetahuan khususnya bidang agribisnis kelapa sawit dapat dijadikan unit usaha kampus. Metode pelaksanaan dari kegiatan pengabdian menggunakan teknis langsung pembuatan persemaian. Mulai dari pengisian polybag, penanaman, perawatan sampai pemasaran. Hasil yang telah dilaksanakan yaitu pengisian polybag, penanaman benih dan perawatan. Sedangkan untuk pemasaran belum dilaksanakan karena bibit belum siap jual. Agar unit usaha berjalan baik dan berkelanjutan, maka perlu diupayakan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial dapat berjalan bersamaan.