Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA RANTAI PASOK BERJARING BERAS ORGANIK Sari, Prisca Nurmala; Nurmalina, Rita
Forum Agribisnis Vol 3, No 2 (2013): FA Vol 3 No 2 September 2013
Publisher : Forum Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

For winning the competition, every entrepreneurs have to compete on supply chain. Tani Sejahtera Farm (TSF) is a distributor which cooperates with farmers in distributing organic rice in its supply chain. TSF had problems in coordinating product, financial, and information flows along its supply chain. This research aimed to analyze the condition of organic rice supply chain and its performance. The amount of samples were 14 samples which were all members of organic rice supply chain. FSCN (Food Supply Chain Networking) Framework was used for analyzing the condition of organic rice supply chain. Asset management efficiency approach was used for analyzing its performance. Organic rice supply chain had a network form. From the six elements, the condition of organic rice supply chain had not been good, especially in supply chain management, business processes and its overall performance. Supply chain management had not been implemented well in this supply chain. Its transaction system made TSF difficult to turn its capital back. From its business process, the financial and information flow had not been fluent. Its cash asset management performance had not been well also because it was too long for TSF in collecting its capital.
Analisis Rantai Nilai Usaha Produk Rengginang UMKM Kabupaten Bogor Sari, Prisca Nurmala
Journal of Management and Business Review Vol 22, No 1 (2025)
Publisher : Research Center and Case Clearing House PPM School of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34149/jmbr.v22i1.625

Abstract

The business of rengginang is potential enough to be developed in Bogor Regency. But, the SMEs (Small and Medium Enterprises) actors feel that the margin which is accepted is very low. So that, the research about the value chain of rengginang in Bogor Regency should be conducted. The aims of this research are analyzing the value chain of rengginang business and generating the recommendation for SMEs in order to increase the margin.  This research was conducted in Bogor regency using a qualitative method and Porter Value Chain Model. This research was using 55 SMEs as respondents. The sample was determined by purposive sampling method. The results show that from the primary activities of rengginang side, there were only inbound logistics and operation activities which were having a role and contribution in increasing margin (value added) of rengginang. While from the support activities of rengginang side, there were no activities which were contributing in increasing of rengginang’s margin. It can be concluded that the margin or profit of rengginang SMEs was low because not all activities in the value chain model can contribute to increase the margin of rengginang products. The SMEs can maximize all of their activities in value chain and also by selling the rengginang product in cooked condition and in many variation. It can be a strategy to win a competition.
RISIKO PRODUKSI PADI SEMIORGANIK DAN ANORGANIK Winahyu, Nastiti; Mulyaningtiyas, Ratna Dewi; Lestari, Retna Dewi; Sari, Prisca Nurmala
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 22 No 1 (2025): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v22i1.4284

Abstract

Kecamatan Papar Kabupaten Kediri menjadi salah satu kecamatan yang telah menerapkan aktivitas usahatani semi organik dan anorganik. Perbedaaan besaran produktivitas pada usahatani padi semi organik dan anorganik menunjukkan bahwa adanya penambahan bahan organik kedalam aktivitas usahatani memberikan hasil yang positif. Namun, pergeseran aktivitas usahatani dari anorganik menuju semi organik belum banyak dilakukan oleh petani setempat. Analisis risiko produksi perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan variasi produktivitas yang dihasilkan dari usahatani padi semi organik dan anorganik. Hasil analisis menunjukkan rentang batas bawah dan batas atas produktivitas usahatani semi organik lebih besar yang menunjukkan potensi risiko yang lebih besar. Keragaman yang besar memiliki peluang risiko yang lebih besar pula. Hasil perhitungan ragam dan standar deviasi memperlihatkan bahwa usahatani padi semiorganik di Kecamatan Papar Kabupaten Kediri memiliki tingkat keragaman yang lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik. Walaupun demikian, nilai koefisien variasi dari usahatani padi semiorganik maupun anorganik kurang dari batas risiko sehingga dinyatakan petani terhindar dari risiko
Analisis Rantai Nilai Usaha Produk Rengginang UMKM Kabupaten Bogor Sari, Prisca Nurmala
Journal of Management and Business Review Vol 22, No 1 (2025)
Publisher : Research Center and Case Clearing House PPM School of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34149/jmbr.v22i1.625

Abstract

The business of rengginang is potential enough to be developed in Bogor Regency. But, the SMEs (Small and Medium Enterprises) actors feel that the margin which is accepted is very low. So that, the research about the value chain of rengginang in Bogor Regency should be conducted. The aims of this research are analyzing the value chain of rengginang business and generating the recommendation for SMEs in order to increase the margin.  This research was conducted in Bogor regency using a qualitative method and Porter Value Chain Model. This research was using 55 SMEs as respondents. The sample was determined by purposive sampling method. The results show that from the primary activities of rengginang side, there were only inbound logistics and operation activities which were having a role and contribution in increasing margin (value added) of rengginang. While from the support activities of rengginang side, there were no activities which were contributing in increasing of rengginang’s margin. It can be concluded that the margin or profit of rengginang SMEs was low because not all activities in the value chain model can contribute to increase the margin of rengginang products. The SMEs can maximize all of their activities in value chain and also by selling the rengginang product in cooked condition and in many variation. It can be a strategy to win a competition.
Efisiensi Pemasaran Komoditas Sayuran Pakcoy Di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor Sari, Prisca Nurmala; Mustika, Muhamad Tirta; Nurhayati, Eva; Fujiana, Nina; Anton, Anton; -, Erlina
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.18

Abstract

Kecamatan Tenjolaya merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor yang merupakan daerah penghasil sayuran pakcoy. Jumlah produksi sayuran pakcoy di daerah ini cukup banyak. Namun, dirasakan petani bahwa harga yang diterima petani naik turun. Hal tersebut membuat penelitian efiesiensi pemasaran perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana tingkat efisiensi pemasaran sayuran pakcoy serta saluran mana yang efisien dan menguntungkan petani. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota saluran pemasaran sayuran pakcoy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dalam mengidentifikasi saluran pemasaran dan fungsi pemasaran. Penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif dengan menganalisis efisiensi pemasaran sayuran pakcoy. Indikator yang digunakan dalam efisiensi pemasaran adalah marjin pemasaran dan farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran sayuran pakcoy yang seluruh anggotanya melakukan fungsi-fungsi pemasaran. Dilihat dari perhitungan nilai marjin pemasaran dan farmer’s share, nilai keduanya tidak sama antara saluran pemasaran 1 dan saluran pemasaran 2. Berdasarkan indikator marjin pemasaran, saluran pemasaran 1 lebih efisien, sedangkan berdasarkan indikator farmer’s share, saluran pemasaran 2 lebih efisien. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua saluran pemasaran cukup efisien. Namun, jika dilihat dari harga jual yang menguntungkan petani, saluran pemasaran 2 yang lebih efisien dalam menyalurkan sayuran pakcoy. Oleh karena itu, petani sebaiknya menggunakan saluran pemasaran 2 dalam menyalurkan produknya dan juga membentuk saluran yang baru. Petani sayuran pakcoy sebaiknya menambah mitra eksternal untuk diajak kerja sama dalam penyaluran sayuran pakcoy di dalam saluran pemasaran yang baru dengan model yang sama dengan saluran pemasaran 2.
WORKSHOP STRATEGI LITERASI KEUANGAN DAN DIGITAL MARKETING UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN UMKM Sari, Prisca Nurmala; Andrayani, Dian; Melusi, Yurina; Ramadhan, Dian Puspita
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i4.5397

Abstract

UMKM memegang peranan vital dalam perekonomian Indonesia, namun banyak UMKM di Kecamatan Rancabungur masih menghadapi kendala dalam literasi keuangan dan pemanfaatan digital marketing. Rendahnya pemahaman terhadap dua aspek ini menghambat pelaku UMKM dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) memetakan karakteristik UMKM di Kecamatan Rancabungur; (2) meningkatkan pemahaman literasi keuangan; (3) meningkatkan keterampilan digital marketing; serta (4) mengevaluasi minat implementasi hasil pelatihan. Mitra kegiatan adalah Forum UMKM IKM Kecamatan Rancabungur yang merupakan binaan Politeknik Digital Boash Indonesia. Metode pelaksanaan terdiri atas tiga tahap, yaitu persiapan (analisis kebutuhan dan koordinasi), pelaksanaan (workshop dengan pendekatan ceramah, diskusi, dan praktik), serta evaluasi (pretest–posttest dan kuesioner). Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan: pemahaman konsep modal meningkat menjadi 100% setelah pemaparan materi, pemahaman laba–rugi mencapai 100%, dan pemahaman digital marketing juga meningkat menjadi 100%. Sebanyak 98% peserta menyatakan bahwa program ini bermanfaat, dan seluruh peserta menyatakan komitmen untuk menerapkan pencatatan keuangan serta strategi digital marketing. Temuan ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya bahwa literasi keuangan dan literasi digital merupakan kunci keberlanjutan UMKM. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas pelaku usaha, tetapi juga menjadi model pendampingan yang aplikatif bagi UMKM di daerah lain. Hasil pengabdian ini sangat penting untuk mendorong transformasi digital dan penguatan fondasi keuangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.